ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. “J” DENGAN DIABETES MELITUS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
1. Novita Warhangan (220101529) 2. Rafika Lita Saputri (220101595)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ALIH JENJANG UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
A. TRIGER CASE
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Hiperglikemia merupakan kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dari 110 mg/dL yang dapat disertai dengan kerusakan, gangguan fungsi beberapa organ tubuh khususnya mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah.
Komplikasi yang paling sering pada DM tipe 1 adalah ketoasidosis diabetikum (KAD).
Pasien adalah anak laki-laki usia 15 tahun. Pada tanggal 29 Maret 2016 pasien datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan mual dan muntah ke Rumah Sakit. Keluhan juga disertai dengan nafas cepat, lemas, bibir kering, serta pusing sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh lemas, pusing, dan penglihatan kabur. Pasien merasakan lemas sejak 2 bulan yang lalu. Pasien sering merasa lapar, haus, dan ingin buang air kecil serta kesemutan. Pasien mengeluh sering kencing pada malam hari. Pasien diketahui memiliki riwayat diabetes vmellitus sejak 2 bulan yang lalu. 1 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS) pasien mengalami penurunan berat badan drastis dari 90 kg menjadi 68 kg. Pasien pernah diberikan terapi insulin 1 bulan yang lalu, 3 kali sehari 10 unit namun terapi tidak dilanjutkan
B. DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN I. IDENTITAS PASIEN
a. PASIEN
Nama : An. J
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal Lahir : 23 Maret 2001
Umur : 15 thn
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 29 Maret 2016 Diagnosa medik : Diabetes Militus b. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. J
Umur : 38 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Dandeles, Yogyakarta
No.Tlp : 08xxxxxxxx
2. RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan Utama
Pada tanggal 29 Maret 2016 pasien datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan mual dan muntah ke Rumah Sakit dr. H. Abdul Moeloek (RSAM) Lampung. Keluhan juga disertai dengan nafas cepat, lemas, bibir kering, serta pusing sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh lemas, pusing, dan penglihatan kabur. Pasien merasakan lemas sejak 2 bulan yang lalu. Pasien sering merasa lapar, haus, dan ingin buang air kecil serta kesemutan. Pasien mengeluh sering kencing pada malam hari.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
1 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS) pasien mengalami penurunan berat badan drastis dari 90 kg menjadi 68 kg. Pasien pernah diberikan terapi insulin 1 bulan yang lalu, 3 kali sehari 10 unit namun terapi tidak dilanjutkan.
c. Riwayat Penyakit Masalalu -
3. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Di keluarga pasien Ayah, nenek dari ayah dan kakek dari ibu pasien menderita DM. Satu bulan yang lalu pasien memang sering memakan makanan manis
4. PENGKAJIAN FISIK DAN KEBUTUHAN ( P S I KO - S O S I A L , S P I R I T UA L A N A K ) a. Pemeriksaan kebutuhan
1) Bernafas
Ibu Pasien mengatakan sebelum sakit pasien bernapas baik baik saja dan saat pengkajian pasien bernafas dengan panjang ekspirasi dan inspirasi sama sehingga pernapasan menjadi lambat dan dalam atau di sebut juga dengan pernafasan Kusmaul
2) Makan dan minum Makan :
ibu klien mengatakan sebelum sakit, pasien bisa makan 3 x sehari dengan menu nasi, lauk dan sayur, buah sedangkan sejak sakit ibu klien mengatakan Pasien sering merasa lapar, nafsu makan klien meningkat,banyak, makan secara berlebihan dari yang biasa 3 kali/hari 1 porsi sekarang 4-5 kali/hari namun BB menurun drastic tanpa sebab.
minum :
ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa minum ± 7-12 gelas sehari tetapi saat pengkajian klien mengalami perubahan sering merasa haus walaupun sudah minum seperti porsi biasanya
3) Eliminasi BAB dan BAK
BAB : ibu pasien mengatakan biasa BAB 1 kali sehari, dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAB tadi pagi dengan warna kuning tidak ada darah dalam feses (tidak pernah berwarna coklat kehitaman).
BAK : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa BAK 5-6 kali sehari warna kuning , bau pesing. Saat pengkajian klien mengatakan dari kemarin siang dan malam hari sering kencing hingga 8-9 kali dengan warna kuning dan bau aseton .
