Buku ini disusun berdasarkan gagasan yang diwujudkan melalui berbagai pengalaman dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan. Rumah susun sebagai salah satu solusi perumahan di perkotaan akan dibahas lebih lanjut dalam buku ini.
Dalam Arsitektur Perumahan
Latar Belakang
Degradasi total dikategorikan sebagai suatu proses dimana proses pertumbuhan yang terjadi secara bertahap menurunkan kualitas hidup dan penghidupan baik dari segi fisik maupun sistem sosial. Nasional yang dirumuskan dalam bentuk Rencana Geografis Nasional (RTRWN), dalam skala sistem sosial sebuah keluarga, lingkungan binaan adalah rumah.
![Diagram 1. Sistem pertumbuhan pada lingkungan binaan dan manusia.](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10338334.0/23.631.120.466.204.407/diagram-sistem-pertumbuhan-pada-lingkungan-binaan-dan-manusia.webp)
Personal Space
Ruang privat atau ruang personal tersebut dapat dimasuki oleh individu lain, ketika individu yang mempunyai ruang personal saling berhubungan maka akan terjadi interaksi yang kemudian akan membentuk ruang publik, semakin banyak individu yang berinteraksi maka semakin besar pula nilai publiknya. Bentuk ruang personal dalam masyarakat sangat sulit diukur, karena ruang personal sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial budaya masing-masing individu.
Telaah Fakta dan Data
Latar Belakang
Jadi, membangun perumahan dan permukiman merupakan salah satu cara untuk membangun suatu komunitas, perumahan dan permukiman yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat, hal ini sejalan dengan pepatah Yunani yang mengatakan “mens There in corpore sano” yang dalam 'Tubuh yang sehat juga merupakan jiwa yang sehat. Dengan demikian, dalam rumah yang sehat akan tumbuh keluarga yang sehat, dalam lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat akan tumbuh masyarakat yang sehat, dan di negara yang sehat akan tumbuh bangsa yang sehat.
Fakta dan Kondisi Perumahan Rakyat Supply dan Demand
Permasalahan lingkungan hidup yang berkaitan dengan pembangunan perumahan dan permukiman adalah terjadinya alih fungsi lahan produktif menjadi lahan pemukiman yang diikuti dengan konsumsi bahan bangunan yang mengeksploitasi sumber daya alam sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. Pola konstruksi perumahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan harus menjadi bagian dari pertimbangan setiap desain arsitektur.
Fungsi Rumah
Sejarah Singkat Perumahan Rakyat
Lembaga formal yang pertama kali didirikan pada tahun 1926 yaitu badan usaha yang fungsinya dalam pembangunan perumahan rakyat yaitu N.V. Tekanan ekonomi yang semakin parah dan krisis ekonomi yang belum teratasi menyebabkan berkembangnya jalur perumahan.
Opini Perumahan Nasional
Namun proses yang dialami beberapa negara Eropa adalah era modernisasi akibat berkembangnya industrialisasi yang merambah arsitektur hunian. Mungkin laju percepatan yang dilakukan bangsa ini kurang maksimal, atau pertumbuhan penduduk yang melaju pesat, keduanya ibarat ayam dan telur, kita tidak bisa menyalahkan satu sama lain dan memenangkan yang lain, namun kewajiban arsitek adalah bagaimana mengendalikan percepatan tersebut. proses penyediaan perumahan guna mengurangi risiko percepatan, seperti yang dialami beberapa negara Eropa.
Penutup
Langkah tersebut terlihat saat ini dilakukan oleh negara Korea Selatan yang mengalami kebangkitan ekonomi yang sangat pesat diiringi dengan percepatan pembangunan perumahan. Dengan demikian persoalan arsitektur perumahan rakyat harus kembali menjadi tanggung jawab pemerintah, pemerintah harus bisa menggerakkan arsitektur perumahan rakyat, karena dunia arsitektur perumahan penuh dengan permasalahan sosial dan kemanusiaan dan bukan permasalahan bisnis yang mengutamakan keuntungan.
