• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PROFIL INFORMASI KESEHATAN 2019

N/A
N/A
Sri Rahayu

Academic year: 2024

Membagikan "BUKU PROFIL INFORMASI KESEHATAN 2019"

Copied!
337
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus 1.3 MEKANISME KERJA

1.3.1 Pengumpulan Data 1.3.2 Pengolahan Data 1.3.3 Analisa Data

1.3.4 Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan 1.3.5 Penyebarluasan Informasi

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR

2.1 VISI, MISI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KABUPATEN BOGOR 2.1.1 Visi

2.1.2 Misi 2.1.3 Tujuan 2.1.4 Sasaran 2.1.5 Strategi

2.1.6 Arah Kebijakan & Program

III. GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 3.1 GAMBARAN UMUM DAN KEPENDUDUKAN

3.1.1 Situasi Keadaan Umum 3.1.2 Kependudukan

3.1.3 Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan 3.1.4 Persebaran Penduduk Menurut Umur 3.2 GAMBARAN SOSIAL EKONOMI

3.2.1 Lingkungan Sosial Ekonomi 3.2.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 3.2.3 Pendapatan Perkapita

3.3. PENDIDIKAN

IV. SITUASI DERAJAT KESEHATAN 4.1. ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) 4.2. MORTALITAS

4.2.1 Angka Kematian Bayi (AKB) 4.2.2 Angka Kematian balita (AKABA) 4.2.3 Angka Kematian Ibu (AKI) 4.3. GAMBARAN PENYAKIT MENULAR

4.3.1 Penyakit Menular Bersumber Binatang 4.3.1.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) 4.3.1.2 Anthraks

4.3.1.3 Filariasis 4.3.1.4 Flu Burung

Iiii vivii ix

11 22 34 45 56 89

11 1111 1111 1112 12 1717 1717 1818 2121 2121 22 2525 2727 3232 3337 3838 3839 ...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

(5)

4.3.2.2 ISPA (Pneumonia) 4.3.2.3 TB Paru

4.3.2.4 Kusta 4.3.2.5 HIV/AIDS

4.3.3 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) 4.3.3.1 Difteri

4.3.3.2 Pertusis 4.3.3.3 Tetanus

4.3.3.4 Tetanus Neonatorum

4.3.3.5 Polio dan (AFP) / Lumpuh Layu 4.3.3.6 Campak

4.3.3.7 Hepatitis B 4.4 PENYAKIT TIDAK MENULAR

4.4.1 Hipertensi 4.4.2 Diabetes Melitus

4.4.3 Deteksi Kanker Leher Rahim dan Payudara 4.5 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

4.51 KLB Keracunan Makanan..

4.5.2 KLB Hepatitis A 4.5.3 KLB Chikungunya V. SITUASI UPAYA KESEHATAN

5.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR 5.1.1 Kunjungan Puskesmas

5.1.2 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak .

5.1.2.1 Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil

5.1.2.2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

5.1.2.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

5.1.2.4 Pelayanan Kesehatan Neonatal, Bayi dan Anak Balita

5.1.2.5 Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja

5.1.2.6 Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

5.1.2.7 Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana (KB)

5.1.3 Pelayanan Imunisasi

5.1.3.1 Imunisasi dasar pada Bayi 5.1.3.2 Imunisasi pada Ibu Hamil 5.1.3.3 Cakupan UCI Desa / Kelurahan 5.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

5.2.1 Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit 5.2.2 Angka Kematian di Rumah Sakit

5.2.3 Tingkat Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit.

( BOR, LOS, TOI, BTO )

5.3 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 5.3.1 Status Gizi

5.3.1.1 Status Gizi Balita

5.3.1.2 Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah

<2500gram

5.3.2 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5.3.2.1 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) 5.3.2.2 Pemberian Kapsul Vitamin A

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

4040 4243 4445 4546 4647 4850 5050 5152 5252 5455

5757 5760 6062 63 64 69 70 7276 7678 7979 8081

8287 8787 9092 9292

(6)

4.3.2.2 ISPA (Pneumonia) 4.3.2.3 TB Paru

4.3.2.4 Kusta 4.3.2.5 HIV/AIDS

4.3.3 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) 4.3.3.1 Difteri

4.3.3.2 Pertusis 4.3.3.3 Tetanus

4.3.3.4 Tetanus Neonatorum

4.3.3.5 Polio dan (AFP) / Lumpuh Layu 4.3.3.6 Campak

4.3.3.7 Hepatitis B 4.4 PENYAKIT TIDAK MENULAR

4.4.1 Hipertensi 4.4.2 Diabetes Melitus

4.4.3 Deteksi Kanker Leher Rahim dan Payudara 4.5 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

4.51 KLB Keracunan Makanan..

4.5.2 KLB Hepatitis A 4.5.3 KLB Chikungunya V. SITUASI UPAYA KESEHATAN

5.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR 5.1.1 Kunjungan Puskesmas

5.1.2 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak .

5.1.2.1 Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil

5.1.2.2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

5.1.2.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

5.1.2.4 Pelayanan Kesehatan Neonatal, Bayi dan Anak Balita

5.1.2.5 Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja

5.1.2.6 Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

5.1.2.7 Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana (KB)

5.1.3 Pelayanan Imunisasi

5.1.3.1 Imunisasi dasar pada Bayi 5.1.3.2 Imunisasi pada Ibu Hamil 5.1.3.3 Cakupan UCI Desa / Kelurahan 5.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

5.2.1 Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit 5.2.2 Angka Kematian di Rumah Sakit

5.2.3 Tingkat Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit.

( BOR, LOS, TOI, BTO )

5.3 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 5.3.1 Status Gizi

5.3.1.1 Status Gizi Balita

5.3.1.2 Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah

<2500gram

5.3.2 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5.3.2.1 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) 5.3.2.2 Pemberian Kapsul Vitamin A

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

4040 4243 4445 4546 4647 4850 5050 5152 5252 5455

5757 5760 6062 63 64 69 70 7276 7678 7979 8081

8287 8787

9092 9292

5.4 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT

5.4.1 Cakupan Keluarga dengan akses air minum air berkualitas (layak)

5.4.2 Cakupan Layak Sanitasi (jamban sehat) 5.4.3 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

5.4.4 Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

5.5 PROMOSI KESEHATAN

5.5.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 5.5.2 Perilaku Merokok

5.5.3 Pemberdayaan Masyarakat 5.6 PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS

5.6.1 Pelayanan Kesehatan Gigi 5.6.2 Pelayanan Kesehatan Jiwa VI. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

6.1 SARANA KESEHATAN 6.1.1 Puskesmas 6.1.2 Rumah Sakit

6.1.3 Sarana Kesehatan dengan Gawat Darurat

6.1.4 Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya (Kefarmasian) 6.1.5 Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

