• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

ERNA YUNITA, Pengaruh penggunaan metode multisensori terhadap kemampuan membaca anak usia dini di TK Pembina Kabupaten Bima NTB, Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pembimbing I Andi Sukri Syamsuri dan Pembimbing II Aliem Bahri. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode multisensori terhadap kemampuan membaca anak usia dini.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan asumsi bahwa anak belajar lebih baik jika materi pembelajaran disajikan dengan modalitas yang berbeda. “Sehingga peneliti ingin mengetahui sejauh mana metode ini diterapkan pada anak di sekolah formal TK Pembina, sekaligus memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan membaca secara optimal sesuai minat dan usianya.”

Rumusan Masalah

Manfaat penelitian

  • Manfaat Teoritis

Masukan bagi tenaga pengajar dan pendidik serta orang tua dalam menjalankan perannya masing-masing dalam membimbing anak dalam merencanakan kegiatan pelaksanaan program pendidikan. Sebagai informasi untuk dijadikan bahan kajian bagi tenaga pengajar dan kependidikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah ini.

Kajian Pustaka

  • Hasil Penelitan yang Relevan
  • Metode Multisensori

Metode Fernald menggunakan kata-kata sebagai pola yang utuh dalam pembelajaran membaca, sedangkan metode Gillingham menggunakan huruf-huruf tersendiri sehingga memerlukan waktu yang lebih lama. Dengan kata lain, membaca dengan metode Fernald menggunakan proses top-down dan Gillingham menggunakan proses bottom-up.

Kemampuan Membaca Permulaan

  • Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan
  • Tujuan Umum Pengajaran Membaca
  • Tahap-Tahap Membaca Permulaan
  • Metode Pengajaran Membaca

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak-anak pada umumnya berada pada tahap awal membaca. Metode ini umumnya melibatkan serangkaian buku yang disusun dari tingkat yang mudah ke tingkat yang lebih sulit, sesuai dengan kemampuan atau tingkat kelas anak.

Kerangka Berpikir

Berdasarkan beberapa keunggulan metode Fernald pada uraian di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengadaptasi metode multisensor Fernald pada penelitian yang akan dilakukan. Peneliti melakukan beberapa modifikasi pada metode multisensori ini dengan mempertimbangkan usia subjek dan tingkat pendidikan, ketersediaan waktu serta tingkat kemampuan membaca yang diinginkan ingin dicapai sesuai dengan tujuan penelitian ini. Oleh karena itu variasi kemampuan membaca antara lain dipengaruhi oleh faktor persepsi yaitu objek yang dipersepsikan, alat indera dan perhatian.Kualitas ketiga faktor diatas akan membentuk variasi dalam menentukan kemampuan membaca seseorang.

Membaca permulaan boleh diajar kepada kanak-kanak berumur 4-5 tahun mengikut teori Montessori, di sini dengan mengajar kanak-kanak membaca awal menggunakan kaedah multisensori. Pembelajaran membaca menggunakan kaedah multisensori menggunakan pendekatan dengan merangsang empat modaliti deria iaitu visual, auditori, tactile dan kinestetik. Bagi aktiviti dalam pelaksanaan kaedah ini, ia dimulakan dengan memberi ujian pra kepada kanak-kanak untuk mengetahui tahap kemahiran membaca awal kanak-kanak sebelum menerima rawatan, selepas itu guru mula merawat kanak-kanak tersebut menggunakan kaedah tersebut.

Mengenai pelaksanaan dalam penggunaan kaedah multisensori pengenalan huruf melalui tulisan (stimuli visual), guru mengikut dalam menyebut bunyi. Berdasarkan kajian teori terhadap kerangka yang dikemukakan, hipotesis yang dicadangkan dalam kajian ini ialah terdapat pengaruh positif yang signifikan penggunaan kaedah multisensori terhadap kebolehan membaca permulaan kanak-kanak Tabika Pembina Bima.