Latar Belakang
Bimbingan yang diberikan oleh sosiologi berupa hubungan timbal balik dan interaksi antara manusia secara individu dan manusia secara kelompok, yang dinyatakan dalam bentuk komunitas yang berinteraksi dengan bangunan dan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan kajian yang disampaikan Jean Beaman, pengaruh sosiologi terhadap arsitektur terjadi pada aspek interaksi antara bangunan dan manusia.
Pengertian Arsitektur dan Lingkungan Binaan Arsitektur
Masyarakat mendapatkan hasil dari alam tanpa harus menanam, hal ini dimungkinkan karena sumber daya alam masih mampu memberikan pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Dalam proses perkembangan arsitektur tidak lepas dari pemanfaatan sumber daya alam yang digunakan berupa bahan bangunan.
Tinjauan Sejarah Teori Sosial dan implikasinya terhadap Arsitektur
Dengan demikian, objek utama bentuk arsitektur merupakan fungsi yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya dan ekonomi yang berlaku pada saat itu. Jika dikaji lebih dalam, kondisi sosial budaya dan ekonomi yang berlaku merupakan unsur terpenting dalam pembentukan bentuk arsitektur.
Tinjauan Isu-isu Sosial Budaya Kemiskinan Kota dan Arsitektur
Yang mana sewaktu-waktu permasalahan tersebut akan muncul ke permukaan sebagai suatu tekanan yang tidak tertahankan, tentu saja hal ini tidak diinginkan oleh sebuah desain. Beberapa mall tidak bisa berfungsi karena tidak adanya pasar, hal ini bisa disamakan dengan proses kanibalisme dalam arsitektur.
Interaksi antara Lingkungan Binaan dan Manusia
Bagaimana pun aspek sosial budaya pada era saat ini telah mempengaruhi peradaban global, dimana kecenderungan terbentuknya peradaban yang mempunyai kekuatan adalah peradaban yang didominasi oleh Barat. Sehingga nampaknya peradaban lokal semakin memudar, entah harus diterima sebagai sebuah proses alami, ataukah kita harus bertahan dengan peradaban lokal yang muncul dari nilai-nilai lokal yang tertanam dalam unsur sosial budaya.
Bidang Perumahan dan Permukiman
Latar Belakang
28 Tahun 2002 dan beberapa peraturan pemerintah serta pedoman operasionalisasi kedua undang-undang tersebut saat ini secara tidak langsung mengatur kode etik. Sebab jika melihat kedua undang-undang di atas lebih menitikberatkan pada kewajiban arsitek dan tidak mengatur hak-hak arsitek.
Pengertian Dasar Etika Etika pada Tingkat Filosofis
Dalam hal ini perencana hanya menyalurkan air secara tidak langsung dari kawasan pemukiman ke kawasan pemukiman lainnya. Hal ini sejalan dengan Kode Etik Arsitektur Standar Etik 1.1 Self Service bahwa “arsitek melaksanakan tugas profesionalnya sebagai bagian dari pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan diutamakan.
Aspek-aspek etika dalam ber-arsitektur Aspek Historis
Pada tahap ini dapat diketahui adanya hubungan antara geografi yang mempengaruhi nilai-nilai tersebut, dimana dalam Feng Shui keberadaan alam menjadi pertimbangan desain, hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa etika tidak hanya berlaku pada pertimbangan alam saja. hubungan antar manusia tetapi hubungan antara manusia dengan alam, juga hubungan antara manusia dengan Tuhan. Kondisi ini diindikasikan Wasserman sebagai profesi yang bermasalah, dimana keputusan desain yang saat ini dianggap benar sesuai nilai-nilai yang dianut zaman belum tentu dianggap benar di masa depan.
