Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan standar pelayanan kebidanan dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP. Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas dengan standar pelayanan kebidanan dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP.
Konsep Dasar Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif 1. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Pengumpulan Data Dasar (Pengkajian) DATA SUBYEKTIF
Mata : Tampak simetris, tidak tampak edema, konjungtiva berwarna merah muda dan tidak tampak pucat, sklera berwarna putih (Varney, 2007). Mulut : Tampak simetris, bibir tampak lembab, tampak bersih, tidak terlihat stomatitis dan karies, lidah tampak bersih (Varney, 2007).
Interpretasi Data Dasar
Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial Diagnosa Potensial
Identifikasi Tindakan Kebutuhan Segera Kebutuhan Segera
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh (Intervensi) 1. Jelaskan hasil pemeriksaan
Rasional : bertujuan untuk membantu ibu mengenali tanda-tanda persalinan sejak dini, sehingga ibu dan keluarga siap ketika menghadapi persalinan (Varney, 2007). Rasional : bertujuan untuk membantu ibu mengenali tanda-tanda persalinan sejak dini, sehingga ibu dan keluarga siap ketika menghadapi persalinan (Varney, 2007).
Pelaksanaan Langsung Asuhan (Implementasi)
Rasional : Perawatan payudara sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar dapat mempersiapkan proses menyusui setelah melahirkan secara optimal.
Evaluasi
Leher : hiperpigmentasi terlihat/tidak terlihat, tidak terlihat pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening (Varney, 2007). Rasional : Untuk memeriksa kelengkapan peralatan dalam proses pelayanan persalinan serta alat pelindung diri (JNPK–KR, 2008).
PERSALINAN
Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial Diagnosa Potensial
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh (Intervensi) 1. Anjurkan keluarga pendamping untuk melakukan stimulasi puting susu
Rasional : Fungsi rangsangan pada puting susu adalah untuk merangsang keluarnya oksitosin ibu yang berperan dalam proses kelahiran (JNPK–KR, 2008). Berbaring telentang juga mempercepat persalinan dan menyulitkan ibu untuk mengejan secara efektif (JNPK–KR, 2008).
PERSALINAN
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh (Intervensi) Lanjutkan intervensi APN
Rasional : Dengan memotong dan mengikat tali pusat, tali pusat dapat terpelihara dan bayi dapat melakukan kontak kulit dengan ibu (JNPK–KR, 2008). Rasional : Pemijatan fundus uteri dilakukan untuk merangsang kontraksi uterus untuk mencegah perdarahan (JNPK – KR, 2008).
PERSALINAN
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh (Intervensi) Lanjutkan Intervensi APN
Hidung : Tampak simetris, tidak terlihat pernafasan dari lubang hidung, keluar lendir putih dari hidung, bersin (Simkin, 2009). Punggung: Penampilan simetris, tidak ada depresi pilonidal, tidak ada kelainan pada fleksibilitas tulang belakang, tidak terlihat spina bifida.
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh (Intervensi) 1. Lakukan perawatan tali pusat
Leher : Tidak terlihat adanya peradangan pada amandel dan faring, tidak terlihat adanya pembesaran pada vena jugularis, kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening. Ekstremitas : Tampak simetris, tidak ada kelainan yang jelas, panjang sama, tidak ada bekas luka, jari kaki dan tangan tidak tampak pada polidaktili, sindaktili, atau brakidaktili.
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh (Intervensi) 1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada pendamping pasien
Latar Belakang: Perawatan tali pusat dapat mencegah tetanus pada bayi baru lahir dan mencegah masuknya kuman penyakit, sehingga tidak berkembang infeksi pada tali pusat (Saifuddin, 2007). Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya imunisasi. Alasan: Edukasi vaksinasi diberikan dengan tujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi untuk mencegah penyakit dan kematian bayi dan anak yang disebabkan oleh penyakit yang umum menyebar. Perhatikan tanda-tanda stres dingin (misalnya kepekaan terhadap rangsangan, pucat, bintik-bintik, gangguan pernapasan, gemetar, lesu, dan kulit dingin).
Jelaskan kepada orang tua bahwa mereka tidak boleh meninggalkan anak sendirian di kamar dan di tempat yang datar tanpa hambatan. Bantu orang tua mengenali tanda-tanda distress neonatal, waspadai jika perlu menghubungi penyedia layanan kesehatan. Rasional : Mengurangi kecemasan dan memberikan bimbingan kepada orang tua agar mengetahui kapan waktunya mencari pertolongan. Menanyakan keluhan ibu tentang terakhir kali menggunakan kontrasepsi, menanyakan kapan ibu menggunakan kontrasepsi, menanyakan rencana KB setelah melahirkan, menanyakan pengetahuan ibu tentang KB, dan melakukan pemeriksaan. pada ibu.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang diketahui dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh (Intervensi) 1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
- Hasil Pengkajian Klien dan Perencanaan Asuhan Perencanaan Asuhan Kehamilan K1
Pengkajian
Ibu tersebut mengatakan bahwa dirinya menderita kista ovarium pada tahun 2005 dan pernah dioperasi pada tahun 2005 dan tidak ada keluhan apapun dari operasi yang dilakukan. Kepala : Tampak simetris, tampak bersih, pertumbuhan rambut merata, struktur rambut kuat, warna rambut hitam, tidak terlihat lesi atau benjolan. Hidung : Tampak simetris, tidak terlihat sekret/keputihan, tampak bersih, tidak terlihat pernafasan pada lubang hidung, tidak terlihat polip, tidak terlihat peradangan.
