• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) "

Copied!
119
0
0

Teks penuh

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN AMAL DALAM PENGEMBANGAN SIKAP KEAGAMAAN SISWA DI ŠMA IT BAITUL. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Akhlak dalam pengembangan sikap religius siswa di SMA IT Baitul Muslim Lampung Timur berlangsung melalui pelaksanaan pembelajaran. awal, kegiatan dasar sampai dengan kegiatan penutup yang mendukung pengembangan sikap religius siswa.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana “Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Akhlak dalam Pengembangan Sikap Keberagamaan Siswa SMA IT Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur”. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengetahuan tentang “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Akhlak Dalam Pengembangan Sikap Keagamaan Siswa Di SMA Baitul Muslim IT Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur”.

Penelitian Relavan

11Ummi Ulfatur Rahmah, Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI Untuk Menanamkan Budaya Religius di SMP Negeri 7 Malang, UIN Malang, Tahun 2015. 12Ponirin, Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Agama Islam Kota Lampung 2 VV SMP Pendidikan Tahunan STAIN Pelajaran metro, 2015.

Sikap Keagamaan Siswa

  • Pengertian Sikap Keagamaan Siswa
  • Perkembangan Beragama Remaja
  • Sikap Remaja terhadap Agama
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Keagamaan

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masa remaja merupakan masa antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Kesadaran atau kegairahan beragama pada masa remaja diawali dengan kecenderungannya untuk meninjau dan mengkaji ulang bagaimana dirinya beragama pada masa kecilnya.

Kurikulum 2013

Berdasarkan keterangan di atas, dapat dipahami bahwa sistem pembelajaran kurikulum 2013 lebih mengutamakan aktivitas siswa. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan bagi peserta didik.

Pengembangan Sikap Keagamaan Siswa pada Kurikulum 2013

39 Wati Oviana, “Kemampuan Siswa Mengintegrasikan Sikap Spiritual dan Sosial dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 (Studi Teoritis),” PIONIR: Jurnal Pendidikan 4, no. Berdasarkan tujuan kurikulum 2013, dapat disimpulkan bahwa tujuan kurikulum adalah membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki mental dan sikap sosial yang baik disamping memiliki kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat. masyarakat, bangsa, negara dan peradaban dunia. Oleh karena itu, guru dalam proses pembelajaran harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi sikap mental dan sosial ketika materi pengetahuan dan keterampilan diberikan.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pendidikan idealnya harus mampu memberikan pencerahan dan menumbuhkan sikap spiritual dan sosial pada peserta didik sehingga mampu menjawab segala persoalan yang dihadapi masyarakat dan bangsanya. Kompetensi sikap spiritual dan sosial ini tidak ada mata pelajarannya, oleh karena itu Kompetensi Inti pada kelompok KI-I dan sikap sosial (KI-2) ini bukan untuk siswa karena tidak harus dipelajari dan tidak dihafalkan, tetapi sebagai pedoman bagi para pendidik bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Karakter Islam terdapat pesan-pesan spiritual dan sosial yang sangat penting terkandung dalam materi tersebut. Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sosial secara tidak langsung dikembangkan dalam pembelajaran ketika siswa mempelajari pengetahuan dasar dari kompetensi tersebut.

KI-3) dan Kompetensi Dasar Keahlian (KI-4).42 Setiap guru pelaksana Kurikulum 2013 harus mampu mempresentasikan materi KI-3 tentang KD dan proses pembelajaran tentang KD dalam KI-4 yang mengarah pada pencapaian KD dari AI - Saya dan KD dari KI-2 tanpa mengajar langsung. 44 Wati Oviana, “Kemampuan Siswa Mengintegrasikan Sikap Spiritual dan Sosial dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 (Studi Teoritis),” h.9. Segala aktivitas dan tutur kata guru yang dilakukan selama proses pembelajaran yang mengarah pada pembentukan sikap spiritual menunjukkan bahwa guru mampu mengintegrasikan sikap spiritual dengan baik ke dalam kinerja pembelajaran.

