• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

N/A
N/A
novita ayuk

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU JAWABAN TUGAS MATA"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Novita Ayu Kustianingsih

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044413291

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4207/Hukum Dagang dan Kepailitan

Kode/Nama UPBJJ : 16/Pekanbaru

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

(2)

Pak Juni memiliki suatu perusahaan yang berbentuk CV yang bergerak di bidang konstruksi.

Dikarenakan usahanya semakin berkembang dan berkeinginan mengikuti tender-tender dari instansi pemerintah yang lebih besar, sekaligus mencari modal dari orang lebih banyak agar modal usahanya tambah besar pula; maka Pak Juni berencana merubah bentuk badan usahanya dari bentuk CV yang merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum ke bentuk PT (Perseroan Terbatas) yang merupakan badan usaha yang berbadan hukum agar dapat mengakomodir kebutuhan usahanya. Pertanyaan : Menurut analisis saudara bagaimanakah akibat hukum dari keinginan pak Juni merubah bentuk badan usahanya dari bentuk CV menjadi bentuk PT (Perseroan Terbatas)?

Jawab :

Perubahan bentuk badan usaha dari CV (Commanditaire Vennootschap) menjadi PT (Perseroan Terbatas) adalah suatu proses yang memiliki beberapa konsekuensi hukum di Indonesia. Berikut adalah beberapa akibat hukum yang perlu diperhatikan dalam konteks ini:

• Badan hukum :PT adalah badan usaha yang memiliki badan hukum, sementara CV tidak memiliki badan hukum. Akibatnya, dengan menjadi PT, perusahaan akan memiliki keberadaan hukum yang terpisah dari pemiliknya. Ini berarti PT memiliki hak dan kewajiban sendiri, dan pemilik tidak secara pribadi bertanggung jawab atas utang perusahaan.

• Modal dan Saham: PT memiliki struktur modal yang terbagi dalam bentuk saham, yang dimiliki oleh para pemegang saham. Perubahan ini akan mengharuskan Pak Juni untuk mengorganisasi ulang modal perusahaan menjadi saham-saham, dan pemilik akan memiliki saham-saham tersebut.

• Kepemilikan dan Manajemen: Dalam CV, pemiliknya (vennoten) dapat berpartisipasi dalam manajemen perusahaan. Dalam PT, manajemen perusahaan biasanya lebih terpusat dan dipegang oleh direktur-direktur yang diangkat oleh pemegang saham. Oleh karena itu, perubahan ini akan memengaruhi cara perusahaan dikelola.

• Tata Hukum dan Regulasi: PT tunduk pada peraturan dan regulasi yang berlaku bagi badan hukum di Indonesia. Ini mencakup tata cara pendirian, pengelolaan, dan pengakhiran perusahaan. PT juga harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku bagi perusahaan terbuka jika nantinya melakukan penawaran saham kepada publik.

• Pajak dan Keuangan: Perubahan ini dapat memiliki dampak pada kewajiban perpajakan dan keuangan perusahaan. Anda perlu berkonsultasi dengan seorang akuntan atau ahli pajak untuk memahami dampaknya secara lebih detail.

• Proses Pendirian: Proses mengubah bentuk badan usaha dari CV menjadi PT melibatkan beberapa tahap dan persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan undang-undang perusahaan di Indonesia.

Pak Juni harus berkonsultasi dengan seorang pengacara atau konsultan hukum yang berpengalaman dalam masalah ini untuk memahami persis langkah-langkah yang harus diambil, persyaratan hukum, dan prosedur yang diperlukan untuk melakukan perubahan ini. Selain itu, ia perlu mempertimbangkan dengan cermat manfaat dan risiko perubahan bentuk badan usaha ini sebelum melanjutkan prosesnya.

(3)

Pak Juni memiliki suatu perusahaan yang berbentuk CV yang bergerak di bidang konstruksi.