Mulut : Tampak simetris, bibir tampak lembab, tampak bersih, tidak terlihat stomatitis dan karies, lidah tampak bersih. Perut : Tampak membesar/sesuai dengan usia kehamilan, tidak terlihat striae gravidarum, terlihat linea nigra, terlihat dua belas luka operasi. Ekstremitas : Tampak simetris, tampak sama panjang, tidak terlihat varises atau edema pada tungkai, terlihat pembengkakan pada punggung kaki.
Genetalia : Tidak ada keluhan (tidak ada pemeriksaan) Anus : Tidak ada keluhan (tidak ada pemeriksaan) Ekstremitas : Teraba edema pada tungkai belakang.
Identifikasi Tindakan Kebutuhan Segera Tidak Ada
- Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Konsep Dasar Teori Kehamilan
- Konsep Dasar Teori Persalinan a. Pengertian Persalinan
- Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir a. Pengertian Bayi Baru Lahir
- Konsep Dasar Masa Nifas a. Pengertian Masa Nifas
- Konsep Dasar Teori Neonatus a. Pengertian Neonatus
- Kosep Dasar Teori Keluarga Berencana a. Pengertian Keluarga Berencana
Kondisi umum, berat badan saat ini dan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu). Meliputi pemeriksaan keadaan umum, ekspresi wajah, tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu). Keadaan umum, tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu), antropometri (berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada).
Bidan melakukan ketegangan tali pusat yang betul untuk membantu penghantaran plasenta dan membran amniotik yang lengkap. Berikan bayi kepada ibu secepat mungkin, hubungan awal antara ibu dan bayi adalah penting untuk ini (Saifuddin, 2006). b) Kehangatan menjaga bayi yang baru lahir benar-benar hangat dengan memberinya susu ibu. Jika pekerja kesihatan membantu dalam kelahiran, dia harus tinggal bersama ibu dan bayi yang baru lahir selama 2 jam pertama selepas kelahiran atau sehingga bayi dan ibunya stabil.
Bidan memberikan pelayanan pada masa nifas antara lain kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua, dan minggu keenam setelah melahirkan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi dengan penanganan tali pusat yang benar, deteksi dini, pengobatan, atau rujukan ke rumah sakit. komplikasi yang mungkin timbul pada masa nifas, serta menjelaskan pelayanan kesehatan umum, kebersihan diri, gizi, perawatan bayi baru lahir, menyusui, imunisasi dan keluarga berencana. Nafas dihitung dalam satu menit yaitu pada bayi baru lahir 35 kali/menit (Sistem Jantung dan Peredaran Darah Kristiyanasari. Pelaksanaan perawatan bayi baru lahir secara rutin meliputi resusitasi, pencegahan hipotermia, inisiasi menyusui dini, suntik vitamin K1, perawatan bayi baru lahir pada masa kehamilan, neonatal ( 0–28 hari) dan perawatan tali pusat, 2.
METODOLOGI PENELITIAN
- Rancangan Penelitian
- Lokasi dan Waktu 1. Lokasi Penelitian
- Subyek Kasus
- Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Kerangka Kerja
- Etika Penelitian
Subyek penelitian yang akan dibahas dalam LTA ini adalah ibu hamil G2P1001 dengan usia kehamilan 35 minggu 1 hari yang diberikan pelayanan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus hingga pelayanan calon pengguna kontrasepsi. Menurut Sundari (2011), wawancara adalah teknik observasi data yang dilakukan melalui komunikasi verbal dengan. bagaimana melakukan tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung dengan responden. Penulis melakukan observasi langsung terhadap kondisi klien yang ditangani atau mengamati perilaku dan kebiasaan klien terkait dengan perawatan yang akan diberikan.
Data sekunder dikumpulkan dengan menggunakan data yang diperoleh dari rekam medis klien berupa buku KIA, kohort ibu dan anak. Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud menarik kesimpulan umum atau generalisasi (Sugiyono, 20012). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengubah data penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dengan menggunakan manajemen kebidanan Varney yang didokumentasikan dalam format SOAP.
Menurut Sugiyono (2012), peneliti dalam penelitian ini akan memperhatikan etika dalam penelitian yang dilakukan secara bertahap.
