Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Bahasa Jepang Itu Gampang Karya: Hanina Zakiyyah Cetakan Pertama, April 2017 Penyunting: Ai Sumirah Perancang sampul: Febrian Ilustrasi isi: Adipagi
Pemeriksa aksara: Yayan R.H.
Penata letak: Nuruzzaman Digitalisasi: F.Hekmatyar Diterbitkan oleh Penerbit B irst (PT Bentang Pustaka)
Anggota Ikapi
Jln. Plemburan No. 1 Pogung Lor, RT 11 RW 48 SIA XV, Sleman, Yogyakarta 55284 Telp. (0274) 889248 – Faks. (0274) 883753
Surel: [email protected]
Surel redaksi: [email protected] http://www.bentangpustaka.com
Hanina Zakiyyah
Bahasa Jepang Itu Gampang/Hanina Zakiyyah; penyunting: Ai Sumirah.—Yogyakarta: B irst, 2017.
x + 318 hlm; 20,8 cm ISBN 978-602-426-056-9
E-book ini didistribusikan oleh:
Mizan Digital Publishing Jl. Jagakarsa Raya No. 40 Jakarta Selatan - 12620
Telp.: +62-21-7864547 (Hunting) Faks.: +62-21-7864272
Surel: [email protected]
DAFTAR ISI
Bab I. Pengenalan Hiragana, Katakana, dan Kanji A. Hiragana dan Katakana
B. Dakuon, Handakuon, dan Youon C. Sokuon (Konsonan Rangkap) D. Chouon (Bunyi Panjang) E. Bunyi Huruf n
F. Kanji
Bab II. Kata Ganti dalam Bahasa Jepang A. Kata Ganti Orang Pertama Tunggal B. Kata Ganti Orang Kedua Tunggal C. Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal D. Kata Ganti Orang Pertama Jamak E. Kata Ganti Orang Kedua Jamak F. Kata Ganti Orang Ketiga Jamak
G. Akhiran Honoriik untuk Menyebut Nama atau Gelar Bab III. Salam dan Ungkapan Sehari-hari
Bab IV. Kata Sifat dan Kata Kerja A. Kata Sifat
B. Kata Kerja
C. Kata Kerja Intransitif dan Transitif D. Perubahan Kata Sifat dan Kata Kerja Bab V. Pengenalan Pola Kalimat Dasar
Pola Kalimat 1 (A Adalah B) Pola Kalimat 2 (A Bukan B)
Pola Kalimat 3 (Apakah A Adalah B?)
Pola Kalimat 4 (Pembentukan Frasa Nominal) Pola Kalimat 5 (Apakah Ini A atau B?) Pola Kalimat 6 (Di A Ada B)
Pola Kalimat 7 (A Ada di Mana?)
1 1 10 14 15 17 17 19 20 22 24 26 26 27 28 31 42 42 56 78 82 89 89 91 92 93 94 112 114
Pola Kalimat 8 (Di A Tidak Ada Apa pun/Siapa pun) Pola Kalimat 9 (Jumlah A Hanya Ada ...)
Pola Kalimat 10 (Berapa Harganya?) Pola Kalimat 11 (Saya Mau Beli A)
Pola Kalimat 12 (Menyatakan Tahun, Bulan, dan Tanggal)
Pola Kalimat 13 (Dari A sampai B, Menyatakan Titik Awal dan Akhir Waktu atau Jarak)
Pola Kalimat 14 (Partikel Keterangan Alat/Cara)
Pola Kalimat 15 (Menyatakan Berbagai Fenomena Alam) Pola Kalimat 16 (Menyatakan Dugaan)
Pola Kalimat 17 (Persamaan dan Perbedaan) Pola Kalimat 18 (Urutan Melakukan Pekerjaan 1) Pola Kalimat 19 (Urutan Melakukan Pekerjaan 2) Pola Kalimat 20 Menyatakan Perubahan (Menjadi...)
Pola Kalimat 21 (Menyatakan Kemampuan Melakukan Suatu Hal) Pola Kalimat 22 (Kata Kerja Bentuk Potensial)
Pola Kalimat 23 (Kalimat Pasif)
Pola Kalimat 24 (Meminta Tolong/Kalimat Perintah) Pola Kalimat 25 (Partikel Penanda Tempat Berlangsungnya Pekerjaan)
Pola Kalimat 26 (Menyatakan Arah Tujuan Pergi) Pola Kalimat 27 (Kalimat Larangan)
Pola Kalimat 28 (Menanyakan Saran)
Pola Kalimat 29 (Menanyakan Pendapat dan Menjawab) Pola Kalimat 30 (Menyatakan Maksud, Keinginan, dan Cita-Cita) Pola Kalimat 31 (Menyarankan dan Memperingatkan)
Pola Kalimat 32 (Menyatakan Perbandingan)
Pola Kalimat 33 (Menanyakan atau Menyatakan Pilihan) Pola Kalimat 34 (Menjadikan)
Pola Kalimat 35 (Menyatakan Benda yang Diinginkan) Pola Kalimat 36 (Menyatakan Keinginan dari Orang Ketiga) Pola Kalimat 37 (Menyatakan Pertentangan)
Pola Kalimat 38 (Menyatakan Alasan)
116 123 124 126 128 141 142 147 148 148 149 150 151 153 155 158 159 168 169 170 171 172 174 176 177 198 200 202 204 206 207
Pola Kalimat 39 (Mengajak)
Pola Kalimat 40 (Mencoba Melakukan)
Pola Kalimat 41 (Menyatakan Ketidaksengajaan) Pola Kalimat 42 (Meminta Izin)
Pola Kalimat 43 (Melarang)
Pola Kalimat 44 (Melakukan Dua Pekerjaan Saat Hampir Bersamaan)
Pola Kalimat 45 (Menjelaskan Tujuan atau Maksud Datang ke Suatu Tempat)
Pola Kalimat 46 (Menyatakan Keadaan dari Suatu Benda atau Situasi)
Pola Kalimat 47 (Menyatakan Pernah Melakukan Suatu Pekerjaan pada Masa Lampau)
Pola Kalimat 48 (Baru Saja Menyelesaikan Suatu Pekerjaan dan Pekerjaan yang Terus-menerus Diulang)
Pola Kalimat 49 (Mengutip Perkataan) Pola Kalimat 50 (Menyatakan Keharusan) Pola Kalimat 51 (Kalimat Kausatif)
Pola Kalimat 52 (Menjabarkan Lebih dari Satu Kegiatan) Pola Kalimat 53 (Ragam Bahasa Hormat, Merendah, dan Sopan) Bab VI. Hal Penting yang Wajib Diketahui tentang Jepang
A. Trivia B. Bahasa Gaul
C. Kata-Kata Romantis ala Dorama dan Anime Bab VII. Contoh Percakapan Situasional
A. Aizuchi dan Kata Seru B. Percakapan Situasional
209 214 215 220 222 223 224 238 242 244 246 247 249 251 253 262 262 279 282 286 286 292
KATA PENGANTAR
Anime, manga, kawaii, sushi, ramen, takoyaki. Itulah sebagian kosakata dari Jepang yang belakangan ini populer di masyarakat Indonesia. Tentu saja, tidak hanya Indonesia, pada zaman yang seakan tidak ada batasan antarnegara, budaya Jepang merambah ke seluruh penjuru dunia. Mulai dari teknologi, budaya pop modern, hingga masakan dan budaya tradisionalnya memiliki daya tarik tersendiri dan membuat orang ingin mengetahui lebih dalam tentangnya.
