MODUL AJAR
A. Identitas Modul
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Mandalawangi Fase / Kelas : D / IX
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi : Listrik Statis
Sub Materi : Muatan Listrik Alokasi Waktu : 50 menit
B. Elemen
Pemahaman IPA
C. Capaian Pembelajaran
Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
D. Profil Pelajar Pancasila
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
Bernalar Kritis
Gotong Royong E. Sarana dan Prasarana
Sarana : 1. LKPD 2. Power Point 3. PhET
4. LCD Proyektor 5. Laptop
6. Alat dan bahan percobaan meliputi penggaris plastic, balon, dan kertas.
Prasarana :
1. Bahan ajar muatan listrik
2. Zubaidah, Siti, dkk. 2018. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
F. Target Peserta Didik
Peserta didik regular kelas IX - F berjumlah 30 orang.
INFORMASI UMUM
G. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Eksperimen, Diskusi, dan Tanya Jawab
Pendekatan : Saintifik
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan literasi dan diskusi, peserta didik dapat memberikan contoh gejala listrik statis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. (C3)
2. Melalui kegiatan eksperimen dan diskusi, peserta didik dapat melakukan percobaan penggaris plastic dan balon yang digosokkan pada rambut kering dengan terampil. (P2) 3. Melalui kegiatan eksperimen dan diskusi, peserta didik dapat menganalisis peristiwa
yang terjadi pada penggaris plastic dan balon yang digosokkan pada rambut kering dengan tepat. (C4)
4. Melalui kegiatan literasi dan diskusi, peserta didik dapat memprediksi jenis interaksi diantara dua muatan dengan tepat (C5)
5. Melalui kegiatan literasi dan diskusi, peserta didik dapat membuat 2 upaya untuk menghindari bahaya petir (C6)
B. Kompetensi Awal
Peserta didik memahami teori atom serta memahami partikel-partikel penyusun atom yaitu proton, electron, dan neutron.
C. Pemahaman Bermakna
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari gejala-gejala listrik statis. Petir merupakan salah satu contoh fenomena adanya listrik statis, di mana awan yang memiliki sifat netral atau tidak bermuatan, akan menjadi bermuatan listrik. Gejala listrik statis lainnya yang bisa kita amati yakni penggaris plastic dan balon menempel di potongan kertas setelah digosokkan ke rambut kering. Adapun yang bukan gejala listrik statis adalah kedua telapak tangan terasa panas setelah saling digosokkan.
D. Pertanyaan Pemantik
Pernahkah kalian mendekatkan punggung tangan ke televisi yang baru saja dimatikan?
Mengapa seketika tangan kita akan terasa disetrum oleh layar televisi tersebut?
KOMPONEN INTI
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu Pendahuluan Guru bersama peserta didik saling memberi dan
menjawab salam
Guru mengajak siswa membaca do’a untuk memulai pembelajaran (PPP: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya tentang teori atom (4C:
Collaboration, Saintific: Menanya)
Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan pertanyaan pemantik.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan garis besar materi pembelajaran.
Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan serta penilaian yang akan dilakukan
Guru melakukan penilaian untuk menggali pemahaman awal siswa dengan memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa.
5 menit
Inti Fase 1
Orientasi siswa pada masalah
Peserta didik mengamati gambar sisir yang dapat menarik potongan kertas (Saintific: Mengamati)
Sumber: Apa yang Dimaksud dengan Listrik Statis?
Contoh Gejala & Manfaatnya – Blog Mamikos
5 menit
Peserta didik mengamai tayangan video fenomena petir yang ditampilkan oleh guru
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Nc87YH69qXQ
Peserta didik dibantu oleh guru mengemukakan permasalahan berdasarkan gambar dan video yang diamati.
Pertanyaan yang diharapkan:
Mengapa potongan kertas dapat tertarik oleh sisir?
Apa yang menyebabkan terjadinya petir?
(PPP: Bernalar kritis; Saintific: Menanya) Fase 2
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Peserta didik dengan bimbingan guru dibagi ke dalam 6 kelompok yang heterogen
Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD) kepada masing-masing kelompok
5 menit
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Peserta didik melakukan percobaan penggaris plastic dan balon yang digosokkan pada rambut kemudian didekatkan dengan potongan kertas sesuai dengan langkah kerja dalam LKPD . (Saintific: Mencoba, PPP: gotong royong)
Guru mendorong peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan praktikum
Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam praktikum.