![Diagram 3. Perjalan dan tahapan sejarah perkembangan arsitektur Dari Diagram 3 . kita dapat lihat bahwa antara satu periode dengan periode lainnya saling menggugat, hal ini menunjukkan bahwa seorang arsitek tidak hanya cukup berpedom](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10338334.0/88.631.88.548.310.433/diagram-perjalan-perkembangan-arsitektur-diagram-menggugat-menunjukkan-berpedom.webp)
Dinamika dalam ber-arsitektur Bisnis dalam Arsitektur
Perkembangan materialisme saat ini lambat laun mulai menunjukkan dampaknya, yaitu pola pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan dan sumber daya alam yang tersedia. Restoran cepat saji yang semula merupakan hasil pemikiran industrialisasi yang dituntut oleh kecepatan waktu, namun kini produk tersebut dihadirkan dalam bentuk kesenangan pengguna, kreasi simbolik.
Kode etik hubungan arsitek Hubungan Arsitek dengan Client
Kewajiban seorang arsitek adalah menjaga kerahasiaan yang diberikan oleh klien, baik mengenai identitas pemberi jasa maupun mengenai objek arsitektur yang dirancangnya. Pada tataran etika dalam profesi arsitektur, seorang arsitek berkewajiban untuk senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya dan berusaha ikut serta dalam pengembangan ilmu arsitektur, agar apa yang dilakukan dalam perancangannya senantiasa memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan dan dirinya sendiri.
Penutup
Melalui pendekatan desain yang baik, dengan menjunjung tinggi moral para arsitek sebagai desainer harus mampu melakukan perubahan yang signifikan, bagaimana moral tersebut tetap terjaga melalui kepedulian terhadap kondisi sosial yang semakin dekaden, dan desain harus mampu mengubahnya untuk memperbaiki keadaan. kualitas hidup. nilai-nilai kemanusiaan, sebagaimana dikemukakan sosiolog Perancis Le Play: “kehidupan manusia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan”. Untuk berperilaku demikian, seorang arsitek harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam lingkungan sosial budaya dan spiritual arsiteknya. Untuk itu, setiap arsitek hendaknya selalu mampu mengembangkan tiga keterampilan diri, yaitu meningkatkan kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan kecerdasan.
Dalam pembentukan karakter budaya
Latar Belakang
Bagian yang dikaji adalah ruang-ruang publik pada bangunan apartemen, mulai dari ruang pintu masuk hingga ruang peralihan menuju unit-unit apartemen. Mampukah ruang-ruang publik tersebut mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk menjalani kehidupan di apartemen?
Konsepsi Ruang Publik
Raymond Firth, mengungkapkan simbolisasi dari sudut pandang manusia, Firth mencantumkan simbol-simbol yang berhubungan dengan tubuh dan rambut manusia, disusul oleh F.W. Kajian-kajian tersebut belum masuk pada ranah pembangunan manusia, yaitu bahwa perumahan mampu menciptakan kualitas manusia yang lebih baik dalam kehidupan dan kelangsungan hidupnya.
Dalam Prespektif Sosial
Latar Belakang
Kawasan pemukiman perkotaan harus dirancang sebagai suatu sistem yang komprehensif dari berbagai sudut pandang; fisik, sosial atau ekonomi. Apakah ini pertanda akan mulai hancurnya kota-kota besar di Indonesia, menurut penelitian yang telah dilakukan dan menunjukkan bahwa daya dukung kawasan semakin menurun dan kesenjangan daya dukung pemukiman perkotaan semakin lebar. wilayah dan kebutuhan masyarakat.
Konsep Penanganan
Pola perekonomian kawasan adalah kawasan dapat menciptakan peluang usaha berupa perusahaan perumahan, perumahan sewa atau fungsi komersil lainnya. Sehingga penanganan kawasan tidak hanya mencakup perumahan sebagai tempat tinggal saja, namun juga harus bersinergi dengan kegiatan lain yang memungkinkan terpenuhinya kehidupan dan penghidupan.
