PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu : Nanik Setyowati, M.Pd.I.
Disusun Oleh:
Zamrotul Laili Muzayyadah (21.26.0471) Elsa Nindhy Tiara (21.26.0453)
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI PONOROGO 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul Pendekatan Pengembangan Kurikulum ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum.
Pendekatan dalam pengembangan kurikulum merefleksikan pandangan seseorang terhadap sekolah dan masyarakat. Dilakukannya pendekatan- pendekatan ini agar kurikulum yang akan ditetapkan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, namun tetap dapat bersanding dengan kurikulum yang dimiliki oleh bangsa lain. Makalah ini akan membahas tentang Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum.
Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan pada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini. Selanjutnya, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat membantu dan menambah wawasan dan pengetahuan kami serta pembaca sendiri tentang Pengembangan Kurikulum.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1 C. Tujuan... 2 BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Pengembangan
Kurikulum…... 3
B. Macam-macam Pendekatan Pengembangan Kurikulum Serta Kelebihan dan Kekurangan Dari Masing-masing Pendekatan Pengembangan Kurikulum
……….
3
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan... 10 B. Saran... 10 DAFTAR
PUSTAKA... 11
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan pengembangan kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam proses pendidikan. Sasaran yang dicapai bukan semata- mata memproduksi bahan pelajaran melainkan lebih dititikberatkan untuk meningkatkkan kualitas pendidikan. Pengembangan kurikulum merupakan proses faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum.
Karena pengembangan kurikulum merupakan alat untuk membantu guru dalam melakukan tugasnya mengajarkan bahan, menarik minat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dinamis. Oleh karenanya kurikulum harus selalu dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta masyarakat yang sedang membangun. Hal ini dimaksudkan agar hasil pengembangan kurikulum tersebut sesuai dengan minat, bakat kebutuhan peserta didik, lingkungan, kebutuhan daerah, sehingga dapat memperlancar program pendidikan dalam rangka perwujudan dan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendekatan Pengembangan Kurikulum?
2. Apa saja macam-macam pendekatan pengembangan kurikulum serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan pengembangan kurikulum?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan pengembangan kurikulum 2. Untuk mengetahui macam-macam pendekatan pengembangan kuikulum
serta kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan pengembangan kurikulum.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.1 Pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik. Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum.2
B. Macam-macam Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Keadaan masyarakat yang terus menerus berubah dan berkembang menyebabkan munculnya masalah atau kebutuhan baru yang dihadapi siswa seperti dalam bidang sosial budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Oleh karena itu perubahan isi kurikulumpun perludisesuaikan.3
Dalam mengembangkan teori kurikulum terdapat empat bentuk pendekatan yang bisa digunakan dalam proses pengembangan kurikulum, diantaranya adalah: Pendekatan Subyek Akademis, Humanistis, Teknologis dan Rekonstruksi Sosial.Berikut penjelasannya:
1. Pendekatan Subjek Akademis
Pendekatan subjek akademis merupakan bentuk atau model tertua diantara model lainnya. Kurikulum ini bersumber dari aliran klasik- (perenialisme dan esensialisme) yang berorientasi pada peristiwa di masa lampau. Pendekatan ini lebih mengutamakan bahan dan proses dalam
1 Sukiman, Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktik Pada Perguruan Tinggi, 2013.
2 Nurul Huda, “Pendekatan–Pendekatan Pengembangan Kurikulum” II, no. September (2019): 175–197.
3 Ridhwan M Daud, “Pendekatan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Di Aceh” 21, no.
1 (2020): 1–9, http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203.
