• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK-1. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

N/A
N/A
Zulkarnaen Zulkarnaen

Academic year: 2023

Membagikan "LK-1. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LK-1. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

Nama Mapel TEMA 5

Tempat Pelaksanaan SDN BAODESA

Waktu Pelaksanaan Sabtu 9 Desember 2023 Nama Mahasiswa YULIANTI, S.Pd

Nama Guru Pamong G. AYU ARYANTHI Nama Dosen DR. ARJUDIN, M.Si

I. Deskripsi Kegiatan Penilaian

(Kegiatan apakah yang Anda lakukan untuk menilai proses dan/atau hasil pembelajaran siswa/i Anda saat inovasi pembelajaran berlangsung? Penilaian dapat berupa assessment for learning, assessment as learning, atau assessment of learning)

Untuk menilai proses dan / atau hasil pembelajaran peserta didik saat inovasi pembelajaran, maka saya menggunakan assessment of learning atau penilaian hasil belajar. Penilaian yang dilakukan seperti penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1. Penilaian sikap adalah teknik penilaian terhadap diri sendiri (peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Penilaian sikap ini melalui penilaian sikap terhadap materi pelajaran, penilaian sikap terhadap guru, dan penilaian sikap terhadap proses pembelajaran.Penilaian sikap ini dengan menggunakan Teknik observasi dengan instrument berupa jurnal pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.Penilaian pengtahuan dilakukan dengan memberi tugas-tugas tertulis kepada peserta didik, baik tugas mandiri maupun kelompok.Penilaian pengetahuan dengan menggunakan tes tertulis dengan soal uraian selama pembelajaran.

3. Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Pelaksanaan penilaian keterampilan dilaksanakan dengan penilaian kinerja praktik.

Pada penilaian ini, peserta didik melakukan presentasi secara berkelompok di depan kelas. Penilaian keterampilan menggunakan rubrik dengan bentuk lembar observasi pada saat peserta didik melakukan diskusi pemecahan masalah dan pada saat mempresentasikan hasilnya.

▸ Baca selengkapnya: contoh hasil analisis penilaian proses dan hasil pembelajaran beserta rencana pemanfaatannya

(2)

II. Hasil dan Manfaat Penilaian

(Bagaimana hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian yang Anda lakukan? Apakah ada manfaat yang dirasakan siswa/i untuk meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan/atau keterampilan terhadap topik yang diajarkan? Apakah hasil penilaian menggambarkan

pencapaian tujuan pembelajaran yang Anda tetapkan? Kaitkan penjelasan Anda dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran).

Berdasarkan analisis hasil belajar Tema 5 sub tema 1 pembelajaran 1 pada materi Hubungan Antarmahkluk Hidup Dalam Ekosistem dapat diketahui nilai rata –rata siswa adalah 80 dikarenakan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari 83% yaitu 9 siswa. sedangkan yang mendapat nilai dibawah KKM tidak ada .Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 80. Data pada table Rekap skor pada lampiran menunjukkan bahwa dengan menggunakan model Pembelajaran Based Learning ( PBL ) hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan. Dari hasil kegiatan penilaian yang saya lakukan, didapat beberapa manfaat yang dirasakan oleh peserta didik, antara lain:

Kemampuan sikap:

-peserta didik mampu bekerja sama mencari informasi lebih tentang materi.

-peserta didik mampu mengumpulkan informasi secara mandiri untuk menjelaskan masalah. -peserta didik mampu menganalisis tujuan sosial dari teks prosedur yang diberikan dan bisa mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan menganalisis unsur kebahasaan dari teks tersebut.

Kemampuan pengetahuan:

Peserta didik memahami struktur teks prosedur serta ciri kebahasaannya, serta mereka mampu menganalisis teks prosedur dengan tepat.

Kemampuan keterampilan:

Peserta didik mampu membuat teks prosedur recara rinci dan lengkap serta mereka mampu mempresentasikan di depan kelas secara lisan.

Jadi berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata peseta didik kelas V adalah 90 dikarenakan semua peserta didik mendapat nilai diatas KKM. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 80. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Dengan menggunakan model pembelajaran PBL, maka dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berfikir pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual.

III. Tantangan Kegiatan Penilaian

(Apakah yang menjadi tantangan Anda saat kegiatan penilaian berlangsung? Apakah hasil penilaian menggambarkan penilaian yang komprehensif? Mengapa dan kaitkan alasan Anda dengan materi dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)

(3)

Tantangan saya saat melakukan kegiatan penilaian adalah ketika saya melakukan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karena saya melakukan penilaian sikap dengan cara mengamati atau observasi secara langsung sikap peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung,sehingga adanya keterbatasan waktu , serta sulitnya mengarahkan peserta didik untuk menanamkan sikap yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam penilaian pengetahuan dan keterampilan, guru memerlukan waktu dan upaya tambahan juga.

Iya, hasil penilaian menggambarkan penilaian komprehensif, karena penilaian dilakukan secara menyeluruh yang meliputi beberapa aspek yang dimiliki peserta didik yaitu, pengetahuan, keterampilan dan sikap.

