MULYATNO: Hukum pidana adalah bagian hukum yang memberikan landasan dan aturan dalam menentukan suatu perkara. TIRTAAMIDJAJA : HUKUM PIDANA SUBSTANTIF adalah kumpulan peraturan hukum yang menentukan tindak pidana, menentukan syarat-syarat diancamnya suatu tindak pidana, dan menunjukkan siapa yang dapat melakukan hal itu.
PERISTILAHANPERISTILAHAN
SIFAT MELAWAN HUKUMSIFAT MELAWAN HUKUM
FUNGSI HUKUM PIDANAFUNGSI HUKUM PIDANA
Bagian Hukum Bagian Hukum: 1) Kejahatan dan 2) Pelanggaran; :. adalah "kualifikasi hukum"; adalah "kualifikasi hukum"; ..ada "akibat hukum" yang berbeda, ada "akibat hukum" yang berbeda.
JENIS TINDAK PIDANAJENIS TINDAK PIDANA
KUALIFIKASI DELIKKUALIFIKASI DELIK
KUALIFIKASI JURIDISKUALIFIKASI JURIDIS
KUALIFIKASI NON-JURIDISKUALIFIKASI NON-JURIDIS
KUALIFIKASI TEORITIK/ILMIAH)(KUALIFIKASI TEORITIK/ILMIAH)
SUMBER/DASAR HUKUM SUMBER/DASAR HUKUM
PENENTUAN TINDAK PIDANAPENENTUAN TINDAK PIDANA
ASAS LEGALITAS ASAS LEGALITAS
KUHP KUHP
SUMBER HUKUM TIDAK TERTULIS SUMBER HUKUM TIDAK TERTULIS
Delik materil dan delik formil dalam rumusan delik. Delik materil dan delik formil dalam rumusan delik. 224 KUHP (dipanggil sebagai saksi) Ps. Commissionis peromisionim Commisa adalah suatu perbuatan, yaitu suatu perbuatan pidana yang biasa dilakukan, suatu kejahatan yang lazim dilakukan. dengan tindakan, tapi bisa juga terjadi dengan tindakan, tapi bisa saja terjadi.
KESALAHANKESALAHAN
PENGERTIAN KESALAHANPENGERTIAN KESALAHAN
KESALAHAN KESALAHAN
DALAM ARTI LUASDALAM ARTI LUAS
Culpa (dalam arti luas): berarti kesalahan secara umum.Culpa (dalam arti luas): berarti kesalahan secara umum. Culpa (dalam arti sempit): suatu bentuk kesalahan dalam bentuk Culpa (dalam arti sempit): suatu bentuk kesalahan dalam bentuk kelalaian. culpa - sculd - kelalaian - sembrono - ceroboh - culpa - sculd - kelalaian - sembrono - ceroboh. istilah 2 yang digunakan dalam rumusan: istilah 2 yang digunakan dalam rumusan: - kelalaian. kelalaian - kelalaian - kelalaian - kesalahan - kesalahan. dia seharusnya tahu - dia seharusnya tahu - dia seharusnya tahu - dia seharusnya tahu. definisi, jenis, istilah arti, jenis, istilah. MvT: kelalaian di satu sisi MvT: kelalaian di satu sisi adalah kebalikan dari kebenaran. dengan sengaja dan sebaliknya dengan sengaja dan sebaliknya. dengan kebetulan dengan kebetulan. a) pungutan bersalah; culpa lata (a) culpa pungutan; bersalah lata.
POSISI KESALAHAN DALAMPOSISI KESALAHAN DALAM
SISTEM HP (SISTEM PEMIDANAAN)SISTEM HP (SISTEM PEMIDANAAN)
ASAS KESALAHAN ASAS KESALAHAN
CULPABILITAS)(CULPABILITAS)
PENYIMPANGAN ASAS PENYIMPANGAN ASAS
Indeterminisme; berpendapat bahwa indeterminisme; percaya bahwa manusia mempunyai kehendak bebas. Manusia mempunyai keinginan bebas. Intinya; itu adalah sesuatu yang bisa sesuai dengan esensinya; itu adalah penghindaran tindakan yang berlawanan. Kesalahan mengandung unsur rasa bersalah. Kesalahan mengandung unsur kecaman dari seseorang yang melakukan sesuatu kepada orang yang melakukannya.