6.1.5.1 Posyandu 6.1.5.2 Desa Siaga

6.1.5.3 Polindes (Pondok Bersalin Desa) 6.1.5.4 Posbindu PTM

6.2 TENAGA KESEHATAN.

6.2.1 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja 6.2.2 Persebaran SDM Kesehatan di puskesmas

6.2.3 Persebaran SDM Kesehatan di Rumah Sakit 6.2.4 Persebaran SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan 6.2.5 Persebaran SDM Kesehatan di Sarkes Lainnya

(Labkesda, PPKK dan BP Korpri) 6.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN

6.4 JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

6.4.1 Rumah Sakit Pemerintah Berkerjasama Dengan JAMKESDA

6.4.2 Pelayanan yang Tidak Ditanggung Dalam Program JKN 95 9495 9697

9798 9899 103103 104 105105 105106 108108 110110 111113 113113 116117 118118

119121 127 130131 ...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

....

(7)

KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019

URUTNO. NO.

TABEL JUDUL TABEL HAL

1 2 3 4

1. 3.1 Persebaran Proporsi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 19 2. 3.2 PDRB Perkapita Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 22 3. 3.3 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun keatas menurut Tingkat

Pendidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor Tahun 2014- 2018

23

4 4.1 Angka Harapan Hidup (AHH) berdasarkan Proyeksi di

Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 26

5 4.2 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bogor Tahun 2015-

2019 28

6 4.3 Angka Kematian Ibu/Maternal Per 100.000 Kelahiran Hidup 33 7 4.4 Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan Laporan Puskesmas di

Kabupaten Bogor Tahun 2019 36

8 4.5 Jumlah Penderita, Kematian dan Case Fatality Rate (CFR) Penyakit DBD di Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 37 9 4.6 Prevalensi dan Jumlah Penderita Kusta di Kabupaten Bogor

Tahun 2015-2019 42

10 4.7 Jumlah Penderita Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 44 11 4.8 Jumlah Penderita, Kematian, CFR dan Lokasi pada KLB

Keracunan Makanan di Kabupaten Bogor Tahun 2014-2019 53 12 5.1 Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta Pasca

Persalinan di Kabupaten Bogor Tahun 2019 75 13 5.2 Cakupan Imunisasi BCG, DPT-HB1,DPT-HB3, POLIO 4,

HB0,CAMPAK, dan Drop Out Rate di kabupaten Bogor Tahun 2015-2019

76

14 5.3 Angka Kematian Menurut Kepemilikan RS, di kabupaten Bogor

Tahun 2019 82

15 5.4 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Menurut Kepemilikan di

Kabupaten Bogor Tahun 2019 83

16 5.5 Jumlah Balita Dengan Kondisi Status Gizi Kurang, Balita Pendek Dan Balita Kurus di Kabupaten Bogor Tahun 2019 89 17 6.1 Jumlah Rumah Sakit,Tempat Tidur (TT) dan Jumlah TT/100.000

Penduduk Tahun 2015-2019 107

18 6.2 Perkembangan Posyandu di Kabupaten Bogor Tahun 2017-

2019 111

19 6.3 Proporsi dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bogor

Tahun 2019 115

20 6.4 Proporsi Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bogor Tahun 2019 116

(8)

DAFTAR TABEL NARASI PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019

URUTNO. NO.

TABEL JUDUL TABEL HAL

1 2 3 4

1. 3.1 Persebaran Proporsi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 19 2. 3.2 PDRB Perkapita Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 22 3. 3.3 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun keatas menurut Tingkat

Pendidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor Tahun 2014- 2018

23

4 4.1 Angka Harapan Hidup (AHH) berdasarkan Proyeksi di

Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 26

5 4.2 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bogor Tahun 2015-

2019 28

6 4.3 Angka Kematian Ibu/Maternal Per 100.000 Kelahiran Hidup 33 7 4.4 Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan Laporan Puskesmas di

Kabupaten Bogor Tahun 2019 36

8 4.5 Jumlah Penderita, Kematian dan Case Fatality Rate (CFR) Penyakit DBD di Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 37 9 4.6 Prevalensi dan Jumlah Penderita Kusta di Kabupaten Bogor

Tahun 2015-2019 42

10 4.7 Jumlah Penderita Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di Kabupaten Bogor Tahun 2015-2019 44 11 4.8 Jumlah Penderita, Kematian, CFR dan Lokasi pada KLB

Keracunan Makanan di Kabupaten Bogor Tahun 2014-2019 53 12 5.1 Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta Pasca

Persalinan di Kabupaten Bogor Tahun 2019 75 13 5.2 Cakupan Imunisasi BCG, DPT-HB1,DPT-HB3, POLIO 4,

HB0,CAMPAK, dan Drop Out Rate di kabupaten Bogor Tahun 2015-2019

76

14 5.3 Angka Kematian Menurut Kepemilikan RS, di kabupaten Bogor

Tahun 2019 82

15 5.4 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Menurut Kepemilikan di

Kabupaten Bogor Tahun 2019 83

16 5.5 Jumlah Balita Dengan Kondisi Status Gizi Kurang, Balita Pendek Dan Balita Kurus di Kabupaten Bogor Tahun 2019 89 17 6.1 Jumlah Rumah Sakit,Tempat Tidur (TT) dan Jumlah TT/100.000

Penduduk Tahun 2015-2019 107

18 6.2 Perkembangan Posyandu di Kabupaten Bogor Tahun 2017-

2019 111

19 6.3 Proporsi dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bogor

Tahun 2019 115

20 6.4 Proporsi Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bogor Tahun 2019 116

KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019

URUTNO. NO.