Penutup
Kegagalan penataan kawasan kumuh terutama disebabkan oleh pengembangan kawasan yang tidak ditujukan langsung untuk pembangunan masyarakat. Belum lagi dampak menjauhkan rumah dari pusat aktivitas sehingga menimbulkan kemacetan yang pada akhirnya membutuhkan tenaga dan waktu lebih banyak.
Sebagai Solusi Perumahan Rakyat
Latar belakang
Pembangunan apartemen sederhana di pusat kota dengan intensitas pembangunan yang tinggi seharusnya mendorong pemanfaatan ruang dan penyediaan PSU yang lebih efisien dan sukses.
Rumah Susun Sebagai Solusi
Di sisi lain, kemampuan pemerintah dalam mengatur perumahan dan permukiman kumuh melalui APBN sangat terbatas. Untuk mewujudkan 'Kota Tanpa Permukiman Kumuh' pada tahun 2010, pemerintah harus mampu mengolah 7.375 hektare perumahan dan kawasan kumuh/tidak teratur setiap tahunnya.
Latar Belakang
Sektor yang memperbolehkan pemberian insentif pada tahap ini adalah insentif yang berkaitan dengan aspek administratif dan fisik. Jelas bahwa dukungan insentif terhadap bangunan fisik mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap daya beli masyarakat.
![Tabel 1. Pengaruh insentif terhadap biaya investasi](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10338334.0/140.631.78.553.576.769/tabel-1-pengaruh-insentif-terhadap-biaya-investasi.webp)
Pemilihan Alternatif Insentif
Pajak ini dihitung oleh pengembang usaha sebagai biaya penyediaan rumah dan pada akhirnya ditanggung oleh pembeli. Pajak ini dihitung oleh pengembang usaha sebagai biaya penyediaan rumah dan pada akhirnya ditanggung oleh pembeli.
![Tabel 3. Target grup terhadap daya beli dikaitkan dengan pola insentif](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10338334.0/146.631.78.561.87.188/tabel-target-grup-daya-beli-dikaitkan-pola-insentif.webp)
Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Insentif Kebijakan insentif yang patut untuk direkomendasikan adalah
Berbeda halnya bila keberadaan rumah susun tersebut dapat mendominasi lingkungan hidup di sekitarnya sehingga menjadikan keberadaan rumah susun tersebut sebagai suatu hal yang lumrah. Sejalan dengan harmonisasi lahan datar, peran pemerintah dalam penyediaan lahan siap bangun sangat penting, dalam hal ini program KASIBA dan LISIBA yang dapat menjadi salah satu bentuk insentif bagi masyarakat. penyediaan apartemen.
Latar belakang
Masalah lain muncul ketika luas unit digunakan oleh tipe rumah milik apartemen (rusunami). Permasalahannya saat ini adalah belum terpenuhinya kebutuhan ruang bagi setiap individu pada sebuah hunian populer, khususnya apartemen.
Fenomena Ruang Pada Rumah Susun Fasilitas Ruang dalam Rumah Susun
Ruang publik, ruang publik mengacu pada ruang lingkungan perumahan, berupa ruang akses masyarakat di dalam perumahan. Koridor pada apartemen merupakan kawasan konflik spasial, antara kebutuhan ruang semi privat dan ruang semi publik.
![Tabel 4. Prosentase kebutuhan rumah berdasarkan komposisi jumlah anggota keluarga](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10338334.0/159.631.79.531.546.778/tabel-prosentase-kebutuhan-berdasarkan-komposisi-jumlah-anggota-keluarga.webp)
Ruang Dalam Rusun
Dalam kondisi seperti ini, fungsi rumah pada apartemen hanya sebagai tempat berlindung, yaitu wadah yang terbentuk secara fisik, dan tidak berfungsi sebagai tempat tumbuh kembangnya sebuah keluarga. Wilayah rumah dalam suatu apartemen harus dapat memberikan batas-batas yang jelas yang memisahkan wilayah rumah dan wilayah ruang publik, dan masalah ini hanya dapat diselesaikan dengan sebuah desain.