Menurut survei dari Kementerian Luar Negeri Jepang, Indonesia adalah negara dengan jumlah pembelajar bahasa Jepang terbanyak peringkat kedua setelah Tiongkok. Jumlahnya sebanyak 872.411 orang. Tujuan dan alasan orang-orang itu untuk belajar bahasa Jepang tentu saja beragam. Dengan mempelajari bahasa Jepang, banyak kesempatan kerja di segala bidang yang bisa diraih baik di dalam negeri maupun di Jepang.
Buku ini ditujukan kepada para pembelajar bahasa Jepang, terutama yang masih pemula untuk membantu mengetahui huruf-huruf, pola kalimat, dan contoh kalimatnya. Dilengkapi pula dengan beberapa trivia tentang Jepang, contoh kosakata, dan ekspresi yang berguna dalam percakapan sehari-hari.
Penulis berharap buku ini bisa membantu para pembelajar bahasa Jepang dalam mempelajari bahasa Jepang yang tidak mudah. Karena tidak mudah dan tidak instan, maka tidak cukup hanya dengan membaca dan mempelajari buku ini saja, ditambah
juga dengan mencari tahu dan mempelajari lewat media yang disuka, praktik langsung, dan buang jauh-jauh rasa takut salah dan takut mencoba.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulisan buku ini. Penulis mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam buku ini. Silakan sampaikan saran dan kritik Anda agar penulis bisa berkarya lebih baik lagi. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.
Tokyo, April 2017 Penulis
A. Hiragana dan Katakana
Jepang merupakan negara yang memiliki hubungan erat dengan Indonesia sejak berpuluh tahun lalu. Dewasa ini, hampir seluruh belahan dunia mengenal budaya Jepang mulai dari produk- produk otomotif atau elektronik, makanan khas, bahkan sampai ke budaya pop-nya. Pengaruh penyebaran budaya ini
menyebabkan banyak orang ingin mempelajari bahasa Jepang. Sebagai langkah pertama yang sebaiknya dilakukan jika ingin belajar bahasa Jepang adalah mengenal huruf-hurufnya yang berbeda dari huruf alfabet yang kita pakai.
Pada bab awal ini, mari kita berkenalan dengan huruf-huruf tersebut.
Bahasa Jepang mempunyai tiga jenis karakter khusus yang dipakai, yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Hiragana dan katakana
PENGENALAN HIRAGANA, KATAKANA, DAN KANJI
BAB 1
adalah satuan fonetik, masing-masing karakter mewakili satu mora (suku kata). Ciri khas hiragana adalah bentuknya yang gemulai dan banyak lekukan. Adapun ciri khas katakana adalah bentuknya yang tegas dan mempunyai sudut yang kaku. Ciri khas ini terbentuk karena pada zaman dahulu ketika bangsa Jepang masih belum mempunyai huruf dari bahasanya sendiri, mereka mengadaptasi kanji dari Tiongkok menjadi bentuk yang lebih sederhana dan mudah ditulis. Konon, pada sekitar zaman Nara sampai zaman Heian, zaman tercipta dan berkembangnya hiragana dan katakana, kaum perempuan sering memakai hiragana, sedangkan kaum laki-laki lebih sering memakai katakana.
Peran hiragana, katakana, dan kanji dalam bahasa Jepang modern terbagi menjadi beberapa fungsi. Fungsi atau peranan yang umum adalah sebagai berikut.
Fungsi hiragana sebagai berikut:
untuk menulis kosakata asli bahasa Jepang;
untuk menulis partikel dalam kalimat;
untuk menulis okurigana (karakter yang mengiringi kanji);
untuk menulis furigana (cara baca kanji);
untuk menuliskan honoriik (ungkapan penghormatan untuk menyapa orang tertentu).
Fungsi katakana sebagai berikut:
untuk menuliskan kosakata yang berasal dari bahasa asing;
untuk menuliskan nama orang asing;
untuk menuliskan onomatope (kata yang meniru bunyi atau suara).
Jumlah karakter dasar hiragana dan katakana masing-masing adalah 46 karakter. Berikut tabel suku kata dasar hiragana dan katakana.
1. Tabel Hiragana
あ い う え お
a i u e o
か き く け こ
ka ki ku ke ko
さ し す せ そ
sa shi su se so
た ち つ て と
ta chi tsu te to
な に ぬ ね の
na ni nu ne no
は ひ ふ へ ほ
ha hi fu he ho
ま み む め も
ma mi mu me mo
や ゆ よ
ya yu yo
ら り る れ ろ
ra ri ru re ro
わ を
wa wo
ん
n
2. Tabel Katakana
ア イ ウ エ オ
a i u e o
カ キ ク ケ コ
ka ki ku ke ko
サ シ ス セ ソ
sa shi su se so
タ チ ツ テ ト
ta chi tsu te to
ナ ニ ヌ ネ ノ
na ni nu ne no
ハ ヒ フ ヘ ホ
ha hi fu he ho
マ ミ ム メ モ
ma mi mu me mo
ヤ ユ ヨ
ya yu yo
ラ リ ル レ ロ
ra ri ru re ro
ワ ヲ
wa wo
ン
n
Setelah mengenal sekilas hiragana dan katakana, selanjutnya mari kita coba belajar cara menulisnya. Berikut adalah langkah- langkah urutan menulis hiragana dan katakana.
3. Urutan Tulis Hiragana
a i u e o
ka ki ku ke ko
sa shi su se so
ta chi tsu te to
na ni nu ne no
ha hi fu he ho
ma mi mu me mo
ya yu yo
ra ri ru re ro
wa wo
n
4. Urutan Tulis Katakana
a i u e o
ka ki ku ke ko
sa shi su se so
ta chi tsu te to
na ni nu ne no
ha hi fu he ho
ma mi mu me mo
ya yu yo
ra ri ru re ro
wa wo
n
B. Dakuon, Handakuon, dan Youon
Selain karakter dasar yang berjumlah 46 karakter, dalam hiragana dan katakana ada juga huruf turunan yang merupakan kombinasi dari dua karakter dasar maupun huruf dasar yang diberi tambahan simbol. Simbol tersebut adalah tenten ( ゛) atau dakuon dan maru ( ゜) atau handakuon. Fungsi dari dakuon adalah untuk menebalkan bunyi karakter dasar, misalnya ha, hi, fu, he, ho menjadi ba, bi bu, be, bo dan fungsi dari handakuon adalah untuk mengubah bunyi karakter yang berbunyi ha, hi, fu, he, ho menjadi pa, pi, pu, pe, po. Selain dakuon dan handakuon, ada juga yang disebut youon, karakter dasar yang digabungkan dengan karakter yang berbunyi ya, yu, yo, yang ditulis dalam ukuran kecil mendampingi karakter dasar. Berikut tabel karakter dakuon, handakuon, dan youon.