GRAFIK JUDUL GRAFIK HAL

1 2 3 4

1. 4.1 Grafik Angka Harapan Hidup di Kabupaten Bogor Tahun

2015 - 2019 26

2. 4.2 Grafik Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bogor Tahun

2015 - 2019 29

3. 4.3 Grafik Jumlah Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup

Tahun 2015 - 2019 30

4 4.4 Grafik Angka Kematian Neonatal di Kabupaten Bogor

Tahun 2015- 2019 (MATEMATIS) 31

5. 4.5 Grafik Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bogor Tahun

2015 - 2019 (MATEMATIS) 34

6. 4.6 Grafik Jumlah Kematian Ibu per 100000 Kelahiran Hidup

Tahun 2015 - 2019 35

7. 5.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Puskemas di Kabupaten

Bogor Tahun 2015 - 2019 59

8. 5.2 Jumlah Kunjungan Rawat Inap Puskemas di Kabupaten

Bogor Tahun 2015 - 2019 59

9. 5.3 Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Bogor Tahun 2015 -

2019 61

10. 5.4 Cakupan Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan dan Dukun di Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 63 11. 5.5 Cakupan Kunjungan Nifas di Kabupaten Bogor Tahun

2019 64

12. 5.6 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) di Kabupaten

Bogor Tahun 2015 - 2019 65

13. 5.7 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN Lengkap) di

Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 66

14. 5.8 Cakupan Neonatal Komplikasi Ditangani di Kabupaten

Bogor Tahun 2015 - 2019 67

15. 5.9 Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Bogor Tahun

2015 - 2019 68

16. 5.10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila di Kabupaten

Bogor Tahun 2015 - 2019 71

17. 5.11 Cakupan Peserta KB Baru di Kabupaten Bogor Tahun

2015 - 2019 73

18. 5.12 Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan di Kabupaten

Bogor Tahun 2019 75

19. 5.13 Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil Puskesmas di

Kabupaten Bogor Tahun 2019 77

20. 5.14 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Rumah Sakit di

Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 80

21. 5.15 Jumlah Kunjungan Rawat Inap Rumah Sakit di

Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 81

22. 5.16 Perkembangan BOR Ideal Pada Rumah Sakit menurut kepemilikan Daerah di Kabupaten Bogor Tahun 2019 83

(9)

24. 5.18 Perkembangan TOI Ideal Pada Rumah Sakit menurut kepemilikan Daerah di Kabupaten Bogor Tahun 2019 85 25. 5.19 Perkembangan BTO Ideal Pada Rumah Sakit menurut

kepemilikan Daerah di Kabupaten Bogor Tahun 2019 85 26. 5.20 Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di Rumah Sakit di

Kabupaten Bogor Tahun 2019 86

27. 5.21 Cakupan Status Gizi Balita Gizi Kurang (BB/U), Balita Pendek (TB/U) dan Balita Kurus (BB/TB) di Kabupaten Bogor Tahun 2019

90

28. 5.22 Cakupan Balita BGM di Kabupaten Bogor Tahun 2015 -

2019 91

29. 5.23 Cakupan FE-3 di Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 92 30. 5.24 Persentase Kategori Desa Siaga Aktif di Kabupaten

Bogor Tahun 2019 103

31. 5.25 Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa Puskesmas di

Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 104

32. 6.1 Persebaran SDM Kesehatan di Puskesmas Kabupaten

Bogor Tahun 2019 117

33. 6.2 Persebaran SDM Kesehatan di Rumah Sakit Kabupaten

Bogor Tahun 2019 118

34. 6.3 Persebaran SDM Kesehatan di Dinas Kabupaten Bogor

Tahun 2019 119

35. 6.4 Persebaran SDM Kesehatan di Sarana Kesehatan Lain

Kabupaten Bogor Tahun 2019 120

36. 6.5 Anggaran Kesehatan Menurut Sumber Dana Pada Dinas Kesehatan & Rumah Sakit (RSUD Ciawi, Cibinong Leuwiliang & Cileungsi) Kabupaten Bogor Tahun 2019

121

37. 6.6 Anggaran Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015 -

2019 122

38. 6.7 Anggaran Kesehatan Bersumber Dana APBN pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014 - 2018 123 39. 6.8 Anggaran Kesehatan Bersumber APBD Propinsi pada

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015 2019

123

40. 6. 9 Anggaran Kesehatan Bersumber APBD Kabupaten pada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit (RSUD Ciawi, Cibinong, Leuwiliang & Cileungsi) Tahun 2015 - 2019

124

41. 6.10 Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Pada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit (RSUD Ciawi, Cibinong, Leuwiliang & Cileungsi) Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019

125

42. 6.11 Anggaran Kesehatan Bersumber Pemerintahan Lain pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019

126

43. 6.12 Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap Total APBD

Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 127

(10)

24. 5.18 Perkembangan TOI Ideal Pada Rumah Sakit menurut kepemilikan Daerah di Kabupaten Bogor Tahun 2019 85 25. 5.19 Perkembangan BTO Ideal Pada Rumah Sakit menurut

kepemilikan Daerah di Kabupaten Bogor Tahun 2019 85 26. 5.20 Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di Rumah Sakit di

Kabupaten Bogor Tahun 2019 86

27. 5.21 Cakupan Status Gizi Balita Gizi Kurang (BB/U), Balita Pendek (TB/U) dan Balita Kurus (BB/TB) di Kabupaten Bogor Tahun 2019

90

28. 5.22 Cakupan Balita BGM di Kabupaten Bogor Tahun 2015 -

2019 91

29. 5.23 Cakupan FE-3 di Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 92 30. 5.24 Persentase Kategori Desa Siaga Aktif di Kabupaten

Bogor Tahun 2019 103

31. 5.25 Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa Puskesmas di

Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 104

32. 6.1 Persebaran SDM Kesehatan di Puskesmas Kabupaten

Bogor Tahun 2019 117

33. 6.2 Persebaran SDM Kesehatan di Rumah Sakit Kabupaten

Bogor Tahun 2019 118

34. 6.3 Persebaran SDM Kesehatan di Dinas Kabupaten Bogor

Tahun 2019 119

35. 6.4 Persebaran SDM Kesehatan di Sarana Kesehatan Lain

Kabupaten Bogor Tahun 2019 120

36. 6.5 Anggaran Kesehatan Menurut Sumber Dana Pada Dinas Kesehatan & Rumah Sakit (RSUD Ciawi, Cibinong Leuwiliang & Cileungsi) Kabupaten Bogor Tahun 2019

121

37. 6.6 Anggaran Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015 -

2019 122

38. 6.7 Anggaran Kesehatan Bersumber Dana APBN pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014 - 2018 123 39. 6.8 Anggaran Kesehatan Bersumber APBD Propinsi pada

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015 2019

123

40. 6. 9 Anggaran Kesehatan Bersumber APBD Kabupaten pada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit (RSUD Ciawi, Cibinong, Leuwiliang & Cileungsi) Tahun 2015 - 2019

124

41. 6.10 Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Pada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit (RSUD Ciawi, Cibinong, Leuwiliang & Cileungsi) Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019

125

42. 6.11 Anggaran Kesehatan Bersumber Pemerintahan Lain pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019

126

43. 6.12 Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap Total APBD

Kabupaten Bogor Tahun 2015 - 2019 127

DAFTAR GAMBAR PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019

URUTNO. NO.

GAMBAR JUDUL GAMBAR HAL

1 2 3 4

1. 3.1 Piramida Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2019 20

2. 5.1 Kriteria Desa Siaga Aktif 101

3. 5.2 Kategori Desa Siaga Aktif 102

(11)
(12)
(13)
(14)

Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan Pembangunan Kesehatan.

Tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan setiap warga negara, yaitu setiap individu, keluarga dan masyarakat Indonesia, tanpa mengesampingkan upaya menyembuhkan penyakit dan atau memulihkan kesehatan penderita. Untuk dapat terselenggaranya tugas ini, upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif, serta menciptakan lingkungan yang sehat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat secara paripurna.

Arah pembangunan kesehatan Kabupaten Bogor tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten serta sebagai acuan penting dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

Buku Profil Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2019 merupakan salah satu bentuk dokumentasi tahunan dari produk Sistem Informasi Kesehatan yang dapat memberikan gambaran perkembangan situasi kesehatan khususnya di Wilayah

(15)

Kabupaten Bogor dan juga merupakan penyediaan data dan informasi kesehatan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik institusi pemerintah, institusi swasta, profesi, mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya serta dapat digunakan sebagai alat ukur untuk menilai dan mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan di sektor kesehatan secara keseluruhan pada setiap akhir tahun melalui pencapaian indikator pembangunan kesehatan dibandingkan dengan target nasional, regional maupun lokal, sehingga diharapkan mampu memberikan gambaran dan informasi yang menyeluruh tentang status kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Instrumen dasar untuk penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2019 mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2013 (edisi revisi 2014) yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementeriaan Kesehatan Republik Indonesia, yang sudah dalam bentuk data terpilah menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan, format petunjuk teknis juga memperbarui indikator-indikator yang berkembang di bidang kesehatan. Hal ini merupakan salah satu wujud dari pengarusutamaan gender dalam pembangunan di bidang kesehatan. Data kesehatan yang terpilah diharapkan dapat mengindentifikasi ada tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi kontrol dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan melalui analisis gender. Dengan data yang responsive gender ini juga akan membantu dalam proses penyusunan rencana dan penganggaran program pembangunan kesehatan baik di pusat maupun di daerah.

Profil kesehatan ini mencakup pembahasan yang meliputi gambaran umum dan perilaku kependudukan, situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan.

1.2. TUJUAN

1.2.1. Tujuan Umum

Tersedianya data dan informasi bidang kesehatan dari 101 puskesmas, rumah sakit, sarana pelayanan kesehatan lain dan lintas sektor di Kabupaten Bogor pada tahun 2019 melalui gambaran situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan.

(16)

Kabupaten Bogor dan juga merupakan penyediaan data dan informasi kesehatan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik institusi pemerintah, institusi swasta, profesi, mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya serta dapat digunakan sebagai alat ukur untuk menilai dan mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan di sektor kesehatan secara keseluruhan pada setiap akhir tahun melalui pencapaian indikator pembangunan kesehatan dibandingkan dengan target nasional, regional maupun lokal, sehingga diharapkan mampu memberikan gambaran dan informasi yang menyeluruh tentang status kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Instrumen dasar untuk penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2019 mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2013 (edisi revisi 2014) yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementeriaan Kesehatan Republik Indonesia, yang sudah dalam bentuk data terpilah menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan, format petunjuk teknis juga memperbarui indikator-indikator yang berkembang di bidang kesehatan. Hal ini merupakan salah satu wujud dari pengarusutamaan gender dalam pembangunan di bidang kesehatan. Data kesehatan yang terpilah diharapkan dapat mengindentifikasi ada tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi kontrol dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan melalui analisis gender. Dengan data yang responsive gender ini juga akan membantu dalam proses penyusunan rencana dan penganggaran program pembangunan kesehatan baik di pusat maupun di daerah.

Profil kesehatan ini mencakup pembahasan yang meliputi gambaran umum dan perilaku kependudukan, situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan.

1.2. TUJUAN

1.2.1. Tujuan Umum

Tersedianya data dan informasi bidang kesehatan dari 101 puskesmas, rumah sakit, sarana pelayanan kesehatan lain dan lintas sektor di Kabupaten Bogor pada tahun 2019 melalui gambaran situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui situasi derajat kesehatan di Kabupaten Bogor Tahun 2019 yang meliputi :

a. Angka Harapan Hidup (AHH) b. Mortalitas , terdiri dari :

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 kelahiran hidup c. Penyakit Menular :

 Penyakit menular bersumber binatang (DBD,Antrax, Flu Burung)

 Penyakit menular langsung (Diare, Ispa, TB paru,, Kusta, HIV/AIDS)

 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio& AFP, Campak, Hepatitis B)

d. Penyakit Tidak menular :

 Hipertensi

 Diabetes Melitus

 Deteksi Kanker Rahim dan Payudara e. Kejadian Luar Biasa :

 KLB Keracunan Makanan

 KLB Hepatitis A

 KLB Chikungunya

2. Mengetahui situasi upaya kesehatan berdasarkan pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2019 yang meliputi :

1) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 2) Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 3) Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 4) Pelayanan kesehatan Balita

5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 6) Pelayanan kesehatan pada usia produktif

7) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 8) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi

(17)

9) Pelayanan kesehataan penderita diabetes mellitus

10) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 11)Pelayanan kesehatan orang dengan TB

12)Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV,

3. Mengetahui situasi sumber daya kesehatan berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang meliputi :

a. Cakupan persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan b. Prevalensi stunting

c. Cakupan keluarga bebas rokok d. Indeks Kepuasan Masyarakat e. Cakupan Desa/Kelurahan UCI

f. Persentase kelengkapan sarana prasarana dan alat kesehatan Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meliputi Angka Harapan

Hidup (AHH)

4. Mengetahui situasi sumber daya kesehatan berdasarkan pembiayaan kesehatan kabupaten

1.3. MEKANISME KERJA 1.3.1. Pengumpulan Data a. Sumber Data

Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bogor dikumpulkan dengan dua macam cara, yaitu secara pasif dan secara aktif. Secara pasif artinya petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten menunggu laporan yang berasal dari puskesmas, dari seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan dari Rumah Sakit serta UPT di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor seperti UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) dan UPT Pusat Pelayanan Kesehatan Kerja (PPKK). Sedangkan pengumpulan data secara aktif artinya petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten berupaya aktif mengambil data ke puskesmas, ke Rumah Sakit dan ke Instansi /SKPD terkait se- Kabupaten Bogor seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDALITBANG), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Pendidikan, Dinas

(18)

9) Pelayanan kesehataan penderita diabetes mellitus

10) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 11)Pelayanan kesehatan orang dengan TB

