710 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS
KELAS VIII SMP NEGERI Oleh:
Novia Anzelia Girsang 1) Susy A Sibagariang 2) Benjamin Albert Simamora 3)
Universitas HKBP Nommensen, Pematang Siantar 1,2,3) E-mail :
[email protected] 1) [email protected] 2)
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the jigsaw cooperative learning model on student learning outcomes in class VIII SMP Negeri 2 Tanah Jawa T.A. 2022/2023. The research method used was the one group experiment design method which was carried out at SMP Negeri 2 Tanah Jawa. From the results of data analysis, it was found that student learning outcomes in the experimental class VIII-3 experienced an increase in the average value from 39.69 to 58.44. The number of student results that there are students. In class VIII-4 it decreased from 43.39 to 62.45. There were 5 students who completed. In class VIII-5 there was an increase of 44.53 to 67.03. The number of students who completed there were 7 students. It can be concluded that applying the Jisaw learning model can improve social studies learning outcomes in class VIII SMP Negeri 2 Tanah Jawa.
Keywords: Jigsaw Method, Student Learning Outcomes
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanah Jawa T.A. 2022/2023. Metode penelitian yang digunakan adalah metode one group eksperimen design yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tanah Jawa. Dari hasil analisis data diperoleh hasil belajar siswa pada kelas eksperimen VIII-3 mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 39,69 menjadi 58,44. Jumlah hasil siswa yang ada siswa. Pada kelas VIII-4 mengalami penurunan dari nilai 43,39 menjadi 62,45. Jumlah yang tuntas ada 5 siswa. Pada kelas VIII-5 mengalami kenaikan 44,53 menjadi 67,03. Jumlah siswa yang tuntas ada 7 siswa. Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Jisaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas VIII SMP Negerei 2 Tanah Jawa.
Kata Kunci : Metode Jigsaw, Hasil Belajar Siswa
1. PENDAHULUAN
Menurut Joyce, Weil dan Calhoun dalam Shilpy (2020:12) “model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk perilaku guru menerapkandalam pembelajaran”. Guru harus menggunakan berbagai metode pada pembelajaran agar termotivasi pada peserta didik sehingga hasil akademiknya baik. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebuah metode belajar yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil.
Crouch dan Mazur dalam Kusuma (2018:30) menjelaskan “jigsaw adalah metode yang menekankan belajar dengan membagi ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, tidak terlepas dengan proses belajar mengajar. Tentunya dalam melakukan proses belajar, seorang guru harus memahami strategi mengajar dan mengetahui pendekatan yang baik dalam menyampaikan materi belajar
Menurut Nana Sudjana dalam Nurrita (2018:97) “hasil belajar merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu”.
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar IPS
Ke las L
K P R
Jum lah Pese rta Didi k
Jum lah Pese rta Didi k Tun
tas
Jum lah Pese rta Didi k Tid
ak Tun tas
Perse ntase ketunt asan (%)
VII I-1
1 0
2 2
32 22 10 69%
VII I-2
1 1
2 1
32 21 11 66%
VII I-3
1 6
1 6
32 14 18 44%
VII I-4
1 4
1 8
31 14 17 44%
VII I-5
1 7
1 5
32 13 19 41%
VII I-6
1 0
2 2
32 18 14 56%
VII I-7
1 4
1 8
32 17 15 53%
VII I-8
1 5
1 8
33 18 15 54%
VII I-9
1 5
1 8
33 17 16 51%
VII I- 10
1 6
1 7
33 19 14 43%
712 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL
VIII- 11
16 17 33 20 13 57
% Jumla
h 15
4 20
2 35
5 19 3
16 3
54
% (Sumber data: SMP Negeri 2 Tanah Jawa)
Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh persentase prestasi belajar siswa kelas VIII dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)nya yaitu nilai 73.
Berdasarkan data diatas peneliti tertarik untuk meneliti prestasi belajar siswa belum cukup optimal. Salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa karena kurang fokusnya dalam pembelajaran dan salah bergaul dengan teman sekitarnya.
Hal tersebut dikarenakan guru kurang kreatif dalam memilih dan mengembangkan metode atau model pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul skripsi ” Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanah Jawa T.A 2022/2023”.
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Dahlan (Jusmawati,dkk 2021:24) model pembelajaran adalah rencana atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan member petunjuk pada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya. Amin Suyitno (Jusmawati,dkk 2021:24) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan guru agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efesien.
b. Pengertian Metode Pembelajaran Jigsaw
Crouch dan Mazur dalam Kusuma (2018:40) menjelaskan “jigsaw adalah metode yang menekankan belajar bersama dengan membagi ke dalam kelompok- kelompok kecil”. Anita Lie dalam Kusuma (2018:42) mengemukakan bahwa “jigsaw merupakan metode dari pembelajaran kooperatif yang di desain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab, siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain”.