IV. Solusi Pemecahan Masalah

(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada kegiatan penilaian? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK

Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)

Guru melakukan konsultasi dengan guru lainnya (guru di kelas sebelumnya) yang sudah mengetahui banyak tentang siswa. Sehingga, guru mendapatkan informasi yang rinci mengenai sikap siswa. Selain itu, guru juga melakukan kerjasama dengan orang tua. Khususnya siswa yang memiliki sikap yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. Siswa yang lebih tertutup dan tidak aktif di kelas.

Kerjasama dengan orang tua dilakukan agar anak bisa mendapatkan bimbingan langsung dari kedua belah pihak, baik guru maupun orang tua.Guru dapat meningkatkan pemahaman peserta didik tentang berbagai metode penilaian, termasuk metode yang memungkinkanpengukuran komprehensif.

V. Rencana Tindak Lanjut

(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) Anda untuk menjadikan kegiatan dan hasil penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan/metode/strategi pembelajaran berikutnya?)

 Mendorong kolaborasi antara guru untuk berbagi pengalaman dan ide tentang penilaian yang efektif. Ini dapat dilakukan melalui pertemuan berkala, kelompok kerja, atau diskusi kolaboratif dalam konteks pengembangan kurikulum.

 Menerapkan penilaian formatif secara rutin dalam proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik berkelanjutan kepada siswa.

 Membuat rubrik penilaian yang jelas dan terstruktur untuk memandu proses penilaian yang konsisten dan obyektif.

 Mengintegrasikan teknologi dalam proses penilaian. Ini bisa mencakup penggunaan perangkat lunak penilaian, platform daring, atau alat-alat yang dapat membantu dalam mengumpulkan, menganalisis, dan melacak data penilaian.

(4)

Daftar Pustaka :

memberikan-penilaian.pdf

-https://www.neliti.com/id/publications/276388/asesmen-komprehensifdalam- pembelajaran-sains

-https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/04/penilaian-sikappengetahuan- dan.html

Baodesa, 15 Desenber 2023

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

(YULIANTI,S.Pd) (G. AYU ARYANTHI)

(5)

Lampiran

Analisis Penilaian PengetahuanTema5subTema 2PB1

Mata Pelajaran : T e m a 5 S u b T e m a : 2

Pembelajaran : 1 Kelas/Semester : V / I

NO NAMA SISWA SKOR PEROLEHAN SKOR

PEROLEHAN

NILAI

1 2 3 4

25 25 25 25

1 Ade Firmansyah 25 25 25 25 100 100

2 Ikhwan 25 20 25 20 90 90

3 iqbal 25 15 20 20 80 80

4 Rika fitriani 25 25 25 25 100 100

5 Ririn 20 15 20 25 80 80

6 Tiansa saputra 25 20 25 20 90 90

7 Wawan 20 15 25 20 80 80

8 Rania 25 15 25 20 85 85

9 Savira 100 100 100 100 100 100

Tanggal: 11 November 2023 LEMBAR PENILIAIN PENGETAHUAN

Mata Pelajaran : T e m a 5 S u b T e m a : 2

Kelas/Semester : V / I

Tanggal : 11 November 2023

No Nama siswa KKM Nilai evaluasi

ketuntasan Ya Tidak 1 Ade

Firmansyah

68 100 ✓

2 Ikhwan 68 90 ✓

3 iqbal 68 80 ✓

4 Rika fitriani 68 100 ✓

5 Ririn 68 80 ✓

6 Tiansa saputra

68 90 ✓

7 Wawan 68 80 ✓

8 Rania 68 85 ✓

(6)

9 Savira 68 100 ✓ Nilai Rata-Rata 80

Jumlah Siswa Tuntas Belajar

9

Persentase Siswa Tuntas Belajar

100%

Jumlah Siswa Tidak Tuntas Belajar

-

Persentase Siswa Tidak Tuntas

Belajar

0%

Dari tabel di atas menunjukkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 siswa dengan presentase 83%

dan yang di bawah KKM tidak ada. Grafik ini menunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL) ada perubahan perbaikan dalam pembelajaran dilihat dari perolehan siswa yang mencapai KKM.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran yang diharapkan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan yaitu siswa dapat menganalisi, dan membuat teks non fiksi dan rantai makanan dalam sebuah ekosistem. Dengan menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) pada pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dengan materi rantai makanan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena mereka lebih terlibat dalam proses pembelajaran, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan yang relevan untuk kehidupan mereka, seperti pemecahan masalah, komunikasi, keterampilan kolaborasi, dan kemampuan penelitian, Siswa menjadi lebih mandiri dalam proses pembelajaran dan membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir yang kritis.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu,guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Berdasar uraian diatas maka dapat dilakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP

untuk melakukan penelitian dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan Hasil Belajar siswa Pada Sub Materi

Penelitian ini bertujuan “Untuk Meningkatkan hasil belajar sains siswa dengan menggunakan Metode PBL (Problem Based Learning) pada Materi Pelajaran Bumi dan Alam

karunia-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Pada Mata Pelajaran Ipa

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model Problem Based Learning

Penerapan Problem Based Learning (PBL) berbasis inkuiri terbimbing dapat dijadikan alternatif oleh guru dalam mata pelajaran IPA khususnya IPA materi klasifikasi

Tulisan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang pengaruh model pembelajaran problem based learning PBL terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga kelas XI IPA