Juga harus ada undang-undang yang sesuai (Van Hamel). ada kritik etis, meskipun ada kritik etis, betapapun kecilnya. Dengan diterimanya pengertian kesalahan Dengan diterimanya pengertian kesalahan (dalam arti luas) sebagai tercela (dalam arti luas) sebagai tercela.
PENENTUAN KESALAHANPENENTUAN KESALAHAN
Apa yang menjadi ukuran (kriteria); SIKAP Apa yang dimaksud dengan kriteria (criteria); SIKAP DALAM berupa kemauan terhadap. SIKAP DALAM berupa kemauan terhadap. Penilaian eksternal adalah kritik yang menggunakan standar internal. Penilaian eksternal adalah kritik yang menggunakan standar internal.
JENIS PIDANA DALAM KUHPJENIS PIDANA DALAM KUHP
SANKSI PIDANASANKSI PIDANA
Dalam sanksi pidana ada sesuatu yang tragis Dalam sanksi pidana ada sesuatu yang tragis (sesuatu yang menyedihkan) sehingga hukum pidana (sesuatu yang menyedihkan) sehingga hukum pidana. Yang dimaksud dengan pernyataan tersebut adalah hukum pidana yang dimaksud dengan hukum pidana yang melindungi obyek-obyek hukum (jiwa, harta benda, benda, kehormatan) dalam pelaksanaannya, apabila dalam pelaksanaannya terdapat pelanggaran, yaitu apabila terdapat pelanggaran terhadap larangan dan perintah. adalah. benar-benar ada. Hukum pidana tidak memuat norma baru Norma pidana tidak memuat norma baru Norma yang ada pada cabang hukum lain tetap dipertahankan.
PEMIDANAAN
1) 1) jiwanya cacat pertumbuhan atau jiwanya cacat pertumbuhan atau.. 2) 2) terganggu penyakitnya terganggu BUKAN BUKAN PIDANA.
PENGERTIAN PENGERTIAN
KEMAMPUAN BERTANGGUNGKEMAMPUAN BERTANGGUNG
JAWABJAWAB
KUHP KUHP
Menentukan keadaan jiwa yang bagaimana Menentukan keadaan jiwa pencipta: menyangkut pikiran atau jiwa pencipta: menyangkut pikiran atau jiwa pencipta. Sistem yang digunakan KUHP dalam menentukan sistem yang digunakan KUHP dalam menentukan tidak bertanggung jawabnya orang yang tidak bertanggung jawab. Kleptomani; penyakit mental untuk terkena Kleptomania; penyakit mental untuk mengambil barang-barang Orla tetapi tidak menyadari apa yang dia lakukan.
Dolus/ disengajakan/ disengajakan Dolus/ disengajakan/ disengajakan Apakah yang disengajakan? a) a) TTeori eori KKehendak (ehendak (teori kehendak)). Ada niat apabila perbuatan dan akibat jenayah wujud apabila perbuatan dan akibat jenayah itu dikehendaki oleh pelakunya. Akibatnya sebenarnya tidak diingini, malah akibatnya juga tidak diingini, malah dia benci dan takut kemungkinan ia berlaku, dia benci dan takut kemungkinan ia berlaku.
2 / Corak Kesengajaan : / Corak Kesengajaan
Teori “inkauf nehmen” : Teori “inkauf nehmen” : untuk mencapai bahwa untuk mencapai apa yang dimaksudkan, resiko terjadinya akibat yang diinginkan, resiko terjadinya akibat.
KEALPAAN (CULPA)KEALPAAN (CULPA)
Hubungan internal antara pencipta dan hubungan internal antara pencipta dengan perbuatannya yang disengaja. Perbuatannya yang disengaja.