1. Tabel Hiragana dengan Tambahan Dakuon
が ぎ ぐ げ ご
ga gi gu ge go
ざ じ ず ぜ ぞ
za ji zu ze zo
だ ぢ づ で ど
da ji zu de do
ば び ぶ べ ぼ
ba bi bu be bo
2. Tabel Katakana dengan Tambahan Dakuon
ガ ギ グ ゲ ゴ
ga gi gu ge go
ザ ジ ズ ゼ ゾ
za ji zu ze zo
ダ ヂ ヅ デ ド
da ji zu de do
バ ビ ブ ベ ボ
ba bi bu be bo
3. Tabel Hiragana dengan Tambahan Handakuon
ぱ ぴ ぷ ぺ ぽ
pa pi pu pe po
4. Tabel Katakana dengan Tambahan Handakuon
パ ピ プ ペ ポ
pa pi pu pe po
5. Tabel Hiragana Youon
きゃ きゅ きょ
kya kyu kyo
しゃ しゅ しょ
sha shu sho
ちゃ ちゅ ちょ
cha chu cho
にゃ にゅ にょ
nya nyu nyo
ひゃ ひゅ ひょ
hya hyu hyo
みゃ みゅ みょ
mya myu myo
りゃ りゅ りょ
rya ryu ryo
ぎゃ ぎゅ ぎょ
gya gyu gyo
じゃ じゅ じょ
ja ju jo
びゃ びゅ びょ
bya byu byo
ぴゃ ぴゅ ぴょ
pya pyu pyo
6. Tabel Katakana Youon
キャ キュ キョ
kya kyu kyo
シャ シュ ショ
sha shu sho
チャ チュ チョ
cha chu cho
ニャ ニュ ニョ
nya nyu nyo
ヒャ ヒュ ヒョ
hya hyu hyo
ミャ ミュ ミョ
mya myu myo
リャ リュ リョ
rya ryu ryo
ギャ ギュ ギョ
gya gyu gyo
ジャ ジュ ジョ
ja ju jo
ビャ ビュ ビョ
bya byu byo
ピャ ピュ ピョ
pya pyu pyo
C. Sokuon (Konsonan Rangkap)
Dalam penulisan hiragana dan katakana, ada juga istilah sokuon, yaitu konsonan rangkap. Bunyi konsonan rangkap dalam bahasa Jepang, yaitu konsonan rangkap k, t, p, c, dan s. Ciri sokuon adalah memakai huruf tsu kecil. Berikut beberapa contoh dari sokuon.
1) こっき(国旗) kokki ‘bendera nasional’
ブラック burakku ‘hitam’; serapan dari bahasa Inggris black
2) きって(きって) kitte ‘prangko’
ゲット getto ‘mendapat’; serapan dari bahasa Inggris get
3) はっぱ(葉っぱ) happa ‘daun’
ラップ rappu ‘putaran’; serapan dari bahasa Inggris lap
4) まっちゃ(抹茶) maccha ‘teh hijau’
マッチ macchi ‘korek api’; serapan dari bahasa Inggris match
5) ざっし(雑誌) zasshi ‘majalah’
フラッシュ furasshu ‘lampu kilat’; serapan dari bahasa Inggris lash
D. Chouon (Bunyi Panjang)
Dalam kosakata bahasa Jepang terdapat bunyi panjang dan bunyi pendek. Penulisan kosakata bunyi panjang menggunakan huruf hiragana adalah sebagai berikut.
1) Semua kosakata berakhiran –a diikuti atau ditambahi huruf あ(a).
Contoh: おかあさん(お母さん)okaasan ‘ibu’
2) Kosakata berakhiran –i ditambahi huruf い (i).
Contoh: おじいさん(お祖父さん)ojiisan ‘kakek’
3) Kosakata berakhiran –u ditambahi huruf う(u).
Contoh: くうき(空気)kuuki ‘udara’
4) Bunyi panjang kosakata berakhiran –e dan –o bisa ditulis dengan dua cara. Pertama, dengan cara ditambah huruf vokal yang sama dengan bunyi vokal di depannya. Kedua, yaitu dengan menambahkan huruf い(i) pada kosakata berakhiran –e dan
menambahkan hurufう(u) pada kosakata berakhiran –o.
Contoh: せんせい(先生)sensei ‘guru’ dibaca sensee
*おねえさん(お姉さん)oneesan ‘kakak perempuan’
がっこう(学校)gakkou ‘sekolah’ dibaca gakkoo
こおり(氷)koori ‘es’
Penulisan bunyi panjang menggunakan huruf katakana, berbeda dengan cara penulisan menggunakan huruf hiragana.
Bunyi panjang dalam katakana umumnya ditambahkan dengan simbol vokal panjang yang disebut chouonpu yang dilambangkan dengan ー. Berikut adalah beberapa contohnya.
ジュース juusu ‘jus’
コンピューター konpyuuta ‘komputer’
オーストラリア oosutoraria ‘Australia’
クッキー kukkii ‘kue kering’
E. Bunyi Huruf n
Huruf hiragana n yang terdapat di tengah kata akan berubah bunyi jika bertemu dengan bunyi konsonan tertentu lainnya seperti contoh berikut ini.
さんぽ (散歩)sanpo, dibaca sampo ‘jalan-jalan’
びんぼう (貧乏) binbou, dibaca bimboo ‘miskin’
い っ し ょ う け ん め い ( 一 生 懸 命 )isshoukenmei, dibaca isshoukemmei ‘sungguh-sungguh’
Kemudian, huruf n yang terdapat pada akhir kata dibaca ng, misalnya:
ヤントさん Yanto san, dibaca Yanto sang ‘Saudara/
Pak Yanto’
にほん(日本)nihon, dibaca nihong ‘Jepang’
F. Kanji
Kanji adalah karakter yang diadopsi dari karakter bahasa Tiongkok. Pada zaman dahulu, orang-orang Tiongkok membuat karakter dengan melihat bentuk-bentuk yang ada di alam, kemudian mengadaptasinya menjadi gambar, yang kemudian menjadi karakter atau huruf. Orang Tiongkok membawa dan memperkenalkan karakter tersebut ke Jepang. Dalam perkembangannya, kanji mempunyai dua cara baca, yaitu onyomi dan kunyomi. Onyomi adalah cara baca kanji seperti pengucapan aslinya dari Tiongkok, biasanya dipakai ketika menggabungkan
beberapa kanji untuk membentuk satu kata. Adapun kunyomi adalah cara baca Jepang, biasanya ditulis dengan kanji dan ada furigana (hiragana) yang menyertainya.
Berikut adalah beberapa contoh kanji dalam onyomi dan kunyomi.
Kunyomi Onyomi
山 yama gunung
富士山 Fujisan Gunung Fuji 女
onna perempuan
女性 josei
perempuan (lebih formal) 見る
miru melihat
見学 kengaku mengamati, observasi 学ぶ
manabu belajar
学生 gakusei pelajar
Itulah sekilas perkenalan tentang hiragana, katakana, dan kanji. Setelah kita mengenal bentuk dan cara menulis huruf- hurufnya, agar bisa lancar berbahasa Jepang, selanjutnya mari kita mengenal berbagai kosakata dan ungkapan, pola kalimat, dan partikel yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Dalam percakapan sehari-hari, kita biasa menggunakan kata ganti untuk menyebut orang, benda, atau suatu yang dibendakan.
Misalnya, kata ganti orang pertama dalam bahasa Indonesia yang sering dipakai penuturnya adalah “aku” atau “saya”. Berikut adalah beberapa macam kata ganti yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari ataupun sering ditemui dalam dialog karakter iksi Jepang.