4
disiplin ilmu tertentu, karena setiap dari ilmu pengetahuan memiliki sistemisasi tersendiri, sehingga terdapat perbedaan dengan sistemisasi ilmu lainnya. Pengembangan kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menentukan mata pelajaran apa yang harus didahulukan untuk dipelajari peserta didik yang dibutuhkan dalam proses persiapan pengembangan disiplin ilmu.4
Kurikulum model subjek akademis ini lebih mengutamakan isi- (subjectmatter). Isi kurikulum merupakan kumpulan dari berbagai bahan atau rencana pembelajaran.Tingkat pencapaian penguasaan materi yang diperoleh peserta didik merupakan ukuran utama dalam menilai tingkat keberhasilan belajarnya.Oleh sebab itu, penguasaan materi yang sebanyak-banyaknya merupakan suatu hal yang di proritaskan dalam proses kegiatan belajarmengajar di sekolah.5
Kedudukan guru sangat penting dan dianggap serba menguasai terhadap berbagai disiplin keilmuan yang sudahada dan diturunkan sejak jaman dulu. Subjek akademik berpandangan bahwa ilmu itu sudah ada dan tinggal dikembangkan, posisi guru serba tahu dan tidak mungkin salah karena mereka sudah dibekali dengan segudang ilmu berdasarkan hasil Pendidikanyang telah diikutinya.6
Titik pendekatan di bidang ini ialah murid menguasai setiap mata pelajaran yang disajikan sebagai disiplin ilmu tertentu. Pendekatan di atas adalah pendekatan yang paling mudah dan sederhana karena masing- masingmata pelajaran telah jelas batas-batasnya. Antara bahasa Arab dan Inggris, sejarah dan matematika, geografi dan kesenian jelas yaitu, masing-masingmempunyai ruang lingkup tersendiri.7
Kelebihan dari pendekatan subjek akademis:
4 Muhamad Ghazali Abdah, “Ragam Pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI),” Fondatia 3, no. 1 (2019): 27–41.
5 Ibid.
6 R. Masykur, Teori Dan Telaah Pengembangan Kurikulum, Aura Publisher, 2019.
7 Huda, “Pendekatan–Pendekatan Pengembangan Kurikulum.”
5
a. Tujuan kurikulum subjek akademis adalah pemberian pengetahuan yang solid serta melatih para siswa menggunakan ide-ide dan proses
“penelitian”.
b. Bahan ajar diintegrasikan dalam suatu persoalan atau segi kehidupan tertentu.
c. Pengajaran menekankan pada membaca, menulis, dan memecahkan masalah-masalah matematis.
Kekurangan dari pendekatan subjek akademis:
a. Tidak memperhatikan ranah sikap dan keterampilan pada siswa.
b. Evaluasi hasil belajar bersifat subjektif, dimana penilaian hanya pada UAS dan UTS.
c. Pembelajaran menekankan pada teacher center.
2. Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik dikembangkan oleh para pakar pendidikan humanisme.Kurikulum ini berdasarkan pada konsep aliran pribadi (personalizededucation), yaitu Jhon Dewey (Progressive Education) dan J.J. Roassean (Romantic Education).Aliran ini memberikan tempat yang utama kepada siswa. Mereka bertolak dari asumsi bahwa seorang anak atau peserta didik merupakan yangpertama dan utama. Ia adalah subyek yang menjadi pusat kegiatan pendidikan.Aliran ini mempunyai keyakinan bahwa setiap anak mempunyai potensi, kemampuan dan kekuatan untuk bisa berkembang. Guru diharapkan untuk bisa membangun hubungan emosional yang baik dan komunikatif denganpeserta didiknya.8
Kurikulum humanistik sebagai pondasi pemecahan masalah bagi pendidikan masa kini. Kritik kurikulum humanistik terhadap pembelajaran yang berjalan saat ini, antara lain: apa yang dilakukan dalam pembelajaran hanya mengutamakan hasil tes, pembelajaran yang hanya menuangkan fakta-fakta pada anak adalah salah besar, program
8 Abdah, “Ragam Pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI).”
6
kurikulum yang hanya mengutamakan standard akademiktermasuk gagal (failure).9
Pada pendekatan humanistik berpusat pada siswa, jadi student centered, dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. Menurut Somantrie dalam Abdullah Idi, bahwa pada pendekatan humanistik prioritasnya adalah pengalaman belajar yang diarahkan terhadap tanggapan minat, kebutuhan dankemampuan anak.