Sumber Data

Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis berupaya mendeskripsikan data secara sistematis dengan gejala tertentu atau kelompok tertentu, atau menentukan penyebab suatu gejala, dan bermaksud untuk dapat membantu pelaksanaan Kurikulum 2013 untuk menemukan Pendidikan Agama Islam dan Karakter dalam Pengembangan Sikap Keagamaan di SMA IT Baitul Moslem Lampung Timur. Sumber primer atau sumber data utama adalah sumber data yang diambil oleh peneliti melalui perkataan dan perbuatan atau pengamatan.50 Yang dimaksud dengan data primer adalah. Data berupa kata-kata verbal atau lisan, gerak tubuh atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dipercaya, dalam hal ini subjek penelitian (informan) dalam kaitannya dengan variabel yang diteliti.

Berdasarkan uraian di atas, maka sumber data utama dalam penelitian ini adalah subjek penelitian itu sendiri (informan) terkait implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Karakter dalam pengembangan sikap religius siswa di SMA IT Baitul Muslim. Secara lebih spesifik, sumber data utama dalam penelitian ini adalah guru dan siswa PAI dan Budi Pekerti di SMA Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis tidak hanya bergantung pada sumber primer yaitu Guru Agama Islam dan karakteristik mata pelajaran agama dan siswa dalam mengumpulkan data implementasi kurikulum mata pelajaran PAI dan etika tahun 2013 dalam mengembangkan sikap religius siswa di SMA. IT Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur, namun melalui sumber lain yang dapat memberikan informasi tentang mata pelajaran yang dipelajari, seperti referensi terkait kurikulum 2013 dan pandangan keagamaan siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang bersifat satu arah, artinya pertanyaan datang dari pewawancara dan jawabannya diberikan oleh yang diwawancarai. Hal ini dilakukan guna memperoleh informasi yang akurat terkait implementasi Kurikulum 2013 dan perkembangan sikap religius yang dimiliki oleh siswa. Wawancara dilakukan kepada guru PAI dan Pendidikan Akhlak, guru Pkn dan siswa Kelas X SMA IT Baitul Muslim.

Metode observasi adalah “memilih, mengubah, mencatat, dan mengkodekan serangkaian perilaku dan situasi yang berkaitan dengan organisme menurut tujuan empiris”. Penulis datang ke lokasi penelitian untuk mengamati dan merekam secara langsung yaitu melihat kondisi sekolah dan sikap keagamaan siswa. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan penulis untuk mendapatkan data sejarah berdirinya, jumlah guru dan TU, kondisi sekolah, jumlah siswa, SMA IT Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Triangulasi sumber adalah pengujian kredibilitas data, yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui berbagai sumber. Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah siswa, guru pendidikan agama Islam dan pendidikan akhlak, dan guru Pkn. Triangulasi teknis adalah pengujian kredibilitas data, yang dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Teknis Analisis Data

  • Sejarah Singkat Berdirinya SMA IT Baitul Muslim
  • Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA IT Baitul Muslim Tabel 4.1
  • Siswa dan Siswi SMA IT Baitul Muslim Tabel 4.2
  • Sarana dan Prasarana

Sehingga setelah dilakukan reduksi data akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang implementasi Kurikulum 2013 Topik PAI dan Pendidikan Akhlak dalam mengembangkan sikap religius siswa SMA IT Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur. Selama ini SMA IT Baitul Muslim Lampung Timur sudah memiliki masjid, asrama, kantin, dapur masak, mushola, kantor, kelas, toilet, lapangan basket dan lain sebagainya. Sejak berdiri hingga saat ini SMA IT Baitul Muslim Lampung Timur masih dipimpin oleh 1 kepala sekolah, nama dan masa jabatan SMA IT Baitul Muslim Lampung Timur Kepala Sekolah : Muslimin, M.Pd.I.

