BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan, proses pembuatan produk, data fasilitas kerja dan data kesehatan pengrajin.
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Palered adalah nama daerah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan luas wilayah 91.172 Ha. Sejarah Palered tidak lepas dari sejarah keramik, dimana wilayah Palered, Cirata, Gandasoli, dan Citalang termasuk kota atau desa tua di Kabupaten Purwakarta. Sejarah Palered dan keramik sudah ada sejak jaman Neolitikum. Pada jaman tersebut sudah ada penduduk yang berdatangan menyusuri sungai Citarum ke daerah Cirata. Disana penduduk melakukan pengalian dengan maksud untuk mengambil tanah untuk membuat tempat tinggal tetapi selain itu dari hasil penggalian di daerah ini ditemukan peninggalan batu kapak persegi, alat untuk menumbuk dari alu dan batu, belanga dan periuk dari tanah liat, dan Panjunan (Anjun) tempat membuat keramik.
Keramik sebagai bentuk kerajinan, sudah tampak sejak jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1795, dimana disekitar Citalang terdapat Lio-lio (tempat pembuatan genteng dan batu batu). Sejak saat itu rumah penduduk yang semua beratap ijuk, sirap, daun kelapa dan alang-alang berubah menjadi genteng.
Disekitar Anjun (Panjunan) sudah dimulai pembuatan gerabah/tembikar. Mulai tahun 1935, gerabah menjadi industri rumah tangga dan pada tahun yang sama pula perusahaan Belanda membuat pabrik besar bernama Hendrik De Boa di Warungkandang, Plered. Sumber lain menyebutkan, menurut tokoh masyarakat Palered Bapak Darma Kapal, bahwa kerajinan keramik ada sejak tahun 1904, dimana pada waktu itu sudah dibuat gerabah kasar untuk kebutuhan rumah tangga dengan tokohnya Ki Dasjan, Sarkun, Aspi, Entas, Warsya dan Suhara.
Pada jaman penjajahan Jepang, kerajinan keramik mengalami kemunduran akibat penduduknya bekerja sebagai romusha, terutama sekitar Ciganea dan Gunung Cupu. Pabrik De Boa tetap berjalan dan dikuasai dengan berganti nama menjadi Kaki Kojo. Pada masa kemerdekaan, produksi hampir
terhenti karena keterlibatan penduduk dalam perjuangan hingga tanggal 29 Desember 1945. Kerajinan keramik berangsur bangkit dan mulai bangkit, apalagi sejak Tahun 1950 Bung Hatta membuka resmi induk keramik yang gedungnya dekat Gonggo Plered. Dimana pada saat itu didatangkan mesin-mesin dari Jerman dan mencapai masa kejayaan karena produksinya relatif tinggi, selain itu induk keramik tersebut berjasa dalam membimbing industri rumah tangga hingga berkembang pesat.
Pembentukan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Litbang gerabah Plered Purwakarta telah dibentuk karena pada tahun sejak tahun 2002. Pada tahun 2008 dibentuk atas dasar peraturan daerah kabupaten Purwakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang pembentukan dinas daerah. UPTD mengacu pada peraturan bupati Purwakarta nomor 44 tahun 2008 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja dinas koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, perindustrian dan perdagangan serta peraturan bupati purwakarta nomor 44 tahun 2009 tentang organisasi, rincian tugas, fungsi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada dinas koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, perindustrian dan perdagangan.
UPTD Litbang Plered merupakan dinas koperasi yang didirikan untuk meningkatkan UMKM khususnya untuk pengembangan gerabah. Maksud dari pembentukan/mendirikan UPTD Litbang gerabah yaitu untuk memfasilitasi para pengusaha/pengrajin gerabah dalam rangka meningkatkan mutu, desain, teknologi dan pemasaran, sehingga hasil produksi gerabah di sentra gerabah Plered mempunyai daya saing yang cukup tinggi.
UPTD Litbang Plered adalah dinas koperasi yang mengelola UMKM agar dapat meningkatkan usaha tersebut serta memproduksi gerabah sendiri.
