• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Selain diatur dalam KUH Perdata, subsidi juga diatur dan dijelaskan dengan sangat jelas dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES). Bagaimana peneliti dapat mengetahui dan mengkaji peraturan seputar subsidi dalam KUH Perdata dan KHES?

Pertanyaan Penelitian

KUH Perdata dan KHES secara hukum tidak setara, namun mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama di hadapan hukum. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis akan melakukan studi banding mengenai : “Penarikan Subsidi Sesuai Rancangan Undang-Undang Ekonomi Syariah dan KUHPerdata”.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Penarikan Subsidi Orang Tua Kepada Anak Dalam Rangka Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus Di Desa Sriharjo Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lmapung Tengah) Oleh Nurul Septiani 2015 STAIN Jurai Siwo Metro. Sedangkan penelitian di atas merupakan penelitian lapangan dan diskusi mengenai pencabutan subsidi orang tua kepada anak dalam kaitannya dengan hukum ekonomi syariah (studi kasus di Desa Sriharjo, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lmapung Tengah).

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan bahan hukum primer yaitu Rangkuman Hukum Ekonomi Syariah (KHES) dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Metode pengumpulan bahan hukum primer dalam penelitian normatif meliputi pendefinisian bahan hukum, inventarisasi bahan hukum yang relevan, dan penelaahan bahan hukum.

LANDASAN TEORI

Hibah

  • Pengertian Hibah
  • Syarat Rukun Hibah
  • Dasar Hukum Hibah
  • Hikah Hibah
  • Cara Pemberian Hibah
  • Penarikan Kembali Hibah

Meskipun terdapat beberapa perbedaan dan persamaan peraturan, namun secara umum peraturan hibah pada kedua bahan hukum tersebut juga banyak terdapat persamaan. Demikian dengan membaca, mempelajari dan membandingkan beberapa artikel yang penulis gunakan sebagai sumber bahan hukum dalam penelitian ini. Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus Di Desa Sriharjo Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah), skripsi, (Metro: STAIN Jurai Siwo, 2015).

Namun penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji bahan hukum, peraturan dan pasal dalam KUH Perdata dan KHES. Bagian ini menjelaskan urutan kerja, alat dan metode pengumpulan bahan hukum primer dan sekunder yang disesuaikan dengan pendekatan penelitian, karena setiap pendekatan mempunyai prosedur dan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini bahan hukum dikumpulkan melalui kajian pustaka dengan cara mengumpulkan, membaca, mengkaji dan mencatat berbagai bahan hukum yang berkaitan dengan penelitian penulis dari sumber bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tersebut kemudian diolah sesuai dengan teknik analisis bahan hukum.

Teknik pengolahan data berupa bahan hukum adalah cara mengolah bahan hukum yang dikumpulkan agar penelitian yang bersangkutan dapat melakukan analisis yang sebaik-baiknya. Dari bahan hukum tersebut dan sesuai dengan yang digunakan maka dilakukan pengolahan bahan hukum dalam penelitian ini. keluar melalui beberapa tahapan yaitu: pemeriksaan bahan hukum, klarifikasi, pengujian, analisis bahan hukum baik primer maupun sekunder, hukum normatif dan formil disertai alasan-alasan penulis untuk dibandingkan satu sama lain hingga mencapai suatu kesimpulan. .

Penarikan Hibah Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi

Jika Wahub melarang penerima donasi untuk menerima donasi sesuai perjanjian donasi, berarti Wahub mencabut donasi tersebut. Kumpulan Hukum Dagang Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. Donatur dapat menarik kembali harta sumbangannya setelah pengalihan, jika penerima menyetujuinya. Jika suami atau istri saling memberi hadiah dalam keadaan masih dalam perkawinan, maka mereka tidak berhak menarik kembali hadiahnya setelah terjadi peralihan harta.

