KEMAMPUAN MENGGAMBAR MOTIF BATIK SISWA KELAS XI JURUSAN DESAIN PRODUKSI DAN KERAJINAN TEKSTIL SMK NEGARA. Berjudul: Penggunaan Media Gambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Menggambar Motif Batik Siswa Kelas XI Jurusan Desain Produksi dan Kerajinan Tekstil SMK Negeri 3 Kota Bima. Berjudul: Penggunaan Media Gambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Menggambar Motif Batik Siswa Kelas XI Jurusan Desain Produksi dan Kerajinan Tekstil SMK Negeri 3 Kota Bima.
Kesempatan menggambar motif batik pada siswa kelas XI Jurusan Desain Produksi dan Kerajinan Tekstil SMK Negeri 3 Kota Bima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menggambar motif batik pada siswa kelas XI Jurusan Desain Produksi dan Kerajinan Tekstil SMK Negeri 3 Kota Bima saat menggunakan media gambar. “Penggunaan Media Visual dalam Meningkatkan Kemampuan Menggambar Motif Batik Siswa Kelas XI Jurusan Desain Produksi dan Kerajinan Tekstil SMK Negeri 3 Kota Bima.”
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka
- Pengertian Media Pembelajaran
- Jenis- Jenis Media Pembelajaran
- Fungsi-fungsi Media Pembelajaran
- Pengertian Media Gambar
- Pengertian Menggambar
- Pengertian Kemampuan
- Sejarah Batik Indonesia
- Pengertian batik
- Fungsi batik
- Jenis Batik Menurut Teknik Pembuatannya
- Motif- Motif Batik
Secara etimologis, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dari bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya suatu proses belajar pada siswa. Menurut Badru dkk bahwa “media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu media visual, audio dan audiovisual”.
Salah satu fungsi media pembelajaran yang paling penting adalah sebagai alat bantu pengajaran, yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang diselenggarakan dan diciptakan oleh guru. Dalam pengajaran bahasa asing menurut (Zukhaira: 2010) “media visual merupakan alat yang sering digunakan”. Kata “batik” berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “amba” yang berarti “tulisan” dan “punt” yang berarti “titik”, dimana dalam. Proses pembuatan kain batik sebagian dilakukan dengan cara menulis dan tulisannya berbentuk titik-titik.
Para perajin yang membuat kain batik tulis merupakan pengrajin yang teliti, sabar dan teliti, karena setiap titik pada motif batik mempengaruhi hasil akhir. Batik tulis yang baik adalah kain batik dengan cara membatik yang halus dan warna etnik. Motif dan corak batik lukis ini tidak terikat dengan standar motif batik yang ada, melainkan sesuai dengan keinginan pelukisnya.
Motif batik parang mempunyai nilai filosofis yang tinggi berupa nasehat untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tidak pernah berhenti bergerak. Ciri dekoratif motif batik geometris ini adalah motifnya dapat dengan mudah dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut dengan “rapport”.
Kerangka Pikir
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menggambar motif batik siswa kelas XI Jurusan Desain dan Produksi Kriya Tekstil SMK Negeri 3 Kota Pabrik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aspek keterampilan dan mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran yaitu kemampuan siswa menggambar motif batik.
Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian
Kegiatan Siklus I ) Siklus Pertama
Pada siklus II tahap perencanaan hanya melanjutkan pelaksanaan siklus I, menambah atau mengurangi bagian-bagian yang dianggap kurang baik, berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Tidak dapat menggunakan media visual 2. Kurang menguasai penggunaan media visual 3. Kurang menguasai penggunaan media visual 4. Kurang menguasai penggunaan media visual. Pekerjaan kotor dan tidak rapi 2. Pekerjaan kotor dan agak rapi 3. Pekerjaan agak rapi dan 4. Pekerjaan tidak retak dan mulus. 33. Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran, baik aktivitas yang dilakukan oleh guru maupun siswa... hal-hal yang menjadi dasar dilakukannya kegiatan observasi ini antara lain: a).
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi langsung dengan orang yang menjadi sasaran penilaian. Dokumentasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengambil data dari dokumen-dokumen yang ada dan mengambil foto melalui kamera atau foto karya sebagai salah satu objek penelitian. Tes dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data kemampuan siswa dalam menggambar motif batik.
Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian keterampilan yang menuntut siswa dalam: membuat desain, mewarnai dan menghasilkan karya motif batik. Berikut beberapa langkah yang akan dilakukan dalam melakukan tes latihan menggambar motif batik.
Teknik Analisis Data
Analisis Kuantitatif a. Hasil Tes Siklus I
Berdasarkan hasil akhir siklus yang saya berikan kepada siswa, diperoleh data mengenai hasil belajar menggambar motif batik sebagai berikut. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 11 atau sekitar 46% siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal pembelajaran menggambar motif batik di kelas XI Jurusan Desain dan Produksi Kerajinan Tekstil SMK Negeri 3 Kota Bima . Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada siklus I untuk kelas
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus I proses pembelajaran menggambar motif batik dengan media gambar kurang berhasil sehingga tahap refleksi harus dilanjutkan pada siklus II. Dalam II. siklus dilaksanakan atas dasar refleksi proses pembelajaran, yang dilaksanakan pada siklus I yaitu proses pembelajaran dengan media visual. Hasil belajar budaya dan seni pada mata pelajaran menggambar motif batik diperoleh berdasarkan analisis kuantitatif dari hasil ujian atau tes praktik yang dilakukan setelah memantau proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil tes siklus II yang dilakukan siswa, diperoleh data hasil belajar menggambar motif batik sebagai berikut. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 21 atau sekitar 87,5% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal pada pembelajaran menggambar motif batik dengan media gambar kelas 5% siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal. . Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran menggunakan media visual II. siklus kelas mengajarkan cara menggambar motif batik.