Produksi yang dilakukan adalah membuat produk gerabah dari ukuran kecil sampai besar. Produk yang dihasilkan yaitu celengan hewan, asbak, vas bunga, tempat buah, standar lampu dan produk sesuai dengan pesanan. Gerabah yang akan dibuat membutuhkan bahan baku yaitu tanah liat. Tanah liat di dapat dari pemasok-pemasok dari masyarakat Plered itu sendiri.
Pada tahun 2009/2013 sudah menaungi sekitar 286 unit usaha dengan
pengolahan bahan baku, 755 orang dibagian pembentukan, 503 orang dibagian dekorasi, 232 orang dibagian pengeringan, 376 orang dibagian pembakaran dan 521 orang dibagian finishing. Pada tahun 2014 UPTD Litbang Plered sendiri memperkerjakan pengrajian dengan jumlah 118 orang yang terdiri dari 15 orang dibagian pengolahan bahan baku, 38 orang dibagian pembentukan, 26 orang dibagian dekorasi, 10 orang dibagian pengeringan, 17 orang dibagian pembakaran dan 12 orang dibagian finishing. Tahun 2014 keuntungan produksi berkisar Rp.
8,5 milyar. Hasil produksi dipasarkan ke pasar lokal, selain itu diekspor keberbagai negara diantaranya ke Jepang, Taiwan, Korea, Australia, New Zealand, Belanda, Kanada, Saudi Arabia, Amerika Serikat dan Latin, Inggris, Spanyol, Italia dan mancanegara lainnya.
4.1.2 Proses Pembuatan Produk
Proses pembuatan produk gerabah di UPTD Litbang Plered melalui lima tahap. Tahapan-tahapan pembuatan gerabah adalah sebagai berikut :
1. Tahap pertama yang dilakukan adalah membuat bahan baku tanah liat dari tanah lempung yang dicampur dengan kapur (perekat), besi (pelebur) dan air. Proses tahap pertama pada Gambar 4.1.
Gambar 4. 1 Tahap Pembuatan Bahan Baku
2. Tahap kedua proses pembentukan yaitu membentuk gerabah sesuai bentuk yang diinginkan dengan menggunakan alat meja putar. Sebelum masuk ketahap selanjutnya dilakukan pengeringan awal dengan cahaya matahari
selama 30 menit agar gerabah yang sudah dibentuk sedikit keras. Proses tahap kedua pada Gambar 4.2.
Gambar 4. 2 Tahap Pembentukan Gerabah
3. Tahap ketiga dekorasi yaitu membuat hiasan terhadap gerabah yang sudah dibentuk agar lebih indah dengan menggunakan alat meja putar dan pelatik. Sebelum ketahap berikutnya dilakukan pengeringan akhir dengan bantuan sinar matahari selama kurang lebih 3 jam. Proses tahap ketiga pada Gambar 4.3.
Gambar 4. 3 Tahap Dekorasi Gerabah
4. Tahap keempat yaitu pembakaran gerabah di alat pembakaran selama 60 menit. Proses tahap keempat dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4. 4 Tahap Pembakaran Gerabah
5. Tahap kelima adalah pengecatan sesuai warna yang dinginkan dengan cat spray dan cat celup dan dilanjutkan pengemasan gerabah dengan wadah kemasan. Proses tahap kelima pada Gambar 4.5
Gambar 4. 5 Tahap Pengecatan Gerabah
UPTD Litbang Plered memproduksi beberapa produk yang dihasilkan yaitu celengan hewan, asbak, vas bunga, tempat buah, standar lampu dan produk sesuai dengan pesanan. Peta proses operasi pembuatan gerabah vas bunga pada Gambar 4.6. Data waktu merupakan waktu siklus dalam menit.
4.1.3 Data Fasilitas Kerja
Fasilitas yang digunakan pada bagian pembentukan dan dekorasi adalah meja putar dan alas duduk. Ukuran meja putar/pelarik berdiameter 50 cm, tebal lingkaran 8 cm dan tinggi 20 cm, sedangkan ukuran alas duduk yaitu panjang 50 cm, lebar 20 cm dan tinggi 14 cm. Untuk lebih jelasnya, meja putar/ penarik ditunjukan pada Gambar 4.7 dan 4.8, alas duduk ditunjukan pada Gambar 4.9 dan 4.10.