DELIK-DELIK CULPADELIK-DELIK CULPA
DELIK KESENGAJAANDELIK KESENGAJAAN
PENGERTIAN KEALPAANPENGERTIAN KEALPAAN
SYARAT UNTUK ADANYA SYARAT UNTUK ADANYA
KEALPAAN
Yang harus memegang patokan normatif Yang harus memegang patokan normatif kelalaian adalah HAKIM, sedangkan. perhitungkan semuanya perhitungkan semuanya keadaan dan keadaan pribadi penulis. keadaan dan keadaan pribadi penulis. Apa perbedaan antara dolus eventualis dan culpa sadar? Apa perbedaan antara dolus eventualis dan culpa sadar? Yang dimaksud dengan : Yang dimaksud dengan :. a) pro parte dolus proparte culpa (a) pro parte dolus proparte culpa (b) dolus directus; dolus tidak langsung (b) dolus langsung; dolus tidak langsung (c ) dolus determinatus; dolus. d) dolus premeditatus; dolus repentinus (d) dolus premeditatus; dolus repentinus (e) dolusmalus.
Di Indonesia, seperti di Belanda, di Indonesia, seperti di Belanda, dianggap disengaja, dianggap disengaja.
KAUSALITASKAUSALITAS
Melawan hukum: secara formal dan substantif. Melawan hukum: secara formal dan substantif. aliran formal: melawan hukum = melawan hukum, karena - aliran formal: melawan hukum = melawan hukum, karena. aliran materi : melawan hukum adalah perbuatan yang dilakukan - aliran materi : melawan hukum adalah perbuatan yang dilakukan. Dengan mengakui bahwa pelanggaran hukum selalu merupakan bagian dari kejahatan, hal ini tidak ada artinya. selalu merupakan bagian dari tindak pidana, bukan berarti karena harus selalu dibuktikan maka harus selalu dibuktikan. adanya unsur-unsur tersebut oleh penuntut umum; adanya unsur tersebut oleh penuntut umum. Secara umum dalam peraturan perundang-undangan-Secara umum dalam peraturan perundang-undangan-. ajakan, lebih banyak pelanggaran tanpa ajakan, lebih banyak pelanggaran tanpa ajakan. mengandung unsur melawan hukum mengandung unsur melawan hukum.
Alasan mencantumkan sifat melawan hukum Alasan mencantumkan sifat melawan hukum dalam rumusan suatu tindak pidana. untuk melindungi orang yang mempunyai hak dari - untuk melindungi orang yang mempunyai hak dari. Apa akibat dari ajaran yang sifatnya Apa akibat dari ajaran bahwa sifat melawan hukum selalu ada unsurnya setiap- melawan hukum selalu ada unsurnya setiap-. Jika unsur melawan hukum tidak disebutkan. Jika unsur melawan hukum tidak disebutkan. dalam rumusan deliknya, kemudian unsur itu dalam rumusan deliknya, kemudian unsur itu. dianggap ada secara rahasia, kecuali jika dianggap ada secara rahasia, kecuali jika terbukti lain oleh tergugat. dibuktikan sebaliknya oleh terdakwa.
Rubah, zevenbergen, langemeijerFox, zevenbergen, langemeijer : :. tidak adanya kata “dan” tidak berarti apa-apa, tidak adanya kata “dan” tidak berarti apa-apa, segala sesuatu harus dibaca “dengan sengaja, segala sesuatu harus dibaca “dengan sengaja dan melawan hukum”. Remelink, van BemmelenRemelink, van Bemmelen : : Konjungsi “dan” tidak mempunyai konjungsi “dan”, sehingga istilah “sengaja” mengandung makna, sehingga istilah “sengaja” juga mencakup “melawan hukum”.
POGING (PERCOBAAN)POGING (PERCOBAAN)
Percobaan Menurut KUHP
Percobaan Menurut DoktrinPercobaan Menurut Doktrin
NIAT NIAT
Akta tidak menyatakan pelaksanaan Akta tidak menyatakan pelaksanaan atau "pelaksanaan" dan apa bentuknya. Dari segi tatabahasa hendaklah disambung dengan perkataan yang Secara tatabahasa hendaklah disambung dengan perkataan yang mendahuluinya iaitu “voornemen”/ niat/ kehendak. 1.Van Hamel: "apabila terbukti dari perbuatan itu wasiat itu 1.Van Hamel: "apabila terbukti dari perbuatan itu wasiat itu.
