• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajari dan analisis Observasi

nur Syafitri

Academic year: 2023

Membagikan "Pelajari dan analisis Observasi "

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyusun makalah laporan hasil observasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok. Penyusun telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu perkenankanlah saya untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Saya telah berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam makalah ini. Tetapi saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya saya dapat menjadi lebih baik lagi.

Kuningan, April 2015

Penyusun

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

PROFIL SEKOLAH YANG DIOBSERVASI ... 3

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 4

B. Tujuan Observasi ... 4

C. Landasan Teoritis ... 5

BAB II : PEMBAHASAN A. KEGIATAN PEMBELAJARAN... 6

1. Kelas I... 6

2. Kelas II... 9

3. Kelas III... 12

4. Kelas IV ... 15

5. Kelas V ... 16

6. Kelas VI ... 17

B. SARANA DAN PRASARANA ... 19

C. KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH ... 20

BAB III : PENUTUP Keesimpulan... 21

Pelajaran yang didapat dari observasi... 21

LAMPIRAN ... 22

(3)

PROFIL SEKOLAH

NamaSekolah : SD NegeriTarikolot

No. IdentitasSekolah : 10090

No. StatistikSekolah : 101021527009

NPSN : 20213116

KodeDesa : 0215270007

AlamatSekolah : Dusun II

Desa : Tarikolot

Kecamatan : Cibeureum

Kabupaten : Kuningan

Provinsi : Jawa Barat

KodePos : 45588

E-mail : sdn.tarikolot@yahoo.com

Status Sekolah : Negeri

TahunPendirian : 01-01-1968

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan, agar kita dapat mengetahui proses pembelajaran dikelas. Dan metode serta strategi apa yang digunakan oleh seorang guru ketika mengajar, serta media apa yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, Sehingga proses pembelajaran dikelas dapat berjalan dengan efektif.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan pula bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka merealisasikan peraturan tersebut di atas, proses belajar mengajar perlu ditata secara terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien.

Oleh karena itu guru harus mampu memilih metode yang efisien dan efektif sehingga tuntutan diatas dapat terpenuhi. Pelaksanaan suatu metode pembelajaran diperlukan satu atau lebih teknik. Tidak hanya metode pembelajaran, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang model, media dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan dalam suatu proses belajar mengajar.

B. TUJUAN OBSERVASI

Jadi tujuan dari observasi ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran disetiap tingkatan sekolah dasar

2. Mengetahui metode, model dan strategi pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

(5)

3. Untuk mengetahui dan membahas masalah atau kendala yang muncul dalam proses pembelajaran.

C. LANDASAN TEORITIS

Menurut teori Gestalt belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi apabila siswa mengunakan lingkungan. Belajar adalah sustu proses yang bertujuan eksploratif, imajinatif, dan kreatif. Belajar selalu diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tingkat tinggi dan berfikir tinggi. Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh.

Wina (2008: 207) menyatakan bahwa mengajar merupakan proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. Kemudian Suhermi (2006:

18) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelas atau sekolah yang memungkinkan kegiatan peserta didik belajar matematika sekolah.

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi anatara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.

Untuk menerapkan pembelajaran yang efektif perlu adanya metode dan strategi yang harus ditempuh agar peserta didik itu mudah mengerti dan merasa senang selama proses belajar mengajar berlangsung.

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan peserta didik diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif.

Pengunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya antara peserta didik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kelas I

a. Proses Belajar Mengajar Di Kelas 1 SD

Sebelum membahas tentang proses belajar dan mengajar di kelas 1 SD, mari kita ulas sedikit apa yang dimaksud dengan belajar dan mengajar. Menurut S Nasution (1982:39) Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.kemudian ada juga yang menyatakan bahwa Belajar adalah upaya aktif individu dalam mereaksi lingkungan, sehingga terjadi perubahan pada seseorang karena adanya pengalaman atau berinteraksi dengan lingkungan.

Sedangkan mengajar merupakan segala upaya yang disengaja dalam memberi kemungkinan pada siswa untuk terjadinya proses belajar siswa dengan tujuan yang telah dirumuskan.