Permasalahan yang perlu disadari adalah bahwa materi bukanlah tujuan. Dengan demikian, keberhasilan pendidikan tidak semata-mata diukurdengan lancarnya proses transmisi nilai-nilai (dalam hal ini materi pelajaranyang terformat dalam kurikulum), melainkan lebih dari sekadar hal itu. Pada pendekatan humanistik tujuan dari pendidikan itu bukan hanya pada nilai-nilai yang dapat dicapai pesera didik tapi lebih kepada pembentukan perubahan pada peserta didik, baik secara jasmani maupun ruhani.10 Dari sini jelaslah bahwa pendekatan pengembangan kurikulum humanistik ini mengaharapkan perkembangan diri siswa sehingga dapat menemukan kepribadiannya yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
Kelebihan dari pendekatan humanistik:
a. Pembelajaran menekankan pada segi fisik, intelektual, sosial dan efektif.
b. Evaluasi yang lebih mengutamakan proses pembelajaran.
c. Pembelajaran menekankan pada child center.
Kekurangan dari pendekatan humanistis:
a. Keterlibatan emosional tidak selamanya berdampak positif bagi perkembangan individual peserta didik,
b. Meskipun kurikulum ini sangat menekankan individu peserta didik, pada kenyataannya di setiap program terdapat keseragaman peserta didik,
9 Tahar Rachman, Landasan Kurikulum, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2018.
10 Huda, “Pendekatan–Pendekatan Pengembangan Kurikulum.”
7
c. Kurikulum ini kurang memerhatikan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan,
d. Dalam kurikulum ini, prinsip-prinsip psikologis yang ada kurang terhubungkan.
3. Pendekatan Teknologis
Pendekatan tekhologis dalam penyusunan kurikulum atau program pendidikan, bertolak dari analisis kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai tugas atau pekerjaan tertentu. Materi yang akan diajarkan, strategi pembelajaran serta kriteria evaluasi ditetapkan sesuai dengan analisis tugas (job description). Rencana dan proses pembelajaran dirancang dengan sedemikian rupa, sehingga hasilnya dapat dievaluasi dan
diukur dengan mudah, jelas dan terkontrol. Dalam menyusun kurikulum, seharusnya tidak semua materi pelajaran dapat menggunakan pendekatan teknologis, karena sifat atau karakter dari setiap materi pelajaran itu berbeda.11
Kurikulum perspektif teknologis lebih menekankan terhadap efektivitas program, metode dan materi dalam mencapai suatu tujuan dan keberhasilan. Aplikasi teknologi merupakan sebuah rencana penggunaan berbagai macam alat dan media, serta tahapan berbasis intruksi. Sebagai teori, teknologi dapat digunakan dalam pengembangan serta evaluasi materikurikulum dan intruksional.
Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum adalah dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem (system
technology).12
11 Abdah, “Ragam Pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI).”
12 Huda, “Pendekatan–Pendekatan Pengembangan Kurikulum.”
8
Teknologi pendidikan dalam arti teknologi alat, lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologi untuk menunjang efisiensi dan efektifitas pendidikan. Kurikulumnya berisikan rencana-rencana penggunaanberbagai alat dan media, juga model-model pengajaran yang banyak melibatkan penggunaan alat. Contoh-contoh model pengajaran tersebut adalah: pengajaran dengan bantuan film dan video, pengajaran berprogram, mesin pengajaran, pengajaran modul. Pengajaran dengan bantuan komputer,dan lain-lain.
Kelebihan dan kekurangan pendekatan teknologi ini adalah dapat meningkatkan penguasaan teknologi, lebih lagi apabila menggunakan program yang lebih terstruktur dengan sistem umpan balik dan bimbingan yang teratur maka akan mempercepat dan meningkatkan penguasaan siswa. Adapun kekurangan dari pendekatan teknologi ini adalah karena kemampuan pendidik yang untuk mengajar dengan pendekatan ini masi terbatas dan dibutuhkan penguasaan yang tinggi (analisis,sitesis,evalusi) terhadap bahan ajar yang efektif.