Apabila sesuatu diberikan sebagai ganti hibah dan diterima oleh penerima hibah, penerima hibah tidak berhak menarik balik hibah tersebut. Sekiranya orang yang menerima hibah mendapat manfaat daripada pemilikannya dengan menjual hibah atau membuat hibah lain daripada hibah dan memberikannya kepada orang lain, maka pemberi hibah tidak berhak untuk menarik balik hibahnya.

Penarikan Hibah Dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Dalam hal pemberi atau penerima hibah meninggal dunia, maka hibah tersebut tidak dapat dicabut. Dalam hal yang pertama, barang yang dihibahkan tetap menjadi milik pemberi atau dapat diambil kembali, bebas dari segala tanggung jawab dan ikatan yang mungkin ditempatkan padanya oleh penerima manfaat, beserta hasil dan pendapatan yang diperoleh penerima manfaat. Dalam hal demikian, pemberi hibah dapat menggunakan hak yang sama terhadap pihak ketiga pemilik barang tidak bergerak yang dihibahkan seperti yang dapat dilakukannya sendiri terhadap penerima manfaat. Dalam dua perkara terakhir yang disebutkan dalam pasal 1688, pengalihan barang sumbangan atau jaminan dan beban-beban kebendaan lainnya yang mungkin telah ditanggung oleh penerima barang itu sebelum tuntutan pembatalan sumbangan didaftarkan, tidak dapat diganggu gugat. terhadap pengumuman dalam pasal 616. Segala perpindahan tangan, hipotek atau beban-beban kebendaan lainnya yang dilakukan setelah pendaftaran oleh penerima hibah sebagaimana didaftarkan oleh penerima hibah sebagaimana tersebut di atas, batal, bila tuntutan itu disebabkan oleh penarikan tersebut dikabulkan. .

Penerima hibah, dalam hal tersebut dalam pasal yang lalu, wajib mengembalikan barang-barang yang disumbangkan, beserta hasil dan pendapatnya, sejak hari diajukannya gugatan, atau. Gugatan yang dimaksud dalam pasal yang lalu itu habis masa berlakunya dengan lewat waktu satu tahun, yaitu sejak hari terjadinya peristiwa yang menjadi alasan tuntutan, dan yang dapat diketahui oleh pemberi hibah, maka tuntutan hukum itu tidak dapat diajukan. diajukan oleh pemberi hibah terhadap ahli waris penerima hibah, atau oleh ahli waris pemberi hibah terhadap penerima hibah, kecuali dalam hal yang terakhir ini, bila tuntutan itu diajukan oleh pemberi hibah, atau sekalipun orang itu meninggal dunia dalam jangka waktu yang ditentukan. satu tahun setelah peristiwa yang dituduhkan terjadi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hukum Penarikan Kembali Hibah Dalam Kompilasi

Kemudian dalam KHES pasal 712 tentang penarikan hadiah disebutkan bahwa pemberi hibah dapat menarik kembali harta hibahannya setelah dilakukan pengalihan dengan syarat penerimanya menyetujui 48. Berdasarkan hadits di atas jelas tertulis tidak halal bagi seseorang untuk kembali mengambil apa yang diberikan. Perumpamaan di atas memang cukup kasar dan hina, namun di balik kerasnya perumpamaan ini ada sesuatu yang sangat mulia dan penuh hikmah, yaitu tentang betapa hinanya kelakuan seseorang yang mengambil kembali pemberian yang telah diberikan.

Tidak diperkenankan mengambil kembali benda-benda yang telah dihibahkan, kecuali benda itu merupakan pemberian orang tua kepada anaknya. Bagaimana bisa seseorang merelakan hartanya untuk membantu orang lain yang membutuhkan dengan janji yang ikhlas tanpa mengharapkan bantuan apa pun, namun kemudian mengambil kembali apa yang telah diberikannya?

