BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan teknologi pada masa kini sudah sangat pesat dan akan selalu berkembang selama peradaban manusia masih tetap ada. Komputer merupakan salah satu produk dari hasil perkembangan teknologi yang sekarang banyak digunakan. Komputer merupakan alat yang serbaguna dan praktis, dapat digunakan untuk keperluan pribadi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan orang banyak. Pemakaian komputer ini sudah sangat meluas, hampir di semua kegiatan manusia tidak terlepas dari pemakaian komputer. Manusia seolah-olah sudah sangat tergantung pada kemampuan komputer yang memang diciptakan untuk membantu aktivitasnya (Permana, 2015)
Selain memberikan berbagai macam kemudahan, pemakaian komputer yang berlebihan juga dapat menimbulkan efek yang kurang baik pada kesehatan jika terpapar dalam waktu yang lama. Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan mata akibat penggunaan komputer terjadi
karena mata terus-menerus memandang monitor komputer atau visual display terminal (VDT) (Ibrahim, 2018).
Keluhan gangguan mata yang sering terjadi adalah pada seorang yang bekerja sebagai operator komputer, karena pada pekerjaan ini, mata selalu berhadapan dengan komputer, meskipun tidak selalu melihat komputer.
Gangguan penglihatan yang disebabkan karena penggunaan komputer, oleh American Optometric Association (AOA) mendefinisikan Computer Vision Syndrome (CVS) sebagai gangguan kesehatan mata komplek dan masalah penglihatan yang berkaitan dengan kegiatan yang lama dilakukan didepan komputer. Computer Vision Syndrome (CVS) berdampak pada kesehatan fisik seseorang, antara lain terhadap mata selain itu juga dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal. Gejala sistem muskuloskeletal yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri di daerah bahu, punggung, dan lengan (Permana, 2015).
Faktor yang dapat mempengaruhi Computer Vision Syndrome (CVS) menurut Occupational Healthand Safety Unit Universitas Quessland adalah faktor perangkat kerja (ukuran objek pada layardan tampilan layar), lingkungan kerja (cahaya monitor, pencahayaan ruangan, suhu udara),desain kerja (karakteristik dokumen, durasi kerja) dan karakteristik individu (riwayat penyakit). Computer vision syndrom (CVS) dapat terjadi jika mata fokus kepada objek berjarak dekat, dalam waktu lama. Hal ini disebabkan karena otot–otot mata harus bekerja lebih keras untuk melihat objek berjarak sangat dekat, terutama jika disertai dengan pencahayaan yang menyilaukan (Ibrahim, 2018).
Penelitian ini dilakukan dengan metode Study Literature, Peneliti menemukan beberapa literature yang menyatakan bahwa ada banyak faktor menyebabkan keluhan Computer Vision Syndrome (CVS). Salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan Yunitia Insani dengan judul “Hubungan Jarak Mata dan Intensitas Pencahayaan Terhadap Computer Vision Syndrome (CVS) pada PT. Telkom Indonesia” dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Diketahui Penggunaan komputer 8 jam perhari dengan istirahat 1 jam, penggunaan komputer dalam waktu yang lama sangat beresiko terkena Computer Vision Syndorme (CVS). Penelitian ini menunjukkan bahwa persentase responden yang mengalami kejadian Computer Vision Sindrome (CVS) sebanyak 30 Orang (57,7%) Analisis bivariat antara kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) dan jarak mata ke komputer menunjukkan bahwa dari 27 orang yang jarak matanya ke monitor kurang baik (<45cm), ada 20 orang atau 74,1% yang mengalami kejadian Computer Vision Syndrome (CVS). intensitas cahaya menunjukkan bahwa dari 48 orang yang intensitas cahayanya kurang baik (<300lux) terdapat 30 orang atau 62,5% yang mengalami kejadian Computer Vision Syndrome (CVS). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan jarak monitor dan Intensitas cahaya terhadap keluhan Computer Vision Syndrome (CVS).
Penelitian ini mengkaji tentang terjadinya keluhan Computer Vision Syndrome (CVS). Data yang di teliti merupakan data skunder yang diambil dari jurnal-jurnal mengenai Computer Vision Syndrome (CVS). Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang mengambil data secara langsung (primer). Data yang
digunakan oleh peneliti merupakan data untuk analisis kemudian mengkaji dan menelaah sehingga mendapatkan jawaban yang real sesuai dengan judul yang terkait.
Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang diperoleh dan dikemukakan sebelumnya tentang Computer Vision Syndrome (CVS) maka peneliti tertarik untuk meneliti “Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pengguna Komputer”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat poin–poin permasalahan yang teridentifikasi yaitu :
1. Apa saja faktor yang menyebabkan keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada pengguna komputer?
2. Bagaimana standar penggunaan komputer (jarak, durasi, dan pencahayaan) yang baik untuk mencegah terjadinya Computer Vision Syndrome (CVS)?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada pengguna komputer.
2. Untuk mengetahui berapa jarak, durasi, dan pencahayaan yang sesuai untuk mencegah terjadinya Computer Vision Syndrome (CVS).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi informasi berhubungan dengan Computer Vision Syndrome (CVS) dan pentingnya Ergonomi Penglihatan sehingga dapat memberikan manfaat yang besar dalam ruang lingkup Refraksi Optisi (RO).
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah data di STIKes Dharma Husada Bandung terkait Computer Vision Syndrome (CVS) dan pentingnya Ergonomi Penglihatan.
b. Manfaat bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar teori dan informasi secara ilmiah mengenai Computer Vision Syndrome (CVS) sehingga dapat membantu rekan sejawat lainnya.
c. Manfaat bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dengan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa sangat
penting menerapkan ergonomi penglihatan saat menggunakan komputer sehingga mengurangi resiko terkena Computer Vision Syndrome (CVS).
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Masalah
Penelitian ini ditunjukan kepada masyarakat khusunya pada pengguna komputer dan memberikan edukasi kepada orang tua terutama anak-anak berkaitan dengan Computer Vision Syndrome (CVS) dan pentingnya Ergomoni Penglihatan agar terhidar dari keluhan Computer Vision Syndrome (CVS).
2. Lingkup Metode
Jenis metode dalam penelitian ini berupa studi literatur dan analisa jurnal dengan menggunakan data sekunder sebagai data penelitian.
3. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini merupakan bidang ilmu Refraksi Optisi khususnya Ergonomi Penglihatan.
4. Lingkup Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan dimulai dengan Penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian ini terhitung mulai bulan Februari hingga juli 2020.