MAKALAH
INFEKSI ALIRAN DARAH
KELOMPOK 2:
NURAIDA LAIYA MOH. ISHAK LADJADJI
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D4 RPL SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN POSO T.A. 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kehatan sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu untuk menyelesaikan tugas makalah tentang “Infeksi Aliran Darah”.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak- banyaknya untuk bapak Agusrianto, S.Kep.,Ns.,M.M selaku dosen mata kuliah Pasien Safety dan Keselamatan Kerja dalam Keperawatan yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan kita.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Poso, 28 Februari 2024
Kelompok 2 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...3
BAB I PENDAHULUAN...4
A. Latar Belakang...4
B. Rumusan Masalah...4
C. Tujuan...5
BAB II PEMBAHASAN...6
A. Definisi Infeksi Aliran Darah...6
B. Penyebab Infeksi Aliran Darah...21
C. Gejala Infeksi Aliran Darah... D. Kapan Harus ke Dokter... E. Diagnosis Infeksi Aliran Darah... F. Pengobatan Infeksi Aliran Darah... G. Komplikasi Infeksi Aliran Darah... H. Pencegahan Infeksi Aliran Darah... BAB III PENUTUP...38
A. Kesimpulan...38
B. Saran...39
DAFTAR PUSTAKA...40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi aliran darah, atau yang dikenal dengan sepsis, merupakan kondisi medis yang serius dan dapat mengancam jiwa. Infeksi ini terjadi ketika mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, atau jamur, masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi sistemik yang merusak organ-organ tubuh. Infeksi aliran darah dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk infeksi saluran kemih, infeksi paru-paru, luka terbuka, atau prosedur medis.
Kecepatan penanganan infeksi aliran darah sangat krusial, karena dapat menyebabkan kondisi yang sangat berbahaya seperti syok septik.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan infeksi aliran darah menjadi sangat penting.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi infeksi aliran darah?
2. Bagaimana penyebab infeksi aliran darah?
3. Bagaimana gejala infeksi aliran darah?
4. Kapan harus ke dokter?
5. Bagaimana diagnosis infeksi aliran darah?
6. Bagaimana pengobatan infeksi aliran aarah?
7. Bagaimana komplikasi infeksi aliran darah?
8. Bagaimana pencegahan infeksi aliran darah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi infeksi aliran darah 2. Untuk mengetahui penyebab infeksi aliran darah 3. Untuk mengetahui gejala infeksi aliran darah 4. Untuk mengetahui kapan harus ke dokter
5. Untuk mengetahui diagnosis infeksi aliran darah 6. Untuk mengetahui pengobatan infeksi aliran darah 7. Untuk mengetahui komplikasi infeksi aliran darah 8. Untuk mengetahui pencegahan infeksi aliran darah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Infesi Aliran Darah
Infeksi aliran darah adalah masuknya bakteri atau jamur ke dalam aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa demam, menggigil, lemas, dan tekanan darah menurun. Jika tidak ditangani, infeksi aliran darah bisa menyebar ke seluruh tubuh (sepsis).
Infeksi aliran darah terbagi menjadi infeksi aliran darah primer dan sekunder. Infeksi aliran darah primer terjadi tanpa ada sumber infeksi lain kecuali di darah. Sedangkan infeksi darah sekunder adalah infeksi di bagian tubuh lain yang masuk ke aliran darah.
B. Penyebab Infeksi Aliran Darah
Infeksi aliran darah paling sering disebabkan oleh bakteri (bakteremia). Beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan infeksi aliran darah adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, dan Enterococcus faecalis.
Selain itu, infeksi jamur dari golongan Candida juga bisa menyebabkan infeksi aliran darah. Kondisi ini disebut dengan candidemia.