Penutup
Permasalahan kelapangan pada apartemen bukanlah pada tingginya kepadatan apartemen, melainkan muncul karena terbatasnya ruang yang tersedia pada apartemen. Kekacauan spasial (keramaian) masih jauh dari kebutuhan minimum karena standar penataan ruang di apartemen.
Latar Belakang
Persoalan lain yang juga akan mempengaruhi proses penafsiran ruang hunian adalah beralihnya fungsi rumah di kawasan perkotaan. Proses interpretasi ruang oleh individu dan keluarga atau masyarakat terhadap perumahan merupakan suatu peristiwa sosial yang berlangsung secara alamiah.
Elemen-Elemen Hunian
Kehadiran anak-anak yang bercampur dengan kehadiran orang dewasa menyebabkan anak tumbuh sebelum waktunya. Kondisi ini berlangsung hingga abad ke-17 ketika kondisi menyedihkan anak-anak menjadi perhatian dalam kehidupan berkeluarga.
Pembentukkan Ruang pada Rumah Susun
Unit perumahan merupakan tempat bersosialisasi keluarga sehingga memerlukan ruang bersama yang tidak mengganggu ruang privat. Ruang-ruang pelayanan ini diperlukan pada tingkat unit perumahan, namun juga pada tingkat komunitas sebagai ruang perkotaan.
Penutup
Kemudian dihadapkan pada harapan terhadap nilai-nilai yang dimiliki warga, yaitu nilai-nilai pengalaman spasial sebelumnya. Sifat adaptif mengakibatkan pesan-pesan lingkungan teknis untuk mencapai kesesuaian dengan nilai-nilai juga mengalami pergeseran.
Latar Belakang
Ruang lingkup penelitian ini meliputi pendalaman permasalahan seputar proses perubahan ruang pada suatu unit rumah, yaitu suatu proses penyesuaian penghuni terhadap lingkungan fisik suatu unit rumah pada suatu rumah susun pribadi sederhana. Gejalanya dapat dijelaskan sebagai berikut, misalnya pada luas satuan rumah yang berukuran kurang dari 30 m2, dengan harga Rp.
Isu Utama Adaptasi pada Rumah Susun Milik
Kejadian serupa terjadi di Singapura, Korea, dan Jepang, yang telah mempelajari kegagalan di Eropa dan Amerika, sehingga kondisi perumahan vertikal mereka justru berubah.
Proses Adaptasi
Hal ini terjadi ketika makna yang dihasilkan dari proses identifikasi-relevansi di atas tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diusulkan. Akibat ketidaksesuaian nilai-nilai yang dibangun bersama dengan ketersediaan ruang yang ada, maka.
![Diagram 4. Alur proses adapatasi dalam arsitektur perumahan, dikembangkan dari konsepsi lingkungan total (Jhon S](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10338334.0/191.631.79.509.393.740/diagram-proses-adapatasi-arsitektur-perumahan-dikembangkan-konsepsi-lingkungan.webp)
Dinamika Perubahan Modifikasi Ruang
Dalam susunan keluarga, orang tua biasanya mempunyai kedudukan pengawasan tertinggi, sehingga tahap awal ruang privat yang dibangun adalah kamar tidur orang tua. Proses mengadaptasi desain ruang privat pada kondisi ekstrim Ruang privat selanjutnya adalah kamar tidur anak.
![Gambar 2. Proses adaptasi pembentukan ruang privat pada kondisi ekstrim Ruang private selanjutnya adalah ruang tidur anak](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/10338334.0/199.631.83.553.329.590/gambar-proses-adaptasi-pembentukan-kondisi-ekstrim-private-selanjutnya.webp)