12)Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV,

3. Mengetahui situasi sumber daya kesehatan berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang meliputi :

a. Cakupan persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan b. Prevalensi stunting

c. Cakupan keluarga bebas rokok d. Indeks Kepuasan Masyarakat e. Cakupan Desa/Kelurahan UCI

f. Persentase kelengkapan sarana prasarana dan alat kesehatan Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meliputi Angka Harapan

Hidup (AHH)

4. Mengetahui situasi sumber daya kesehatan berdasarkan pembiayaan kesehatan kabupaten

1.3. MEKANISME KERJA 1.3.1. Pengumpulan Data a. Sumber Data

Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bogor dikumpulkan dengan dua macam cara, yaitu secara pasif dan secara aktif. Secara pasif artinya petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten menunggu laporan yang berasal dari puskesmas, dari seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan dari Rumah Sakit serta UPT di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor seperti UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) dan UPT Pusat Pelayanan Kesehatan Kerja (PPKK). Sedangkan pengumpulan data secara aktif artinya petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten berupaya aktif mengambil data ke puskesmas, ke Rumah Sakit dan ke Instansi /SKPD terkait se- Kabupaten Bogor seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDALITBANG), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Pendidikan, Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

b. Jenis Data

Data yang dikumpulkan untuk penyusunan Profil Kesehatan merupakan data sekunder dengan periode Januari-Desember tahun 2019 adalah :

1. Data umum meliputi data geografis, administratif, kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan

2. Data derajat kesehatan meliputi angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi

3. Data upaya Kesehatan meliputi data tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana

4. Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data tentang: sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya

5. Data lainnya

1.3.2. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan, kemudian dientry ke dalam format tabel profil yang telah disediakan, disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. Perhitungan dilakukan dengan persentase, proporsi dan rasio sesuai dengan rumus yang ditetapkan dalam buku petunjuk

1.3.3. Analisis Data

Berdasarkan data yang ada pada tabel-tabel kemudian dilakukan analisis.

Terdapat empat jenis analisis data Profil Kesehatan Kabupaten Bogor yaitu :

(19)

Upaya menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka absolut, angka persentasi, angka rata-rata, angka minimum dan maksimum.

b. Analisis Komparatif

Upaya menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya atau perbandingan data antar waktu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur, membandingkan hasil program dalam satu tahun dengan target indikator yang telah ditetapkan yaitu Indikator SPM Bidang Kesehatan, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan Indikator IPM membandingkan dengan keadaan provinsi maupun keadaan nasional.

c. Analisis Kecenderungan

Upaya untuk menjelaskan data dengan membandingkan data antar waktu dalam periode yang relatif panjang (trend).

d. Analisis Hubungan

upaya untuk menjelaskan hubungan/keterkaitan antara variable yang satu dengan lainnya tanpa pembuktian statistik.

1.3.4 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN KESEHATAN a. Indikator Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia merupakan pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM sebagai tolok ukur kinerja pembangunan Kabupaten Bogor selama periode Tahun 2018-2023 ditetapkan Indikator Kinerja Makro Pembangunan sebagai Indikator Agregat pembangunan di Kabupaten Bogor yang pada akhirnya bermuara pada pencapaian Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), adapun komponen pembentuk IPM nya, disajikan pada lampiran II.

b. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Pada era reformasi dan desentralisasi, keterbukaan publik terhadap pelayanan kesehatan merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh Dinas Kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor harus berkontribusi secara langsung dalam rangka

(20)

Menengah Daerah (RPJMD).

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan No. 050/SK- 50/Prolap/2019 tentang Indikator Kinerja Program Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2018-2023 yang didalamnya juga terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh organisasi perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menetapkan rencana kerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor tahun 2018-2023, sebagaimana disajikan pada lampiran III.

c. Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, maka untuk menjamin terselenggaranya urusan wajib daerah yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada warga Negara perlu ditetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Untuk menyamakan pengaktualisasian urusan wajib bidang kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Dalam Nergeri No.

100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal, maka dalam rangka memberikan panduan untuk menyelenggarakan pelayanan dasar bidang kesehatan kepada masyarakat di daerah, telah ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Dalam penerapannya SPM harus menjamin akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar dari Pemerintah Daerah sesuai dengan ukuran- ukuran yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, baik dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-prinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat diselenggarakan secara bertahap, efisien dan efektif. Hal ini dimaksudkan agar kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah khususnya penanganan bidang kesehatan tetap sejalan dengan tujuan nasional dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(21)

1.3.5. Penyebarluasan Informasi

Profil Kesehatan Kabupaten Bogor sesuai dengan tujuannya yaitu tersedianya data dan informasi bidang kesehatan, maka perlu disebarluaskan kepada instansi baik di kabupaten maupun di propinsi serta di umpan balikan kepada sumber data dan unit-unit pelapor. Penyebarluasan itu antara lain kepada : 1. Bupati Kabupaten Bogor

2. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor.

4. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.

5. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.

6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor.

7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bogor (BPMPD)

8. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor.

9. Bagian Pelayanan Sosial Setda Kabupaten Bogor 10. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor

11. Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor.

12. Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor

13. Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana Kabupaten Bogor (BPPKB).

14. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor 15. PKK

16. Perpustakaan Kabupaten Bogor 17. Kantor Arsip Kabupaten Bogor

18. Rumah Sakit di wilayah Kabupaten Bogor

19. Seluruh unit kerja di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

20. Puskesmas di wilayah Kabupaten Bogor

21. UPT Pusat Pelayanan Kesehatan Kerja (PPKK) 22. UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) 23. Forum Kabupaten Bogor Sehat.

24. Instititusi/ Lembaga yang membutuhkan.

(22)

1.3.5. Penyebarluasan Informasi

Profil Kesehatan Kabupaten Bogor sesuai dengan tujuannya yaitu tersedianya data dan informasi bidang kesehatan, maka perlu disebarluaskan kepada instansi baik di kabupaten maupun di propinsi serta di umpan balikan kepada sumber data dan unit-unit pelapor. Penyebarluasan itu antara lain kepada : 1. Bupati Kabupaten Bogor

2. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor.

4. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.

5. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.

6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor.

7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bogor (BPMPD)

8. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor.

9. Bagian Pelayanan Sosial Setda Kabupaten Bogor 10. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor

11. Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor.

12. Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor

13. Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana Kabupaten Bogor (BPPKB).

14. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor 15. PKK

16. Perpustakaan Kabupaten Bogor 17. Kantor Arsip Kabupaten Bogor

18. Rumah Sakit di wilayah Kabupaten Bogor

19. Seluruh unit kerja di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

20. Puskesmas di wilayah Kabupaten Bogor

21. UPT Pusat Pelayanan Kesehatan Kerja (PPKK) 22. UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) 23. Forum Kabupaten Bogor Sehat.