Perbedaan Dan Kesamaan Hukum Penarikan Kembali

Perbedaan dan persamaan undang-undang pencabutan hibah dalam penyusunan hukum syariah ekonomi (KHES) dan kitabnya. Persamaan UU Penarikan Hibah Dalam Penyusunan Hukum Syariah Keuangan dan KUHPerdata. Kedua, hibah yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) dan KUH Perdata sama-sama mensyaratkan item tersebut.

Perbedaan Hukum Penarikan Hibah Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dan KUHPerdata. Keempat, jumlah harta yang dihibahkan dalam Ikhtisar Hukum Ekonomi Syariah maksimal sepertiga dari harta warisan.

Pembahasan

Berdasarkan landasan hukum yang menjelaskan boleh tidaknya penarikan harta hibahan dilihat dari keutamaan dan kemanfaatan harta hibahan tersebut, karena bilamana penarikan harta hibahan tersebut tanpa persetujuan dan kepuasan si penerima, maka hak guna yang dihibahkan tidak aktif. syariat yang telah ditentukan seperti penugasan atau ijab kabul dan kabul dalam hibah. Penyusunan Undang-Undang Ekonomi Syariah (KHES) tentang penarikan harta yang telah dihibahkan, diperbolehkan untuk menarik kembali hadiah tersebut, ada pengecualian yaitu: jika wahib menarik kembali hadiah tersebut tanpa persetujuan mauhublah atau keputusan pengadilan, maka hal ini tidak diperbolehkan, karena wahib dianggap merampas harta milik orang lain, dan bila harta itu rusak atau hilang selama berada di bawah kekuasaannya, maka ia harus mengganti kerugian itu, dan bila seseorang memberi hadiah kepada orang tuanya atau kepada saudara-saudaranya atau saudara perempuannya, atau kepada anak saudara kandungnya, atau kepada paman dan bibinya, maka ia tidak berhak atau tidak boleh menarik kembali hadiahnya, dan jika penerima hadiah menggunakan hak miliknya dengan menjual hadiah tersebut atau memberikan hadiah lain. dari hibah dan memberikannya kepada orang lain, maka pemberi tidak mempunyai hak untuk menarik kembali hibahnya dan dalam hal ini apabila pemberi atau penerima meninggal dunia maka hibah tersebut tidak dapat ditarik kembali. Penarikan hibah ini berada di antara Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dan KUH Perdata, sehingga masyarakat yang belum mengetahui tata cara pemberian hibah atau penarikan harta hibah, maka masyarakat sebaiknya membentuk wadah untuk membahas hibah dan hal-hal terkait dengan lebih optimal. dengan muamalah agar masyarakat mengetahui cara muamalah yang baik dan dianjurkan dalam islam.

Bahwa generasi muda khususnya mahasiswa harus selalu kritis dalam segala keadaan, menggali dan memecahkan permasalahan dalam perkuliahan untuk menambah wawasan yang lebih luas serta membuat forum diskusi antara mahasiswa dan guru agar kita dapat lebih baik dan jelas memahami apa yang ingin kita ketahui. tentang alokasi dan penarikan aset yang diberkahi. Idris Ramulyo, Perbandingan Hukum Warisan Islam dengan Warisan dalam KUHPerdata, Jakarta: Sinar Grafis, 2004.

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata, penarikan suatu hadiah tidak diperkenankan, kecuali jika terpenuhi tiga hal, yaitu: hadiah itu tidak dapat ditarik kembali atau hangus akibatnya, tetapi dalam hal syarat-syarat pemberian itu tidak dipenuhi oleh penerima hadiah. , jika orang yang menerima hadiah itu bersalah melakukan atau ikut serta dalam percobaan pembunuhan atau kejahatan.