Tanah Liat
Pembentukan Gerabah
Dekorasi Gerabah O-2
O-4
(Meja Putar)
O-5
Cat Warna
Wadah kemasan O-6
I-1 Diperiksa
I-2 Diperiksa
(Meja Putar Dan Pelatik)
Dibakar (Mesin Pemba karan)
O-7
Pengecetan (Cat Spray)
I-3
Diperiksa
O-8
I-4 Diperiksa
PETA PERAKITAN
Nama Produk : Gerabah Vas Bunga
No. Peta : 01
Dipetakan Oleh : Tegar BMW Putra Tanggal Dipe takan : 04 Januari 2015
O-3 Pengeringan Awal
Pengeringan Akhir
Solatip
Ringkasan
Operasi Pemeriksaan Operasi Gabungan Penyimpanan
Jumlah
8 4 - 1 12
275 12
0 0 287
Kegiatan Jumlah Waktu
(Menit)
Pencampuran Tanah Lempung O-1
(Mesin Rontok) Pereka t (kapur), Pelebur (besi)
Dan Samot
30' 0%
10%
15'
0%
3'
30' 0%
20' 2%
0%
3'
90' 0%
60' 0%
25' 0%
0%
3'
0%
3'
Pengemasan 0%
5'
Gambar 4. 6 Peta Perakitan Gerabah
Gambar 4. 7 Meja Putar/Pelarik
50 cm
20 cm 8 cm
8 cm
4 cm
Gambar 4. 8 Ukuran Meja Putar/Pelarik
Gambar 4. 9 Alas Duduk
Gambar 4. 10 Ukuran Alas Duduk
4.1.4 Data Keluhan Pengrajin 2013
Pada saat melakukan pekerjaanya, para pengrajin mengeluhkan sakit pada beberapa bagian tubuhnya. Berdasarkan data kesehatan pengrajin UPTD Litbang Plered tahun 2013, keluhan yang paling banyak dirasakan pengrajin adalah pegal-pegal. Rincian data keluhan pada Lampiran 1. Rekapitulasi data keluhan ini dapat pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Data keluhan pengrajin UPTD Litbang Plered 2013
No Jenis Keluhan Bagian
Pembentukan Dekorasi Pengeringan Pembakaran Finishing Jumlah
1 Nyeri Otot 5 5
2 Nyeri Otot Pinggang 89 19 108
3 Nyeri Otot
Pergelangan Tangan 89 19 108
4 Pegal-Pegal 89 19 23 131
5 Sesak Nafas 23 23
Total 375
Sumber: UPTD Litbang Plered Bulan Desember 2013 Catatan: satu pengrajin dapat merasakan keluhan lebih dari satu
Berdasarkan data keluhan UPTD Litbang Plered bulan Desember 2013 bagian yang banyak merasakan keluhan adalah bagian pembentukan dan dekorasi.
Keluhan yang dirasakan pengrajin dikarenakan posisi kerja dan fasilitas kerja yang kurang baik sehingga perlu perbaikan.
4.1.5 Penyebaran kuesioner
Berdasarkan data keluhan UPTD Litbang Plered 2013, bagian produksi yang banyak merasakan keluhan yaitu bagian pembentukan dan dekorasi, oleh karena itu penelitian dilakukan pada bagian tersebut dengan jumlah 64 pengrajin.
Tahap awal penelitian dengan melakukan penyebaran kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan data keluhan secara rinci mengenai bagian tubuh yang mengalami keluhan, frekuensi waktu yang rasakan, sisi yang mengalami keluhan dan tingkat keluhan tersebut. Kuesioner yang digunakan adalah discomfort questionnaire. Bentuk discomfort questionnaire yang akan disebarkan pada Lampiran 2, sedangkan hasil penyebaran discomfort questionnaire pada Lampiran 3.
4.2 Pengolahan Data
Sistematika pengolahan data pada penelitian ini yaitu pengolahan discomfort questionnaire, identifikasi keluhan fisik, perekaman cara kerja dan posisi kerja, identifikasi posisi kerja dengan menggunakan metoda REBA dan pembuatan fasilitas kerja.
4.2.1 Pengolahan Discomfort Questionnaire
Pengolahan data discomfort questionnaire menggunakan Software Ergofellow 2.0, sebagai contoh input data untuk pengrajin 1 ditunjukan pada Gambar 4.11, sedangkan rekapitulasi hasil pengolahan discomfort questionnaire 4.12 dan pada Tabel 4.2.