Gambar 1. Kerangka Pikir D. Hipotesis Penelitian
Gambar 1. Kerangka Pikir D. Hipotesis Penelitian

Jenis dan Desain Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Perlakuan dan Waktu Pelaksanaan

  • Persiapan
  • Pelaksanaan
  • Variabel Terikat

Siapkan alat peraga yang diperlukan untuk percobaan yaitu kartu kata, huruf timbul, nampan dan tepung, lembar kerja. c. Menata/menata ruang yang akan digunakan agar anak dapat melihat dan mendengar dengan jelas. d.Menyiapkan kartu kata, huruf timbul, nampan dan tepung, serta lembar kerja yang akan digunakan dalam kegiatan eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 yang diawali dengan menguji anak untuk mengetahui keadaan subjek untuk mengetahui tingkat kecerdasan dan kemampuan mengenal huruf secara visual, auditori, kinestetik/taktil.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau munculnya variabel terikat (dependen).

Definisi Operasional Variabel

Penilaian Pada setiap akhir pembelajaran dilakukan penelitian dengan menggunakan instrumen individual kemampuan membaca awal siswa. Mengenali huruf, mengeja suku kata, dan menghubungkan suku kata menjadi kata. Mengenali huruf, mengucapkan suku kata, dan menggabungkan suku kata menjadi kata (membaca kata).

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Tes yang digunakan dalam membaca adalah hasil belajar siswa yang diberikan dalam kurun waktu tertentu dalam 10 pertemuan sebagai alat pengumpulan data melalui tes lisan dan tertulis yang dirinci dalam instrumen 10 item sebagai berikut :.

Validitas Dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data

  • Teknik Analisis Data

Instrumen yang digunakan pada validator dua memperoleh skala penilaian 5, sedangkan kejelasan materi, kesesuaian soal dengan materi dan daya tarik alat yang digunakan memperoleh hasil skala penilaian 5 (jelas). Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang telah dikumpulkan apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan atau generalisasi yang berlaku umum. Uji Wilocoxon digunakan untuk menganalisis apakah hasil observasi berpasangan dari dua data berbeda atau tidak.

Hasil Penelitian

  • Lembaran penggunaan metode multisensori
  • Gambaran kemampuan membaca/menulis permulaan
  • Pengaruh Penggunaan Metode Multisensori terhadap membaca permulaan pada anak

Tahap inti dilakukan pada saat proses pembelajaran, pada tahap ini digunakan metode multisensori untuk meningkatkan kemampuan membaca anak, kegiatan yang dilakukan mulai bervariasi, hal ini dilakukan dengan melihat aspek materi dan keadaan. anak, kegiatan pada tahap ini meliputi; (1) guru memperkenalkan hal-hal yang akan digunakan. Dalam kegiatan melafalkan kata dan suku kata, anak tidak mengentalkannya karena semua huruf suku kata tersebut sudah terdapat pada huruf vokal dan konsonan, yang dibuat pada lembar kerja anak. Literasi awal terdiri dari (1) kemampuan anak dalam menyebutkan huruf vokal dan konsonan; (2) kemampuan anak membaca suku kata; (3) kemampuan anak dalam menulis/menebalkan.

Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca anak pada awalnya setelah dilakukan perlakuan metode multisensori pada anak di TK Pembina Bima. Terkait dengan kemampuan anak dalam mengucapkan suku kata dan membaca kata yang terdiri dari: (1) mengucapkan suku kata; (2) menunjukkan suku kata;. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan anak dalam mengucapkan suku kata dan membaca kata setelah dilakukan perlakuan metode multisensori di TK Bima.

Dalam kegiatan melafalkan kata dan suku kata, anak tidak mengentalkannya karena semua huruf pada suku kata tersebut sudah terdapat pada huruf vokal dan konsonan yang dibuat pada LKS anak. Indikator yang berkaitan dengan kemampuan anak menulis huruf vokal terdiri atas: (1) anak mampu menulis/vokal gelap dan (2) anak mampu menulis/konsonan bertekanan.