KATA GANTI
DALAM BAHASA JEPANG
BAB 2
A. Kata Ganti Orang Pertama Tunggal一人称 Ichininshou (Saya, Aku)
Kata Ganti Keterangan
私 watashi, watakushi
Watashi adalah kata ganti orang pertama yang umum digunakan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Bisa digunakan dalam keadaan formal ataupun biasa, pada lawan bicara yang sudah kenal akrab maupun tidak. Adapun penggunaan watakushi banyak digunakan pada situasi yang formal, misalnya dalam forum rapat atau digunakan kepada lawan bicara yang lebih dihormati.
僕 boku
Boku umumnya digunakan oleh kaum laki-laki.
Bisa dipakai kepada lawan bicara yang sudah akrab maupun tidak. Lebih terkesan santai, tetapi tetap sopan. Jarang digunakan di forum atau situasi formal.
俺 ore
Ore umumnya digunakan oleh kaum laki-laki.
Dipakai kepada lawan bicara yang sudah akrab.
Terkesan agak kasar dan sangat maskulin. Tidak disarankan dipakai dalam situasi formal.
あたし atashi
Pengucapan informal dari watashi. Dipakai dalam situasi informal dan umumnya dipakai oleh kaum perempuan. Sejak zaman dulu hingga sekarang, para rakugoka (pencerita tradisional Jepang) yang laki-laki pun menyebut
うち uchi
Kata ganti yang umum dipakai kaum perempuan yang berasal dari daerah barat Jepang (Kansai).
自分 jibun
Umumnya dipakai oleh kaum laki-laki yang berlatar belakang dunia olahraga atau militer yang keras dan tegas hubungan senior-junior maupun atasan-bawahan. Tidak disarankan dipakai dalam situasi formal atau pada lawan bicara yang tidak akrab.
わし washi
Washi sering muncul pada karya iksi Jepang, seperti novel, drama, maupun anime. Umumnya digunakan oleh tokoh orang tua (kakek).
Namun, sangat jarang ditemukan orang yang menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
我 ware
Jarang digunakan dalam percakapan sehari- hari. Sifatnya sangat formal. Biasanya digunakan dalam novel ataupun pidato.
B. Kata Ganti Orang Kedua Tunggal 二人称 Nininshou (Anda, Kamu)
Kata Ganti Keterangan
あなた anata
Kata ganti orang kedua yang umum dipakai.
Bisa dipakai dalam keadaan biasa, jarang dipakai dalam situasi formal. Biasanya dipakai ketika belum tahu nama lawan bicara.
Kalau sudah tahu siapa nama lawan bicara, lebih sopan memanggil namanya dengan menggunakan honoriik. (Mengenai honoriik akan dijelaskan di bagian berikutnya.)
そちら sochira
Umum dipakai dalam situasi biasa ataupun formal. Lebih formal lagi jika ditambah honoriik 〜様 –sama.
お宅 otaku
Umum dipakai dalam percakapan biasa ataupun percakapan bisnis. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan menjadi ‘keluarga Anda’, ‘perusahaan/organisasi Anda’.
君 kimi
Umumnya digunakan oleh kaum laki-laki untuk menyebut lawan bicara yang status atau usianya lebih muda dari pembicara.
Meski jarang, ada juga perempuan yang menyebut lawan bicaranya dengan kimi.
Dipakai dalam situasi informal dengan lawan bicara yang sudah akrab maupun tidak.
お前 omae
Umumnya digunakan kaum laki-laki untuk menyebut lawan bicara yang sepantar atau yang lebih rendah usia ataupun statusnya.
Misalnya ayah kepada anaknya, suami kepada istrinya, kakak kepada adiknya. Terkesan agak kasar dan digunakan dalam situasi informal.
Tidak disarankan digunakan dalam situasi formal.
あんた anta
Pengucapan informal dari anata. Umum dipakai di daerah barat Jepang (Kansai) dan terkesan akrab. Akan tetapi, di daerah timur Jepang (Kanto), anta terkesan agak kasar.
Bisa dipakai oleh laki-laki dan perempuan.
貴様 kisama
Sebenarnya pada zaman dahulu kata ganti ini merupakan ungkapan hormat dan formal yang dipakai kalangan angkatan laut Jepang.
Namun, sekarang berubah menjadi kata ganti yang kurang sopan dan terkesan kasar.
Sering dipakai oleh tokoh yang berkarakter tegas atau kasar dalam drama atau anime.
Perlu diingat, sebaiknya jangan dipakai pada percakapan sehari-hari.
Beberapa contoh kata ganti orang kedua tersebut digunakan ketika pembicara tidak menyebut nama lawan bicara atau belum tahu nama lawan bicara. Dalam percakapan, lebih baik menyebut lawan bicara dengan namanya ditambah honoriik, ataupun dengan pangkat, status maupun profesinya.
C. Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal 三人称 Sanninshou (Dia)
Kata Ganti Keterangan
彼 kare
Dipakai untuk menyebut orang ketiga yang berjenis kelamin laki-laki. Bisa juga berarti ‘pacar laki-laki’. Bisa dipakai pada situasi informal maupun formal.
彼女 kanojo
Dipakai untuk menyebut orang ketiga yang berjenis kelamin perempuan. Bisa juga berarti ‘pacar perempuan’. Bisa dipakai pada situasi informal maupun formal.
こいつ、そいつ
、あいつ koitsu, soitsu,
aitsu
Semuanya berarti ‘dia’, tidak dibatasi pemakaiannya pada jenis kelamin laki- laki atau perempuan. Dipakai pada saat percakapan sehari-hari dengan lawan bicara yang sudah kenal akrab, pada situasi kasual. Bedanya pemakaian “ko”,
“so” dan “a” akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
この人、その人
、あの人 kono hito, sono
hito, ano hito
Tiga kata ganti ini juga sama dengan yang di atas. Bedanya, tingkat kesopanannya lebih tinggi dan bisa dipakai baik pada lawan bicara yang sudah akrab, ataupun tidak. Tapi perlu diingat, kurang sopan menunjuk orang ketiga ketika orangnya ada di depan kita dengan “kono hito”, lebih baik menggantinya dengan nama atau honoriik, atau dengan kata ganti yang lebih sopan seperti “kono kata”.
この方、その方
、あの方 kono kata, sono
kata, ano kata
Kata ganti versi lebih sopan dari yang telah dijelaskan di atas.
D. Kata Ganti Orang Pertama Jamak 一人称複数代 名詞 (Ichininshou Fukusuu Daimeishi)
Berikut kata ganti orang pertama jamak yang berarti ‘kami, kita’.
私達 watashitachi
僕達、僕ら bokutachi, bokura
俺達、俺ら oretachi, orera
あたし達 atashitachi
うちら uchira
自分達 jibuntachi
わしら washira
我々 wareware
E. Kata Ganti Orang Kedua Jamak 二人称複数代名 詞 (Nininshou Fukusuu Daimeishi)
Berikut kata ganti orang kedua jamak yang berarti ‘kalian’.
あなた達 anatatachi
お宅ら otakura
君達、君ら kimitachi, kimira
お前達、お前ら omaetachi, omaera
あんた達、あんたら antatachi, antara
貴様ら kisamara
F. Kata Ganti Orang Ketiga Jamak 三人称複数代名 詞 (Sanninshou Fukusuu Daimeishi)
彼ら、彼達 karera, karetachi
彼女達、彼女ら kanojotachi, kanojora
こいつ達、そいつ達、
あいつ達 koitsutachi, soitsutachi,
aitsutachi
こいつら、そいつら、
あいつら
koitsura, soitsura, aitsura
この人達、その人達、
あの人達 kono hitotachi, sono hitotachi, ano hitotachi
この方達、その方達、
あの方達
kono katatachi, sono katatachi, ano katatachi
G. Akhiran Honoriik untuk Menyebut Nama atau Gelar敬称 (Keishou)
Gelar
Honoriik Keterangan
さん san
Gelar honoriik yang umum digunakan dalam keadaan biasa maupun semiformal pada orang yang belum kenal akrab, yang lebih tua atau yang lebih tinggi statusnya. Bisa digunakan kepada laki- laki dan perempuan. Kadang juga ditemukan penggunaannya untuk menyebut nama hewan.