TINJAUAN KASUS
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Antenatal Care
Sang ibu mengatakan bahwa dirinya pernah menderita penyakit kista ovarium pada tahun 2005 dan pernah dioperasi pada tahun 2005 serta tidak ada keluhan apapun dari operasi yang dilakukan. Sebelum hamil ibu menggunakan KB suntik 3 bulan selama 3 tahun, tidak ada keluhan selama menggunakan KB suntik 3 bulan, tempat mendapatkan KB suntik 3 bulan di puskesmas, KB di puskesmas. atas kemauan ibu dan suami, alasan perubahan tersebut karena ingin merencanakan kehamilan ini. Ibu tidur ± 2 jam, ibu tidur malam 8 jam/hari, tidak ada gangguan pola tidur.
Ibu tidur ± 2 jam/hari, pada hari tertentu ibu tidur 7 – 8 jam/hari pada malam hari, tidak ada gangguan pola tidur. Kepala: Tidak ada lesi yang terlihat, struktur rambut kuat, distribusi rambut menyeluruh dan penampilan bersih, tidak ada ketombe. Mulut : Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi dan geraham lengkap.
Payudara: Payudara simetris, tampak bersih, tampak hiperpigmentasi pada areola payudara dan puting, puting tampak menonjol, tampak membesar, tidak terlihat produksi ASI, tidak teraba massa/edema, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intranatal Care
Tanggal: 08 Mei 2016 Waktu: 06:00 WITA Tidak terlihat edema atau varises, terlihat keluar lendir disertai darah, tidak ada bekas luka pada vagina, bagian lunak tipis, penipisan 75%, melebar 6 cm, cairan ketuban utuh/tidak pecah, tidak pecah. teraba bagian kecil dan tali pusat di sekitar bagian terbawah janin, presentasi kepala, penyebut ubun-ubun kecil (UUK), station/walk I+. Air ketuban bening, jumlahnya ± 200 cc, bagian terkecil janin tidak teraba di sekitar bagian terbawah janin, tidak ada tali pusat yang menggantung, presentasi cephalic, penyebut UUK, station/hodge III+, nya 4 x 10 . ' durasi 35" intensitas sedang, DJJ 148 x /menit ritme yang benar Pindahkan isi tali pusat ke distal (ibu) dan klem tali pusat lagi 2 cm distal dari klip pertama.
Pegang tali pusat yang telah dipotong (lindungi perut bayi) dan potong tali pusat di antara 2 klip. Dengan tangan kanan, tali pusat diregangkan, dan dengan tangan kiri, perlahan-lahan tekan rahim ke arah dorsocranial. Lakukan ketegangan tali pusat dan tujahan dorsokranial sehingga plasenta ditarik balik, minta ibu menegang sambil pembantu menarik tali pusat selari dengan lantai dan kemudian ke atas, sepanjang paksi saluran kelahiran.
Kotiledon lengkap, selaput ketuban pada plasenta lengkap, letak tali pusat lateral plasenta, panjang tali pusat ± 45 cm, tebal plasenta ± 3 cm, diameter plasenta berukuran ± 16 cm.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Mata : Terlihat simetris, tidak terlihat kotoran, tidak terdapat perdarahan, konjungtiva tidak anemia, sklera tidak ikterik dan tidak terdapat strabismus. Telinga: Bentuknya simetris, melengkung penuh, tulang rawan telinga matang, terdapat lubang telinga, tidak ada kulit berlebih dan tidak ada kotoran yang terlihat. Mulut : Terlihat simetris, sianosis tidak terlihat, labio palato schizis dan labio schizis serta gigi tidak terlihat, mukosa mulut lembab, bayi banyak menangis, lidah tampak bersih.
Leher : Tidak bengkak, bebas bergerak, tidak terlihat selaput atau lipatan kulit yang berlebihan. Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada yang jelas, tidak ada bunyi nafas tambahan, bunyi jantung teratur, pergerakan dada tampak simetris. Payudara: Tidak terlihat pembesaran, 2 puting terlihat, terlihat hiperpigmentasi areolar, tidak keluarnya ASI.
Punggung: Tampak simetris, tidak teraba skeliosis, dan tidak terlihat meningokel, spina bifida, bengkak, cekungan, dan bercak kecil berbulu.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Postnatal Care
Mata : Tidak terdapat edema pada kelopak mata, konjungtiva tidak tampak anemia, sklera tidak tampak ikterik, dan penglihatan tidak kabur. Dada : Bentuk dada simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada, irama jantung teratur, denyut jantung 80 x/menit. Abdomen : Tampak simetris, terlihat bekas operasi, terlihat linea nigra, tidak terlihat asites, TFU berada 2 jari di bawah pinggang, kontraksi baik, dan kandung kemih terasa kosong.
Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat lochea rubra, berwarna merah, tidak terdapat lesi, tidak terlihat adanya fistula dan jahitan terlihat baik. Atas: Bentuk tampak simetris, tidak terlihat edema, pengisian kapiler baik, refleks bisep dan trisep positif. Kepala : Tidak tampak lesi, konstruksi rambut kuat, distribusi rambut merata dan tampak bersih, tidak berketombe.
Mata: Tidak tampak edema pada kelopak mata, konjungtiva tidak tampak anemia, sklera tidak tampak ikterik, dan penglihatan tidak kabur.