15 menit
Peseta didik menulis hasil percobaan pada tabel yang telah disediakan pada LKPD.
Peserta didik berdiskusi untuk menjawab soal-soal yang terdapat pada LKPD. (Saintific: Mengasosiasi, 4C: Critical Thinking, PPP: Bernalar kritis dan gotong royong)
Guru melakukan penilaian sikap dan keterampilan terhadap peserta didik
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengamatan peristiwa yang terjadi pada penggaris plastic dan balon yang digosokkan pada rambut kering. (saintific: Communication, 4C: Critical Thinking)
5 menit
Fase 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Kelompok lain diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang mereka pahami pada kelompok yang sedang memaparkan hasil kerjanya. (4C:
Collaboration)
Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil percobaan dan diskusi yang telah dilakukan serta menjawab permasalahan yang muncul di awal pembelajaran.
“Penggaris plastic dan balon yang digosokkan pada rambut kering membuat kedua benda tersebut bermuatan listrik sehingga dapat menarik serpihan kertas”
“Petir dapat terjadi karena adanya beda potensial yang sangat besar antara dua awan yang berbeda atau antara awan dengan bumi. Akibatnya akan terjadi lompatan muatan listrik atau perpindahan elektron secara besar-besaran dari awan ke awan atau dari awan ke bumi”
(saintific: Communication, 4C: Critical Thinking )
5 menit
Penutup Guru memberikan penguatan konsep tentang listrik statis dengan menggunakan media PhET
Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
10 menit
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling baik
Guru meminta peserta didik melakukan refleksi sekaligus evaluasi terhadap pembelajaran hari ini.
Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, apa saja yang sudah kalian pelajari?
Apa yang paling disukai dari pembelajaran hari ini?
Apa yang belum kalian pahami dari pembelajaran hari ini?
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi
Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu alat yang digunakan untuk mendeteksi benda bermuatan listrik (elektroskop).
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberikan salam. (PPP: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
F. Penilaian 1. Sikap social
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Instrumen 1. Penilaian Sikap Lembar
Observasi
Saat
pembelajaran berlangsung
Terlampir
2. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Instrumen
1. Tertulis Soal Evaluasi
berbentuk pilihan ganda
Saat
pembelajaran Selesai
Terlampir
3. Keterampilan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Instrumen
1. Praktek Lembar Penilaian Kinerja
Saat
pembelajaran berlangsung
Terlampir
INSTRUMEN PENILAIAN
a) Lembar Pengamatan Sikap
LEMBAR PENILAIAN SIKAP Mata Pelajaran : IPA
Fase / Kelas : D / IX Hari, tanggal :
Materi pokok : Muatan Listrik
No. Nama Peserta Didik
Sikap
Skor Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME
Bernalar kritis Gotong royong
3 2 1 3 2 1 3 2 1
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
No. Aspek Skor Kriteria
1. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME
3 Peserta didik berdoa diawal pembelajaran
2 Peserta didik berdoa diawal pembelajaran atas permintaan guru 1 Peserta didik tidak berdoa diawal pembelajaran
2. Bernalar Kritis 3 Peserta didik mampu mengemukakan rumusan masalah serta ide gagasan untuk menyelesaikan permasalahan
2 Peserta didik mampu mengemukakan rumusan masalah namun kurang mampu mengemukakan ide gagasan untuk menyelesaikan permasalahan 1 Peserta didik kurang mampu mengemukakan rumusan masalah serta ide
gagasan untuk menyelesaikan permasalahan.
3. Gotong Royong 3 Peserta didik berpartisipasi aktif dan mengajak teman lain untuk berpartisipasi dalam percobaan dan diskusi kelompok
2 Peserta didik berpartisipasi aktif dalam percobaan namun kurang berpartisipasi dalam diskusi kelompok
1 Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam percobaan maupun diskusi kelompok
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100
b) Lembar penilaian keterampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN Mata Pelajaran : IPA
Fase / Kelas : D / IX Hari, tanggal :
Materi pokok : Muatan Listrik
No. Nama Peserta Didik
Keterampilan
Skor Melakukan percobaan Penulisan hasil diskusi Mempresentasikan
hasil diskusi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
No. Aspek Skor Kriteria
1. Melakukan percobaan 3 Mampu melakukan percobaan penggaris plastic dan balon yang didekatkan pada potongan kertas dengan baik sehingga kertas dapat terangkat.