Seperti yang telah kita ketahui anak-anak merupakan suatu masa dimana terdapat rasa ingin tahu yang tinggi, masa-masanya bermain, aktif, susah diatur dan lain-lain yang bermuara pada kesenangan. Nah dari hasil kemarin observasi di SDN Tarikolot saya temukan banyak hal unik tentang anak-anak(khususnya kelas 1 SD),guru pengajar, dan suasana pembelajaran yang berlangsung. Awalnya saya berfikir mengajar anak-anak itu sangat mudah karena saya hanya memandang tingkat kesulitan pelajarannya saja, hampir tidak ada kesulitan dalam bentuk materi ajar, namun ternyata yang membuat susahnya itu adalah bagaimana cara penerapannya kepada anak-anak agar materi ajar yang disampaikan bisa diterima, dimengerti, difahami dan diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.

Proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru kelas 1 SD yang saya observasi cukup bagus dan terbukti efektif. Ibu guru mengawali pembelajaran dengan mengajak murid-murid untuk berdo’a terlebih dahulu. Kemudian menyapa murid-murid dengan penuh keceriaan yang menimbulkan kesan positif pada murid- murid yang akan belajar. Diawal guru mencoba mengulas sedikit pelajaran yang telah diberikan hari sebelumnya sebagai penguatan dan pengetesan sejauhmana pemahaman siswa.

(7)

Pada saat pengulasan itu karena guru memakai sistem tanya jawab terciptalah situasi yang aktif namun tetap kondusif, suasan belajarpun terasa lebih hidup karena adanya interaksi antara guru dan murid.

b. Model dan Pendekatan Pembelajaran yang digunakan

Jika dibangku kuliah saya merasa sedikit pusing dan aga sulit dalam memahami model dan pendekatan pembelajaran, namun dilapangan dengan mudahnya guru tersebut menerapkan model-model dan pendekatan-pendekatan yang bervariasi dalam proses belajar mengajar. Dalam penyampaian materi guru memberikan satu tema secara garis besarnya saja atau hanya judulnya saja kemudian mengajak siswa untuk dapat mengembangkan tema tersebut.secara tidak sadar siswa terangsang dan mencoba mengkonstruksi pengetahuannya secara bebas (tidak terbatasi oleh pengetahuan guru) ini merupakan pendekatan konstruktivistik.

Selanjutnya guru memakai model pembelajaran tanya jawab dan antusias murid pun cukup bagus, hampir semuanya berkompetisi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Jika murid tersebut menjawab dengan benar atau mendekati benar, guru tersebut tidak sungkan memberikan penghargaan seperti dengan ucapan “Hebat sekali ya, jawabannya benar, murid ibu memang pintar- pintar(sambil mengacungkan ibu jari). Adapun jika jawabannya kurang tepat atau salah guru tersebut tetap memberi apresiasi dengan berkata “ bagus ya jawabannya, sudah mendekati benar(sambil mengacungkan ibu jari). Model pembelajaran terpadu pun diterapkan olehnya. Saat observasi guru tersebut sedang membahas tentang “keluarga”, tapi saat prosesnya terdapat keterkaitan dengan, Matematika, Bahasa Indonesia.Walaupun menggunakan banyak pendekatan dan model pembelajaran tapi guru tersebut tetap memaksimalkan fasilitas yang ada di sekitar lingkungan kelas dan sekolah, walaupun sesekali tidak jarang juga membuat alat peraga untuk mendukung suksesnya proses belajar mengajar.

Untuk menciptakan situasi kelas yang aktif, kondusif, menyenangkan guru tersebut memberi selingan dalam proses belajar dengan bernyanyi, mengajak murid untuk berperan aktif dalam mengikuti intruksi dan mempraktekannya. Disinilah kreatifitas seorang guru berperan. Untuk pencapaian rata-rata setiap pertemuan 75%

dari seluruh siswa .

(8)

c. Karakter Guru Kelas I SD

Karakter yang unik dimiliki oleh guru SD kelas 1 yang saya observasi.

Kenapa, karena dia mempunyai sikap yang tegas namun menyenangkan, pintar, inspiratif, kreatif, adil dalam membagi perhatian yang mencakup pada semua siswa,pekerja keras profesional, dan yang no 1 nya adalah Penyabar dan pengayom.

Saya pikir saya tidak berlebihan mengungkapkan hal itu karena sudah lebih dari 15 tahun guru tersebut yang bernama Ibu Hj Nunung S.Pd dipercaya untuk mengajar kelas 1 SD.

Pintar tercermin dari pengajarannya yang mengadopsi berbagai pendekatan dan model pembelajaran, dan mengetahui kondisi/karakter peserta didiknya.