Akan tetapi, untuk penyebutan nama hewan menggunakan san menimbulkan kesan kekanak- kanakan. Misalnya, seorang ibu menyebut gajah dengan 象さんzou san ‘tuan gajah’ ketika sedang berbicara dengan anaknya.
様
さま
sama
Gelar honoriik yang bernuansa sopan, biasa digunakan pada situasi formal atau dalam bisnis pelayanan. Misalnya para pelayan toko menyebut お客様okyakusama (hariah: ‘Tuan/Nyonya Tamu’) kepada para pelanggan mereka. 様Sama bisa dipakai secara lisan maupun tulisan. Kadang kita juga bisa menemukan penggunaan kata sama ini di beberapa drama atau anime Jepang. Biasanya digunakan oleh para pelayan ketika memanggil nama tuannya, atau digunakan oleh para perempuan kepada laki-laki yang diidolakan dan
殿
どの
dono
Gelar honoriik yang dipakai dalam situasi formal atau dalam hubungan bisnis dan jabatan dalam pekerjaan. Namun, jarang dipakai secara lisan, umumnya digunakan dalam tulisan, contohnya pada penulisan nama di piagam penghargaan.
君
くん
kun
Umum dipakai ketika memanggil laki-laki yang seusia dengan pembicara atau lebih muda dan yang sudah akrab. Namun, ada kalanya dipakai juga oleh para atasan atau senior untuk memanggil bawahan atau junior perempuannya.
ちゃん chan
Panggilan sayang kepada orang terdekat atau kepada anak-anak. Sering dipakai oleh para remaja putri kepada teman sebaya atau juniornya.
Sangat tidak disarankan memanggil orang yang lebih tua atau yang lebih tinggi statusnya dengan imbuhan chan kalau tidak begitu akrab.
氏
し
shi
Umumnya digunakan sebagai bahasa tulisan.
Sering ditemukan dalam jurnal akademis, dokumen resmi, ataupun berita untuk menyebut nama tokoh-tokoh penting atau orang yang menjadi subjek dalam tulisan tersebut.
先
せんぱい
輩 senpai
Digunakan untuk menyebut orang yang lebih tinggi statusnya atau lebih dulu bergabung dalam suatu organisasi. Misalnya, adik kelas kepada kakak kelasnya, pegawai baru kepada senior pembimbingnya (bukan kepada atasannya), artis yang baru debut kepada artis senior atau veteran, dan lainnya.
先
せんせい
生 sensei
Digunakan untuk memanggil orang yang berilmu dan dihormati. Contohnya, untuk memanggil guru, dokter, pengacara, seniman, komikus, dan lain-lain.
*Akhiran honoriik disertakan setelah menyebut nama terlebih dahulu. Contoh, Yamada san, Suzuki sensei, dan lain-lain.
Setelah kita mengenal sekilas tentang huruf dan kata ganti orang, tentu belum lengkap kalau kita belum mengenal salam dan ungkapan yang dipakai sehari-hari dalam bahasa Jepang. Supaya bisa lebih akrab mengobrol dengan teman orang Jepang, mari kita bahas beberapa salam dan ungkapan sehari-hari. Berikut adalah beberapa salam dan ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan bahasa Jepang sehari-hari.
こんにちは konnichiwa
Konnichiwa umumnya digunakan sebagai salam atau kata sapaan kepada teman, kenalan, atau orang yang tidak dikenal sekalipun. Bisa juga dikatakan sebagai “salam basa-basi” yang bisa diartikan ‘Selamat pagi/siang’, ‘Apa kabar?’, ‘Halo’, ‘Mari Pak/
Bu’, dan lain-lain.
SALAM
DAN UNGKAPAN SEHARI-HARI
BAB 3
おはようございます ohayou gozaimasu
Bisa diartikan ‘Selamat pagi’. Diucapkan sebagai salam di pagi hari, kira-kira sampai sebelum pukul 12 siang. Jika lawan bicaranya adalah teman dekat atau keluarga, cukup
dengan おはようohayou saja. Kadang juga diucapkan kepada orang yang sudah tiba lebih dulu di sekolah atau di tempat kerja, meskipun saat itu sudah siang atau sore. Misalnya, seorang siswa yang datang telat pada siang hari ke sekolah karena ada urusan di pagi hari.
Ketika bertemu temannya, dia tetap menyapa dengan ohayou, bukan konnnichiwa.
こんばんは konbanwa
Diucapkan sebagai “salam basa-basi” ketika bertemu dengan seseorang di petang atau malam hari.
初
は じ
めまして hajimemashite
Bisa diartikan ‘Salam kenal, apa kabar?’ Diucapkan di awal perkenalan diri dengan seseorang. Setelah terlebih dulu mengucap hajimemashite, dilanjutkan dengan memperkenalkan nama diri sendiri.
Contoh:
初
はじ
めまして、田
た な か
中です。
Hajimemashite, Tanaka desu.
‘Perkenalkan, nama saya Tanaka.’
行
い
ってきます ittekimasu
Bisa diartikan ‘Saya berangkat, ya’. Biasa diucapkan kepada orang rumah ketika akan pergi keluar rumah dan akan kembali lagi. Misalnya, saat akan pamit pergi ke sekolah atau ke kantor.
Bisa juga diucapkan untuk pamit sebentar meninggalkan lawan bicara untuk keperluan lain dan akan segera kembali menemuinya. Misalnya, dua orang teman sedang mengobrol.
Tiba-tiba salah seorang ingin pergi ke toilet. Maka orang yang pergi itu mengucapkan ちょっとトイレに行
い
ってきますChotto toire ni ittekimasu, ‘Saya izin pergi ke toilet sebentar ya, nanti saya kembali lagi.’
行
い
ってらっしゃい itterasshai
Balasan dari ungkapan ittekimasu. Bisa diartikan ‘Selamat jalan’, ‘Pergilah’, ‘Nanti kembali lagi, ya’. Misalnya, seorang anak hendak pergi ke sekolah. Ia mengucap ittekimasu, kemudian sang ibu menjawabnya dengan itterasshai.
ただいま tadaima
Bisa diartikan ‘Saya pulang’, ‘Saya telah kembali’. Diucapkan oleh seorang anggota keluarga yang sudah kembali pulang ke rumah, atau seseorang kepada lawan bicara yang ditinggalkannya ke suatu tempat, baik sebentar maupun lama.
お帰
か え
りなさい okaerinasai
Jawaban dari ungkapan tadaima. Bisa diartikan ‘Selamat datang di rumah’, ‘Kamu sudah kembali, ya’. Biasanya diucapkan okaeri saja antaranggota keluarga atau teman dekat, orang yang lebih tua kepada yang lebih muda, dan orang yang lebih tinggi jabatannya ke orang yang lebih rendah jabatannya.