Berdasarkan sumbernya, infeksi aliran darah terbagi dalam dua jenis, yaitu:
1. Infeksi aliran darah primer
Infeksi aliran darah primer didefinisikan sebagai infeksi yang terjadi langsung pada aliran darah. Infeksi aliran darah primer harus dipastikan dengan adanya kuman di dalam aliran darah tanpa adanya infeksi di organ atau jaringan tubuh lain.
Umumnya, infeksi aliran darah primer terkait dengan pemasangan infus atau kateter pembuluh darah sentral (central venous catheters).
Oleh sebab itu, kondisi ini sering disebut dengan catheter-related bloodstream infection (CRBSI) atau central line-associated bloodstream infection (CLABS).
2. Infeksi aliran darah sekunder
Infeksi aliran darah sekunder adalah infeksi pada organ lain yang menyebar ke aliran darah. Beberapa penyakit infeksi yang sering memicu terjadinya infeksi aliran darah sekunder adalah:
a. Pneumonia
b. Infeksi saluran kemih c. Peritonitis
d. Meningitis e. Endokarditis
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi aliran darah sekunder, yaitu:
a. Memiliki daya tahan tubuh lemah
b. Tidak mendapatkan penanganan yang tepat untuk infeksi yang dialaminya
c. Berusia sangat muda atau di atas 65 tahun C. Gejala Infeksi Aliran Darah
Gejala infeksi aliran darah umumnya mirip dengan gejala penyakit infeksi pada umumnya, antara lain:
a. Demam dan menggigil b. Napas yang cepat c. Jantung berdebar d. Tubuh berkeringat e. Lelah dan lemas f. Kulit pucat
D. Kapan Harus ke Dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter bila mengalami gejala di atas.
Anda juga perlu segera ke dokter jika gejala memburuk, karena dapat menimbulkan komplikasi yang serius.
Jika Anda sudah didiagnosis mengalami penyakit infeksi, lakukan kontrol ke dokter secara teratur untuk mencegah penyebaran infeksi.
E. Diagnosis Infeksi Aliran Darah
Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa tanda-tanda vital, seperti suhu, tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan denyut nadi.
Infeksi aliran darah akan dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa keberadaan bakteri atau mikroorganisme di dalam aliran darah. Beberapa jenis pemeriksaan laboratorium yang akan dilakukan adalah:
a. Kultur darah , untuk menilai jenis mikroorganisme yang menjadi penyebab infeksi aliran darah
b. Tes darah , untuk memeriksa ada tidaknya infeksi di dalam darah Jika pasien dicurigai terkena infeksi aliran darah sekunder, dokter akan melakukan beberapa tes lain, seperti tes urine, Rontgen, USG, CT scan, atau MRI.
F. Pengobatan Infeksi Aliran Darah
Pengobatan infeksi aliran darah bertujuan untuk meredakan gejala sekaligus mencegah komplikasi. Jenis dan lamanya waktu pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan infeksi.
Selama pengobatan, pasien disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit agar dokter bisa memantau tanda-tanda vital pasien.
Untuk mengatasi infeksi aliran darah, dokter akan meresepkan obat berikut:
a. Antibiotik suntik, untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi
b. Obat antijamur, seperti voriconazole atau fluconazole, jika infeksi aliran darah disebabkan oleh candida
c. Obat untuk meredakan demam dan nyeri, seperti paracetamol
d. Obat-obatan vasoaktif, untuk meningkatkan tekanan darah
Jika infeksi aliran darah disebabkan oleh penggunaan infus atau kateter pembuluh darah, dokter dapat mengganti atau menyesuaikan penggunaan kateter.
G. Komplikasi Infeksi Aliran Darah
Infeksi aliran darah bisa menyebabkan infeksi pada bagian dan organ tubuh lain. Jika infeksi menyebar ke seluruh tubuh (sepsis) dan menyebabkan terganggunya aliran darah, penderita bisa mengalami syok septik.
Syok septik adalah kondisi gawat darurat yang bisa menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani. Kondisi ini juga menyebabkan kerusakan pada banyak organ (multiple organ failure), seperti ginjal, otak, dan jantung.