Inspiratif bu Hj Nunung merupakan inspirasi bagi murid-murid dan teman-teman gurunya. Kreatif, cara mengajarnya yang selalu di selingi dengan nyanyian atau hal-hal yang membuat murid-murid nyaman saat belajar. Semua murid terawasi dan terkontrol dengan baik dan secara merata. Pekerja keras dan profesional tercermin dari sikapnya Bu Hj Nunung yang tidak menyerah untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru walaupun dari segi usia beliau sudah tidak muda lagi. Namun itu tidak dijadikannya sebagai alasan untuk tidak mengajar.

d. Kesulitan saat Mengajar Kelas I SD

Untuk kesulitan yang dihadapi saat mengajar siswa tingkat SD kelas I, berdasarkan pengamatan salah satunya adalah mereka susah diatur, belum tahu aturan, masih inginbebas untuk bermain. Jika guru yang mengajar belum faham tentang karakter siswanya , pasti akan menimbulkan berbagai macam kesulitan.

Sekilas mungkin semua orang menganggap mudah (menyepelekan) untuk mengajar siswa tingkat dasar terutama kelas 1, namun dibalik itu semua ada hal yang tidak mereka fahami tentang bagaimana susahnya mengajar siswa yang masih senang bermain dan dengan keberagaman karakter yang mereka miliki. Terlebih di usia dini ( kanak-kanak ) yang notabene sedang asyiknya menikmati beragam hal –hal yang menyenangkan.

(9)

2. Kelas II

a. Gambaran Umum

Untuk langkah-langkah kegiatan belajar mengajar Sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal

a) Guru memimpin doa bersama.

b) Guru mengabsen siswa.

c) Guru mengkondisikan kelas.

2) Kegiatan Inti

a) Guru mendemonstrasikan cara mengerjakan perkalian dan penjumlahan.

b) Guru bertanya jawab dengan siswa sehingga sebagian siswa aktif di dalam kelas.

c) Guru membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dan sumber tugas itu dari guru itu sendiri.

d) Guru meminta melaporkan hasil kerja dengan mendatangi tempat duduk guru dengan memberikan nilai.

e) Guru bersama siswa membahas hasil kerja bersama-sama.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru memberikan evaluasi dari hasil belajar pada saat itu.

b) Guru menegaskan kembali atau menyimpulkan materi tentang penjumlahan dan pengurangan.

c) Guru memberikan latihan soal sebagai PR atau tugas rumah.

d) Kemudian guru menutup pelajaran dengan doa.

b. Kondisi Proses Pembelajaran Matematika di kelas II

Proses pembelajaran matematika di SD Negri Tarikolot pada kelas II, baik dari segi siswa maupun guru cukup baik. Dalam pembelajaran kali itu saya observasi, guru membahas tentang pelajaran Matematika yaitu tantang BAB Perkalian dan Penjumlahan. Awal menyampaikan materi pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan selanjutnya metode Tanya jawab. Selain itu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat jelas sehingga mudah dimengerti oleh siswa.Walaupun siswa sering mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran.Tetapi guru dalam mengkondisikan kelas sudah baik, sehingga kelas cukup terkontrol dan kondusif.

(10)

Dalam proses belajar hanya sebagian siswa yang aktif, walaupun guru dalam mengajar sangat aktif . Siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru, mereka kurang berani untuk menyampaikan pendapatnya. Mereka hanya berinteraksi jika guru melontarkan pertanyaan dan menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Selanjutnya guru memberikan soal latihan untuk mereka jawab, guru memberikan 2 buah soal dan menyuruh siswa untuk mengerjakannya. Setelah siswa menulis soal yang di berikan guru, lalu mereka mengerjakannya, sementara siswa mengerjakan soal guru berkeliling menghampiri siswa satu per satu, guru memantau proses siswa dalam mengerjakan soal. Sesudah guru memeriksa pekerjaan siswa lalu guru membahas soal tersebut bersama anak-anak.

1) Analisis dari pihak siswa.

Dari segi siswa, siswa kelas II hanya sebagian siswa yang aktif dan yang lainnya kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

Hal ini karena tidak adanya kepercayaan diri yang tinggi yang dimiliki siswa.

Sehingga mereka hanya mengikuti apa kata guru, mereka tidak memiliki keberanian untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.

2) Analisis dari pihak guru.

Guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat jelas. Hal ini karena guru sangat aktif dalam mengajar dan suara guru yang sangat nyaring sehingga bisa di dengar oleh seluruh siswa. Tetapi siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal ini karena guru dalam menyampaikan materi kurang bervariasi sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran.

3) Analisis dari lingkungan belajar

Faktor lingkungan juga mempengaruhi siswa dalam belajar, baik keadaan kelas maupun teman sejawat. Keadaan ruang kelas II disatukan dengan ruang perpustakaan ini dikarenakan murid kelas II SD Negeri Tarikolot hanya 7 orang, meskipun begitu semangat belajarnya tidak hilang, mereka tetap enjoy dalam belajar. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran cukup kondusif karena guru bias mengkondisikan siswa saat proses KBM berlangsung.

(11)

c. Metode dan Pendekatan yang Dipakai Guru dalam Proses KBM.

Siswa di kelas II SD Negeri Tarikolot Cibeureum sebagian siswa kurang aktif. Hal ini terlihat dalam proses belajar mengajar. Siswa tidak pernah bertanya atau menyampaikan pendapatnya dalam proses belajar. Siswa hanya berinteraksi jika guru yang meminta, yaitu jika guru melontarkan pertanyaan dan meminta siswa untuk menjawab. Sehingga untuk meningkatkan keaktifan siswa, selain guru menggunakan metode tanya jawab dan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus menggunakan metode diskusi dan metode inquiry. Yang mana setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan, oleh karena itu maka kitaharus menyesuaikan metode yang digunakan berdasarkan materi yang diajarkan, kondisi kelas maupun siswa.

(12)

3. Kelas III

a. Metode Yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas 3 yaitu, metode ceramah, metode Tanya jawab, metode penugasan dan metode demonstrasi. Metode ceramah, karena guru menyajikan fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam pengajaran secara lisan.Metode Tanya jawab, karena adanya interaksi guru dengan siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respon lisan dari siswa.Metode penugasan, Karena guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tugas yang dikerjakannya.Metode demonstrasi, karena guru mempertontonkan media yang digunakan dalam pembelajaran.

b. Kegiatan Pembelajaran

1) Pembuka atau Kegiatan Awal

Pembuka atau kegiatan awal pembelajaran adalah kegiatan yang harus ditempuh oleh guru maupun siswa pada setiap proses pembelajaran. Fungsinya yaitu untuk menciptakan suasana awal pembelajran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajran dengan baik.

Pada proses pembelajaran dalam kegiatan awal yang dilakukan oleh Ibu Karnita di kelas 3 dalam mata pelajaran matematika ini yaitu guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira dengan mengucapkan salam, guru mengkondisikan siswa agar kondusif, guru memberikan tujuan materi yang akan disampaikan. Disini guru tidak mengecek kehadiran para siswa dan tidak mengecek ketidakhadiran para siswa karena dalam observasi yang kami lakukan kali ini masuk pada jam pelajaran ke 3 dan 4 Kegiatan seperti itu biasanya dilakukan pada jam pertama pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Pembelajaran dimulai dengan guru mengulang kembali materi pembelajran kemarin mengenai pecahan, guru mengulangnya dengan metode tanya jawab murid-murid ada yang bisa menjawab dan tidak menyebabnya mungkin karena kurang dipahami atau dtidak dipelajrai lagi di rumah.

Setelah pengulangan materi guru langsung memberi tahu murid mengenai judul pembelajarn Matematika kali itu yaitu Perbandingan Pecahan. Guru

(13)

memberitahukan kepada siswa mengenai tujuan pembelaran dari materi Perbandingan Pecahan.

Dalam materi yang diberikan guru kali ini guru menggunakan alat peraga.

Alat peraga adalah segala sesuatu alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya belajar pada diri sendiri.

Alat peraga yang digunakan adalah kertas. Kertas sangat efektif digunakan untuk materi perbandingan pecahan. Mula-mula guru menyuruh siswa maju kedepan kelas untuk mempraktekannya. Guru membawa kertas berukuran besar dengan jumlah 4buah. Kertas tersebut dibagikan kepada 4 orang murid, masing- masing murid dibedakan tugasnya untuk membagikan kertas-kertas tersebut yaitu 1/2, 1/3, 1/6 dan 1/8 pemotongan kertas tersebut tidak lepas dari pengawasan gurunya, karena pasti murid belum tahu bagaimana cara membagikan kertas tersebut agar seimbang ukurannya. Pada saat bersaman dengan pemotongan kertas guru juga memberikan penyampaian materinya kepada siswa. Guru menggunakan alat peraga ini untuk membandingkan pecahan-pecahan, misal bentuk pecahan ½ dan 1/3 akan lebih besar atau lebih kecil mana, disini murid belajar untuk berpikir kritis dengan melihat alat peraga tersebut, murid dapat bernalar sesuai dengan apa yang dia lihat. Guru juga memberikan materinya dengan menggunakan apersepsi kepada siswa.