4) Gerak dan Aktivitas
Ibu Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa beraktivitas seperti sekolah, bermain dengan teman-temannya dan saat sakit pasien hanya berada di tempat tidur, saat pengkajian pasien duduk di tempat tidur dan mengobrol dengan orang tuannya, pasien tampak lemah ADL dibantu oleh keluarganya, pasien mengatakan badannya lemas, pasien mengatakan tidak mampu beraktivitas dan sering merasa penglihatan kabur, sakit kepala saat beraktivitas
5) Pengaturan suhu tubuh
Ibu klien mengatakan suhu tubuh klien sempat meningkat tetapi kemudian menurun saat pengkajian suhu tubuh klien 35,40c
6) Istrahat dan tidur
Ibu klien mengatakan sebelum sakit pasien biasa tidur pukul 20.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB dan biasa tidur siang pukul 13.00 WIB sampai pukul 14.30 WIB pada saat pengkajian pasien mengatakan tidur pukul 21.00 sampai 06.00 WIB pasien merasa gelisah dan sering terbangun karena sering BAK 3-7 kali dan tidak bisa memulai tidur kembali kebutuhan tidur pasien tidak mencukupi 6 jam sehari 7) Rasa nyaman dan Aman
Rasa nyaman : klien mengatakan merasa lelah, pusing, penglihatan kabur dan sering gelisah
Rasa aman : Pada pemeriksaan kulit tidak ditemukan ptekie, purpura, pucat, sianosis, ikterus, serta edema, ditemukan turgor kulit baik,
8) Integritas ego : pasien merasa sering gelisah
9) Data sosial
Data sosial : ibu pasien mengatakan hubungan pasien dengan orang tua baik, saat sakit pasien dijaga oleh kedua orang tua dan teman-temannya. Dan hubungan kesehatan (dokter, perawat dan lainnya) dengan pasien baik
10) Pengetahuan pasien dan keluarga
Pengetahuan pasien tentang penyakitnya saat di tanya pasien mengatakan hanya sedikit tahu tentang penyebab penyakitnya setalah di jelaskan oleh perawat, ibu pasien mengatakan khawatir dengan keadaannya dan bagaimana keadaannya apakah penyakit yang diderita anaknya bisa mengancam nyawa dan bagaimana cara mencegahnya saat keluar dari Rumah sakit
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : Sedang a. Berat badan
- BB awal : 90 kg
- BB sekarang : 68 kg
b. Tinggi Badan : 158 cm
c. Suhu badan : 35,4 °C
2) Keadaan fisik
a) Kepala : Bentuk bulat, benjolan tidak ada, nyeri tekanan tidak ada , tidak ada lesi, penyebaran rambut merata, kebersihan cukup
b) Mata : bentuk simetris, konjungtiva merah muda, tidak ada nyeri tekan, sklera putih, penglihatan kabur
c) Hidung : kebersihan cukup, mukosa hidung merah muda, sekret tidak ada d) Mulut : mukosa bibir kering, pendarahan pada gusi tidak ada, karies gigi ada,
kebersihan mulut cukup, lidah bersih gigi lengkap
e) Telinga : bentuk simetris, pendengaran baik, kebersihan cukup, serumen tidak ada, nyeri tekan tidak ada, kebersihan cukup, pendengaran saat dites dengan garputala baik
f) Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan pembesaran vena tidak ada, tidak ada nyeri tekan
g) Kulit : turgor kulit baik h) Thoraks
i) Jantung : Bentuk dada kiri dan kanan simetris, penggerakan dada kanan kiri simetris, tidak ada retraksi otot dada, tidak ada penggunaan otot bantu j) Pernapasan
Vokal fremitus sejajar +/+ antara paru kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara resonan
Auskultasi : Bunyi napas kussmaul, wheezing tidak ada, ronchi tidak ada, vesikuler tidak ada
k) Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen ditemukan striae berwarna putih di sekitar umbilikus dan nyeri perut
l) Ekstremitas : Pada ekstremitas inferior kanan ditemukan bekas luka operasi kelenjar lemak. Pada pemeriksaan neurologi ditemukan baal pada ibu jari kaki kanan.
Kekuatan Otot
3) Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium darah lengkap yaitu hemoglobin (Hb) 14,0 gr/dl, leukosit 10.500/uL, eritrosit 5,3 juta/uL, hematokrit (Ht) 40%, trombosit 231.000/uL. Pemeriksaan kadar gula darah disajikan pada tabel. Pemeriksaan urinalisis didapatkan /dl, glukosa 250 mg/dl, keton 300 mg/dl. Terdapat peningkatan setelah pemeriksaan urinalisis hari ke 4 didapatkan hasil glukosa menjadi 500 mg/dl, kejernihan menjadi keruh, keton 300 mg/dl.