4. Pendekatan Rekontruksi Sosial
Pendekatan rekonstruksi sosial sangat memperhatikan hubungan timbal balik antara kurikulum dengan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kurikulum model ini dikembangkan oleh aliran interaksional. Para pakar dibidang ini berpendapat bahwa, pendidikan merupakan upaya kebersamaan dari berbagai pihak demi menumbuhkan adanya interaksi dan
saling bekerjasama. Istilah interaksi mempunyai makna yang luas, yaitu tidak hanya mencangkup interaksi antara guru dan siswa, tetapi juga meliputi interaksi antar siswa hingga interaksi dengan orang-orang dan lingkungansekitarnya dengan berbagai bahan dan sumber belajar. Melalui interaksi dankerjasama inilah peserta didik akan berusaha menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat dan sekolah tidak hanya mengembangkan kehidupan sosial siswa, tetapi juga
9
mengarahkan padabagaimana siswa dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial.13
Kurikulum rekonstruksi sosial bertujuan untuk menghadapkan peserta
didik pada berbagai permasalahan manusia dan kemanusian. Para pendukung kurikulum ini yakin, bahwa permasalahan yang muncul tidak harus diperhatikan oleh “pengetahuan sosial” saja, tetapi oleh setiap disiplin ilmu. Dari pemikiran tersebut, maka penyusunan dan pengembangan kurikulum harus bertitik tolak dari problem yang dihadapi dalam masyarakat. Pendekatan kurikulum rekonstrksi sosial ini selain menekankan pada isi pembelajaran, sekaligus juga menekankan pada proses pendidikan dari pengalaman belajar. Ini dikarenakan, pendekatan rekonstruksi sosial berasumsi bahwa, manusia adalah makhluk sosial yang sepanjang kehidupannya membutuhkan orang lain, selalu bersama, berinteraksi dan bekerjasama. Dari pendekatan kurikulum rekonstruksi sosial ini, nantinya diharapkan peserta didik mempunyai tanggung jawab dalam masyarakatnyaguna membantu pemerintah dalam perbaikan- perbaikan dalam masyarakatnya yang lebih baik lagi kedepannya.
Pandangan rekonstruksi sosial berkembang karena keyakinan pada kemampuan manusia untuk membangun dunia lebih baik. Selain itu juga menekankan pada peranan ilmu dalam memecahkan masalah-masalah sosial. Beberapa kritikus pendidikan menilai pandangan ini sukar diterapkan langsung dalam kurikulum (pendidikan). Penyebabnya adalah pandangan para ahli tentang perkembangan dan masalah-masalah sosial berbeda. Kemampuan warga untuk ikut serta dalam pemecahan masalah juga bervariasi.
13 Abdah, “Ragam Pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI).”
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa, kurikulum merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dan sangat menentukan sekali dalam suatu sistem pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa, kurikulum merupakan alat dalam mencapai suatu tujuan pendidikan yang sekaligus juga menjadi pedoman dalam berbagairencana pelaksanaan pembelajaran pada semua tingkatan dalam jenjang pendidikan. Dalam mengembangkan teori kurikulum terdapat empat bentuk pendekatan yang bisa digunakan dalam proses pengembangan kurikulum, diantaranya adalah:
Pendekatan Subyek Akademis, Humanistis, Teknologis dan Rekonstruksi Sosial.
B. Saran
Setiap pendidik harus mampu memahami perkembangan kurikulum itu sendiri, karena hal itu merupakan suatu formulasi pedagogis yang sangat penting dalam kaitannya dengan pendidikan, sehingga kurikulum akan mampudiilustrasikan bagaimana seharusnya usaha yang dilakukan agar dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya, baik berupa intelektual, spiritual,emosional, dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Abdah, Muhamad Ghazali. “Ragam Pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI).” Fondatia 3, no. 1 (2019): 27–
41.
Daud, Ridhwan M. “Pendekatan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Di Aceh”
21, no. 1 (2020): 1–9. http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203.
Huda, Nurul. “Pendekatan–Pendekatan Pengembangan Kurikulum” II, no.
September (2019): 175–197.
Masykur, R. Teori Dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Aura Publisher, 2019.
Rachman, Tahar. Landasan Kurikulum. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2018.
Sukiman. Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktik Pada Perguruan Tinggi, 2013.