• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN EMPIRIK DI LOKASI MAGANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III GAMBARAN EMPIRIK DI LOKASI MAGANG"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Soemardja adalah penduduk asli Pangkalpinang. Berdasarkan UUD 1950 dan UU No. 22 Tahun 1948 serta UU Darurat No. 4 tanggal 16 November 1956, Karesidenan Bangka Belitung terletak di Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Bangka dan juga dibentuk kota kecil Pangkalpinang. Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 2000, wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Belitung menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, sejak 27 Januari 2003, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami pemekaran wilayah dengan menambah 4 kabupaten baru, yaitu Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung Timur, dan Bangka Selatan.

Tanah di wilayah Kabupaten Bangka memiliki PH di bawah 5, mengandung mineral bijih timah dan mineral lainnya seperti: Pasir Kwarsa, Kaolin, Batu Gunung dan lain-lain. Umumnya sungai-sungai di wilayah Kabupaten Bangka bermuara di daerah perbukitan dan pegunungan di bagian tengah Pulau Bangka dan bermuara ke pantai laut. Sungai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten Bangka antara lain: Sungai Baturusa, Sungai Layang dan lain-lain.

Jarak terjauh ibu kota Kabupaten Bangka dengan ibu kota kabupaten lainnya adalah Toboali (Kabupaten Bangka Selatan) kemudian Muntok (Kabupaten Bangka Barat). Jumlah penduduk Kabupaten Bangka pada tahun 2012 sebanyak 314.686 jiwa dengan kepadatan penduduk 104 jiwa per kapita. km2. Pada tahun 2012, berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, tercatat terdapat 175 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bangka, yang terdiri dari 164 Sekolah Dasar dan Menengah Negeri.

Selain SD di Kabupaten Bangka juga terdapat SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi anak-anak yang cenderung mengalami kecacatan (ton), jumlah SDLB hingga tahun 2012 masih 1 unit.

Pariwisata

Obyek Wisata Alam di Kabupaten Bangka

No. Nama Hotel

Gambaran Umum Pajak Hotel Dan Restoran Di Kabupaten Bangka

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai salah satu provinsi yang bergantung pada sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan kas daerah juga harus memperhatikan sarana dan prasarana pendukung yang dapat membuat wisatawan baik lokal maupun mancanegara betah dan ingin berkunjung kembali. Salah satu sarana dan prasarana yang sangat mendukung sektor pariwisata adalah tempat tinggal dan wisata kuliner yang dapat menunjukkan identitas pemerintah melalui makanan khas yang disajikan. Kabupaten Bangka sebagai kabupaten yang lebih senior dibanding kabupaten lain juga memperkuat citranya sebagai destinasi wisata alam yang bagus, tambahnya.

Hal ini semakin jelas dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah dapat merasakan hasil dari sumber daya yang ada di daerahnya sendiri. Untuk pajak hotel dan pajak restoran di Kabupaten Bangka, pemerintah daerah mengeluarkan peraturan daerah baru pada tahun 2005, dimana peraturan daerah memisahkan pajak hotel dan pajak restoran menjadi peraturan daerah tersendiri, karena peraturan daerah sebelumnya, pajak hotel dan pajak restoran disatukan. dalam satu peraturan daerah. Dengan dikeluarkannya Perda Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pajak Hotel dan Perda Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Pajak Restoran, maka pemajakan menjadi semakin jelas, baik untuk pajak hotel maupun pajak restoran, karena diatur secara jelas dalam setiap peraturan daerah. tentang pelaksanaan pemungutan pajak, baik pajak hotel maupun pajak restoran.

Sesuai dengan peraturan daerah no. 12 tahun 2005 tentang pajak hotel dijelaskan secara rinci apa itu pajak hotel, objek pajak hotel, subjek pajak hotel, besaran pajak hotel dan objek hotel apa saja yang dapat dikenakan pajak. . Peraturan provinsi sebelumnya mengenakan pajak pensiun hanya pada pensiunan yang memiliki 10 kamar dalam satu bagian, tetapi banyak yang mengakalinya dengan menetapkan pensiun dengan kurang dari 10 kamar di kecamatan a, dan kemudian di kecamatan b menetapkan pensiun - bahkan satu wisma dengan kurang dari 10 kamar dalam satu bagian. Secara hukum hal ini tidak dapat dituntut karena dasar hukum sebelumnya yaitu Perda No. 12 tahun 2005, hanya menjelaskan bahwa sebagian pensiunan dikenakan pajak hotel.