Pada pemeriksaan kimia darah didapatkan hasil SGOT 13, dan SGPT 8, sedangkan pada pemeriksaan elektrolit didapatkan hasil natrium 138 mEq/L, kalium 2,6 mEq/L, kalsium 9,4 mEq/L, klorida 107 mEq/L. Pada pemeriksaan elektrolit hari ke 4 didapatkan kadar natrium 133 mEq/L, kalium 2,3 mEq/L, kalsium 8,8 mEq/L, klorida 99 mEq/L. Pemeriksaan ureum didapatkan hasil 11, creatinin 0,70, pemeriksaan C-peptida didapatkan hasil 1,66 ng/mL. Pada pemeriksaan HbA1c didapatkan hasil 12%.
3 3
4 3
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN 1. DS :
a. klien mengatakan klien merasa lemah, pusing, kesemutan dan pandangan kabur.
b. klien mengatakan sering merasa lapar, haus, dan ingin buang air kecil.
c. Pasien mengatakan diberikan terapi insulin 1 bulan yang lalu, 3 kali sehari 10 unit namun terapi tidak
dilanjutkan.
DO :
a. Urin berbau khas kethon b. Hasil lab darah :
kadar gula darah 408 mg/dl c. Hasil lab urin :
glukosa 250 mg/dl, keton 300 mg/dl d. Pemeriksaan ureum didapatkan
hasil 11, creatinin 0,70
e. pemeriksaan C-peptida didapatkan hasil 1,66 ng/mL.
f. P emeriksaan HbA1c didapatkan hasil 12%.
g. Mukosa bibir kering
hiperglikemia
Ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0027)
2. DS :
a. Ibu pasien mengatakan pasien mengalami penurunan BB tanpa sebab yang jelas
b. Keluarga mengatakan pasien mengeluhkan mual dan muntah DO :
a. mukosa bibir kering b. Berat badan
BB awal : 90 kg
Ketidakmampuan mencerna makanan
Defisit Nutrisi (D.0019)
BB sekarang : 68 kg
c. Tinggi Badan (TB) 158 cm, BB/U ≥2 SD (gizi lebih), TB/U -2 SD sampai +2 SD (normal)
BB/TB ≥2 SD (gemuk) IMT 27,2
kesan overweight 3. DS:
Ibu klien mengatakan pasien pernah melakukan operasi dibagian kaki kanan DO:
a. ekstremitas inferior kanan ditemukan bekas luka operasi kelenjar lemak
b. ditemukan baal pada ibu jari kaki kanan
ketidakadekuatan tubuh primer
Risiko Infeksi (D.0142)
4. DS :
a. pasien mengatakan badannya lemas, pasien mengatakan tidak mampu beraktivitas
DO :
a. pasien tampak lemah b. kekuatan otot 3-3-3-4
c. aktivitas dan mobilisasi dibantu orang tua
Penurunan kekuatan otot
Gangguan mobilitas fisik (D.0054)
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d hiperglikemia 2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan 3. Resiko infeksi d.d ketidakadekuatan tubuh primer 4. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : An “J” Ruangan : jasmine
Diagnosa Medis : diabetes melitus Tanggal Lahir : 23 maret 2001 Tanggal MRS : 29 maret 2016
No Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan Implementasi Evaluasi paraf
Tujuan Intervensi
1. Ketidakstabilan kadar glukosa
darah b.d
hiperglikemia
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 3 X 24 jam diharapkan
ketidakstabilan kadar glukosa darah dapat teratasi, dengan kriteria hasil :
a. Tidak ada
peningkatan urin output
b. Bibir lembap
c. Tidak ada
peningkatan kadar glukosa darah
Managemen Hiperglikemia (I.03115)
a. Monitor kadar glukosa darah
b. Monitor tanda-tanda hiperglikemia
c. Berikan asupan cairan oral
d. Anjurkan kepatuhan terhadap diet
e. Kolaborasi pemberian terapi obat dan insluin
Pukul 07:30-11:00 WIB a. Melakukan cek kadar
glukosa darah
b. Melakukan cek tanda- tanda hiperglikemia c. Memberikan asupan
cairan oral
d. Menganjurkan pasien patuh terhadap diet e. Kolaborasi pemberian
terapi obat
Pukul 11:30
S : ibu pasien mengatakan klien tidak merasa pusing, kesemutan berkurang dan pandangan semakin jelas.
Ibu pasien mengatakan klien masih sering minta minum.