2 Mampu melakukan percobaan penggaris plastic dan balon yang didekatkan pada potongan kertas dengan baik namun kertas kurang terangkat.
1 Kurang mampu melakukan percobaan penggaris plastic dan balon yang didekatkan pada potongan kertas dengan baik dan kertas tidak terangkat.
2. Penulisan hasil diskusi 3 Data lengkap, jawaban dan simpulan benar,
2 Data lengkap, jawaban dan simpulan kurang benar.
1 Data kurang lengkap, jawaban dan simpulan kurang benar.
3. Mempresentasikan hasil diskusi
3 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan bahasa yang mudah dimengerti, disampaikan secara percaya diri
2 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan bahasa yang mudah dimengerti, namun kurang percaya diri
1 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan bahasa yang sulit dimengerti, dan kurang percaya diri
Petunjuk penskoran:
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF NO. TUJUAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR SOAL LEVEL
KOGNITIF
NOMOR SOAL
BENTUK SOAL 1. Melalui kegiatan literasi dan
diskusi, peserta didik dapat memberikan 2 contoh gejala listrik statis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
Disajikan beberapa peristiwa, peserta didik dapat menganalisis fenomena listrik statis dalam kehidupan sehari- hari.
C4 (Analisis)
1 Benar / Salah
2. Melalui kegiatan eksperimen dan diskusi, peserta didik dapat menganalisis peristiwa yang terjadi pada penggaris plastic dan balon yang digosokkan pada rambut kering dengan tepat.
Disajikan tabel muatan bahan, peserta didik dapat merumuskan hasil dan proses yang benar.
C4 (Analisis)
2 Benar / Salah
3. Melalui kegiatan literasi dan diskusi, peserta didik dapat memprediksi jenis interaksi diantara dua muatan dengan tepat
Disajikan gambar empat benda bermuatan, peserta didik dapat menganalisis muatan pada salah satu benda.
C4 (analisis)
3 Isian Singkat
4. Melalui kegiatan literasi dan diskusi, peserta didik dapat membuat 2 upaya untuk menghindari bahaya petir dengan tepat
Disajikan poster tersambar petir saat bermain gawai, peserta didik dapat merumuskan bahaya petir
C5 (Evaluasi)
4 Essay
Disajikan poster tersambar petir saat bermain gawai, peserta didik dapat mengembangkan gagasan upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari bahaya petir.
C6 (Kreasi)
5 Essay
KARTU SOAL Mata Pelajaran / Jenjang IPA / SMP / MTs
Fase / Kurikulum D / Merdeka
Materi Muatan Listrik
Indikator Soal Disajikan beberapa peristiwa, peserta didik dapat menganalisis fenomena listrik statis dalam kehidupan sehari-hari.
Level Kognitif C4 (Analisis) Bentuk Soal Benar atau salah
Rumusan Butir Soal :
1. Perhatikan pernyataan berikut.
a. Petir yang sering kita jumpai saat hujan merupakan salah satu contoh fenomena listrik statis (Benar / Salah) Alasan ………..
………..
b. Kabel listrik yang dipasang oleh PLN terlihat kendur merupakan salah satu contoh fenomena listrik statis (Benar / Salah)
Alasan ………..
………..
c. Kain sutra yang digosok-gosokkkan dengan batang kaca akan terjadi tarik menarik pada kedua benda merupakan salah satu contoh fenomena listrik statis. (Benar / Salah)
Alasan ………..
………..
d. Lampu senter yang dapat menyala merupakan salah satu contoh fenomena listrik statis. (Benar / Salah) Alasan ……….
………..
KARTU SOAL Mata Pelajaran / Jenjang IPA / SMP / MTs
Fase / Kurikulum D / Merdeka
Materi Muatan Listrik
Indikator Soal Disajikan tabel muatan bahan, peserta didik dapat merumuskan hasil dan proses yang benar.
Level Kognitif C4 (Analisis) Bentuk Soal Benar atau salah
Rumusan Butir Soal :
2. Isilah kolom yang kosong pada tabel berikut dengan tepat!
No. Bahan Hasil Proses
1. Penggaris Plastik - Rambut manusia
Penggaris Plastik (-), Rambut manusia (+)
Elektron dari rambut manusia berpindah ke penggaris plastic.