Dalam pelanggaran formal, apabila perbuatan itu adalah perbuatan yang Dalam pelanggaran formal, apabila perbuatan itu merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam hukuman oleh undang-undang, apabila perbuatan itu dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang, apabila perbuatan itu. Dalam kes kesalahan berat, apabila perbuatan itu dianggap sebagai Dalam kesalahan berat, apabila perbuatan itu dianggap sebagai perbuatan yang menurut sifatnya adalah dari jenis itu, perbuatan yang menurut sifatnya adalah dari jenis itu. 4.Pompe: terdapat "permulaan pelaksanaan" apabila tindakan adalah 4.Pompe: terdapat "permulaan pelaksanaan" apabila tindakan itu.
Percobaan --> jika seseorang ingin berbuat sesuatu Jika seseorang hendak melakukan suatu tindak pidana, dimana ia telah melakukan semua tindak pidana, dimana ia telah melakukan segala perbuatan yang diperlukan untuk penyelesaian kejahatan tersebut, namun tidak berhasil melakukan apa yang diperlukan untuk itu. penyelesaiannya bukan karena tindak pidananya, tetapi tidak berhasil karena sarana (sarana) yang tidak sempurna atau obyek (sasaran) disebabkan oleh alat (sarana) yang tidak sempurna atau obyek (sasaran) yang tidak sempurna. Partisipasi : : keikutsertaan seseorang atau lebih pada waktu orang lain melakukan suatu tindak pidana.
ALASAN PENGHAPUS PIDANAALASAN PENGHAPUS PIDANA
Noodtoestand ini merupakan alasan pembenaran, dan Noodtoestand ini merupakan alasan pembenaran sekaligus alasan pemaaf. Landasan KD menjadi alasan untuk memaafkan karena landasan KD menjadi alasan untuk memaafkan karena perbuatannya tidak diterima masyarakat, perbuatannya tidak diterima masyarakat. Dalam kasus DP, dimana pelakunya tidak boleh. Dalam kasus DP, dimana pelakunya tidak boleh dihukum demi penghapusan kejahatan, dia dihukum demi penghapusan kejahatan, tetapi pelakunya tetap dihukum. jika dia sendirian, namun pelaku tetap dihukum jika dia sendirian.
Dalam hal ini, pelaku (kasir) tetap ada. Dalam kasus demikian, pelaku (kasir) tetap dapat dihukum dan kasus ini dikenal dengan “CULPA dan kasus ini dikenal dengan “CULPA. Ukurannya, ada keseimbangan antar serangan. Ukurannya, ada keseimbangan antara menyerang di satu sisi dan bertahan di sisi lain. Negara; ada pusat subordinat antara yang berhak memerintah dan yang diperintahkan antara yang berhak memerintah dan yang diperintah, perintah yang dijalankan ada dalam tatanan, perintah yang dijalankan ada dalam.
Kriminologi adalah kumpulan pengetahuan tentang kejahatan. Kriminologi adalah kumpulan pengetahuan tentang kejahatan sebagai gejala masyarakat. Pidana merupakan ganjaran bagi seseorang yang melakukan tindak pidana. Pidana adalah ganjaran bagi seseorang yang melakukan tindak pidana (karena penekanannya pada 'pidana'), kemudian pidana (karena penekanan pada 'pidana'), dan seterusnya.
PEMBAGIAN KRIMINOLOGIPEMBAGIAN KRIMINOLOGI
Etiologi Kriminal Etiologi kriminal yaitu penelitian ilmiah, yaitu penelitian ilmiah mengenai sebab-sebab terjadinya kejahatan. Di negara Anglo-Saxon Kriminologi dibagi menjadi 3 bagian. Biologi Kriminal Biologi kriminal, yaitu menyelidiki di dalam diri seseorang, menyelidiki di dalam diri orang itu sendiri sebab-sebab perbuatannya, seperti dari dalam.
Sosiologi Kriminal Sosiologi kriminal yang berusaha mencari sebab-sebab, yaitu berusaha mencari sebab-sebab dalam lingkungan sosial dimana pelaku berada. Kebijakan Penal Kebijakan Penal, yaitu apa yang perlu dilakukan untuk mencegah orang lain melakukan hal yang sama.