Setalah pemberian materi diberikan dan murid dapat memahami guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa dalam buku acuan atau buku paket yang dimiliki siswa yaitu halaman 142 mengenai perbandingan pecahan. Murid- murid mengerjakannya dengan tenang dan mandiri atau bekerja sendiri, lalu tugas tersebut dikumpulkan di meja guru, murid menyerahkan tugasnya secra kondusif, guru melakukan penilaian secar lansungsaat itu juga.

Dalam proses pembelajaran terlihat sangat kondusif dan juga guru selalu memberikan pujian-pujiannnya kepada semua murid baik untuk murid yang mengerti dengan materi ataupun yang tidak mengerti karena pujian-pujian tersebut dapat berpengaruh baik dalam semangat, motivasi agar murid lebih baik atau dorongan untuk murid tersebut.

(14)

3) Penutup atau Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup ini guru memberikan kesimpulan dan ulasan kembali mengenai materi yang telah diajarkan dan memberikan tugas atau PR (Pekerjaan Rumah) yang masih mencakup dengan materi Perbandingan Pecahan. Dalam penutup kegiatan pembelajaran kali itu guru membimbing siswa menyimpulkan informasi, dan guru menutup pelajaran dengan do’a.

c. Evaluasi Yang Dipakai Guru 1) teknik penilaian

a) Tes (tertulis, lisan dan praktik/unjuk kerja)

b) teknik observasi/pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar pembelajaran

c) teknik pemberian tugas untuk perorangan yang dapat berbentuk tugas rumah/ proyek

2) instrument penilaian

instrument tes dalam bentuk soal, penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari soal yang tersedia.

d. Pelajaran Berharga

Pelajaran berharga yang dapat saya ambil yaitu kita sebagai guru kelak harus membuat suasana yang menyenangkan tidak membosankan agar siswa-siswi bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Harus menggunakan berbagai macam metode pada satu pelajaran tersebut tidak hanya metode ceramah dan Tanya jawab.

(15)

4. Kelas IV

a. KegiatanAwal

Guru masukkekelasdanmengucapkansalam. Setelahitu guru mengabsen siswa dan membahas materi yang sudah dipelajari pertemuan sebelumnya dengan bertanya kepada para siswa dengan sangat teliti.Pelajaran hari itu mengenaimateri IPA yaitu tentang Bintang.

b. KegiatanInti

1) Guru menjelaskan materi dengan metode tanya jawab, yaitu guru menerangkan sambil bertanya kepada siswa satu per satu.

2) Guru menjelaskan apa saja rasi bintang, dan dimana saja rasi bintang itu berada.

3) Guru mengambilmateritersebutdarisebuahbukupaket yang dimilikinya, sedangkan siswa hanya melihat catatan yang ada didalam buku tulis.

4) Setelah menjelaskan, guru kembali bertanya kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari, dan jika ada yang masih belum bisa menjawab maka siswa tersebut akan terus ditanya dengan pertanyaan yang sama.

5) guru memberikan tugas dengan cara memerintahkan siswa mengambil buku paket yang ada dalam lemari buku dikelas itu.

6) Tugas tersebut kemudian dikerjakan oleh para siswa dengan berdiskusi dengan teman sebangkunya.

7) Setelah tugas selesai, guru langsung mengoreksi tugas tersebut.

c. Kegiatan Akhir

Semua materi telah tersampaikan, dikarenakan waktu istirahat telah tiba guru meninggalkan kelas dan siswapun beristirahat.