Tabel  diatas  menunjukan  bahwa  data  pre-tes  yang  diperoleh  pada penelitian ini adalah nilai rata-rata (mean) 9,733, median 10.00, modus 10, standar deviansi 4,978, varians skor 24,781, skor maksimum 20.00 dan skor minimum 1.
Tabel diatas menunjukan bahwa data pre-tes yang diperoleh pada penelitian ini adalah nilai rata-rata (mean) 9,733, median 10.00, modus 10, standar deviansi 4,978, varians skor 24,781, skor maksimum 20.00 dan skor minimum 1.

Pembahasan hasil penelitian

Pada keterampilan membaca/menulis awal ini diawali dengan pengenalan huruf vokal dan konsonan. Dalam kegiatan ini guru memulai dengan mendengarkan huruf-huruf dan memperlihatkannya. Setelah itu anak mengucapkannya kembali, memperlihatkan huruf-hurufnya, menyentuhnya dengan bantuan huruf relief, menyentuhnya dengan tepung terigu, dilanjutkan dengan mengetikkan huruf-huruf tersebut pada lembar kerja yang telah disediakan. Survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa hasil observasi membaca/menulis anak usia 4-5 tahun dari 15 anak yang dipilih sebagai sampel berada pada kategori rendah dan sedang. Hasil yang diperoleh dari uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode multisensori terhadap peningkatan kemampuan membaca awal siswa di TK Pertiwi Bima.

Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor membaca awal yang signifikan pada kelompok perlakuan menengah dengan menggunakan metode multisensori. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata skor membaca/menulis awal kelompok perlakuan sebelum dan sesudah perlakuan. Selain itu skor yang tinggi juga menunjukkan adanya perbedaan yang cukup signifikan pada kemampuan membaca/menulis sebelum dan sesudah perlakuan dengan metode multisensori.

Kemampuan membaca anak usia dini sebelum diberikan metode multisensori berada pada kategori rendah dan setelah diberikan metode multisensori berada pada kategori tinggi. Terdapat pengaruh penggunaan metode multisensori terhadap kemampuan membaca/menulis awal anak usia dini di TK Pertiwi Bima.

Saran

  • Pengaruh Penggunaan Metode Multisensori terhadap membaca permulaan pada anak

Penggunaan kaedah multisensori bertujuan meningkatkan kebolehan membaca kanak-kanak awal kanak-kanak di TK Pertiwi Kota Bima. Keupayaan awal membaca/menulis terdiri daripada (1) kebolehan kanak-kanak menyebut huruf vokal dan konsonan; (2) kebolehan anka membaca suku kata; (3) kebolehan kanak-kanak menulis/huruf tebal. Hasil kajian menunjukkan terdapat peningkatan keupayaan kanak-kanak dalam membaca/menulis yang bermula selepas rawatan kaedah Multisensori dijalankan ke atas kanak-kanak Tabika Pertiwi Bima.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan anak dalam menyebutkan huruf vokal dan konsonan setelah diberikan perlakuan metode multisensori pada anak TK Pertiwi Bima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan menulis huruf anak setelah diberikan perlakuan metode multisensori pada anak di TK Pertiwi Bima. Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yaitu apakah terdapat pengaruh penggunaan multisensori terhadap kemampuan membaca awal anak TK Pertiwi Bima.

Untuk menguji skor keterampilan membaca dan menulis pada awal pre dan post test dilakukan uji Wilcoxon. Hasil analisis skor membaca/menulis awal menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca/menulis awal yang signifikan pada subjek yang mendapat perlakuan metode multisensori. Keterampilan membaca/menulis awal ini dimulai dengan mengenalkan huruf vokal dan konsonan. Pada kegiatan ini guru mulai mendengarkan huruf-huruf dan memperlihatkannya, kemudian anak mengucapkannya kembali, menunjukkan huruf-hurufnya, menyentuhnya dengan huruf timbul, menyentuhnya pada tepung terigu, melanjutkan mengetik huruf-huruf tersebut pada lembar kerja yang telah disediakan.

Pendidik tadika harus berusaha untuk mencipta pelbagai bentuk pembelajaran untuk meningkatkan kemahiran membaca awal menggunakan kaedah multisensori.