では、また・じゃ、また dewa, mata; ja, mata
Diucapkan sebagai salam perpisahan, berarti ‘Sampai jumpa lagi’. Biasanya, setelah kata mata ditambahkan keterangan waktu.
Misalnya, “Sampai jumpa besok” では、また明
あ し た
日Dewa, mata ashita.
ありがとうございます arigatou gozaimasu
Berarti ‘Terima kasih’. Di kalangan teman dekat, keluarga, atau yang lebih rendah jabatannya sering hanya diucapkan arigatou. Ucapan yang lebih sopannya adalah どうもありがとう ございますdoumo arigatou gozaimasu. Diucapkan ketika dalam situasi formal atau kepada lawan bicara yang lebih tua dan lebih tinggi kedudukannya.
どういたしまして douitashimashite
Jawaban dari ungkapan arigatou gozaimasu, bisa diartikan
‘Sama-sama’, ‘Terima kasih kembali’. Dalam situasi nonformal biasa digunakan juga ungkapan いいえiie, yang mempunyai arti sama dengan douitashimashite.
頑
がんば
張ってください ganbatte kudasai
Bisa diartikan ‘Bersemangatlah’, ‘Berjuanglah’, ‘Berusahalah’,
‘Semoga sukses’. Diucapkan ketika ingin memberi semangat kepada seseorang.
おめでとうございます omedetou gozaimasu
Ungkapan untuk memberi selamat kepada orang lain atas prestasi atau peristiwa bahagia yang sedang dialaminya. Misalnya, ucapan selamat ulang tahun, お誕
たんじょうび
生日おめでとうございます otanjoubi omedetou gozaimasu. Atau, ucapan kelulusan ご卒
そつぎょう
業お めでとうございますgo sotsugyou omedetou gozaimasu.
いらっしゃいませ irasshaimase
Bisa diartikan ‘Selamat datang’. Umumnya digunakan para pelayan toko atau restoran untuk menyambut tamu atau pelanggan.
おさきに失
し つ れ い
礼します osakini shitsurei shimasu
Digunakan ketika meminta izin pamit lebih dulu pergi atau pulang meninggalkan orang lain. Bisa diartikan ‘Maaf, saya permisi duluan’. Pada orang yang sudah akrab atau kepada yang lebih rendah kedudukannya sering hanya diucapkan おさきに osakini saja.
失
し つ れ い
礼します shitsurei shimasu
Bisa diartikan ‘Maaf’, atau ‘Permisi’. Artinya agak berbeda tergantung situasinya. Misalnya, ketika akan memasuki suatu ruangan yang di dalamnya ada orang, maka shitsurei shimasu berarti ‘Permisi’, atau ‘Maaf, saya boleh masuk?’. Ketika hendak lewat di depan orang, maka bisa jadi berarti ‘Permisi saya mau lewat’. Jika diubah ke dalam bentuk lampau, 失
しつれい
礼します menjadi 失
しつれい
礼しましたshitsurei shimashita, berarti permintaan maaf atas kesalahan di masa lampau.
お疲
つ か
れ様
さ ま
でした、ご苦
くろうさま
労様でした otsukaresama deshita, gokurousama deshita
Ungkapan khas bahasa Jepang yang jarang ditemukan di bahasa lain. Diucapkan saat setelah selesai melakukan suatu pekerjaan sebagai bentuk apresiasi kepada orang yang bekerja tersebut. Otsukaresama deshita sering dipakai para pegawai kantor sebagai salam perpisahan pulang kerja. Sering juga diucapkan otsukaresama desu sebagai salam basa-basi ketika bertemu di luar jam kerja atau sebagai salam permulaan di telepon. Perlu diingat, penggunaan gokurousama deshita hanyalah digunakan kepada orang yang kedudukannya lebih rendah, misalnya seorang direktur kepada pegawainya.
どうぞ douzo
Ungkapan untuk mempersilakan orang yang telah meminta izin. Misalnya seseorang meminta izin untuk masuk ruangan, maka ia mengucap shitsurei shimasu ‘permisi’, lalu lawan bicaranya menjawab dengan douzo ‘silakan’.
気
き
をつけて ki o tsukete
Ungkapan kepada seseorang agar dia berhati-hati atau menjaga kesehatannya. Bisa diartikan ‘Hati-hati, ya’, ‘Hati-hati di jalan’, ‘Jaga dirimu’.
いただきます itadakimasu
Biasa diucapkan ketika akan menyantap suatu makanan. Bisa diartikan ‘Selamat makan’, ‘Mari makan’, atau ‘Terima kasih atas makanan (atau pemberiannya)’
ketika dijamu atau diberi sesuatu oleh seseorang.
乾
か ん ぱ い
杯 kanpai /kampai
Diucapkan ketika bersulang minuman. Bisa diartikan ‘Mari minum’, ‘Mari bersulang’.
ごちそうさまでした gochisousama deshita
Diucapkan setelah menyantap suatu makanan. Bisa diartikan
‘Terima kasih atas makanannya’, ‘Saya bersyukur bisa makan’.
Ungkapan ini juga dipakai sebagai rasa terima kasih ketika seseorang menjamu atau mentraktir kita. Bisa juga diucapkan kepada pelayan restoran sebagai ucapan terima kasih atas pelayanan dan makanannya.
ごめんください gomen kudasai
Ungkapan ketika kita mengunjungi rumah seseorang. Bisa diartikan ‘Permisi, ada orang?’, ‘Permisi, saya ingin bertamu’.
ごめんなさい 、申
も う
し訳
わ け
ありません gomennasai, moushiwake arimasen
Ungkapan yang digunakan untuk meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan yang telah kita perbuat. Dalam situasi nonformal atau antarorang dekat sering diucapkan ごめんgomen saja. Dalam situasi formal atau kepada orang yang kedudukannya lebih tinggi dipakai kata 申
もう
し訳
わけ
ありません moushiwake arimasen, yang bisa diartikan ‘Saya benar-benar mohon maaf’.
すみません sumimasen
Diucapkan sebagai permintaan maaf ketika kita telah berbuat salah atau mengganggu seseorang. Sering juga digunakan untuk memanggil pelayan di restoran atau sebagai sapaan permulaan untuk meminta bantuan atau bertanya kepada orang lain di jalan.
Bisa juga diucapkan sebagai ungkapan terima kasih ketika kita menerima bantuan dari seseorang.
おやすみなさい oyasuminasai
Bisa diartikan ‘Selamat istirahat’, ‘Selamat tidur’, ‘Selamat malam’. Diucapkan kepada anggota keluarga atau teman dekat sebagai salam perpisahan di malam hari atau sebelum tidur. Bisa juga digunakan sebagai salam penutup pembicaraan di telepon pada malam hari.
さようなら sayounara
Bisa diartikan ‘Selamat tinggal’. Biasanya diucapkan sebagai salam perpisahan murid kepada gurunya ketika pulang sekolah, atau kepada seseorang yang akan pergi jauh dan tidak tahu kapan akan bertemu kembali.
お元
げんき
気で ogenki de
Bisa diartikan ‘Semoga sehat selalu’, ‘Baik-baik, ya’. Ungkapan perpisahan kepada orang yang akan melakukan perjalanan jauh.
Sering juga dipakai sebagai salam penutup pada akhir surat.
もしもし moshi moshi
Biasanya dipakai sebagai sapaan ketika menelepon, bisa diartikan ‘Halo’. Bisa juga dipakai untuk menyapa atau memanggil seseorang yang lambat merespons meskipun sudah dipanggil.
