LK 1.1 Identifikasi Masalah
Nama Guru : LEONARDUS SUHARDIWAN, S.Pd Asal Institusi : UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN (UAD)
No Jenis
permasalahan
Masalah yang
diidentifikasi Analisis identifikasi masalah 1 Pedagogik,
Literasi dan Numerasi.
Motivasi dan minat belajar siswa masih rendah.
Saat KBM berlangsung siswa terlihat pasif, karena tidak paham dengan materi yang diberikan.
Siswa tidak fokus pada pembelajaran atau mengobrol yang lain diluar materi pembelajaran dengan teman dalam kelompok, karena media yang digunakan kurang menarik.
Siswa kurang memperhatikan
pembelajaaran yang diberikan oleh Guru (mengantuk).
Siswa tidak sungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan guru. (hasil tes 10 menit).
Kurangnya kepedulian siswa terhadap hasil yang dicapai. (lembar jawaban disobek dll).
Siswa kurang mampu mengkomonikasikan atau menyampaikan
pendapat dan
mengajukan pertanyaan kepada guru dan teman- temannya dari apa yang dipelajari.
Siswa tidak mampu menjelaskan atau menyampaikan pertanyaan dan kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
Tidak mampu menyampaikan apa yang sudah ditulis dalam dalam buku hasil kerja.
Kurangnya minat siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah dan siswa lebih senang bermain daripada membaca buku.
Siswa kesulitan dalam Jika siswa diberikan soal cerita untuk
memahami dan menyelesaikan
pertanyaan yang berbentuk soal cerita yang berkaitan dengan kehidpan sehari-hari.
diselesaikan, sering kali menanyakan maksud dari soal yang diberikan sebelum siswa membaca soal.
Siswa tidak mampu mengkonstruksi jawaban yag diinginkan dari soal.
Perbedaan kemampuan dalam hal operasi
bilangan yang
mencolok antar siswa.
Siswa memiliki hasi tertulis operasi bilangan bulat yang sangat jauh berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.
2 Kesulitan belajar siswa dan masalah pembelajaran (berdiferensias i) di kelas berdasarkan pengalaman menjadi guru.
Siswa lambat dalam memahami materi bilangan.
Pengulangan terjadi beberapa jam pelajaran karena siswa kesulitan dalam mengoperasikan bilangan, (hasil test formatif siswa masih rendah)
Siswa sulit dalam memahami materi berkaitan dengan menyederhanakan bentuk Aljabar.
Hasil belajar dari sebagia besar siswa yang berkaitan dengan materi menyederhanakan bentuk Aljabar masih rendah, (hasil test formatif siswa masih rendah).
Siswa belum mampu mengaplikasikan proses menyelesaikan
Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel.
Ketika siswa diberi soal aplikasi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, siswa belum mampu menjawab soal tersebut sehingga hasil belajar pada materi ini masih rendah, (hasil test formtif masih rendah).
3 Membangun relasi atau hubungan dengan siswa dan orang tua siswa.
Banyak siswa kesulitan belajar dalam bentuk kelompok.
Suasana kelas kurang kondusif ketika siswa diajarkan dalam bentuk kelompok.
Hanya beberapa anggota kelompok yang mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Interaksi siswa dengan guru kurang dalam pembelajaran.
Pembelajaran lebih banyak berlangsung satu arah dan siswa kurang aktif dalam memberikan tanggapan dari permasalahan yang diberikan.
Hubunga antara orang tua dan guru masih terbatas.
Orang tua menyerahkan sepenuhnya kepada guru pembelajaran yang dilakukan, sehingga tidak tahu perkembangan anaknya.
Tidak ada pertemuan khusus antara orang tua siswa dan guru, untuk membahas bagaimana siswa belajar di sekolah dan di rumah.
Beberapa siswa lebih aktif membicarakan topik lain didalam kelas bersama temannya.
Ketika ditanya, siswa cendrung tidak tahu karena tidak memperhatikan penjelasan guru.
4. Pemahaman atau
pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik materi dan siswa.
Siswa kurang mampu mengikuti tahapan pembelajaran dengan baik ketika
menggunakan suatu model pembelajaran.
Lebih banyak waktu yang digunakan untuk menjelaskan apa yang yang harus dilakukan siswa.
Model pembelajaran yang digunakan kurang
efektif dalam
menyelesaikan
kesulitan belajar siswa.
Pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran masih kurang.
Siswa belum terbiasa dengan penerapan Model Pembelajaran yang baru.
Siswa terlihat kurang nyaman dan bingung ketika dihadapkan dengan model pembelajaran baru.
Beberapa siswa masih lebih nyaman dengan pembelajaran klasikal.
Siswa masih haru diberikan penjelasan secara terperinci dalam suatu topik pembelajaran.
5. Materi terkait Literasi, Nemerasi, Miskonsepsi, HOTS
Siswa masih kesulitan mengerjakan soal berbasis HOTS
Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang berbasis HOTS, baik dalam latihan soal maupun test yang diberikan. Ini mungkin karena siswa belum menguasai materi yang dipelajari dan kurangnya latihan yang dilakukan oleh siswa.
Siswa belum mampu memahami masalah
yang sifatnya
pengembangan atau
Sisw masih terpaku dengan apa yang sedang dipelajari saja dan bingung ketika diberikan masalah yang menuntut untuk mengaitkan dengan materi yang sudah dipelajari.
yang memiliki hubungan dengan materi diluar topik yang sedang dipelajari.
Kemampuan siswa untuk memahami soal cerita masih kurang.
Siswa baru bisa sebatas menerima pengetahuan dan menerapkan pengetahuan terkait materi yang dipelajari kedalam soal yang sifatnya rutin sehingga ketika diberikan soal cerita siswa mengalami kebingungan.
Siswa kadang
mengalami
miskonsepsidi beberapa materi pelajaran.
Dilihat dari hasil pekerjaan siswa, masih ada yang salah dalam menerapkan konsep materi dari pembelajaran sebelumnya sehingga terkadang guru masih perlu mengulang pembelajaran pada materi tersebut.
6 Pemanfaatan Teknologi atau Inovasi dalam Pembelajaran.
Guru dan siswa belum melakukan
pembelajaran berbasis ICT di Sekolah saat tatap muka.
Adanya peraturan di SMP Negeri 1 Kuwus, melarang siswa membawa HP di Sekolah.
Fasilitas yang dimiliki sekolah masih terbatas.
SMP Negeri 1 Kuwus tidak memilikiLeb Komputer
Sebagian besar siswa tidak memahami atau kurang mampu mengikuti instruksi dalam menggunakan media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan.
Guru lebih banyak menjelaskan kembali cara menggunakan media atau alat peraga yang diunakan dalam pembelajaran daripada topik yang dipelajari.
Siswa masih bingung ketika mengaitkan penggunaan media dengan pembelajaran.
Siswa sulit menyimpulkan apa yang telah dipelajari menggunakan suatu media yang digunakan dan ketika diberikan soal tanpa menggunakan media, siswanya bingung.
Siswa cendrung kurang antusias ketika diberikan Media atau
Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan dan fokus dengan media pembelajaran yang diberikan.
alat peraga pembelajaran yang dibuat oleh guru.
Media atau alat yang diberikan oleh guru masih sangat sederhana sehingga kurang menarik dan cendrung tidak rapi.