Gambar 4. 11 Discomfort Questionnaire seluruh Pengrajin Dengan Menggunakan Software Ergofellow 2.0
Tabel 4. 2 Rekapitulasi Hasil Discomfort Questionnaire
Bagian Tubuh Frekuensi Sisi Evolusi
1 st 4 th 8 th
1 2 3 4 5 Kiri Kanan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Mata 30 30 30 23 7
30 30
Kepala 8 8 8 8
8 8
Leher 56 8 64 64 64
52 12 8 56
Bahan leher
Punggung 55 9 64 64 64
24 40 3 46 15
Pinggang 7 49 56 56 45 11
37 19 29 27
Bahu 7 11 18 18 18
7 11 7 11
Lengan Atas 57 57 57 57
23 34 11 46
Siku
Lengan Bawah 52 12 64 64 64
64 15 49
Pergelangan Tangan 12 52 64 64 41 23
10 36 18 30 34
Tangan / Jari 41 8 49 49 49
49 41 8
Pantat 27 5 32 32 32
32 20 12
Paha 37 37 37 8 29
14 23 37
Lutut 52 7 59 59 59
14 45 48 11
Turunan kaki
Pergelangan Kaki 13 3 16 16 13 3
13 3 7 9
Kaki
Gambar 4. 12 Rekapitulasi Discomfort Questionnaire seluruh Pengrajin Dengan Menggunakan Software Ergofellow 2.0
Hasil discomfort questionnaire menunjukan keluhan yang banyak dirasakan pengrajin adalah nyeri otot pada bagian leher (100%), punggung (100%), pinggang (87.5%), siku (28.12%), lengan atas (89.06%), lengan bawah (100%), pergelangan tangan (100%), tangan/jari (76.56%), pantat (50%), paha (57.81%), lutut (92.18%) dan pergelangan kaki (25%).
4.2.2 Elemen-Elemen Kerja Pada Bagian Pembentukan Dan Dekorasi Bagian pembentukan dan dekorasi adalah bagian yang paling penting untuk pembuatan gerabah. Bagian ini merupakan tahap kedua setelah pengelolaan bahan baku. Apabila proses pembentukan dan dekorasi tidak sesuai dengan yang diinginkan maka hasil produk akan tidak baik. Adapun elemen-elemen kerja pada bagian pembentukan dan dekorasi adalah sebagai berikut:
Tahap pertama pengambilan bahan baku yang ada di samping pengrajin dengan kedua tangan secara bersamaan. Proses pengambilan bahan baku pada Gambar 4.12.Gambar 4. 13 Pengambilan Bahan Baku
Tahap kedua mengepuk bahan baku yang sudah diambil dengan kedua tangan sampai bahan baku menjadi lunak dan dibentuk seperti bola agar mudah dibentuknya. Proses mengepuk bahan baku pada Gambar 4.13.Gambar 4. 14 Mengepuk Bahan Baku
Tahap ketiga menempatkan bahan baku ke atas meja putar dengan tangan kanan agar bahan baku tepat di poros putaran meja sehingga mudah dibentuk dan untuk tangan kiri bersiap memutarkan meja. Proses menempatkan bahan baku ke atas meja pada Gambar 4.14..
Gambar 4. 15 Menaruh Bahan Baku Ke Pusat Meja Putar
Tahap keempat memutar meja putar dengan tangan kiri dengan putaran sesuai yang diinginkan untuk membentuk bahan baku. Proses memutar meja putar pada Gambar 4.15.Gambar 4. 16 Memutar Meja Putar
Tahap kelima membentuk bahan baku dengan tangan kanan yang sesekali dibasahi air untuk mempermudah pembentukan. Proses membentuk bahan baku pada Gambar 4.16.Gambar 4. 17 Membentuk Bahan Baku
Tahap keenam memutar meja putar dengan tangan kiri dan membentuk bahan baku dengan tangan kanan yang sesekali dibasahi air untuk mempermudah pembentukan. Proses memutar meja putar dan membentuk bahan baku pada Gambar 4.17.Gambar 4. 18 Memutar Meja Putar Dan Membentuk Bahan Baku
Tahap ketujuh menaruh bahan baku yang sudah jadi dengan kedua tangan ke wadah yang akan dikeringkan awal. Proses menaruh bahan baku yang sudah dibentuk pada Gambar 4.18.Gambar 4. 19 Menaruh Bahan Baku Yang Sudah Dibentuk
Elemen kerja berdasarkan tangan kanan dan tangan kiri ditunjukan pada Tabel 4.3.