Saran

Abdurrahmân al-Jazirî, Buku al-Fiqh 'alâ al-Mazâhib al-Arba'ah, Beirut: Dâr al-Fikr, 1972, Juz III. Abu Isa Muhammad, Sunan At-tirmidhi IV, Beirut: Dar Al-Kitab Alamiyah, 1987 Achmad Sanusi, Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Sistem Hukum Indonesia,. Agung Kiswantoro, dkk, Analisis Hukum Pasal 1688 KUHPerdata Tentang Pencabutan dan Pembatalan Sumbangan, Jurnal, Malang: Universitas Brawijaya Malang, 2013.

Abdullah Muhammad bin Idris, Jakarta: Pustaka Azzam, 2006 Imam Hasan Al-banna, Fiqih Sunnah jilid 4, Jakarta: Darul Fath, 2004 Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafis, 2012. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tat Hukum Indonesia, Jakarta, 1986 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Penelitian, Bandung: Alumni, 1990 Kasuwi Saiban. Kholidah, Umi Nur, Studi Banding Penarikan Hibah Pasal 212 KHI dan Pasal 1688 KUH Perdata, Skripsi, IAIN Walisongo, 2012 LJ.van Aveldoom, Pengantar Ilmu Hukum, terj.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Panduan Wafaq, Sokongan dan Wasiat Menurut Al Quran dan Sunnah, Jakarta: Pustaka Imam Ash-Syafi's, 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pelatihan juga memiliki kekuatan yakni adanya kesesuaian antara kondisi dan permasalahan yang dialami oleh guru yakni rendahnya profesionalisme guru dengan tuntutan yang ada

Pada pembiayaan mulia angsuran kolektif dan mulia angsuran arisan, nasabah yang membayar uang muka sebesar 10 % maka logam mulia diberikan minimal pada bulan ketiga, sedangkan untuk

ط ةيبرعلاّةغللابّثحبلاّص خلم ّمادختساّريثأت لا ّةءارقلاّةراهمّىلعّتابيردتلاّةقيرط ّىدل ّذيملات ّلصفلا مبّنماثلا ةسرد ّ ةيقرشلاّجنوبملاّةيموكحلاّةيوناثلا ّيساردلاّماعلل 2017 /

Hipotesis itu menjadi kebenaran yang sementara dapat diterima berdasarkan teori yang melandasinya.30 ةيرظن موهفم نم ثحابلا تعاطتسا ةقباسلا ةينيمتخ في ايلمع ضرفت نا ىلي ام ىلع اذه

‌ل صّخلم ةغللبا ثحبلا لإا ةيسينودن PENGARUH PENGGUNAAN METODE DRILL TERHADAP KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA KELAS X MA MA’ARIF 9 KOTAGAJAH TAHUN AJARAN 2018/2019 ABSTRAK

ﺞﺋﺎﺘﻧ اﺬﻫ ﺎﻬﻨﻣ تﻼﻜﺸﻣ دﺪﻋ كﺎﻨﻫ نأ ﺚﺤﺒﻟا : ١ لﻼﻏﻷا لﺎﻜﺷأ ﻰﻠﻋ ﺔﻳﻮﺑﻷا ﺔﻳﻮﺜﻧﻷا تﺎﻴﺼﺨﺸﻟا ﻲﻫو ﺔﻨﻤﻴﻫ تﺎﻴﺼﺨﺸﻟا ﻰﻠﻋ رﻮﻛﺬﻟا ﻲﺴﻨﳉا دﺎﻬﻄﺿﻻاو ثﺎﻧﻹا ﺔﻴﻧودو ،ﺔﻴﺋﺎﺴﻨﻟا ، ٢ ﻷا ﺮﺛأ لﻼﻏ ﺔﻳﻮﺑﻷا

Bank yang tidak menjalankan prinsip tersebut dapat mengakibatkan bank yang bersangkutan mengalami kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya, bahkan bank dapat gagal

 Mengidentifikasifungsi social dan unsur kebahasaan dari ungkapan menyatakan dan menanyakan tentang teks analytical exposition lisan dan tulis sederhana tentang sesuai konteks 