Setiap tahun kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi semakin meningkat, salah satu kendalanya adalah jarak yang cukup jauh dari rumah ke tempat belajar, masyarakat sekitar kampus perguruan tinggi yang melihat peluang tersebut mulai membanjiri untuk membangun asrama di sekitar tempat tinggalnya. mereka, karena kepadatan penduduk yang tinggal di daerah tersebut, mereka hanya dapat membuat beberapa kamar dengan kamar kurang dari sepuluh. Namun di kelurahan tetangga, penulis dan pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah menemukan asrama yang pemiliknya adalah A dari kelurahan B, jika jumlah kamar yang dimiliki A secara keseluruhan melebihi 10 kamar. , tetapi karena tidak dalam perpanjangan, orang A tidak dapat dikenakan pajak. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak untuk berperilaku jujur ​​dan memenuhi kewajiban pembayaran pajaknya masih minim, sehingga masih diperlukan campur tangan pemerintah daerah bagi pengelola hotel yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bangka.

Dilihat dari kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Kabupaten Bangka dan menginap di hotel-hotel yang ada menunjukkan bahwa pariwisata Kabupaten Bangka semakin dikenal oleh mancanegara. Berdasarkan jumlah hotel dan restoran yang ada, dapat diperkirakan berapa pajak yang masuk ke kas daerah jika semua wajib pajak memenuhi kewajibannya setiap bulan. Namun dari tahun ke tahun hanya pajak restoran dan restoran yang selalu memenuhi target penerimaan, sedangkan untuk pajak hotel selalu lebih kecil dari target penerimaan.

Gambaran Umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

  • Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
  • Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
  • Visi dan Misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangka
  • Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
    • Gambar Struktur Organisasi
    • Komposisi Pegawai di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangka
  • Unit Pelaksana Teknis Dinas

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Pengelolaan Aset Kabupaten Bangka berdiri setelah keluarnya SK Bupati Bangka No. 20 Tahun 2008. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah adalah pelaksana teknis pemerintah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan sumber daya daerah. Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Pengelolaan Aset Daerah mempunyai tugas penyiapan dan teknis pelaksanaan kebijakan daerah dan di bidang pengelolaan pendapatan, keuangan, dan kekayaan daerah.

Uraian tugas dan tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka adalah sebagai berikut. Kepala dinas bertugas memimpin Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menyusun kebijakan daerah dan kebijakan umum sesuai dengan tugas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mengenai penetapan teknis kebijakan penanganan tugas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang menjadi tanggung jawabnya, serta mendorong dan melaksanakan kerjasama dengan instansi dan organisasi lain. Sekretariat bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian program, administrasi dan sumber daya di lingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Bangka.

Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan Pendapatan Daerah, Keuangan dan Pengelolaan Aset serta pemberian pelayanan administrasi bidang. Penyusunan data, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program kerja serta penyusunan statistik dan dokumentasi di lingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah. Adapun bentuk bagan struktur organisasi pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Bangka adalah sebagai berikut.

Efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Bangka dalam bidang ekonomi khususnya perpajakan sangat tergantung pada sumber daya manusia penyelenggara. Susunan Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan, Pangkat dan Golongan serta Jabatan Struktural dan Fungsional di Dinas Pendapatan. Unit Pelaksana Teknis Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan tugas dari beberapa tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah, Pengelolaan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah yang memiliki wilayah kerja 1 (satu) kecamatan atau lebih.

Fenomena yang Diamati dan Dikaji

  • Lokasi Gedung Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
  • Pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel dan Restoran

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, Pembentukan KPPT (Kantor Perijinan Pelayanan Terpadu) dan DPPKAD (Dinas Pendapatan.. Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah) yang dalam melaksanakan tugas pokok dan

3) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.. Bidang Distribusi Pangan, membawahkan Sub Bidang Distribusi Dan Pemasaran

Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah.. sesuai dengan lingkup tugas

j) Mengkoordinasikan pelaksaan tugas kepala bidang; k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas; l) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala dinas. Tugas Fungsi

3) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Distribusi Pangan, membawahkan Sub bidang Distribusi Dan

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang. tugas

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi pelayanan ke

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Cabang Pelayanan Dinas dan Kepala Pusat Pengelolaan Informasi dan Aplikasi Pendapatan, Kepala Subbagian