Indikator yang digunakan untuk mendeskripsikan gambaran “Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Karakter dalam Pengembangan Sikap Religius Siswa SMA IT Baitul Muslim Lampung Timur” meliputi: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pelaksanaan belajar. Pemilihan metode pembelajaran untuk mengembangkan sikap religius siswa di SMA IT Baitul Muslim Lampung Timur guru tidak menggunakan metode khusus untuk membentuk sikap. Hal ini disampaikan oleh Emilia Ambarwati siswa kelas X IPS IT Baitul Muslim mengatakan saya senang belajar Islam karena gurunya mengajar dengan baik, penyampaiannya.

Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Ahmad Zaki siswa SMA IT Baitul Muslim kelas X MIPA 1 yang mengatakan bahwa sebelum pelajaran dimulai, kita membaca Al Quran terlebih dahulu. Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Kamila Zakia, siswa SMA IT Baitul Muslim kelas X MIPA 1, yang mengatakan guru mengajak siswa untuk sholat berjamaah pada pelajaran terakhir sebelum istirahat sore. Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Evi Andriyanti siswa SMA IT Baitul Muslim kelas X MIPA 1 yang mengatakan bahwa guru mengajarkan siswa untuk berhati-hati.

Tabel 4. 4  Data Ektrakurikuler
Tabel 4. 4 Data Ektrakurikuler

PENUTUP

Saran

Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Gajah Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015.

SILABUS

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS X

Menghubungkan mutu iman dengan menahan diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan) dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan risalah Q.S. 10 dan 12 serta Hadis tentang menahan diri (mujahadah an-nafs), pertimbangan yang baik (husnuzzan) dan persaudaraan (ukhuwah). Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis-hadis berkaitan telah dilakukan dan pelajar lain diberi peluang untuk menjawabnya.

Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis-hadis berkaitan yang terdapat dalam buku panduan pelajar atau lembaran kerja yang disediakan. Faedah mengawal diri (mujahadah an-nafs), pertimbangan yang baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah) adalah sesuai dengan risalah Q.S. Lembaran Kerja Bahan Manfaat menguasai diri (mujahadah an-nafs), pertimbangan yang baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan risalah Q.S.

Dan kaitan antara mutu iman dan penguasaan diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan) dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan risalah Q.S. Memberikan manfaat material berupa menahan diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan risalah Q.S. Menyampaikan hasil perbincangan mengenai faedah menahan diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesanan Q.S.

Jawab soalan-soalan tentang faedah material kawalan diri (mujahadat an-nafs), pertimbangan yang baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuveh) sesuai dengan pesanan Rasulullah. 10 dan 12, serta hadis yang berkaitan dan kaitan antara kualiti iman dan kawalan diri (mujahadat an-nafs), pertimbangan yang baik (husnuzzan) dan persaudaraan (ukhuveh) sesuai dengan risalah Rasulullah.

Gambar

Tabel 4. 4  Data Ektrakurikuler

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode pembentukan perilaku disiplin shalat berjamaah yang ada dalam program khuruj fii sabilillah pada

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa harga rxy 0,617 lebih besar dari rtabel,baik pada taraf signifikan 5% sebesar 0,334 atau dapat diformulasikan yaitu 0,617 >0,334 sehingga

Setiap kegiatan pembelajaran akan menghasilkan prestasi belajar, berupa perubahan-perubahan prilaku, yang dikelompokkan ke dalam kawasan kognitif, afektif, dan psikomotor.63

“Lingkungan sekolah disini sangat mendukung adanya pembinaan akhlak, terutama dari warga setempat mereka percaya penuh terhadap pembinaan akhlak yang ada di sekolah, karena dengan

Perbedaan skripsi dengan penulis adalah skripsi usaha sekolah dalam membentuk kepribadian siswa melalui kedisplinan, sedangkan dalam penelitian yang penulis lakukan ini adalah

Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.1 Fungsi utama pakaian dalam Islam adalah untuk menutup aurat, yaitu bagian tubuh

Metode Wawancara interview Metode wawancara/interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dengan

Implementasi Sistem Halaqah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran al- Qur‟an pada Majlis Taklim Keluarga Salimah di Masjid Besar Desa Balong Ponorogo Sebelum membahas implementasi