O :
a. GDS : 341 mg/dl
b. Infus IVFD NaCl 0.9% 25 tetes makro/menit
c. Insulin dosis 10 UI dalam Nacl 100 cc kecepatan 7cc/jam
d. Bibir lembab
e. Pemberian diet DM 3000 kalori
A : masalah keperawatan belum teratasi
P : lanjut intervensi
a. Cek kadar glukosa darah
b. Cek tanda hiperhlikemia c. Kolaborasi pemberian
terapi obat 2. Defisit nutrisi
b.d
ketidakmamp uan mencerna makanan
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 3X 24 jam maka defisit nutrisi teratasi, dengan kriteria hasil :
a. Tidak ada mal nutrisi
b. Mual berkurang c. Kulit dan bibir
tidak kering
Mangemen Nutrisi (I.03119) a. Kaji adanya alergi
makanan
b. Beri informasi tentang kebutuhan nutrisi c. Monitor turgor kulit d. Monitor mual dan
muntah
Pukul 08:30-09:30 WIb a. Mengkaji Riwayat alergi
makanan
b. Edukasi tentang kebutuhan nutrisi
c. Cek turgor kulit
d. Monitor mual dan muntah
Pukul 10:00 WIB
S : ibu pasien mengatakan klien tidak ada alergi makanan Ibu pasien dan keluarga mengatakan mengerti dan paham terkait kebutuhan nutrisi untuk klien
Ibu pasien mengatakan klien mual dan muntah berkurang O :
a. turgor kulit baik
b. injeksi ranitidine 1 amp/12 jam
c. bibir lembab
A : masalah keperawatan belum teratasi
P : lanjut intervensi a. cek turgor
b. monitor mual dan muntah 3. Resiko infeksi
b.d
ketidakadekuat an tubuh primer
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 1 X 24 jam maka tidak diharapkan terjadi infeksi, dengan kriteria hasil :
Pencegahan infeksi (I.14539)
a. Monitor tanda dan gejala infeksi
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
Pukul 11:00-13:30 WIB
a. Cek tanda dan gejala infeksi
b. Edukasi tanda dan gejala infeksi
c. Edukasi cara cuci tangan
Pukul 13:30 WIb S : ibu pasien
mengatakan paham dan dapat mempraktekkan cara cuci tangan
Ibu pasien mengatakan paham tentang tanda dan gejala infeksi
a. Tidak ada kejadian infeksi b. Integritas kulit
dan jaringan
c. Jekaskan tanda dan gejala infeksi
d. Ajarkan cuci tangan dengan benar
O :
a. Ibu pasien terlihat paham b. Ibu pasien mampu
mempraktekkan cuci tangan dengan benar
c. Leukosit : 10.500 /uL A : masalah teratasi P: pertahankan intervensi 4. Gangguan
mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 3 X 24 jam maka kekuatan otot teratasi, dengan kriteria hasil : a. Kekuatan otot
meningkat b. Pergerakan
ekstremitas meningkat c. Kelemahan fisik
menurun
Dukungan mobilisasi (I.05173)
a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
b. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
c. Anjurkan mobilisasi dini d. Ajarakan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan.
Pukul 10.00-11:30 WIB a. Identifikasi keluhan fisik b. Edukasi keluarga untuk
membantu pasien dalam peningkatan pergerakan
c. Menganjurkan mobilisasi dini
d. Mengajarkan mobilisasi sederhana
Pukul 11:45 WIB
S : ibu pasien mengatakan akan membantu keprluan klien
O :
a. Kekuatan otot 4-4-3-4 b. Pasien terlihat dapat
melakukan mobilisasi seperti angkat tangan dan kaki
A : masalah keperawatan belum teratasi
P: lanjut intervensi
a. Identifikasi keluhan fisik b. Anjurkan mobilisasi dini
C. EBN
No. Peneliti Tahun Judul Metode
penelitian
Hasil 1 Ria Janita
Riduan, Syazili Mustofa
2017 Penatalaksanaan KAD dan Dm tipe 1 pada anak usia 15 tahun
Rancangan penelitian menggunakan studi literatur kasus asuhan keperawatan pada KAD dan DM tipe 1
Kemampuan mengenali gejala klinis KAD dan mendiagnosis KAD merupakan bagian terpenting tata laksana KAD.
Tata laksana KAD selanjutnya adalah koreksi cairan adekuat, pemberian insulin yang tepat, koreski asidosis, dan elektrolit serta pemantauan yang ketat.
Pengenalan tanda-tanda KAD dan tata laksana yang cepat dan tepat dapat menurunkan mortalias, morbiditas dan menekan biaya rawat akibat KAD
D. SIMPULAN
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolic yang ditandai dengan adanya hiperglikemia kronis serta kelainan metanolisme karbohidrat, lemak, dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya.
Dari kasus dapat simpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang didapatkan yaitu Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d hiperglikemia, defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan, resiko infeksi b.d ketidakadekuatan tubuh primer, dan gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot.
E. LAMPIRAN (terlampir)