心
こころ
よりご
ごめいふく
冥福をお祈
い の
り申
も う
し上
あ
げます kokoro yori gomeifuku o oinori moushi agemasu atau お悔
く
やみ を申
も う
し上
あ
げます okuyami o moushi agemasu
Ini adalah ungkapan untuk menyampaikan rasa belasungkawa ketika ada musibah orang meninggal. Bisa diartikan
‘Saya turut berdukacita sedalam-dalamnya’, ‘Turut berdukacita’, atau ‘Saya doakan yang terbaik bagi mendiang’.
A. Kata Sifat
Dalam bahasa Jepang ada dua jenis kata sifat, yaitu kata sifat –i atau –i keiyoushiイ形
け い よ う し
容詞, yaitu kata sifat yang berakhiran –i.
Satu lagi adalah kata sifat –na atau –na keiyoushiナ形
け い よ う し
容詞, yaitu kata sifat yang berakhiran –na (ketika dirangkai dengan kata benda). Untuk lebih jelasnya, beberapa kata sifat akan dirangkum dalam tabel berikut.
1. イ形容詞 –i keiyoushi
赤
あか
い akai
merah
黄
き い ろ
色い kiiroi
kuning
黒
くろ
い kuroi
hitam
KATA SIFAT
DAN KATA KERJA
BAB 4
青
あお
い aoi
biru
白
しろ
い shiroi
putih
甘
あま
い amai
manis
辛
から
い karai
pedas
不
ま ず
味い mazui
tidak enak
苦
にが
い nigai
pahit
美
お い
味しい、旨
うま
い oishii, umai
enak
*Umai biasanya dipakai oleh lelaki, tetapi bisa juga dipakai perempuan ketika lawan bicaranya teman dekat atau keluarga atau dalam situasi
informal.
渋
しぶ
い shibui
sepat
しょっぱい・塩
しおから
辛い shoppai/shiokarai
asin
酸
す
っぱい suppai
asam
危
あぶ
ない abunai
berbahaya
新
あたら
しい atarashii
baru
古
ふる
い furui
lama, tua
暖
あたた
かい atatakai
hangat
熱
あつ
い・暑い atsui
panas
厚
あつ
い atsui
tebal
近
ちか
い chikai
dekat
遠
とお
い tooi
jauh
小
ちい
さい chiisai
kecil
大
おお
きい ookii
besar
良
い
い ii / yoi
bagus, baik
優
やさ
しい yasashii
ramah, baik hati
深
ふか
い fukai
dalam
浅
あさ
い asai
dangkal
太
ふと
い futoi
gemuk, tebal
早
はや
い・速
はや
い hayai
cepat
遅
おそ
い osoi
lambat
高
たか
い takai
tinggi, mahal
低
ひく
い hikui
rendah
短
みじか
い mijikai
pendek
長
なが
い nagai
panjang
安
やす
い yasui
murah
痛
いた
い itai
sakit
可
か わ い
愛い kawaii
manis, lucu, mungil
格
か っ こ
好いい kakkoii
keren
明
あか
るい akarui
terang, ceria
暗
くら
い kurai
gelap, suram
寒
さむ
い samui
dingin
涼
すず
しい suzushii
sejuk
難
むずか
しい muzukashii
sulit
易
やさ
しい yasashii
mudah
嬉
うれ
しい ureshii
gembira
楽
たの
しい tanoshii
senang
詰
つ
まらない tsumaranai
membosankan
美
うつく
しい utsukushii
cantik
硬
かた
い katai
keras
柔
やわ
らかい yawarakai
lembut
若
わか
い wakai
muda
悪
わる
い warui
jelek, jahat
面
おもしろ
白い omoshiroi
menarik, lucu
強
つよ
い tsuyoi
kuat
弱
よわ
い yowai
lemah
忙
いそが
しい
isogashii sibuk
2. ナ形容詞 –na keiyoushi
綺
き れ い
麗な kirei na
cantik, indah
ハンサムな hansamu na
tampan, ganteng
上
じょうず
手な jouzu na
mahir, jago, pandai, ahli
下
へ た
手な heta na
tidak mahir, payah
元
げ ん き
気な genkina
sehat
暇
ひま
な hima na
senggang, luang
馬
ば か
鹿な baka na
bodoh
便
べ ん り
利な benri na
praktis
丈
じょうぶ
夫な joubu na
kuat
簡
かんたん
単な kantan na
mudah, gampang
嫌
きら
いな kirai na
benci
生
なまいき
意気な namaiki na
sombong, sok, angkuh
賑
にぎ
やかな nigiyaka na
ramai
静
しず
かな shizuka na
sepi, sunyi, tenang
立
り っ ぱ
派な rippa na
megah, mewah
貧
びんぼう
乏な binbou na
miskin
親
しんせつ
切な shinsetsu na
baik hati
失
しつれい
礼な shitsurei na
tidak sopan
無
ぶ れ い
礼な burei na
tidak sopan
好
す
きな suki na
suka
有
ゆうめい
名な yuumei na
terkenal
大
たいせつ
切な taisetsu na
penting, berharga
特
とくべつ
別な tokubetsu na
istimewa, spesial
危
き け ん
険な kiken na
bahaya
不
ふ し ぎ
思議な fushigi na
ajaib, aneh
変
へん
な hen na
aneh
曖
あいまい
昧な aimai na
ambigu, tidak jelas
正
しょうじき
直 な shoujiki na
jujur
色
いろいろ
々な iro iro na
bermacam-macam
勤
きんべん
勉な kinben na
rajin
3. Penggunaan イ形容詞 –i keiyoushi dan ナ形容詞 –na keiyoushi dalam Kalimat
a. Dengan pola kalimat AはBですA wa B desu.
1) ブロモ山
さん
は*綺
き れ い
麗です。
Buromo san wa kirei desu.
Gunung Bromo indah.
* Pada pola kalimat seperti ini akhiran −na tidak usah ditulis/disebutkan.
2) 福
ふ く し そ う た
士蒼汰さんは格
か っ こ
好いいです。
Fukushi Souta san wa kakkoii desu.
Aktor Fukushi Souta keren.
3) 日
にほんご
本語は難
むずか
しいです。
Nihon go wa muzukashii desu.
Bahasa Jepang itu susah.
b. Merangkai kata sifat dengan kata benda
1) 辛
から
いカレーライス Karai karee raisu.
Nasi kari pedas.
2) 賑
にぎ
やかな市
い ち ば
場 Nigiyaka na ichiba.
Pasar yang ramai.
3) 大
だ い じ
事な人
ひと
・大
たいせつ
切な人
ひと
Daiji na hito. Taisetsu na hito.
Orang yang penting/berharga.
*Berbeda dengan bahasa Indonesia yang berpola D-M (Diterangkan-Menerangkan), pola bahasa Jepang adalah M-D (Menerangkan-Diterangkan). Dengan kata lain, kata sifat atau kata keterangan diletakkan terlebih dahulu sebelum kata benda.
4. Bentuk Sambung Kata Sifat –i (–i keiyoushi)
Bentuk sambung kata sifat –i digunakan untuk menyambungkan kata sifat –i yang berjumlah lebih dari satu dalam satu kalimat atau untuk menyambungnya dengan kata lain.
Adapun bentuk sambung dari kata sifat –i adalah ~くて ~kute.