Dikarenakan usahanya semakin berkembang dan berkeinginan mengikuti tender-tender dari instansi pemerintah yang lebih besar, sekaligus mencari modal dari orang lebih banyak agar modal usahanya tambah besar pula; maka Pak Juni berencana merubah bentuk badan usahanya dari bentuk CV yang merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum ke bentuk PT (Perseroan Terbatas) yang merupakan badan usaha yang berbadan hukum agar dapat mengakomodir kebutuhan usahanya. Pertanyaan : Jelaskan menurut analisis saudara hal-hal apa sajakah yang harus dipertimbangkan oleh pak Juni bila bermaksud merubah bentuk badan usahanya dari bentuk CV ke bentuk yayasan untuk tujuan mencari keuntungan ?

Jawab :

Jika Pak Juni bermaksud mengubah bentuk badan usahanya dari CV (Commanditaire Vennootschap) menjadi yayasan untuk tujuan mencari keuntungan, perubahan ini mungkin akan sangat kompleks, dan perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:

• Kepatuhan Hukum: Yayasan adalah entitas hukum yang biasanya didirikan untuk tujuan nirlaba, seperti amal atau sosial. Jika tujuan Pak Juni adalah mencari keuntungan, maka ia perlu memastikan bahwa pendirian yayasan tersebut akan tetap mematuhi hukum setempat dan tidak melanggar regulasi yayasan. Ini bisa menjadi hal yang kompleks, dan sebaiknya dikonsultasikan dengan seorang pengacara yang berpengalaman dalam hukum yayasan.

• Tujuan dan Keuntungan: Pak Juni perlu mengklarifikasi secara jelas apa yang ingin dicapai dengan perubahan ini dan bagaimana yayasan akan mencapai tujuan tersebut. Ini termasuk perencanaan bisnis yang matang dan strategi yang mengidentifikasi sumber potensial keuntungan dalam operasi yayasan.

• Kepemilikan dan Manajemen: Yayasan biasanya tidak memiliki pemilik, tetapi diatur oleh dewan yayasan. Pak Juni perlu mempertimbangkan bagaimana perubahan ini akan memengaruhi kepemilikan dan manajemen perusahaan. Yayasan dapat memiliki pemegang saham atau mitra yang memiliki peran dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan yayasan.

• Dampak Pajak: Perubahan bentuk usaha dari CV ke yayasan mungkin memiliki dampak pajak yang signifikan. Ini bisa termasuk pajak pendapatan yayasan dan pajak lain yang berkaitan dengan perubahan tersebut. Sebaiknya Pak Juni berkonsultasi dengan seorang akuntan atau ahli pajak untuk memahami implikasi pajak secara rinci.

• Persetujuan Pihak Terkait: Perubahan ini mungkin memerlukan persetujuan dari pihak terkait, seperti mitra bisnis, kreditur, atau pemegang saham, tergantung pada perjanjian dan kontrak yang ada. Perlu memastikan bahwa semua persetujuan yang diperlukan diperoleh.

• Proses dan Biaya: Proses perubahan bentuk usaha bisa memakan waktu dan biaya yang cukup besar, termasuk biaya hukum, biaya pendaftaran, dan biaya administratif lainnya.

• Konsultasi Profesional: Pak Juni sebaiknya berkonsultasi dengan seorang pengacara atau konsultan hukum yang berpengalaman dalam hukum perusahaan dan yayasan. Mereka dapat membantu dalam perencanaan, prosedur, dan dokumen yang diperlukan untuk perubahan tersebut.

Penting untuk diingat bahwa mengubah bentuk badan usaha menjadi yayasan untuk mencari keuntungan bisa menjadi proses yang rumit, dan banyak faktor yang harus dipertimbangkan.

Konsultasi dengan para ahli hukum, akuntan, dan konsultan bisnis adalah langkah yang sangat disarankan untuk memastikan bahwa perubahan tersebut dilakukan dengan benar dan sesuai dengan hukum.

(4)

Pak Juni memiliki suatu perusahaan yang berbentuk CV yang bergerak di bidang konstruksi.

Dikarenakan usahanya semakin berkembang dan berkeinginan mengikuti tender-tender dari instansi pemerintah yang lebih besar, sekaligus mencari modal dari orang lebih banyak agar modal usahanya tambah besar pula; maka Pak Juni berencana merubah bentuk badan usahanya dari bentuk CV yang merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum ke bentuk PT (Perseroan Terbatas) yang merupakan badan usaha yang berbadan hukum agar dapat mengakomodir kebutuhan usahanya. Pertanyaan : CV adalah Badan Usaha Bukan Badan Hukum, berikan analisis saudara mengenai pertanggung-jawaban sekutu badan usaha bukan badan hukum terhadap pihak ketiga ?