Tabel 4. 3 Elemen-Elemen Kerja Di Bagian Pembentukan Dan Dekorasi
No Tangan kanan Tangan Kiri
1 Mengambil bahan baku Mengambil bahan baku 2 Mengepuk bahan baku Mengepuk bahan baku 3 Menaruh bahan baku ke atas
meja
Menaruh bahan baku ke meja putar
4 - Memutar meja putar
5 Membentuk bahan -
6 Membentuk bahan Memutar meja putar
7 Menaruh bahan baku yang sudah di bentuk ke wadah
Menaruh bahan baku yang sudah di bentuk ke wadah
4.2.3 Identifikasi Risiko Kerja Dengan Menggunakan REBA
Metode REBA menggunakan diagram postur tubuh dan 3 buah tahapan, yaitu pertama adalah merekam posisi kerja, kedua adalah penggunaan dari sistem skor, yang ketiga adalah penentuan level untuk mengetahui tingkat risiko yang ada bagi tubuh dan menentukan perbaikan apa yang disarankan. Perhitungan REBA pada bagian pembentukan dan dekorasi akan dicontohkan pada elemen membentuk bahan baku. Perhitungan REBA adalah sebagai berikut:
Perhitungan untuk Group A terdiri dari batang tubuh, leher, dan kaki yang dipengaruhi oleh beban benda pada tubuh bagian kanan pada Gambar 4.9. Batang Tubuh membentuk sudut 280, skor yang diberikan adalah 3 karena batang tubuh membentuk sudut lebih dari 20°- 60°.
Leher 250, skor yang diberikan adalah 2 karena leher membentuk sudut lebih dari >200.
Kaki membentuk sudut 220, skor yang diberikan adalah 1 + 2 = 3 karena kaki membentuk 220, tertopang, bobot tersebar merata dan duduk.
Gambar 4. 20 Penentuan Sudut Elemen Kerja Memutar Meja Putar dan Membentuk Bahan Baku
Mencari nilai Grup A dengan menggunakan Tabel 4.4.
Tabel 4. 4 Perhitungan REBA Grup A Table A
Leher
1 2 3
Tubuh Kaki
1 2 3 4 1 2
3
4 1 2 3 4
1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6
2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7
3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8
4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9
5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9
Tabel 4. 5 Berat Beban Yang Diangkat
Skor 0 1 2 +1
Berat beban <5 Kg 5-10 Kg > 10 Kg Tenaga yang dikeluarkan secara tiba-tiba Skor Grup A adalah 6 + 0 = 6
Perhitungan untuk Group B terdiri dari lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan yang di pengaruhi oleh coupling pada tubuh bagian kanan pada Gambar 4.9. Lengan At as m em bentuk sudut 430, skor yang diberikan adalah 2 + 2 = 4 karena lengan atas membentuk sudut 450 - 900 dan bahu ditinggikan.
Lengan Bawah m embent uk sudut 1540, skor yang diberikan adalah 2 karena lengan bawah membentuk sudut >1000.
Pergel angan Tangan mem bentuk sudut 250, skor yang diberikan adalah 2 + 1 = 3 karena pergelangan tangan membentuk sudut > 150 dan pergel angan m en yi mpang/ berput ar.
Mencari nilai Grup B dengan menggunakan Tabel 4.6.
Tabel 4. 6 Perhitungan REBA Grup B Tabel B
Lengan Bawah
1 2
Pergelangan Tangan
Lengan Atas 1 2 3 1 2 3
1 1 2 2 1 2 3
2 1 2 3 2 3 4
3 3 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 6 7
5 6 7 8 7 8 8
6 7 8 8 8 9 9
Tabel 4. 7 Jenis Coupling
0 1 2 3
Good Fair Poor Unacceptable
Jenis pada elemen ini poor (jelek) karena pada saat membetuk bahan baku dibutuhkan keahlian untuk membentuk bahan baku tersebut. Jadi untuk skor Grup B adalah 7 + 2 = 9
Hasil perhitungan skor REBA adalah 12. Berdasarkan Tabel 2.17 nilai tersebut pada level aksi resiko tinggi, maka dari itu penting dilakukannya perbaikan posisi kerja sekarang. Hasil perhitungan elemen pekerjaan lainnya yang ada pada bagian pembentukan dan dekorasi direkap dalam Tabel 4.10.