Cara pembentukannya adalah hilangkan huruf い i pada kata sifat dan tambahkan くて (kute). Berikut ini akan diberikan contoh pembentukan kata sambung –i keiyoushi, tetapi hanya yang bentuk positif, untuk kata sambung bentuk negatif, akan dibahas selanjutnya.
Contoh:
赤
あか
い→赤
あか
くて akai→akakute 高
たか
い→高
たか
くて takai→takakute 暖
あたた
かい→暖
あたた
かくて atatakai→atatakakute
1) この博
はくぶつかん
物館は広
ひろ
くて立
り っ ぱ
派です。
Kono hakubutsukan wa hirokute rippa desu.
Bangunan museum ini luas dan megah.
2) このりんごは甘
あま
くて美味しいです。
Kono ringo wa amakute oishii desu.
Apel ini manis dan enak.
3) 優
ゆ う こ
子さんは可
か わ い
愛くて優
やさ
しい子
こ
です。
Yuuko san wa kawaikute yasashii ko desu.
Yuuko adalah anak yang manis dan baik.
5. Bentuk Sambung Kata Sifat –na (–na keiyoushi)
Seperti halnya kata sifat –i, bentuk sambung kata sifat –na digunakan untuk menyambungkan kata sifat –na yang berjumlah lebih dari satu dalam satu kalimat atau untuk menyambungnya dengan kata lain. Adapun bentuk sambung dari kata sifat –na adalah ~で ~de. Cara pembentukannya yaitu dengan menghilangkan akhiran –na dan menggantinya dengan で de pada kata sifat. Berikut ini akan diberikan contoh pembentukan kata sambung –na keiyoushi, tetapi hanya yang bentuk positif, untuk kata sambung bentuk negatif, akan dibahas selanjutnya.
Contoh:
丈
じょうぶ
夫な→丈
じょうぶ
夫で joubu na→joubu de
綺
き れ い
麗な→綺
き れ い
麗で kirei na→kirei de
暇
ひま
な→暇
ひま
で hima na→hima de
1) 本
ほ ん だ せ ん し ゅ
田選手はサッカーが上
じょうず
手で格
かっこう
好いいです。
Honda senshu wa sakkaa ga jouzu de kakkoii desu.
Atlet Honda mahir bermain sepak bola dan juga keren.
2) 日
に ほ ん
本の料
りょうり
理は色
いろいろ
々で面
おもしろ
白くて美
お い
味しいです。
Nihon no Ryouri wa iro iro de omoshirokute oishii desu.
Masakan Jepang bermacam-macam, menarik, dan enak.
3) 今
き ょ う
日は静
しず
かで暇
ひま
です。
Kyou wa shizuka de hima desu.
Hari ini tenang dan senggang.
B. Kata Kerja
Kata kerja dalam bahasa Jepang dibagi ke dalam tiga jenis berikut.
KATA KERJA動
どうし
詞doushi
一
いちだん
段 動
どうし
詞 ichidan doushi
Kata kerja yang berakhiran ~るdan ~え
る ~ru dan ~eru
五
ごだん
段動
どうし
詞 godan doushi
Kata kerja yang berakhiran:
~ぶ、~ぬ、~む、~う
、~つ、~る、~す、~く
、~ぐ
~bu, ~nu, ~mu, ~u, ~tsu, ~ru,
~su, ~ku, ~gu
不
ふ き そ く
規則動
どうし
詞 fukisoku doushi
Kata kerja tidak beraturan Ada dua: するdan来る
suru dan kuru.
Mengapa menjadi tiga jenis? Karena berkaitan dengan perubahan ketika kata kerja tersebut dipakai dalam berbagai bentuk kalimat. Misalnya, bentuk sambung, bentuk lampau, bentuk sopan, bentuk sekarang, bentuk perintah, dan lain-lain.
Soal ini akan dijelaskan di bagian selanjutnya. Berikut ini akan diberikan daftar beberapa kata kerja dari ichidan doushi dan godan doushi.
1. Ichidan doushi Berakhiran ~ru
いる iru
ada (makhluk hidup)
見
み
る
miru melihat
浴
あ
びる
abiru mandi
過
す
ぎる
sugiru melebihi, melewati
信
しん
じる
shinjiru memercayai
起
お
きる
okiru bangun
落
お
ちる
ochiru jatuh
借
か
りる
kariru meminjam
降
お
りる
oriru turun
似
に
る
niru mirip, meniru
着
き
る
kiru memakai
2. Ichidan doushi Berakhiran ~eru
あげる ageru
memberi
上
あ
げる ageru
menaikkan
開
あ
ける akeru
membuka
集
あつ
める atsumeru
mengumpulkan
合
あ
わせる awaseru
menyatukan
出
で
かける dekakeru
pergi ke luar
出
で
る deru
keluar, muncul
始
はじ
める hajimeru
memulai
早
はや
める hayameru
mempercepat
入
い
れる ireru
memasukkan
褒
ほ
める homeru
memuji
変
か
える kaeru
mengubah
考
かんが
える kangaeru
berpikir
数
かぞ
える kazoeru
menghitung
片
か た づ
付ける katadzukeru
membereskan
蹴
け
る keru
menendang
決
き
める kimeru
memutuskan
間
ま ち が
違える machigaeru
berbuat salah
投
な
げる nageru
melempar
並
なら
べる naraberu
menjajarkan
教
おし
える oshieru
mengajarkan
覚
おぼ
える oboeru
mengingat
捨
す
てる suteru
membuang
忘
わす
れる wasureru
melupakan
閉
し
める shimeru
menutup
助
たす
ける tasukeru
menolong
食
た
べる taberu
makan
貯
た
める tameru
mengumpulkan, menabung
続
つづ
ける tsudzukeru
meneruskan
止
や
める yameru
berhenti
3. Godan doushi Berakhiran ~u
洗
あら
う arau
mencuci
会
あ
う au
bertemu
違
ちが
う chigau
salah, berbeda
払
はら
う harau
membayar
言
い
う iu
berkata
買
か
う kau
membeli
貰
もら
う morau
mendapat, menerima
習
なら
う narau
mempelajari
願
ねが
う negau
memohon, meminta
思
おも
う omou
berpikir, berpendapat
手
て つ だ
伝う tetsudau
membantu
歌
うた
う utau
bernyanyi
使
つか
う tsukau
memakai
笑
わら
う warau
tertawa
4. Godan doushi Berakhiran ~tsu
勝
か
つ katsu
menang
待
ま
つ matsu
menunggu
打
う
つ utsu
memukul
持
も
つ motsu
membawa, mempunyai
立
た
つ tatsu
berdiri
撃
う
つ utsu
menembak
保
たも
つ tamotsu
mempertahankan
放
はな
つ hanatsu
melepaskan
5. Godan doushi Berakhiran ~ru
ある aru
ada (benda mati)
謝
あやま
る ayamaru
meminta maaf
黙
だま
る damaru
diam
降
ふ
る furu
turun (hujan, salju)
振
ふ
る furu
menggoyangkan, melambaikan
入
はい
る hairu
masuk
なる naru
menjadi
光
ひか
る hikaru
bersinar
掘
ほ
る horu
menggali
被
かぶ
る kaburu
memakai (topi, benda yang dipakai menyelimuti kepala)
帰
かえ
る kaeru
pulang
切
き
る kiru
memotong
困
こま
る komaru
kesusahan, bingung
回
まわ
る mawaru
berputar
直
なお
る・治
な