(16)

5. Kelas V

a. Kegiatan Awal

Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam, dan mengingatkan kepada siswa bahwa dipelajaran sebelumnya ada tugas untuk mencari lagu daerah, diantaranya lagu tokecang, manuk dadali, tongtolang nangka, dan lain sebagainya untuk dikumpulkan dan dinilai.

b. Kegiatan Inti

Guru melihat program, bahwa pada tanggal 8 april ada program pementasan dipelajaran SBK. Dan gurupun mengingatkan bahwa minggu-minggu sebelumnya para siswa sudah pernah menyanyikan lagu Kuningan Asri, dan gurupun meminta salah satu siswanya untuk menuliskan lirik lagu Kuningan Asri di papan tulis, kemudian seluruh siswapun menyanyikan lagu tersebut hingga berulang kali agar hapal. Dan dilanjut pada penilaian lagu daerah yang minggu sebelumnya sudah ditugaskan kepada siswa untuk dinyanyikan didepan kelas. Setelah semua siswa selesai menyanyikan lagu daerah yang mereka tampilkan didepan, maka gurupun melakukan evaluasi dengan mengkoreksi lagu-lagu daerah yang sudah dinyanyikan tersebut. Ketika pembelajaran SBK gurupun menyediakan media untuk menunjang pelajaran SBK ini dengan menggunakan sound system lewat laptop sekolah untuk memutar musik sesuai dengan lagu yang para siswa akan nyanyikan tersebut. Dan setelah dilihat-lihat ternyata para siswa memang sangat berantusias ketika mengikuti pembelajaran kesenian ini.

c. Kegiatan Penutup

Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan gurupun mengakhiri pembelajaran SBK tersebut dengan membaca Hamdallah bersama-sama dan mengingatkan kembali agar kita teteap mencintai dan melestarikan lagu-lagu daerah.

(17)

6. Kelas VI

a. Kegiatan Awal

Guru masuk ke kelas dan mengucapkan salam. Setelah itu guru menanyakan penjelasan materi yang lalu (Apersepsi) kepada siswa mengenai bumi dan bulan, karena pelajaran mengenai materi IPA telah selesai maka guru membahas kembali BAB awal sampai dengan BAB akhir mengenai Bumi dan Bulan sampai dengan Perkembangbiakan pada makhluk hidup.

b. KegiatanInti

1) Dilakukan antara guru dan murid, Guru bertanya kepada murid mengenai Bumi dan Bulan ( pada saat apersepsi ) dan dijawab oleh murid secara serempak.

2) Guru memulai pelajaran dengan pembahasan selanjutnya mengenai perkembangbiakan pada makhluk hidup, diantaranya perkembangbiakan padatumbuhan, hewan dan manusia, guru menjelaskan tentang materi tersebut kepada siswa di kelas.

3) Guru mengambil materi tersebut dari sebuah buku paket/LKS dan seluruh siswa pun telah memilikinya.

a) Membaca :

 Guru meminta satu orang siswa dari masing-masing kelompok untuk mewakili kelompoknya untuk maju dan membacakan kembali cerita yang telah di tulisnya tadi. Lalu siswa yang di depan membacakan hasilnya secara bergantian.

 Hasil pemahaman dari masing-masing kelompok memang berbeda karena mereka namun maksud dari isi tuganya memang tetap sama.

 Kemudian , setelah itu guru meminta ketua kelompok untuk mengumpulkan tugas menulis tadi berdasarkan kelompok masing-masing dan di simpan di meja guru.

b) Menyimak:

 Guru menyampaikan semua materi yang sebelumnya telah dipelajari untuk mengingat kembali pelajaran yang telah diberikan.

 Guru dan siswa bersama-sama membahas soal yang sebelumnya pernah ada di TO (Try Out) dan membahas soal yang kemungkinan akan muncul di UN (Ujian Nasional) nanti.

(18)

 Guru

mengadakantanyajawabkembalidengansiswadanmemancingpengetahuan danpendapatsiswatentangmateri yang telah di bahas.

c. KegiatanAkhir

Semua materi telah tersampaikan, dikarenakan waktu istirahat telah tiba guru meninggalkan kelas dan siswa pun beristirahat.

(19)

B. SARANA DAN PRASANA SEKOLAH

Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) No. 24 tahun 2007. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.

Jika melihat ke dalam pengertiannya, sarana dan prasana yang terdapat di SD Negeri Tarikolot Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan cukuplah mendukung dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya :

Sarana

 Gedung sekolah yang baik

 Ruangan kelas yang cukup nyaman

 WC

 Perpustakaan

 Meja dan kursi yang masih layak digunakan

 Buku pelajaran

 Gambar-gambar untuk mendukung pelajaran

 Alat peraga pelajaran

 Alat audio visual (pyojector infokus, laptop pembelajaran, CD pembelajaran, dll.)