Rekapitulasi pengolahan REBA pada Tabel 4.11. Gambar penyudutan dan perhitungan REBA untuk seluruh pengrajin pada Lampiran 4.
Menghitung nilai REBA dengan menggunakan Tabel 4.8.
Tabel 4. 8 Perhitungan REBA Tabel C
Nilai B
Nilai A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 7
2 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 8
3 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 8
4 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9
5 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 9
6 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 10
7 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 11
8 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11
9 9 9 9 10 10 10 11 11 11 12 12 12
10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12
11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Tabel 4. 9 Skor Aktivitas Perhitungan REBA
Aktifitas Skor
Satu Atau Lebih Bagian Tubuh Yang Statis. Misalnya Memegang Alat Dalam
Jangka Waktu Lebih Dari 1 Menit + 1
Gerakan Yang Sering Dilakukan Berulang-Ulang Tidak Termasuk Kegiatan Berjalan. Misalnya Gerakan Yang Dilakukan 4 Kali 1 Menit
+ 2
Tabel 4. 10 Rekapitulasi Pengrajin 1 Untuk Semua Elemen
No Elemen Kerja Bagian
Tubuh Skor Penjelasan
1 Mengambil bahan baku
Kanan 6 Beresiko sedang, perlu dilakukan investigasi dan perubahan.
Kiri 7 Beresiko sedang, perlu dilakukan investigasi dan perubahan.
2 Mengepuk bahan baku
Kanan 5 Beresiko sedang, perlu dilakukan investigasi dan perubahan.
Kiri 5 Beresiko sedang, perlu dilakukan investigasi dan perubahan.
3 Menaruh bahan baku ke atas meja
Kanan 10 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan secepatnya.
Kiri 9 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan secepatnya.
4 Memutar meja putar
Kanan 10 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan secepatnya.
Kiri 11 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan sekarang.
5 Membentuk bahan
Kanan 12 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan sekarang.
Kiri 9 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan secepatnya.
6 Membentuk bahan dan memutar meja putar
Kanan 10 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan secepatnya.
Kiri 10 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan secepatnya.
7 Menaruh bahan baku yang sudah di bentuk ke wadah
Kanan 12 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan sekarang.
Kiri 10 Beresiko tinggi, perlu dilakukan investigasi dan perubahan secepatnya.
Tabel 4. 11 Rekapitulasi Seluruh Pengrajin Untuk Semua Elemen
Responden
Skor REBA Elemen Kerja
1 2 3 4 5 6 7
Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri
1 6 7 5 5 10 9 10 11 12 9 10 10 12 10
2 11 10 10 7 11 10 11 11 11 11 9 8 11 11
3 11 10 5 6 10 11 11 11 11 11 12 10 11 11
4 10 10 10 9 11 11 11 11 11 10 11 10 13 13
5 10 11 11 11 11 11 10 11 8 10 10 11 12 11
6 7 8 9 10 11 11 7 7 5 6 12 10 11 11
