PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah apakah model reciprocal teaching efektif digunakan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII di MTs Muhammadiyah Salaka.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sebagai bahan informatif bagi guru matematika dan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pengajaran matematika. Meningkatkan pengetahuan guru matematika tentang model pembelajaran dan cara membandingkan model pembelajaran yang digunakan sebelumnya.
KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Pikir
Pada dasarnya pembelajaran matematika memerlukan kesiapan intelektual dan keaktifan mental siswa untuk memahami konsep, proposisi dan kaidah dalam matematika agar siswa belajar berdasarkan berpikir logis, kritis dan obyektif. Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran harus mengenali tingkat kesiapan belajar anak, termasuk memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Guru harus mampu menyajikan pengajaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa.
Guru perlu memahami bahwa kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan tidak semua siswa menyukai mata pelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang memenuhi pentingnya kolaborasi terhadap pengembangan diri dalam proses pembelajaran adalah model Reciprocal Teaching. Reciprocal Teaching merupakan suatu prosedur pengajaran untuk mengajarkan siswa empat jenis strategi pemahaman mandiri, yaitu merangkum, menanya, menjelaskan, dan memprediksi.
Sementara itu, guru memberikan dukungan seperti umpan balik dan dorongan ketika siswa mempelajari strategi dan saling mengajar.
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Variabel dan Desain Penelitian
Populasi dan Sampel
Definisi Operasional Variabel
Tingkat keterlaksanaan aktivitas siswa merupakan rata-rata pelaksanaan aktivitas atau perilaku yang ditampilkan siswa selama kegiatan pembelajaran. Respon siswa merupakan ukuran kesukaan, ketertarikan, minat, atau pendapat siswa terhadap gaya mengajar guru, materi pembelajaran, dan suasana kelas.
Prosedur Penelitian
Hasil belajar matematika siswa yang disebutkan dalam penelitian ini merupakan hasil yang diperoleh siswa pada tes yang diambil setelah dilakukan tutor sejawat. Membuat dan menyusun instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar angket respon siswa, yang kemudian divalidasi oleh tim validator. Pengamat bertugas mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran, oleh karena itu sebelum pengamat memberikan observasinya terlebih dahulu melakukan persiapan dengan berdiskusi bersama cara mengamati dengan bantuan lembar observasi yang telah disiapkan.
Nilai pretest didokumentasikan untuk dijadikan data dasar prestasi belajar siswa sebelum mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model reciprocal teaching. Pelaksanaan pembelajaran diikuti oleh seorang pengamat yang . bertugas mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selama pembelajaran. Data observasi yang dikumpulkan selama 6 pertemuan digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang aktivitas siswa pada model pengajaran resiprokal dan kemampuan guru dalam mengelola model pengajaran resiprokal.
Di akhir pelaksanaan penelitian, setiap siswa diberikan angket respon siswa tentang model pengajaran reciprocal. Selanjutnya setiap siswa diberikan posttest terhadap materi yang telah diajarkan dengan menggunakan model reciprocal teaching. Hasil belajar dari post-test tersebut penulis dokumentasikan untuk dijadikan data hasil belajar siswa setelah mengikuti model reciprocal teaching.
Instrumen Penelitian
Selain tes hasil belajar, juga digunakan instrumen berupa lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran dan angket respon siswa sebagai instrumen tambahan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika menggunakan model pengajaran timbal balik. Ketiga instrumen ini merupakan instrumen yang sudah ada dan pernah digunakan pada penelitian sebelumnya mengenai model pengajaran resiprokal, namun perlu dilakukan beberapa revisi format dan penyuntingan kalimat. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum menggunakan model reciprocal teaching (pretest), dan untuk menguji hasil belajar siswa setelah menggunakan model reciprocal teaching (posttest).
Untuk mengetahui seberapa besar aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model reciprocal teaching digunakan instrumen berupa lembar observasi aktivitas siswa. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas siswa berdasarkan perilaku yang terjadi selama proses pembelajaran merupakan adaptasi dari indikator yang dikembangkan oleh Patimbangi (2008) pada model reciprocal teaching. Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat aktivitas siswa selama belajar di kelas pada penerapan model Reciprocal Teaching yang bertujuan untuk memperoleh data aktivitas siswa selama belajar, serta data persentase kesesuaian aktivitas siswa dengan waktu. dihabiskan di dalam kelas. RPPnya.
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa adalah dengan mengamati siswa selama proses pembelajaran oleh pengamat dengan menggunakan model reciprocal teaching. Pada lembar observasi aktivitas siswa, pengamat mencatat sejumlah kategori dominan aktivitas siswa yang muncul selama kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menangkap semua jenis aktivitas siswa yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran di kelas.
Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran bertujuan untuk mengetahui seberapa baik terlaksananya pembelajaran dengan menerapkan model reciprocal teaching. Unsur instrumen mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran yang diselaraskan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Model pembelajaran yang baik hendaknya mampu memberikan respon yang positif kepada siswa setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran.