 Akses internet

 Dll.

Prasarana

 Jalan dalam keadaan baik

 Lapangan upacara cukup luas

 Lapangan voli

 Lapangan sepakbola ada di samping sekolah

 Halaman sekolah tidak terlalu luas namun memadai untuk tempat bermain siswa

 Kebun sekolah terdapat di belakang kelas

 Dll.

(20)

C. KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH

Kepala Sekolah merupakan nahkoda dalam menjalankan sekolah, sekolah akan diarahkan kemana tergantung kepada keputusan seorang kepala sekolah. Oleh karena itu, setiap kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah merupakan penentu keberhasilan sebuah sekolah kedepannya. Dalam hal ini, saya mencari tahu sejauh mana kebijakan Kepala SD Negeri Tarikolot dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekolahnya. Dengan mewawancarai salah seorang guru, saya mendapatkan beberapa informasi tentang kebijakan yang sudah dan biasa dilakukan oleh Kepala SD Negeri Tarikolot, diantaranya :

1. Menerapkan disiplin dalam hal ketepatan datang ke sekolah dengan memberikan contoh selalu datang lebih awal.

2. Selalu mengingatkan kepada anak didik untuk menjaga kebersihan lingkungan.

3. Selalu mendukung dalam hal pengadaan alat belajar seperti, buku pelajaran, dan alat peraga pembelajaran.

4. Selalu mendukung jika ada perlombaan-perlombaan untuk mengasah kemampuan anak didiknya, walaupun penyelenggara lomba bukan dari UPTD Pendidikan Kecamatan Cibeureum.

5. Jika ada guru yang berhalangan hadir, kepala sekolah selalu mengisi kelas yang kosong.

6. Selalu berusaha terus untuk meningkatkan sarana dan prasarana.

7. Dll.

(21)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

“Experience the Good Teacher” merupakan ungkapan yang sangat cocok untuk saya simpulkan dari hasil observasi ini. Jika dikampus banyak teman-teman yang bertanya model dan pendekatan apa yang cocok untuk diterapkan di tingkat sekolah dasar, ternyata semua model dan pendekatan bisa diterapkan hanya bagaimana cara kita menerapkannya. Anak-anak itu unik, mereka mempunyai kemampuan dan potensi yang luar biasa, hanya perlu pendekatan dan pemahaman agar bisa mengerti cara mereka belajar kemudian bisa masuk ke dunia mereka, menyesuaikan, dan menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan yang mereka sukai.

B. Pelajaran yang didapat dari hasil observasi

Semua materi di tingkat sekolah dasar memang mudah, namun penyampaian dan penerapannya yang sedikit sulit, karena itu observasi yang cukup singkat memotivasi diri untuk lebih semangat dan serius dalam mencari ilmu agar menjadi seorang guru yang sesungguhnya yang mampu mengerti karakteristik peserta didik.

(22)

LAMPIRAN

Foto Bersama Guru dan Siswa

(23)
(24)

Kegiatan Pembelajaran Di Kelas

(25)
(26)

Lingkungan Sekolah

(27)
(28)

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran seni tari SD N Bergas Lor 1 terdiri dari beberapa komponen pembelajaran yaitu guru, siswa, tujuan pembelajaran, materi, metode,

sedangkan korektor dan observer Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan hadiah kepada semua tim. Tim Hebat adalah tim C, tim Baik

Suasana kelas sangat kondusif, tertib dan siswa terlihat bersemangat. Sebelum pengambilan nilai dilaksanakan, guru memberikan permainan dan mengulang materi. Dalam

murid %.. Rencana pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode SAS mampu direncanakan guru dengan baik, terlihat dari peningkatan skor kinerja yaitu 3,27 meningkat menjadi

Dapat disimpulkan bahwa dalam pelajaran bahasa Indonesia jika guru sering yang sering memberikan pujian dengan tutur kata yang baik akan di contoh oleh anak

Guru mengingatkan sikap berdoa yang baik 4 Peserta didik dan guru melakukan tepuk semangat 5 Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan dan menyampaikan tujuan pembelajaran

Disini peran guru maupun dosen dituntut memberikan pengajaran yang baik, mampu menciptakan suasana yang kondusif dalam proses belajar daring, menciptakan suatu metode pembelajaran yang

Semua hal yang terdapat dirancangan pembelajaran yang dibuat telah dilaksanakan baik, lengkap dan tepat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan optimal terlihat