24. Instititusi/ Lembaga yang membutuhkan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2019 dituangkan dalam sistematika sebagai berikut :

Bab I : Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, tujuan profil kesehatan dan mekanisme kerja serta sistematika penulisan.

Bab II : Bab ini menyajikan tentang gambaran umum yang berisi tentang Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi serta Kebijakan dan Program Kesehatan Kabupaten Bogor.

Bab III : Menggambarkan Keadaan Umum dan Perilaku Penduduk yang berisi uraian letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas kependudukan, lingkungan sosial ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan, perilaku masyarakat serta pemberdayaan dan promosi kesehatan.

Bab IV : Menggambarkan situasi derajat kesehatan Tahun 2019 yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKABA) serta gambaran pola penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Bab V : Menggambarkan situasi upaya kesehatan di Kabupaten Bogor Tahun 2019 berdasarkan pencapaian target Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang berisi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, perbaikan gizi dan pelayanan kesehatan khusus.

Bab VI : Menggambarkan keadaan sumber daya kesehatan di Kabupaten Bogor 2019 yang meliputi sumber daya manusia, sarana, anggaran kesehatan dan jaminan kesehatan.

Bab VII : Kesimpulan mengenai situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan di Kabupaten Bogor Tahun 2019 berdasarkan pencapaian Indikator IPM, Indikator Kinerja Utama (IKU) dan target Indikator SPM Bidang Kesehatan.

(23)
(24)
(25)
(26)

BOGOR

Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kema mpuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Reformasi terutama difokuskan pada penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) yang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi sektor kesehatan dalam mencapai pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Arah dan kebijakan Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Bogor Tahun 2019 mengacu kepada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2018- 2023, yang tertuang dalam visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program kesehatan.

2.1.1. Visi

Rencana pembangunan Kabupaten Bogor tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2018 – 2023 yang didalamnya tertuang Visi Kabupaten Bogor yaitu “Terwujudnya Kabupaten Bogor Termaju Nyaman dan Berkeadaban”.

(27)

2.1.2. Misi

Misi Kabupaten Bogor terkait kesehatan adalah terdapat pada Misi ke 4 , yaitu : “Mewujudkan masyarakat yang berkualitas”

2.1.3 Tujuan

Tujuan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2018 – 2023 adalah ” Meningkatnya Kualitas Kesehatan”

2.1.4 Sasaran

Sasaran dalam Renstra Dinas Kesehatan sesuai dengan RPJMD perubahan tahun 2018 - 2023 yaitu :

1. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak serta gizi masyarakat 2. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas

bagi masyarakat

3. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

4. Meningkatnya Ketersediaan dan Mutu Sumber data kesehatan sesuai dengan Standar pelayanan kesehatan

2.1.5 Strategi

1. Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja;

2. Peningkatan pelayanan kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutu layanan serta pembiayaan dan jaminan kesehatan;

3. Peningkatan surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan olah raga;

4. Peningkatan kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan.

(28)

2.1.2. Misi

Misi Kabupaten Bogor terkait kesehatan adalah terdapat pada Misi ke 4 , yaitu : “Mewujudkan masyarakat yang berkualitas”

2.1.3 Tujuan

Tujuan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2018 – 2023 adalah ” Meningkatnya Kualitas Kesehatan”

2.1.4 Sasaran

Sasaran dalam Renstra Dinas Kesehatan sesuai dengan RPJMD perubahan tahun 2018 - 2023 yaitu :

1. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak serta gizi masyarakat 2. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas

bagi masyarakat

3. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

4. Meningkatnya Ketersediaan dan Mutu Sumber data kesehatan sesuai dengan Standar pelayanan kesehatan

2.1.5 Strategi

1. Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja;

2. Peningkatan pelayanan kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutu layanan serta pembiayaan dan jaminan kesehatan;

3. Peningkatan surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan olah raga;

4. Peningkatan kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan.

2.1.6 Arah Kebijakan dan Program

Kebijakan pembangunan merupakan penjabaran tujuan dan sasaran pada misi serta strategi pembangunan yang telah dijelaskan sebelumnya. Kebijakan pembangunan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan dengan kata lain kebijakan pembangunan adalah untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran serta strategi yang ditetapkan dan dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan. Adapun Arah kebijakan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2018-2023 antara lain :

1. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja;

2. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan di pelayanan kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutu layanan serta pembiayaan dan jaminan kesehatan 3. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan surveilans

dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan olah raga;

4. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan.

Program/kegiatan berdasarkan prioritas pembangunan Kabupaten Bogor sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut :

1) Program Kesehatan Masyarakat 2) Program Pelayanan Kesehatan

3) Program Upaya Kesehatan Dasar di Puskesmas 4) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 5) Program Sumber Daya Kesehatan

6) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

(29)

7) Program Pelayanan Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan, perencanaan dan pelaporan Perangkat Daerah

8) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Jasinga 9) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cibungbulang 10) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Leuwiliang 11) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Nanggung 12) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Ciampea 13) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Ciawi 14) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cigombong 15) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cijeruk 16) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Bojong Gede 17) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Parung 18) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Sirnagalih 19) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Tajurhalang 20) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cigudeg 21) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cimandala 22) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Citeureup 23) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Jonggol 24) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Sentul 25) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUDPuskesmas Tanjung sari 26) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Bantarjaya 27) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Tenjo 28) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Sukajaya

29) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Parung Panjang 30) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Tenjolaya 31) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Rumpin 32) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Pamijahan 33) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Leuwisadeng 34) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Dramaga 35) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Ciomas 36) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Caringin 37) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cisarua

38) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Megamendung

(30)

7) Program Pelayanan Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan, perencanaan dan pelaporan Perangkat Daerah

8) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Jasinga 9) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cibungbulang 10) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Leuwiliang 11) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Nanggung 12) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Ciampea 13) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Ciawi 14) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cigombong 15) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cijeruk 16) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Bojong Gede 17) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Parung 18) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Sirnagalih 19) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Tajurhalang 20) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cigudeg 21) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cimandala 22) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Citeureup 23) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Jonggol 24) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Sentul 25) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUDPuskesmas Tanjung sari 26) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Bantarjaya 27) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Tenjo 28) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Sukajaya

29) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Parung Panjang 30) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Tenjolaya 31) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Rumpin 32) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Pamijahan 33) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Leuwisadeng 34) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Dramaga 35) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Ciomas 36) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Caringin 37) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cisarua

38) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Megamendung

39) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Gunung sindur 40) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Ciseeng 41) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Kemang 42) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Gunung Putri 43) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cileungsi 44) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Sukamakmur 45) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Cariu

46) Program Peningkatan Pelayanan PPK- BLUD Puskesmas Klapanunggal

47) Program Pengelolaan Administrasi, Sarana Prasarana dan Sumberdaya Rumah Sakit Cibinong

48) Program Penatausahaan Keuangan Rumah Sakit Cibinong 49) Program Pelayanan Medik RSUD Cibinong

50) Program Pengelolaan Pelayanan Keperawatan RSUD Cibinong 51) Program Peningkatan Pelayanan PPK - BLUD RSUD Cibinong

52) Program Pengelolaan Administrasi, Sarana Prasarana dan Sumberdaya Rumah Sakit Ciawi

53) Program Penatausahaan Keuangan Rumah Sakit Ciawi 54) Program Pelayanan Medik RSUD Ciawi

55) Program Pengelolaan Pelayanan Keperawatan RSUD Ciawi 56) Program Peningkatan Pelayanan PPK - BLUD RSUD Ciawi

57) Program Pengelolaan Administrasi, Sarana Prasarana dan Sumberdaya Rumah Sakit Leuwiliang

58) Program Penatausahaan Keuangan Rumah Sakit Leuwiliang 59) Program Pelayanan Medik RSUD Leuwiliang

60) Program Pengelolaan Pelayanan Keperawatan RSUD Leuwiliang 61) Program Peningkatan Pelayanan PPK - BLUD RSUD Leuwiliang

62) Program Pengelolaan Administrasi, Sarana Prasarana dan Sumberdaya Rumah Sakit Cileungsi

63) Program Penatausahaan Keuangan Rumah Sakit Cileungsi 64) Program Pelayanan Medik RSUD Cileungsi

65) Program Pengelolaan Pelayanan Keperawatan RSUD Cileungsi 66) Program Peningkatan Pelayanan PPK - BLUD RSUD Cileungsi

(31)
(32)
(33)
(34)

3.1.1. Situasi Keadaan Umum

Kabupaten Bogor termasuk dalam wilayah administratif Propinsi Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Bogor sekitar ± 3.416.155,00 km terdiri dari 40 kecamatan, 417 desa dan 18 kelurahan,3.822 RW, 15.561 RT.

Secara geografis terletak antara 6°18´0”-6°47´10” LS dan 106°.23´45”- 107°13´30” BT, sebelah utara berbatasan dengan wilayah DKI Jakarta, Kabupaten/Kota Tangerang dan Kabupaten/Kota Bekasi, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Karawang, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.

Kabupaten Bogor dibagi menjadi 3 wilayah pembangunan yaitu Wilayah Pembangunan Barat terdiri dari 13 kecamatan yaitu Kecamatan Jasinga, Parung Panjang, Tenjo, Cigudeg, Sukajaya, Nanggung, Leuwiliang, Cibungbulang, Ciampea, Pamijahan, Rumpin, Tenjolaya dan Kecamatan Leuwisadeng. Wilayah Pembangunan Tengah terdiri dari 20 kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Sindur, Parung, Ciseeng, Kemang, Rancabungur, Cibinong, Sukaraja, Bojong Gede, Dramaga, Cijeruk, Caringin, Ciawi, Megamendung, Cisarua, Citeureup, Babakan Madang, Ciomas, Tamansari, Tajurhalang, dan Kecamatan Cigombong. Wilayah Pembangunan Timur terdiri dari 7 kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Putri, Cileungsi, Klapanunggal, Jonggol, Sukamakmur, Cariu dan Kecamatan Tanjung Sari.

3.1.2. Kependudukan

Berdasarkan data Publikasi Daerah Hasil Sensus 2010-BPS yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk di Kabupaten Bogor tahun 2019 adalah 5.965.410 jiwa.

Berdasarkan sensus penduduk 2000 hingga Tahun 2010 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor rata-rata dari 10 tahun adalah

(35)

3.15%. Pada tahun 2019 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Bogor sebesar 2,13% (LKPJ, 2019).

3.1.3. Persebaran Penduduk

Secara umum penyebaran penduduk di Kabupaten Bogor bervariasi, data dari BPS yaitu berkisar antara 17.031 jiwa sampai 207.434 jiwa, dimana jumlah penduduk terkecil dimiliki oleh Puskesmas Karyamekar dan puskesmas yang memiliki penduduk yang terbesar adalah Puskesmas Bojong Gede.

Kecamatan yang berbatasan dengan propinsi lain (DKI Jakarta) atau kabupaten lain (Bekasi, Kota Depok dan Kota Bogor) cenderung mempunyai jumlah penduduk yang besar, seperti Kecamatan Ciomas dan Sukaraja yang berbatasan dengan Kota Bogor mempunyai jumlah penduduk sebesar 188.747 jiwa dan 214.608 jiwa, sedangkan Kecamatan Cibinong, Cileungsi dan Gunung Putri yang berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kabupaten Bekasi mempunyai jumlah penduduk antara 362.636 – 473.575 jiwa. Hal tersebut jelas menunjukkan adanya keterkaitan antara penduduk kecamatan di Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan daerah lain, baik keterkaitan dengan pekerjaan atau keterkaitan karena keluarga.

Selain itu kecamatan yang merupakan daerah industri dan daerah yang mempunyai kemudahan sarana kegiatan ekonomi juga cenderung mempunyai penduduk yang besar seperti Kecamatan Citeureup (241.635 jiwa), Kecamatan Ciampea (167.519 jiwa) dan Kecamatan Leuwiliang (127.713 jiwa).

3.1.4. Persebaran Penduduk Menurut Umur

Pada Tahun 2019 persebaran penduduk Kabupaten Bogor menurut jenis kelamin bervariasi di semua kecamatan baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan data dari BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada jumlah penduduk perempuan, ada perbedaan sebesar 124.938 jiwa dimana untuk laki-laki berjumlah 3.045.174 jiwa dan perempuan sebesar 2.920.236 jiwa.

Dilihat dari tabel 3.1. di bawah ini selama 4 tahun terakhir proporsi penduduk menurut golongan umur dari tahun 2016 sampai tahun 2019 cukup stabil. Tahun 2019 untuk golongan umur 0-4 dan umur 5-14 tahun jika dibandingkan tahun 2018 proporsi penduduk mengalami penurunan.

(36)

3.15%. Pada tahun 2019 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Bogor sebesar 2,13% (LKPJ, 2019).