2. Kaca – kain Sutera 3. Balon karet – kain wol
KARTU SOAL Mata Pelajaran / Jenjang IPA / SMP / MTs
Fase / Kurikulum D / Merdeka
Materi Muatan Listrik
Indikator Soal Disajikan gambar empat benda bermuatan, peserta didik dapat menganalisis muatan pada salah satu benda.
Level Kognitif C4 (Analisis) Bentuk Soal Isian singkat
Rumusan Butir Soal :
3. Pada gambar di samping terdapat empat buah benda yang bermuatan. A menolak B, B menarik C, dan C menolak D. Jika benda A bermuatan positif (+) maka benda D bermuatan ….
KARTU SOAL Mata Pelajaran / Jenjang IPA / SMP / MTs
Fase / Kurikulum D / Merdeka
Materi Muatan Listrik
Indikator Soal Disajikan poster tersambar petir saat bermain gawai, peserta didik dapat merumuskan bahaya petir
Level Kognitif C4 (Analisis)
Bentuk Soal Essay.
Rumusan Butir Soal :
4. Perhatikan gambar disamping. Petir, kilat, dan halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Berdasarkan data pada gambar disamping.
Petir menimbulkan dampak atau berbahaya bagi manusia. Jelaskan mengapa petir bisa berbahaya?
Jawab : ……….……….
….……….……….
………….……….……….
………….……….……….
Sumber: Bermain Ponsel saat Hujan Petir: Bahaya atau Tidak? (tirto.id)
KARTU SOAL Mata Pelajaran / Jenjang IPA / SMP / MTs
Fase / Kurikulum D / Merdeka
Materi Muatan Listrik
Indikator Soal
Disajikan poster tersambar petir saat bermain gawai, peserta didik dapat
mengembangkan gagasan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari bahaya petir.
Level Kognitif C4 (Analisis)
Bentuk Soal Essay.
Rumusan Butir Soal :
5. Pada pertanyaan sebelumnya kalian telah menjawab bahaya yang ditimbulkan dari adanya petir. Untuk meminimalisir atau menghindari bahay dari petir, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk menghindarinya. Kemukakan gagasan kalian mengenai 2 upaya yang dapat dilakukan untuk menghindar dari bahaya petir?
Jawab : ………
……….
……….
……….
………..
Rubrik Penilaian kognitif Nomor
Soal
Kunci Jawaban Skor
1. a. Benar.
Alasan: petir terjadi karena adanya perpindahan muatan negatif (elektron) antara awan dan awan atau antara awan dan bumi.
b. Salah.
Alasan: Kabel listrik yang dipasang oleh PLN terlihat kendur merupakan salah satu contoh fenomena pemuaian.
c. Benar.
Alasan : electron dari kaca berpindah ke kain sutera sehingga kaca bermuatan positif, kain sutera bermuatan negative.
d. Salah.
Alasan : Lampu senter yang dapat menyala merupakan salah satu contoh listrik dinamis.
2
2
2
2
2. No. Bahan Hasil Proses
1. Penggaris Plastik - Rambut manusia
Penggaris Plastik (-), Rambut manusia (+)
Elektron dari rambut manusia berpindah ke penggaris plastic.
2. Kaca – kain Sutera Kaca (+), Kain Sutera (-)
Elektron dari kaca berpindah ke kain sutera.
3. Balon karet – kain wol
Balon karet (-), Kain wol (+)
Elektron dari kain wol berpindah ke balon karet.
5
3. Muatan benda D: negatif (-) 2
4. Petir berbahaya karena bisa menimbulkan tegangan listrik yang tinggi yang tidak bisa ditahan oleh makhluk hidup. Bahkan terdapat beberapa sejarah kejadian manusia meninggal akibat tersambar petir.Selain itu, petir juga berbahaya jika menyambar logam atau struktur bangunan karena bisa menyebabkan konsleting listrik, menyebabkan kebakaran, mengganggu menara sinyal, hingga memicu ledakan.
5
5. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari bahaya petir:
Memasang penangkal petir di atap-atap rumah dan bangunan agar proses terjadinya petir tidak membahayakan manusia atau menyebabkan kerusakan pada gedung.
Hindari tempat terbuka, menara, tiang, atau pohon.
5
Total Skor 25
Petunjuk penskoran:
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100