Menurut pendapat Putra (Putra, 2019:5) bahwa “model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah kegiatan belajar secara kelompok kecil, murid belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalamanindividu maupun kelompok”.
Menurut Arends dalam Nurfitriyanti
(2017:156) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Hal ini berarti masing- masing peserta didik dalam kelompoknya dapat menguasai materi yang akan diajarkan kembali kepada teman satu kelompoknya. Dengan mengajarkan kembali maka peserta didik akan lebih kuat pemahamannya.
c. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Agus Suprijono Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, niai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Sedangkan menurut Hamalik (dalam Sulfemi:2018) bahwa “hasi belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Menurut Hamalik dalam Kasim (2019), “hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan”. Guru menggunakan hasil belajar sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai mata
pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru. Salah satu faktor penting yang memengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran adalah hasil belajar (Sugiono dan Rohayati, 2017:32). Sardiman (2014:66) mengemukakan bahwa peserta didik yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak kekuatan untuk belajar. Peserta didik akan lebih berusaha dan tidak mudah menyerah untuk meningkatkan hasil belajarnya ketika mempunyai motivasi tinggi. Sebaliknya peserta didik yang mempunyai motivasi rendah, terlihat tidak tertarik dan acuh.
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode one group design. Metode penelitian one group design adalah kegiatan penelitian yang memberikan tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah memberikan tes akhir (posttest).
Rancangan penelitian ini melibatkan satu kelas yaitu kelas eksperimen untuk diberikan perlakuan.
Pada kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 355 siswa dan sampel sebanyak 65 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas. Variabel dalam
714 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL
penelitian ini adalah model pembelajaran jigsaw dan hasil belajar. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes dan dokumentasi.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Uji Instrumen
Uji Validitas
Menurut Ovan dan Andika Saputra dalam Wahyudi (2020:2) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Validits soal dilakukan di kelas IX, pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan yaitu pilihan berganda sebanyak 25 soal yang akan digunakan sebagai soal pre test dan post test untuk kelas eksperimen. Selain diberikan kepada siswa, guru mata pelajarann IPS juga menjadi validator soal tersebut.
Dari hasil perhitungan uji coba menggunakan Microsoft Excel 2010 dan kriteria uji validitas, masing-masing item dinyatakan valid jika r hitung > r tabel.
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil uji instrumental soal, hasil dari 25 soal yang diujikan pada siswa dinyatakan 20 soal yang valid dan 5 soal tidak valid.
Hanya tes yang valid saja digunakan untuk menguji coba kelas eksperimen . dari 25 soal dapat diperoleh hasil akhir dari uji valid.
Uji Reliabilitas
Berdasarkan uji reliabilitas instrumen yang dilakukan di SMP Negeri 2 Tanah Jawa dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dengan rumus Kuder Rishardon (KR- 20), diperoleh nilai reliabilitas dengan koefisien 0,779 hasil tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini membuat instrumen berguna untuk penelitian.
Uji Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal mana yang diujikan termasuk kategori soal yang mudah, sedang dan sukar. Analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan pentingnya untuk mengadakan perbaikan.. Diketahui hasil perhitungan uji tingkat kesukaran menggunakan Microsoft Excel 2010, diperoleh 1 soal sukar, 15 soal sedang dan 9 soal mudah.
Uji Daya Pembeda
Daya pembeda adalah suatu butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya rendah.
diketahui hasil perhitungan daya pembeda soal menggunakan Microsoft Excel 2010, diperoleh 4 jelek, 12 cukup, 8 baik dan 1 baik sekali.
b. Analisis Statistik Deskriptif
Berdasarkan tabel diatas, nilai minimun pretest eksperimen VIII-3 adalah 10, nilai minimum posttets eksperimen adalah 30. Nilai maksimum pretest adalah 65 dan nilai maksimum posttest eksperimen adalah 80. Nilai minimum pretest eksperimen kelas VIII-4 adalah 10 dan nilai minimum posttest adalah 40.
Nilai maksimum pretest adalah 70 dan nilai maksimum posttest adalah 80. Nilai minimum pretest eksperimen kela VIII-5 adalah 10 dan nilai posttest adalah 50.