Selain itu, penderita bisa mengalami acute respiratory distress syndrome (ARDS) jika infeksi aliran darah menyebabkan sepsis dan merusak sistem pernapasan.
H. Pencegahan Infeksi Aliran Darah
Untuk mencegah infeksi aliran darah, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, yaitu:
a. Jaga kebersihan dan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
b. Cuci tangan dengan hand sanitizer jika tidak tersedia air.
c. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala penyakit infeksi.
d. Ikuti anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter sampai penyakit infeksi dinyatakan sembuh.
e. Jangan menggunakan jarum suntik atau obat suntik secara sembarangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infeksi aliran darah adalah suatu kondisi medis yang memerlukan perhatian serius dan penanganan segera. Dalam menjalani pembahasan mengenai infeksi aliran darah, beberapa poin penting dapat diambil sebagai kesimpulan:
1. Kesadaran akan faktor risiko infeksi aliran darah serta langkah-langkah pencegahan sangat penting. Masyarakat dan tenaga kesehatan perlu bersinergi untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana mengurangi risiko infeksi, termasuk melalui kebersihan diri, vaksinasi, dan tindakan pencegahan lainnya.
2. Infeksi aliran darah dapat berkembang dengan cepat, oleh karena itu, deteksi dini dan diagnosis tepat sangat krusial. Tenaga medis perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengidentifikasi gejala infeksi aliran darah dan segera melakukan langkah-langkah diagnostik yang diperlukan.
3. Pengobatan sepsis memerlukan respons yang cepat dan tepat. Terapi antibiotik yang sesuai, dukungan kestabilan hemodinamik, dan perawatan intensif dapat membantu meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Oleh karena itu, kerjasama tim medis dalam menangani infeksi aliran darah menjadi sangat penting.
4. Keterlibatan dalam penelitian dan pengembangan lebih lanjut terkait
infeksi aliran darah dapat membawa kemajuan signifikan dalam pemahaman kita tentang kondisi ini. Inovasi dalam pengobatan dan pencegahan dapat ditemukan melalui upaya kolaboratif antara ilmuwan, peneliti, dan praktisi kesehatan.
B. Saran
Dengan memahami lebih dalam tentang infeksi aliran darah, diharapkan kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan tenaga kesehatan, serta meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi dan menangani kondisi ini dengan efektif. Semakin banyak informasi yang dapat disebarkan, semakin baik upaya pencegahan dan penanganan infeksi aliran darah dapat dilakukan, sehingga dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dapat diminimalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dunbar, S., Gardner, C., & Das, S. (2022). Diagnosis and Management of Bloodstream Infections With Rapid, Multiplexed Molecular Assays.
Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, 12, pp. 1–3.
Timsit, J., et al. (2020). Bloodstream Infections in Critically Ill Patients: An Expert Statement. Intensive Care Medicine, 46(2), pp. 266–284.
Diekema, D., et al. (2019). The Microbiology of Bloodstream Infection: 20-Year Trends from the SENTRY Antimicrobial Surveillance Program.
Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 63(7), pp. 1–10.
Aliyu, S., et al. (2018). Prevalence and Risk Factors for Bloodstream Infection Present on Hospital Admission. Journal of Infection Prevention, 19(1), pp.
37–42.
Center for Disease Control and Prevention (2022). National Healthcare Safety Network. Bloodstream Infection Event (Central Line-Associated Bloodstream Infection and Non-central Line Associated Bloodstream Infection).
Center for Disease Control and Prevention (2021). Fungal Diseases. About
Invasive Candidiasis.
National Institutes of Health (2022). National Library of Medicine. Central Line Associated Blood Stream Infections.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Central Line Associated Blood Stream Infections.
https://www.alodokter.com/infeksi-aliran-darah. Di unduh pada tanggal 27 Februari 2024