Berdasarkan hasil observasi proses belajar mengajar menggunakan alat menggambar pada siklus I dan siklus II diketahui bahwa kemampuan belajar menggambar motif batik meningkat sekitar 87,5% atau sekitar 10 siswa yang berhasil memenuhi ketuntasan minimal. . kriteria. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah memenuhi kriteria peningkatan hasil belajar siswa menggambar motif batik.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR MOTIF BATIK PESERTA
DIDIK SIKLUS I DAN SIKLUS II
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dan siklus II pada proses pembelajaran menggambar motif batik menggunakan alat gambar kelas Bima, dengan data yang dihasilkan. di atas telah dijelaskan bahwa penggunaan alat gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar motif batik dan tingkat keefektifan atau keterlibatan dalam kegiatan belajar siswa. Penggunaan bahan ajar berupa media gambar dan alat media lainnya mudah diperoleh, tidak rumit dan familiar bagi siswa. Peningkatan keterampilan atau hasil belajar siswa dalam menggambar motif batik dapat ditingkatkan melalui penggunaan alat peraga yang dapat merancang strategi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan melalui inovasi dalam setiap pertemuan, sehingga anak tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. . Pada awal siklus I masih terdapat siswa yang enggan mengikuti pembelajaran, namun dengan adanya perbaikan pada siklus II minat dan aktivitas siswa meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan akademiknya terutama mengetahui motif-motif rumah tangga dan batik internasional, as. landasan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang selanjutnya.
Dengan melakukan pembelajaran kelompok dan menggunakan media pembelajaran atau media visual, anak mampu bersosialisasi dan bekerja sama. Hal ini dikarenakan siswa merasa bertanggung jawab terhadap kelompoknya masing-masing dan ingin menunjukkan persaingan positif dan kekompakan kelompok dalam materi. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa. proses pembelajaran terjadi.
Kemampuan dan keterampilan siswa dalam menciptakan seni rupa dua dimensi dengan metode menggunakan media gambar mencapai hasil yang cukup memuaskan setelah dua siklus. Hal ini terlihat pada hasil penilaian, baik penilaian proses, lembar observasi wawasan maupun hasil belajar siswa terhadap karya dua dimensi yang dibuat siswa.
SARAN
Jurusan Desain Produksui dan Kiya Tekstil SMK Negeri 3 Kota Bima
Psikomotorik
Tujuan Pembelajaran a. Kognitif
- Produk
- Proses
- Perilaku Berkarakter
- Keterampilan Sosial
Siswa menunjukkan perilaku berkarakter dengan menaati peraturan, menghargai pendapat dan pekerjaan orang lain, tekun, jujur, cermat dan bertanggung jawab. Siswa menunjukkan keterampilan sosial, antara lain: berpendapat, bertanya, menjadi pendengar yang baik, dan menjalin kerja sama.
Materi Pembelajaran a. Pengertian Seni kriya
Langkah pertama dalam mewujudkan suatu karya seni adalah desain yaitu suatu rencana yang akan memudahkan dalam penciptaannya. Untuk mendapatkan sebuah karya seni yang baik diperlukan sebuah perencanaan, selain desain juga harus bisa memilih bahan yang akan digunakan sesuai dengan fungsi dan jenis karya seni yang akan dibuat. Sedangkan batik adalah suatu lukisan di atas kain yang menjadi bahan dasar pembuatannya, batik terdiri dari berbagai macam motif, masing-masing motif merupakan lambang bagi pemakainya, seperti motif parang dan kawung yang hanya dikenakan oleh orang yang dapat dikenakan. keluarga kerajaan (dalam perkembangannya), namun lambat laun batik akhirnya menyebar ke masyarakat luas.
Kerajinan terapan: yang mempunyai fungsi praktis yang dapat digunakan dengan perkakas atau kebutuhan sehari-hari, misalnya: seni ukir, batik. Sebagai benda penghias, merupakan suatu kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Sebagai benda mainan, merupakan suatu kerajinan yang dibuat untuk digunakan sebagai alat bermain.
Metode dan Model Pembelajaran
Kegiatan Inti(+ 55 menit) Pertemuan 1
Penutup (+ 15 menit)
- Media dan Sumber Pembelajaran - spidol, papan tulis, penghapus dll
- Penilaian
- Kognitif Produk
- Afektif
- Perilaku Berkarakter
- Keterampilan Sosial
- Materi Pembelajaran
Reka bentuk ialah pelan hiasan atau hiasan hiasan yang digunakan pada pemotongan barang boleh pakai atau barang hiasan, atau pelan untuk membuat barang berukir.
Kegiatan Awal (+ 10 menit)
- MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
- PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT
Guru dan siswa merangkum materi pembelajaran meliputi pemahaman konsep apresiasi seni, kerajinan tekstil lokal, dan ciri-ciri/keunikan kerajinan tekstil lokal. Proyek Buatlah sebuah karya seni kerajinan menggunakan teknik pola khas internasional yang telah Anda pelajari.