7 7 7 7 7 11 11 9 11 10 11 13 11 11 11
8 8 9 10 11 11 10 11 11 9 11 10 9 12 12
9 8 8 8 8 12 11 11 12 11 11 12 12 9 9
10 9 10 11 12 10 11 9 10 8 8 9 10 12 12
11 10 10 7 7 11 9 11 11 10 10 11 12 12 12
12 11 12 10 10 12 11 12 12 12 12 10 11 12 12
13 11 11 10 10 10 8 10 11 11 11 4 8 6 5
14 11 10 10 9 11 10 10 10 11 11 8 7 4 5
15 10 9 8 8 12 12 11 12 10 10 9 6 8 8
16 10 10 10 11 11 11 10 11 11 11 9 8 5 6
17 11 10 10 10 10 11 11 11 10 10 8 8 7 6
18 11 10 7 7 11 11 11 11 9 10 7 6 6 5
19 10 10 10 10 11 11 11 11 10 10 8 7 5 6
20 10 11 10 10 8 9 10 11 11 11 7 9 5 7
21 9 9 7 5 10 8 8 9 10 10 11 12 8 13
22 5 11 9 10 11 10 7 7 10 10 11 11 10 12
23 5 8 10 5 12 12 7 9 11 11 11 11 10 13
24 8 7 9 10 11 11 6 5 12 12 11 11 11 11
25 6 12 10 11 10 11 4 5 12 12 11 8 10 10
26 6 9 10 9 6 9 8 8 11 11 7 5 11 12
27 5 7 8 7 5 7 5 6 5 5 11 10 9 13
28 6 12 10 10 6 12 7 6 10 7 11 9 12 12
29 7 11 9 8 10 9 6 5 5 6 12 11 10 11
30 5 9 9 11 11 10 5 6 10 9 10 8 12 10
31 7 12 10 7 10 11 11 10 11 11 11 10 11 12
32 7 6 7 9 11 11 11 11 8 8 12 12 11 11
33 4 8 6 5 11 11 7 7 9 9 11 11 12 12
34 8 7 4 5 11 11 5 6 9 9 10 11 9 9
35 9 6 8 8 11 11 11 11 9 11 12 10 12 12
36 9 8 5 6 11 10 11 10 11 11 11 11 12 12
37 8 8 7 6 12 12 12 11 11 12 11 10 12 12
38 7 6 6 5 9 10 10 11 9 10 11 9 6 5
39 8 7 5 6 7 7 4 5 8 8 11 10 4 5
40 7 9 5 7 6 7 7 7 10 10 11 11 8 8
41 7 6 7 9 9 7 12 11 10 10 9 8 13 13
42 4 8 6 5 11 9 9 10 12 10 12 10 12 12
43 8 7 4 5 8 10 8 10 13 10 11 10 13 12
44 9 6 8 8 7 9 9 9 10 11 10 11 11 11
45 9 8 5 6 12 10 10 10 9 8 12 10 10 12
Lanjutan Tabel 4.11 rekapitulasi seluruh pengrajin untuk semua elemen
Responden
Skor REBA Elemen Kerja
1 2 3 4 5 6 7
Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri
46 8 8 7 6 9 10 12 12 10 10 13 11 12 11
47 7 6 6 5 7 8 9 10 11 11 10 9 13 11
48 8 7 5 6 12 10 9 11 10 9 12 12 12 12
49 7 9 5 7 11 9 8 9 12 11 9 10 11 10
50 7 7 4 5 9 9 10 11 9 9 11 12 10 10
51 6 7 7 7 12 10 8 10 10 10 10 11 12 11
52 7 11 9 8 10 9 6 5 7 5 11 12 8 13
53 5 9 9 11 11 10 5 6 11 10 9 13 10 12
54 7 12 10 7 10 11 5 7 11 9 12 12 10 13
55 7 6 7 9 11 11 4 5 12 11 10 11 11 11
56 4 8 6 5 11 11 7 7 10 8 12 10 10 10
57 8 7 4 5 11 11 5 6 11 10 11 12 11 12
58 9 6 8 8 11 11 11 11 12 12 11 11 9 13
59 9 8 5 6 11 10 11 10 11 11 12 12 12 12
60 8 8 7 6 12 12 12 11 10 11 9 9 10 11
61 7 6 6 5 9 10 10 11 12 10 12 12 12 10
62 8 7 5 6 7 7 4 5 11 11 12 12 11 12
63 7 9 5 7 6 7 7 7 11 10 12 12 11 11
64 6 12 10 10 6 12 7 6 11 9 6 5 12 12
Keterangan :
1. Mengambil bahan baku 2. Mengepok bahan baku
3. Menaruh bahan baku ke atas meja 4. Memutar meja putar
5. Membentuk bahan
6. Membentuk bahan dan memutar meja putar
7. Menaruh bahan baku yang sudah di bentuk ke wadah
Berdasarkan hasil pengolahan REBA menunjukan bahwa skor rata-rata yang sering dirasakan pengrajin adalah 11 untuk bagian kiri dan kanan. Skor tersebut menunjukan level aksi resiko tinggi, maka dari itu perlu dilakukannya perbaikan posisi kerja sekarang.