• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN "

Copied!
76
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk itu, salah satu pembelajaran matematika yang dilaksanakan adalah pembelajaran dengan pendekatan realistic Mathematics Education (RME). Memberikan pembelajaran matematika yang bermakna dan tidak memisahkan pembelajaran matematika dengan pengalaman siswa sehari-hari akan menghindarkan siswa dari cepat lupa.

Rumusan Masalah

Faktor kesulitan dalam menerima materi mungkin berasal dari metode atau pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru. Siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima materi juga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi guru bahwa penerapan pendekatan matematika realistik merupakan salah satu alternatif dalam hal ini pendekatan matematika realistik merupakan salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika. Untuk sekolah: penelitian ini berfokus pada siswa kelas V SD dengan observasi mata pelajaran matematika sebagai objek dan materi.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

Kajian Pustaka

Istilah pendekatan realistik pertama kali muncul dalam pendidikan matematika di Belanda yang dikenal dengan Realistic Mathematical Education, sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang didasarkan pada hal-hal yang nyata bagi siswa, dengan penekanan pada keterampilan berdiskusi. PMR (Susanto merupakan suatu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa, bahwa matematika merupakan aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari hingga pengalaman belajar yang diarahkan pada hal nyata). Berdasarkan pendapat di atas, maka pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang menempatkan kenyataan dan lingkungan siswa sebagai titik awal pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran matematika di sekolah dasar yang realistis dapat dipandang sebagai pendekatan pembelajaran yang sejalan dengan teori-teori pembelajaran yang berkembang saat ini, seperti konstruktivisme dan pembelajaran kontekstual. Hal ini tentu menunjukkan kreativitas guru untuk secara efektif menggunakan pendekatan realistik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika. Kerangka pembelajaran matematika dengan PMR mengharuskan siswa dari situasi yang sangat konkrit hingga abstrak Siswa dibimbing oleh permasalahan kontekstual. Dalam filsafat realis, dunia nyata dijadikan sebagai titik tolak dalam pengembangan konsep dan gagasannya.

Dan prinsip-prinsip di atas kemudian diterapkan pada karakteristik pembelajaran matematika. Ada beberapa ciri utama pendekatan matematika untuk memandu desain pembelajaran matematika. Ciri lain dari pembelajaran realistik adalah siswa diharapkan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran matematika. Penggunaan alat-alat dalam pembelajaran matematika khususnya pembelajaran kubus dan balok sangat tepat karena anak akan lebih semangat dan termotivasi dalam belajar apabila terlibat aktif dalam pembelajaran.

Ada pendekatan yang berbeda untuk belajar matematika. Pembelajaran matematika realistik merupakan pendekatan yang menekankan pada pentingnya konteks nyata yang diketahui siswa dan proses konstruksi pengetahuan matematika oleh siswa itu sendiri.

Tabel 2.1: Sintaks Implementasi Matematika Realistik (PMR)
Tabel 2.1: Sintaks Implementasi Matematika Realistik (PMR)

Kerangka Pikir

Hasil yang dicapai siswa berupa perubahan kemampuan matematika sebagai hasil proses interaksi siswa dengan lingkungannya disebut hasil belajar matematika siswa. Artinya semakin baik pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan pembelajaran matematika realistik maka akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar matematika siswa kelas V SD Inpres Tamaona yang diajarkan dengan pendekatan Matematika Realistik mengalami peningkatan baik secara individu yaitu siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 65, maupun secara klasikal yaitu ≥ 85% siswa pada kelas tersebut telah mencapai nilai minimal 65.

Aktivitas siswa kelas 5 SD Inpres Tamaona yang pembelajarannya menggunakan pendekatan matematika realistik menunjukkan ≥ 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Respon siswa kelas 5 SD Inpres Tamaona yang diajar menggunakan pendekatan matematika nyata rata-rata persentase tiap aspeknya mencapai ≥ 80%.

Hipotesis

Hipotesis utama yang diajukan adalah “efektif jika Pendekatan Matematika Realistik diterapkan dalam pembelajaran Matematika di kelas V SD Inpres Tamaona.