Nilai maksimum pretest adalah 70 dan
nilai maksimum posttest adalah 80. Nilai rata-rata pretest dan posttest kelas VIII-3 yaitu 39,69 dan 58,44. Nilai rata-rata pretest dan posttest kelas VIII-4 yaitu 43,39 dan 62,45. Nilai rata-rata pretest dan posttest kelas VIII-5 yaitu 44,53 dan 67,03.
c. Uji Normalitas
Pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan melihat nilai signifikansi dalam penelitian ini yaitu:
0,05. Berikut tabel hasil uji normalitas:
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar
Pre Test Kelas VIII- 3
,117 32 ,200* ,955 32 ,198
Pre Test Kelas VIII- 4
,136 31 ,152 ,956 31 ,233
Pre Test Kelas VIII- 5
,138 32 ,126 ,948 32 ,123
Post Test Kelas VIII- 3
,137 32 ,135 ,953 32 ,178
716 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL
Post Test Kelas VIII- 4
,151 31 ,069 ,967 31 ,436
Post Test Kelas VIII- 6
,146 32 ,080 ,953 32 ,179
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai pre test pada kelas VIII-3 memiliki nilai signifikan 0, 200 > 0,05, nilai pre test pada kelas VIII-4 memilliki nilai signifikan 0,152 > 0,05, nilai pre test pada kelas VIII-5 memiliki nilai signifikan 0,126 > 0,05, nilai post test pada kelas VIII-3 memiliki nilai signifikan 0,135 > 0,05, nilai post test pada kelas VIII-4 memiliki nilai signifikan 0,069 >
0,05, dan nilai post test pada kelas VIII-5 memilii nilai signifikan 0,080 > 0,05. Hal ini menujukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal, karena nilai pretest dan posttest lebih besar dari taraf uji signifikansi yaitu 0,05 sehingga data tersebut berdistribusi normal.
d. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasayarat analisis statistik dioeroleh bahwa data pretest dan posttest berdistribusi normal, sehingga pengujian dilanjutkan dengan perhitungan uji t (parsial) dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 22 yang bertujuan untuk mengetahui dugaan sementara.
1. Hasil uji t pengaruh nilai kelas VIII-3 diperoleh thitung sebesar -8,803 < dari ttabel 1,661 dan nilai signifikannya sebesar 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya model pembelajaran tipe jigsaw berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar.
2. Hasil uji t pengaruh nilai kelas VIII-4 diperoleh thitung sebesar -6,182 < dari ttabel 1,661 dan nilai signifikannya sebesar 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya model pembelajaran tipe jigsaw berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar.
3. Hasil uji t pengaruh nilai kelas VIII-5 diperoleh thitung sebesar -6,883 < dari ttabel 1,661 dan nilai signifikannya sebesar 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya model pembelajaran tipe jigsaw berpengaruh negatif dan signifikan terhadap hasil belajar.
5. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian , maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2 Tanah Jawa tahun ajaran 2022/2023
Saran
1. Bagi Guru
Bagi guru mata pelajaran IPS, dapat memilih dan menentukan model pembelajaran yang tepat yang akan diajarkan sehingga pembelajaran lebih tertarik, tidak monoton dan siswa lebih semangat dalam belajar. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw.
2. Bagi Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti lanjutan dapat sebagai referensi awal dan dapat melanjutkan ke pembelajaran lain untuk meningkatkan hasil yang lebih optimal.
6. DAFTAR PUSTAKA
Shilphy, A Oktavia. 2020. Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Drono, Sardonoharjo.
Kusuma, Ardi Wira. 2018. “Meningkatkan Kerjasama Siswa dengan Metode Jigsaw dalam Bimbingan Klasikal”.
Jurnal Konselor. Vol. 7(1): hal. 26- 30.Nurmaenah, Neng Cucu. 2020.
“Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Smp Pada Materi Himpunan Menggunakan Pendekatan Saintifik Dengan Setting Model Kooperatif Tipe Jigsaw”.
Jurnal i. Vol. 3(5) hal. 537-546.
Nurrita, Teni. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.
Misykat. Vol 3(1) hal. 171-186.
Ahmad, A. 2020. Pengaruh Penilaian Kelas & Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS. Banten:
Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM)
Lubis, Riri Syafitri. 2020. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa”.
jurnal.uinsu.ac.id. Vol.9 (2) hal. 199- 205.
Paramita, R. W. D., Rizal, N., & Sulistyan, R. B. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif. In Jawa Timur: Widya Gama Press Stie Widya Gama
Kasim, Emi. 2019. “Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Tematik”. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal. Vol.5 (3): hal. 207-214.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
718 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL
Bandung :
Alfabeta, CV.
Kresma, Eka Nella. 2014. “Perbandingan Pembelajaran Konvensional Dan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Titik Jenuh Siswa Maupun Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika”. Jurnal Pendidikan Educatio Vita. Vol. 1 (1) hal. 153-164.
Lestari, Lesta. 2014. “Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Dalam Matematika Antara Yang Mendapat Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Dengan Pembelajaran Konvensional”. Jurnal Pendidikan. Vol. 3(2) hal. 95-108.