3.1.3. Persebaran Penduduk

Secara umum penyebaran penduduk di Kabupaten Bogor bervariasi, data dari BPS yaitu berkisar antara 17.031 jiwa sampai 207.434 jiwa, dimana jumlah penduduk terkecil dimiliki oleh Puskesmas Karyamekar dan puskesmas yang memiliki penduduk yang terbesar adalah Puskesmas Bojong Gede.

Kecamatan yang berbatasan dengan propinsi lain (DKI Jakarta) atau kabupaten lain (Bekasi, Kota Depok dan Kota Bogor) cenderung mempunyai jumlah penduduk yang besar, seperti Kecamatan Ciomas dan Sukaraja yang berbatasan dengan Kota Bogor mempunyai jumlah penduduk sebesar 188.747 jiwa dan 214.608 jiwa, sedangkan Kecamatan Cibinong, Cileungsi dan Gunung Putri yang berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kabupaten Bekasi mempunyai jumlah penduduk antara 362.636 – 473.575 jiwa. Hal tersebut jelas menunjukkan adanya keterkaitan antara penduduk kecamatan di Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan daerah lain, baik keterkaitan dengan pekerjaan atau keterkaitan karena keluarga.

Selain itu kecamatan yang merupakan daerah industri dan daerah yang mempunyai kemudahan sarana kegiatan ekonomi juga cenderung mempunyai penduduk yang besar seperti Kecamatan Citeureup (241.635 jiwa), Kecamatan Ciampea (167.519 jiwa) dan Kecamatan Leuwiliang (127.713 jiwa).

3.1.4. Persebaran Penduduk Menurut Umur

Pada Tahun 2019 persebaran penduduk Kabupaten Bogor menurut jenis kelamin bervariasi di semua kecamatan baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan data dari BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada jumlah penduduk perempuan, ada perbedaan sebesar 124.938 jiwa dimana untuk laki-laki berjumlah 3.045.174 jiwa dan perempuan sebesar 2.920.236 jiwa.

Dilihat dari tabel 3.1. di bawah ini selama 4 tahun terakhir proporsi penduduk menurut golongan umur dari tahun 2016 sampai tahun 2019 cukup stabil. Tahun 2019 untuk golongan umur 0-4 dan umur 5-14 tahun jika dibandingkan tahun 2018 proporsi penduduk mengalami penurunan.

Jumlah penduduk pada umur ≥75 tahun masih lebih kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk pada umur 0-4 dan umur 5-14 tahun, hal ini menunjukkan bahwa piramida penduduk untuk Kabupaten Bogor termasuk dalam piramida usia muda.

Perkembangan persebaran penduduk menurut umur dari tahun 2016 hingga 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 3.1

PERSEBARAN PROPORSI PENDUDUK MENURUT UMUR DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2016 – 2019 NO GOLONGAN

UMUR PROPORSI PENDUDUK

2016 2017 2018 2019

1 0-4 10,14 9,99 9,83 9,68

2 5 – 14 21,24 19,26 20,32 19,06

3 15 – 44 52,17 50,80 49,90 50,16

4 45 – 74 15,20 18,76 14,54 19,82

5 75 0,93 1,18 0,89 1,27

Sumber : BPS Kabupaten Bogor, 2019

Bila dianalisa lebih lanjut, terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan berdasarkan umur mempunyai pola yang sama, dimana puncaknya berada pada golongan umur 15-44 tahun dan kemudian menurun kembali jumlahnya sampai pada golongan umur 75 tahun. Hal tersebut dapat digambarkan pada piramida penduduk Kabupaten Bogor tahun 2019 sebagai berikut :

(37)

GAMBAR 3.1

PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019

Sumber : BPS (Badan Pusat Statistik)

Kategori penduduk suatu wilayah termasuk penduduk muda jika median umur <20 tahun, penduduk menengah jika median umur 20-30 tahun dan penduduk tua jika median umur >30 tahun. Berdasarkan kategori tersebut, komposisi penduduk Kabupaten Bogor tahun 2019 termasuk kategori penduduk menengah, dimana median umurnya berada pada umur 24,63 tahun. Kategori penduduk menengah tersebut sesuai dengan gambaran proporsi penduduk terbesar Kabupaten pada kelompok umur 15 - 44 tahun (49,90%).

Berdasarkan jenis kelamin, persentase penduduk laki-laki lebih besar yaitu 51,04% dibandingkan penduduk perempuan 48,95%. Persentase penduduk terkecil terdapat pada golongan umur 75 tahun yaitu 0,56% untuk laki-laki dan 0,70% untuk perempuan.

Tiap kecamatan di Kabupaten Bogor bervariasi kepadatan penduduknya.

Tahun 2019 kepadatan penduduk di Kabupaten Bogor 19,98 jiwa/Km2.

Kecamatan di Kabupaten Bogor yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Bojong gede dengan 73,19 jiwa/Km2, sedangkan yang memiliki kepadatan terendah adalah Kecamatan Sukajaya yaitu sebesar 2,12 Jiwa/Km2.

(38)

GAMBAR 3.1

PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019

Sumber : BPS (Badan Pusat Statistik)

Kategori penduduk suatu wilayah termasuk penduduk muda jika median umur <20 tahun, penduduk menengah jika median umur 20-30 tahun dan penduduk tua jika median umur >30 tahun. Berdasarkan katego

Gambar

TABEL JUDUL TABEL HAL
TABEL JUDUL TABEL HAL
GAMBAR JUDUL GAMBAR HAL
Grafik 5.2 di bawah ini memberikan gambaran jumlah kunjungan rawat inap  puskesmas di Kabupaten Bogor selama lima tahun terakhir
+4

Referensi

Dokumen terkait

KEDUA : Pedoman Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024

Kedudukan Rencana Strategis Kecamatan Cisarua Tahun 2018-2023 merupakan penjabaran dari RPJMD Tahun 2018- 2023 yang memuat Tujuan, Sasaran, Program, dan Kegiatan

KATA PENGANTAR Pembangunan kesehatan Kota Bandung dapat diukur dari hasil pencapaian Indikator Kinerja pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Tujuan penyusunan Renstra Perubahan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 adalah untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan pembangunan strategis

Rencana strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Klungkung Tahun 2018-2023 adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja

Program Kerja Dinas Kesehatan tahun 2015 terdiri dari program dan kegiatan yang merupakan tugas dan kewenangan Dinas Kesehatan Kota yang sesuai dengan Rencana

RENSTRA Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2018-2023 3 prioritas kepala daerah yaitu Rencana Strategis Perangkat Daerah (RENSTRA-PD)

Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Agam ini merupakan rencana yang akan dilaksanakan untuk melaksanakan Perencanaan Strategis Renstra Tahun 2016-2021 dan Rencana Pembangunan Jangka