METODE PENELITIAN

  • Variabel dan Desain Penelitian
  • Populasi Dan Sampel
  • Definisi Operasional Variabel
  • Prosedur Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Apabila rerata skor hasil belajar siswa sebesar 80,58 diubah menjadi 5 kategori, maka rerata skor hasil belajar matematika siswa kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng termasuk dalam kategori tinggi. Kemudian jika ingin melihat persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa setelah diajar menggunakan pendekatan matematika realistik dapat dilihat sebagai berikut. Berdasarkan tabel 4.6 terlihat hasil belajar matematika siswa kelas V meningkat sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan matematika nyata.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan matematika realistik efektif digunakan dalam proses pembelajaran matematika siswa kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng. Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan matematis realistik efektif diterapkan di Kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng ditinjau dari indikator efektivitas sebagai berikut. Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng setelah diterapkan pendekatan matematika realistik adalah sebesar 89,47%, dengan demikian ketuntasan hasil belajar klasikal siswa telah tercapai.

Penerapan pendekatan realistik matematis pada siswa kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng mendapat respon positif dengan rata-rata persentase siswa memberikan respon positif sebesar 92,63%. Berdasarkan temuan pembahasan dan kesimpulan penelitian mengenai keefektifan pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng selanjutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pendekatan Matematika Realis menempatkan jalinan konsep matematika sebagai sesuatu yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. Respon siswa merupakan jawaban atau pendapat siswa tentang pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik. Memberikan tes awal dengan menggunakan instrumen tes (pre-test) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menerapkan pendekatan Matematika Realistik.

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik. Hasil penelitian menunjukkan gambaran keefektifan pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan matematika realistik volume kubus dan balok pada kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng yang meliputi (1) pembelajaran matematika hasil (2) aktivitas siswa dalam partisipasi pembelajaran (3) respon siswa terhadap pembelajaran matematika. satu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan matematika realistik diperoleh data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga diperoleh hasil belajar siswa kelas V pada SD Inpres Tamaona, Kecamatan Uluere, bisa ditentukan. Bantaeng tercantum pada tabel 4.1.

Apabila rerata skor hasil belajar siswa sebesar 59,32 diubah menjadi 5 kategori, maka rerata skor hasil belajar matematika siswa kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng termasuk dalam kategori rendah. Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan kelas yang diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik. Jika kita menghubungkan Tabel 4.5 dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi nilai KKM maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika kelas 5 siswa kelas berada di SD. Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng setelah pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik sudah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal yaitu siswa tuntas.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa kelas V dengan menggunakan pendekatan matematika realistik selama pembelajaran, diperoleh data sebagai berikut. Dari tabel 4.9 terlihat pada indikator (1) 19 siswa atau (100%) senang belajar matematika dan tidak ada siswa atau (0%) yang tidak senang belajar matematika, 17 siswa atau (89,47%) dan 2 siswa yang kurang puas berdiskusi atau (10,53%), pada indikator (2) senang berdiskusi dengan teman selama pembelajaran, pada indikator (3) 18 siswa atau (94,74%) senang mengerjakan soal pada LKS dan 2 siswa atau ( 5,26%) tidak senang mengerjakan soal di LKS, pada indikator (4) 19 siswa (100%) senang jika guru memberikan kesempatan bertanya tentang permasalahan yang belum dipahami pada indikator (5) 16 siswa (84,21%) senang jika guru memanggil untuk mempresentasikan jawabannya dan 3 siswa atau (15,79%) tidak senang jika guru memanggil untuk mempresentasikan jawabannya, pada indikator (6) 15 siswa (78,95%) senang menjawab jawaban teman dan 4 siswa atau (21,05%) tidak senang menjawab jawaban temannya, pada indikator (7) 16 siswa (84,21%) senang memberikan kesimpulan tentang pembelajaran dan 3 siswa atau (15,79%) tidak senang untuk mengambil kesimpulan tentang pembelajaran, pada indikator (8) terdapat 19 siswa (100%) puas terhadap cara guru mengajar menggunakan pendekatan matematika realistik, pada indikator (9) terdapat 18 siswa (94,74%) puas terhadap suasana pembelajaran. pendekatan matematika realistis dan 1 siswa. Hasil analisis data respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan matematika realistik menunjukkan rata-rata respon positif yang diberikan siswa sebesar 92,63%.

Pembahasan

Sebelum digunakan pendekatan matematika realistik, terdapat 5 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari total 19 siswa dengan persentase 26,32%. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas V SD Inpres Tamaona Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng dengan melakukan observasi selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa dua dari delapan aspek yang diamati tidak memenuhi kriteria aktif, namun sebagian siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. . Respon siswa yang diperoleh dari angket siswa menunjukkan bahwa hasil umum rata-rata siswa memberikan respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan matematika realistik yaitu 92,63%.

Dengan demikian menurut kriteria respon siswa dikatakan positif apabila jumlah siswa yang memberikan respon positif lebih dari 80%, maka dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa tuntas secara klasikal, aktivitas siswa telah mencapai kriteria aktif, dan respon siswa terhadap pendekatan matematika realistik dalam matematika. pembelajaran menunjukkan respon yang positif dari siswa. Rata-rata persentase siswa yang melakukan aktivitas positif dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik adalah sebesar 85,20%, dengan demikian aktivitas siswa telah mencapai kriteria aktif.

Secara khusus, guru matematika hendaknya berusaha menggunakan pendekatan matematika realistik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Volume Ruang Dengan Pendekatan Matematika Realistis, Di Kelas V SDN Pohara Kabupaten Konawe.

Tabel  5.1Deskripsi  skor  hasil  belajar  matematika  sebelum  dan  sesudah  diterapkan  pendekatan matematika realistik
Tabel 5.1Deskripsi skor hasil belajar matematika sebelum dan sesudah diterapkan pendekatan matematika realistik

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan indikator keefektifan pembelajaran yaitu ketuntasan hasil belajar matematika siswa, keaktifan siswa dalam belajar matematika, keaktifan guru dalam membimbing pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika, jika masing-masing indikator efektivitas pembelajaran adalah tercapai, maka pembelajaran dianggap berhasil. efisien.

Saran

Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Model Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sungguminas Kabupaten Gowa. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Model Collaborative Team Game Tournament (TGT) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Sinjai Selatan. 2011 Upaya Meningkatkan dan Memotivasi Siswa Dalam Belajar Matematika Melalui Pendekatan Realistis Kelas V SD Bada-bada Kabupaten Gowa.

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui pendekatan realistik pada kelas III SD Perumnas Muhammadiyah Makassar.

Gambar

Gambar  Halaman
Tabel 2.1: Sintaks Implementasi Matematika Realistik (PMR)
Gambar 2.1. Bangun kubus
Gambar 2.2. Bangun balok Panjang
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

tinggi, berarti jumlah siswa yang tuntas belajarnya sebanyak 14 siswa. Dari observasi terhadap proses pembelajaran sosiologi siswa pada siklus II telah terjadi

Penelitian yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model Berbasis Budaya Bugis Makassar Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Barombong Kabupaten Gowa oleh

ii DAFTAR TABEL Table 3.1: Keadaan Populasi Siswa SMK Negeri 1 Bantaeng...……….34 Table 3.2: Tabel Interprestasi...……….39 Tabel 4.1: Saya merasa senang mengikuti kegiatan belajar

Dimana dilakukan pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap objek yang akan digunakan untuk mengetahui tentang pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4

Hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Menengah Atas dan peneliti memiliki inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat dijadikan sebagai sarana didalam meningkatkan kualitas

Menurut Agus dkk dalam penelitiannya yang berjudul “ studi eksploratif dampak pandemic covid-19 terhadap proses pembelajaran online di sekolah, mengungkap bahwa kendala siswa selama

Penelitian yang dilakukan oleh Andi Selviana 2017 menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 6 Gowa setelah pembelajaran melalui metode the learning cell berada

Jika hasil belajar peserta didik pada siklus II di lihat berdasarkan standar kriteria ketuntasan belajar peserta didik di SMK Negeri 3 Kota Bima tahun pelajaran 2014/2015 diperoleh