Jawab :

Dalam sebuah CV (Commanditaire Vennootschap), terdapat dua jenis sekutu: sekutu komplementer (sekutu aktif) dan sekutu komanditer (sekutu pasif). Pertanggungjawaban kedua jenis sekutu dalam badan usaha bukan badan hukum seperti CV berbeda terhadap pihak ketiga:

1. Sekutu Komplementer (Sekutu Aktif): Sekutu komplementer dalam CV adalah pihak yang memiliki peran aktif dalam manajemen dan operasi perusahaan. Mereka bertanggung jawab secara pribadi dan tidak terbatas atas kewajiban perusahaan. Artinya, jika CV mengalami kerugian atau tidak dapat memenuhi kewajiban ke pihak ketiga, sekutu komplementer dapat dikejar secara pribadi untuk membayar utang perusahaan tersebut. Mereka memiliki tanggung jawab penuh terhadap kewajiban CV.

2. Sekutu Komanditer (Sekutu Pasif): Sekutu komanditer dalam CV adalah pihak yang berperan sebagai pemodal dan tidak aktif dalam manajemen perusahaan. Mereka memiliki tanggung jawab yang terbatas sesuai dengan kontribusi modal yang mereka berikan kepada CV. Sekutu komanditer tidak bertanggung jawab secara pribadi melebihi jumlah modal yang mereka kontribusikan ke CV. Dengan kata lain, tanggung jawab sekutu komanditer terhadap pihak ketiga adalah terbatas pada jumlah modal yang mereka investasikan.

Hal ini berarti, jika CV tidak dapat memenuhi kewajibannya terhadap pihak ketiga, sekutu komplementer akan bertanggung jawab secara pribadi dan tidak terbatas, sementara sekutu komanditer hanya akan bertanggung jawab sesuai dengan kontribusi modal mereka.

Penting untuk dicatat bahwa perbedaan pertanggungjawaban ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa bisnis mungkin memilih untuk mengubah bentuk badan usaha mereka, seperti dari CV menjadi PT (Perseroan Terbatas). PT adalah badan usaha yang berbadan hukum, di mana pemiliknya (pemegang saham) memiliki tanggung jawab terbatas sesuai dengan jumlah saham yang mereka miliki, sehingga lebih melindungi aset pribadi mereka dari tanggung jawab perusahaan. Namun, proses perubahan bentuk badan usaha perlu dipertimbangkan dengan cermat dan mematuhi aturan hukum yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan pasangan calon suami istri yang berbeda agama kemudian melakukan perkawinan di luar negeri disebut dengan istilah penyelundupan hukum yang dalam bahasa Belanda dikenal dengan

Guna menghasilkan putusan yang baik, adil, dan benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu sengketa atau perkara,

Berdasarkan konsep tersebut kos dalam pandangan akuntansi manajemen setidaknya dapat diklasifikasikan berdasarkan: segi fungsional, segi mudah tidaknya ditelusuri ke objek kos, segi

JAWABAN formalisasi dapat diartikan sebagai derajat atau tingkat pembakuan standarisasi dari jabatanjabatan yang terdapat dalam suatu organisasi Contohnya adalah Detailer obat, yaitu

Contohnya: - zoom meet -media cetak buku,modul, majalah, gambar,poster -media audio visual video pembelajaran dari youtube -multimedia interaktif game,aplikasi berbasis android -media

Social Enterprise yang juga dikenal dengan wirausaha sosial ini merupakan kewirausahaan yang menggabungkan konsep dasar bisnis yaitu mencari keuntungan dengan tujuan atau kewajiban

Dengan merujuk pada undang-undang dan peraturan tersebut, pemerintah, lembaga, dan masyarakat dapat memahami dan mengimplementasikan kebijakan penggunaan tanah sesuai dengan kerangka

Jawab : Analisis mengenai mengapa Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perppu tidak merupakan objek pengujian oleh Mahkamah Agung adalah sebagai berikut: a Ketentuan