Aspek respon siswa berkaitan dengan suasana kelas, minat mengikuti pelajaran selanjutnya, cara guru mengajar dan saran. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data respon adalah dengan menyebarkan angket kepada siswa setelah pertemuan terakhir berakhir, yang harus diselesaikan sesuai petunjuk yang diberikan.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
- Kriteria Efektivitas Pembelajaran Matematika
 
Berikut ini uraian data persentase hasil belajar matematika siswa kelas VII A MT Muhammad Salaka setelah diterapkan model reciprocal teaching. Setelah rata-rata skor hasil belajar matematika siswa sebesar 77,73 diubah ke dalam 5 kategori di atas, maka rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas VII A MT Muhammadiyah Salaka setelah diterapkan model reciprocal teaching berada pada kategori tinggi. Selain itu, data hasil belajar setelah penerapan pembelajaran matematika dari model Reciprocal Teaching dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan, yang dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa Muhammadiyah Salaka kelas VII A MT setelah penerapan model Reciprocal Teaching relatif tinggi. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa Muhammadiyah Salaka kelas VII A MT setelah diterapkan model Reciprocal Teaching pada pembelajaran matematika. Artinya peningkatan hasil belajar matematika siswa Muhammadiyah Salaka Kelas VII A MT setelah penerapan model Reciprocal Teaching secara umum berada pada kategori sedang.
Uji normalized gain bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model reciprocal teaching. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui model reciprocal teaching telah memenuhi kriteria keefektifan. Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui model reciprocal teaching menunjukkan bahwa dari 26 siswa, terdapat 23 siswa yang mencapai KKM atau KKM dengan persentase sebesar 88,46%.
Dengan kata lain, hasil belajar matematika siswa setelah diajar dengan model Reciprocal Teaching meningkat dan memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika melalui Model Reciprocal Teaching pada siswa kelas VII A MTs Muhammadiyah Salaka menunjukkan bahwa terdapat sembilan aspek yang diamati. Ketuntasan hasil belajar matematika siswa setelah diajar dengan model klasikal Reciprocal Teaching lebih dari 74,9%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Model Reciprocal Teaching efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII A di MTs Muhammadiyah Salaka”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model reciprocal teaching efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII A di MTs Muhammadiyah Salaka.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil analisis deskriptif mengenai (1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika (2) Aktivitas siswa selama belajar matematika (3) Respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan model Reciprocal Teaching. Ketiga aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut: . a) Hasil belajar matematika siswa sebelum diterapkan model reciprocal teaching. Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum diajarkan melalui model Reciprocal Teaching menunjukkan bahwa dari 26 siswa, hanya 3 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 23 siswa lainnya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). tidak tercapai. ), dengan kata lain hasil belajar matematika siswa sebelum diajarkan melalui model Reciprocal Teaching masih dinilai sangat rendah dan belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Hasil pengolahan data yang dilakukan (Lampiran B) menunjukkan bahwa normalized gain atau rata-rata normalisasi gain siswa setelah diajar melalui penerapan model Reciprocal Teaching adalah sebesar 0,57. Artinya hasil belajar Matematika kelas VII A MTs Muhammadiyah Salaka meningkat setelah diterapkan model resiprokal. Pengajaran termasuk dalam kategori sedang karena nilai gain berada pada interval 0,30 Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran melalui Model Reciprocal Teaching menunjukkan tidak ada lagi waktu yang terbuang seperti siswa mengantuk dan tertidur selama proses pembelajaran. Dari beberapa aspek yang ditanyakan, siswa merasa senang dengan cara guru mengajar menggunakan model Reciprocal Teaching, siswa merasa lebih berani mengemukakan pendapatnya dan merasakan peningkatan setelah menggunakan model Reciprocal Teaching yang diterapkan dalam pembelajaran matematika, secara umum rata-rata keseluruhan persentase. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa tuntas secara klasikal, aktivitas siswa mencapai kriteria keberhasilan, dan reaksi siswa terhadap proses pembelajaran matematika melalui model Reciprocal Teaching adalah positif. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji one sample t-test dengan sebelumnya melakukan normalisasi gain pada data pretest dan posttest (Lampiran B) diperoleh nilai P = 0,00 < = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti Artinya “Rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model reciprocal teaching dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII A MT Muhammadiyah Salaka dapat mencapai KKM dimana nilai gain dengan indeks gain sebesar 0,30 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa model reciprocal teaching efektif digunakan dalam pembelajaran matematika kelas VII A di MTs Muhammadiyah Salaka. Kami berharap sekolah dapat menggunakan model pembelajaran peer to peer dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika yang bertema bilangan. Menjelaskan dan menentukan ordo bilangan bulat {positif dan . negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal dan persen). Apakah Anda menyukai cara mengajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Model Reciprocal Teaching? Guru memberikan penguatan kepada siswa yang aktif dalam pembelajaran Tahap 2: Mengorganisir siswa untuk melakukan penelitian.KASIMPULAN DAN SARAN
Saran