Kelas Jumlah Peserta Didik

  • Data bangunan
  • Ruang Kepala Sekolah dan Ruang
  • Ruang UKS Dengan kondisi Baik/rusak ringan/rusak sedang/rusak berat
  • Kamar mandi/wc
  • Guru PNS
  • Guru tetap yayasan
  • Guru tidak tetap/honorer 2
  • Data Ruang
  • Kerincing 6 2010 V

Kelompok A 3 kamar kondisi rusak ringan/rusak berat Kelompok B 3 kamar kondisi rusak ringan/rusak berat. Pada tahun 1977, 2 orang guru yaitu Ibu Murtinah dan Ibu Maryani dipindahkan ke SD Negeri Ikip yang saat itu kekurangan guru. Pada saat itu juga diresmikan Taman Pengembangan Ikip menjadi Taman Pengembangan Ikip Mataram dengan tambahan gelar Sekolah Laboratorium IKIP yang dilimpahkan kepada Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi DIY yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak. Dr.

H. Koesnadi Hardjosoemantri, SH.) Almarhum berkenan menyumbangkan tanah yang terletak di Sekip Blok W3 Mataram untuk pembangunan gedung baru TK Manggelewa. Pada tanggal 1 Oktober 2000, Kepala Inspektur TK (Ibu Sri Wahjuni Widajati) menggantikannya. Tn. Dengan adanya otonomi daerah pada tahun 2000, TK Pengawas Manggelewa berubah dan menjadi TK Pengawas Manggelewa sampai sekarang.

Badriyah juga mempunyai tugas dan diangkat menjadi guru yaitu Ibu Sri Mubani (Kepala TK Pembina selama 3 tahun) dan pada tanggal 27 Mei 2004 diangkat menjadi Kepala TK Pembina yaitu Ibu. Nunik Erwan Sri Widiyati, S. .pd. Pada akhir tahun 2011, pengawas TK mendapat dana dari pihak PAUD, sehingga pada awal bulan Februari 2012 dibuka kelompok bermain, jumlah siswa 20 anak, gurunya adalah Ny. Witri Istiana, S.pd.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir D. Hipotesis Penelitian
Gambar 2. Desain Penelitian Keterangan
Tabel  diatas  menunjukan  bahwa  data  pre-tes  yang  diperoleh  pada penelitian ini adalah nilai rata-rata (mean) 9,733, median 10.00, modus 10, standar deviansi 4,978, varians skor 24,781, skor maksimum 20.00 dan skor minimum 1.
Tabel  5  memperlihatkan  bahwa  kemampuan  anak  dalam  menulis  huruf pada  observasi  awal  menyebar  pada  kategori sedang  dan  tinggi  masing-masing 33,3% dan 66,7%, namun demikian setelah dilakukan perlakuan dengan metode multisensori,  kemampuan  a
+5

Referensi

Dokumen terkait

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENGARUH MENDONGENG DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK KESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS III SD

Dengan keadaan saat ini sistem pembelajarang daring, media Andorid sangat berperan penting dalam proses pembelajaran, dimana media Andorid ini sebagai perantara untuk

Hasil penelitiannya adalah (1) Subjek dengan gaya belajar visual mampu memahami masalah dengan baik dan merencanakan penyelesaian masalah tersebut, pada tahap

Penelitian yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model Berbasis Budaya Bugis Makassar Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Barombong Kabupaten Gowa oleh

Lampiran 3 Lembar pengamatan terhadap aktivitas guru dalam proses pembelajaran berbicara tentang tokoh suku bangsa di Indonesia siswa kelas IV SDN 20 Alesipitto Kecamatan Ma’rang

metode pembelajaran SQ3R di gunakan untuk membantu murid mengingat apa yang mereka baca, dan untuk meningkatkan kemampuan membaca dalam hal kemampuan pemahaman struktur bacaan dengan

Simbol Identitas yang Terdapat Pada Film Sumiati Dari hasil analisis wawancara menunjukan bahwa dalam Film Sumiati bahasa yang digunakan tetap pada bahasa yang formal atau cara

Keterampilan berbicara yang dimaksud adalah nilai yang menunjkkan kemampuan murid dalam berbicara dengan standar kompotensi memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek