• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan media scrapbook pembelajaran ipa materi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengembangan media scrapbook pembelajaran ipa materi"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan ( S.Pd) dalam Bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Disusun Oleh

SENTIA TRI WININGSIH NIM.1811240017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU TAHUN 2022

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi ABSTRAK

Nama : Sentia Tri Winingsih Nim : 18 11240017

Judul Skripsi : Pengembangan Media scrapbook Pembelajaran IPA Materi Daur Hidup Hewan Di Kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu

Kata Kunci : media, scrapbook, daur hidup hewan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media scrapbook Pembelajaran IPA Materi Daur Hidup Hewan Di Kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan model pengembangan Brog dan Gall yang terdiri dari 8 tahap yaitu analisis kebutuhan, tahap pengiumpulan data, tahap desain produk, tahap validasi ahli , tahap revisis desain tahap uji skala kecil, tahap trevisi produk dan tahap pemakaian. Penelitian yang dilakukan hanya saampai pada tahap uji skala kecil. Instrument yang dilakukan yaitu angket validasi terhadap kelayakan media dan respon siswa terhadap media scrapbook pembelajaran IPA materi daur hidup hewan. Subjek dalam penelitian ini 9 orang dosen UINFAS Kota Bengkulu (3 materi, 3 media , 3 bahasa, 1 orang guru kelas dan siswa kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu terdiri dari 15 orang siswa).

Data dari hasil analisis angket dengan menghitung presentase yaitu 84,78 % (ahli materi), 78% ( ahli media) dan 83%( ahli bahasa). Sedangkan hasil dari analisis angket respon siswa yaitu 91% dengan kategori sangat layak. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa media Scrapbook pembelajaran IPA sebagai penujang proses belajar mengajar dalam materi daur hidup hewan untuk SD Negeri 16 kota Bengkulu.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian ini yang berjudul ― Pengembangan Media Scrapbook Pembelajaran IPA Materi Daur Hidup Hewan Kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu‘‘ ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu penulis limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas jasa beliau kita bisa melihat dunia yang terang benderang ini.

Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, sehingga proposal penelitian ini tidak lepas dari adanya bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. KH. Zulkarnain M.Pd. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno ( UINFS) Bengkulu yang telah memfasilitasi penulis dalam menimba ilmu.

2. Bapak Dr. Mus Mulyadi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno ( UINFS) Bengkulu.

3. Bapak Adi Saputra, M.Pd. selaku sekretaris Jurusan Tarbiah Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno ( UINFS) Bengkulu sekaligus dosen pembimbing akademik yang selalu member motivasi, petunjuk dan bimbingan demi keberhasilan penulis.

4. Bapak Abdul Aziz Mustamin, M.Pd.I selaku Ka. Prodi PGMI Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFS) Bengkulu yang telah membantu membimbing dan memotivasi penulis.

5. Dr. Ahmad Suradi, M.Ag selaku pembimbing utama dalam penulis proposal peneliti ini, yang telah membimbing, member masukan, saran, dan nasehat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesikan prosal penelitian ini.

6. Ibu Nurlia Latipah, M.Pd. Si selaku pembimbing kedua yang telah membantu, membimbing, memberi saran dan motivasi penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

(8)

viii

Apabila dalam proposal ini penulisan terdapat kesalahan yang tidak penulis sengaja, penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca. Penulis menyelesaikan proposal ini bukan suatu kesuksesan atau keberhasilan yang patut dibanggakan, akan tetapi ini adalah dasar dari penelitian untuk memulai ketahap selanjutnya.

Bengkulu, April 2022 Penulis,

Sentia Tri Winingsih Nim : 1811240017

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….i

PERNYATAN KEASLIAN ……….ii

PENGESAHAN………iii

NOTA PEMBIMBING………..iv

ABSTRAK……….vi

KATA PENGANTAR………...vii

DAFTAR ISI………..ix

DAFTAR TABEL………..xii

DAFTAR GAMBAR……….xiii

DFTAR BAGAN……….xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 12

E. Spesifikasi Produk ... 13

F. Asumsi Pengembangan ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran ………... ... 15

b. Fungsi Media Pembelajaran………... .... 15

c. Ciri-ciri Media Pembelajaran………. .... 16

(10)

x

d. Tujuan Media Pembelajaran ... 18

e. Manfaat Media Pembelajaran ... 18

2. Media Scrapbook a. Pengertian Media Scrapbook………… ... 19

b. Tujuan Media Scrapbook……….. ... 20

c. Manfaat Media Scrapbook……… ... 20

d. Karakteristik Scrapbook……… ... 20

e. Cara Membuat Media Scrapbook………... ... 21

f. Struktur Isi Media Scrapbook……… .... 22

g. Kelebihan dan Kekurangan Media Scrapbook………. ... 24

3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam………... .... 26

b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam……….... ... 29

4. Materi Daur Hidup Hewan. a. Pengertian Daur Hidup Hewan……… …………...30

b. Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis……….. .... .31

c. Daur Hidup Hewan Metamorfosis ... .33

1. Metamorfosis Sempurna ... .33

2. Metamorfosis Tidak Sempurn ... .37

B. Kajian Pustaka ... ... .40

C. Kerangka Berpikir………... ... .47

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan………. ... .50

B. Prosedur Pengembangan………. ... .51

C. Subjek dan Objek Penelitian………... ... .61

D. Instrumen Pengumpulan Data……….... ... .62

E. Tempat dan Waktu Penelitian……….... ... .69

(11)

xi

F. Teknik Analisis Data………... ... 70 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Prototaie Produk………...75 B. Pembahasan Hasil Pengembangan………..………..108 C. Pembahasan Produk Akhir………....………118 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………...125.

B. Saran……….126

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Subjek Penelitian………... …….………62

Tabel 3-2 Kisi-kisi Kelayakan Materi ... ………64

Tabel 3-3 Kisi-kisi Kelayakan Media ... 65

Tabel 3-4 Kisi-kisi Kelayakan Bahasa… ... ………...66

Tabel 3.5 Kisi – Kisi Kebutuhan Guru… ... ………67

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kebutuhan Siswa…… ... ………..67

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Respon Siswa…... ………69

Tabel 3.8 Skor Penilaian Validasi Ahli ... 72

Tabel 3.9 Kriteria Kelayakan ... 73

Tabel 3.10 Pensekporan Angket……… .... …………73

Tabel 3.11 Presentase Kriteria Kemenarikan Media ... 74

Tabel 4.12 Hasil Analisis Kebutuhan Guru ... 76

Tabel 4.13 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ... 77

Tabel 4.3 Isi GBIM ... 80

Tabel 4.4 Penilaian Kelayakan Materi ... 89

Tabel 4.5 Saran Revisian dan Perbaikan ... 92

Tabel 4.4 Penilaian Kelayakan Sebelum Media ... 94

Tabel 4.6 Saran dan Revisian Ahli Media ... 96

Tabel 4.7 Penilaian kelayakan Ahli Media setelah di revisi ... 98

Tabel 4.9 Penilaian Kelayakan Bahasa ... 101

Tabel 4.10 Saran Revisian dsan Perbaikan ... 103

Tabe. 4.11 Penilaian Respon Siswa ... 10

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daur Hidup Ayam………...31

Gambar 2.2 Daur Hidup Kucing………32

Gambar 2.3 Daur Hidup Kupu-kupu……….35

Gambar 2.2 Daur Hidup Nyamuk………..36

Gambar 2.2 Daur Hidup Katak………..37

Gambar 2.2 Daur Hidup Kecoak………38

Gambar 2.2 Daur Hidup Belalang………..39

(14)

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfiki ... 49 Bagan 2.2 Langakah-lanagkah Penelitian R&D ... 54

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Petunjuk Pembimbing Lampiran 2 Surat Mohon Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Selesai Penelitian

Lampiran 5 Kartu bimbingan proposal dan skripsi Lampiran 6 Hasil Angket Validasi Ahli Materi Lampiran 7 Hasil Angket Validasi Ahli Media Lampiran 8 Hasil Angket Validasi Ahli Bahasa Lampiran 9 Angket Respon Siswa

Lampiran 10 Dokomentasi

(16)

1 A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar dalam media pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran. Oleh sebab itu salah satu komponen pembelajaran adalah media pembelajaran. Karena media pembelajaran merupakan sarana untuk memberikan perangsang bagi anak supaya proses belajar mengajar terjadi.1 Rangsangan yang dimaksud ini adalah perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan menurut Gagne‘ dan Briggs (dalam Arsyad) ―media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape- recorder kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer‖.2 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran guna memudahkan siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai tujuan pembelajran.

Media memiliki kegunaan yang besar dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Seperti yang diungkapkan Sadiman, kegunaan media dalam pembelajaran antara lain bisa mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan

1 Safrina Junita dan Munzir, ‗Penerapan Media Pop –Up Untuk Pemahaman Sub Tema Keterampilan Rupa Bumi Di Sekolah Dasar‘, Jurnal Tunas Bangsa, Vol 7, No1 (2020).

2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

(17)

daya indera. Penggunaan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi dalam kelas akan meminimalisir waktu yang dibutuhkan guru untuk menyampaikan isi pembelajaran.3 Kemp&Dayton dalam Arsyad mengungkapkan bahwa media memenuhi tiga fungsi utama yakni memotivasi, menyajikan informasi dan memberi instruksi.4 Berdasarkan uraian tersebut, fungsi dari penggunaan media pembelajaran antara lain sebagai alat untuk menarik perhatian siswa, menyampaikan materi pembelajaran, serta membantu siswa untuk memahami materi yang dipelajari. Sejalan dengan Hamalik (dalam Wisnu Lazuardi Yusuf) yang mengungkapkan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, mempercepat proses pembelajaran, dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disampaikan guru di dalam kelas.5 Lebih detail fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Fathurrohman & Sutikno antara lain; (1) Menarik perhatian siswa, (2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, (3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), (4) Mengatasi keterbatasan ruang, (5) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, (6) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, (7) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan, dan (8) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.6 Maka dari itu media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.

Sebab Media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran karena guru dapat menyampaikan materi kepada siswa menjadi lebih bermakna dan Guru tidak hanya menyampaikan materi berupa kata-kata tetapi dengan menggunakan buku cetak dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat membawa

3 Arif S Sadiman, Media Pendidikan (Jakarta: PT Raja, 2010).

4 Arsyad.

5 Wisnu Lazuardi Yusuf, ‗Pengembangan Multimedia Interaktif Pelajaran Baca Tulis Aksara Jawa Dengan Sandhangan‘, Jurnal Inovasi Dan Teknologi Pendidikan: Jurusan Teknologi Pendidikan- UM, 2018.

6 Sobry. Fathurrohman, Pupuh & Sutikno, Strategi BelajarMengajar (Bandung: Refika Aditama, 2009).

(18)

siswa untuk memahami secara nyata materi yang di sampaikan melalui media tersebut. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien.7 Media pembelajaran dikatakan bermutu apabila media yang mampu meningkatkan motivasi pembelajaran, praktis dan mudah dipergunakan, merangsang dan menarik perhatian siswa, serta memiliki kemampuan dalam memberikan tanggapan, umpan balik termasuk mendorong siswa melakukan praktek pembelajaran dengan benar. Adapun manfaat yang diberikan media pembelajaran kepada siswa menurut Sudjana & Rivai mengemukakan manfaat media antara lain:

menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar dan menjadi metode alternatif dalam belajar karena siswa tidak semata-mata mendapatkan pembelajaran dari satu sumber. 8 Namun dalam media pembelajaran juga dibutuhkan sebuah pengembang yang memiliki ketentuan dan sistematis sesuai dengan fakta yang ada nantinya maka dari itu peneliti ini menggunakan teori pengembangan menurut Sugiyono yang di kembangkan oleh Brog and Gall.

Oleh sebab itu, media pembelajaran sangat penting apa lagi dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam karena sering dihindari siswa, sistem pembelajarannya terbilang monoton sehingga membuat mereka merasa jenuh terhadap pembelajaran dan buku cetak yang disediakan memiliki bacaan penjelasan panjang dan rumit akibatnya siswa sulit untuk memahami bacaan karena banyak istilah asing, materi yang terlalu padat, siswa terkesan mau

7 A. Tabrani dan Daryani Rusyan, Penuntun Belajar Yang Sukses, Nine Karya (Jakarta, 1993).

8 Anjar Purba Asmara, ‗Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Tentang Pembuatan Koloid‘, Jurnal Ilmiah Didaktika, 15 No 2 (2008), 157–58.

(19)

tidak mau menghafal materi, terbatasnya media pembelajaran, dan penguasan guru akan materi lemah maka dari itu inovasi harus dilakukan agar pemahaman mereka tentang ilmu pengetahuan alam dapat dirubah. Dengan menggunakan media yang menarik, unik dan sederhana dapat menimbulkan minat belajar mereka dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam. Mempermudah untuk memahami konsep pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran salah satunya yaitu media Scrapbook yang merupakan media diterapkan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam materi daur hidup hewan. Dengan menggunakan media scrapbook pada materi daur hidup hewan dapat memperjelas tentang khayalan bagaimana tentang sistem perubahan daur hidup hewan dengan materi ini pun lebih menarik perhatian siswa untuk pembelajaran di dalam kelas. Jika media tersebut diterapkan dalam pembelajaran maka minat membaca akan lebih tinggi karena penasaran pada materi daur hidup hewan yang diterapkan.

Berdasarkan masalah di atas, maka media pembelajaran yang unik dan menarik dibutuhkan untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Dengan media Scrapbook dapat menarik minat belajar dari membaca hingga memahami isi materi daur hidup hewan. Karena dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam pada materi daur hidup hewan, siswa yang minim pemahaman materi dapat menggunakan media yang mudah untuk membuatnya, sehingga peserta didik mampu memahaminya. Menurut murjaim menyatakan bahwa scrapbook merupakan suatu kegiatan seni menempel di kertas dan menghias menjadi karya kreatif. Dalam dunia pendidikan penggunaan Scrapbook sebagai media pembelajaran masih jarang digunakan.9 Scrapbook merupakan salah satu seni menempel hiasan di atas kertas kemudian menghiasnya dengan karya yang kreatif. Sehingga kita dapat

9 Murjainah, ‗Pengembangan Digital Scrapbook Pembelajaran Geografi Dngan Komfetisi Dasar Menganalissi Kecenderungan Perubahan Lisofer Di Muka Bumi Di Kelas X SMA‘, Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembanga, 2016, 30.

(20)

menggambarkan konsep materi daur hidup hewan di dalam scrapbook dengan mengemasnya menjadi sebuah buku tempel yang unik sehingga menarik untuk dibaca. Di dalam scrapbook akan berisikan materi ilmu pengetahuan alam pada materi daur hidup hewan terdapat gambaran yang menggambarkan konsep dari daur hidup hewan dan penjelasan inti untuk memahami konsep, dan contoh berupa gambar yang menunjukan bahwa daur hidup hewan baik itu secara sempurna maupun tidak sempurna yang menarik. Bentuk contoh dapat berupa gambaran lukisan dan gambar tempel yang menarik peserta didik untuk memikirkan konsep materi tersebut. Dengan adanya media dapat mengubah pandangan jika ilmu pengetahuan alam itu tidak sesulit yang kita bayangkan karena sesungguhnya pembelajaran ilmu pengetahuan alam itu mudah dipahami apabila penyempaian pesan guru itu menarik dan jelas karena pembelajran ilmu pengetahuan alam itu ada dalam kehidupan sehari- hari dan kita alami.

Sesuai dengan studi lapangan pada tanggal 22 April di SD Negeri 16 Kota Bengkulu terdapat ada beberapa masalah terkhusnya di kelas IV pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam diajarkan oleh guru dengan menggunakan buku paket, LKS dan media charta saat dibutuhkan sehingga diperlukan media pembelajaran lain untuk member nuansa pada pembelajaran ipa pada sekolah tersebut, maka dalam konteks untuk pembelajaran siswa tentang materi Daur Hidup Hewan, media scrapbook Daur Hidup Hewan dapat menjadi salah satu pilihan dalam Peneliti menggunakan media scrapbook daur hidup hewan karena, media ini merupakan jenis media konkret yang dikemas dalam bentuk sebuah buku yang menarik. Dengan penyajian yang menarik, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Dengan demikian peneliti ingin mengembangkan media pembelajaran Scrapbook. Pada materi Daur Hidup Hewan jika disajikan dalam bentuk media Scrapbook akan membantu peserta didik menemukan sendiri konsep

(21)

abstrak yang menjadi pertanyaan-pertanyaan peserta didik melalui media Scrapbook tersebut yang berhubungan dengan materi Daur Hidup Hewan, sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi Daur Hidup Hewan dan mengetahui secara langsung proses perkembangan Daur Hidup Hewan melalui media Scrapbook dibandingkan dengan membaca teks yang panjang dan tampilan gambar saja. Kemudian terdapat gambar yaitu bagian Daur hidup Hewan yang bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik dan menjadikan peserta didik lebih memahami materi tersebut.

Media scrapbook terhadap hasil belajar IPS SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016, Skripsi. Mahasiswa Universitas Lampung Bandar Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Irren ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media scrapbook terhadap hasil belajar kognitif siswa.10 Peneltian selanjutya Setyo Wahyu Wardani dengan judul Pengembangan media Scrapbook pada materi Pengelompokan Hewan untuk siswa kelas 3 Sekolah Dasar, Jurnal.

Mahasiswa Univesitas PGRI Semarang. Faktor yang menyebabkannya salah satunya yaitu cara mengajar masih berpusat pada guru dan media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti memilih menggunakan media scrapbook dalam pelajaran IPA materi pengelompokan hewan. Peneliti menggunakan media scrapbook pengelompokan hewan karena, media ini merupakan jenis media konkret yang dikemas dalam bentuk sebuah buku yang menarik. Dengan penyajian yang menarik diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.11 Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul ―Pengembangan Media

10 Syahritanti Irren, ‗Pengaruh Media Scarapbook Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IX Akutansi Di SMK Muhamadiyah 2 Bandar Lampung‘, 2016.

11 Setyo Wahyu Wardhani, ‗Pengembangan Media Scrapbook Pada Materi Pengelompokan Hewan Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar‘, Jurnal Sekolah, vol2 no 2 (2018).

(22)

Scrapbook Pembelajaran IPA Materi Daur Hidup Hewan di kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu‖.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana analisis kebutuhan dalam pengembangan media Scrapbook pembelajaran IPA pada materi Daur Hidup Hewan untuk siswa kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu?

2. Bagaimana pengembangan media Scrapbook pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu?

3. Bagaimana hasil dari validasi ahli terhadap kelayakan media Scrapbook pembelajaran IPA pada materi Daur Hidup Hewan untuk siswa kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu?

4. Bagaimana Respon kepraktisan Siswa di kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu terhadap media Scrapbook?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaiman analisis kebutuhan terhadap pengembangan media Scrapbook pembelajaran IPA pada materi Daur Hidup Hewan untuk siswa kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan media Scrapbook pembelajaran IPA pada materi Daur Hidup Hewan untuk siswa kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu.

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari validasi ahli terhadap kelayakan media Scrapbook pembelajaran IPA pada materi Daur Hidup Hewan untuk siswa kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu.

4. Untuk mengetahui Bagaimana Respon kepraktisan Siswa di kelas IV SD Negeri 16 Kota Bengkulu terhadap media Scrapbook.

(23)

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Dapat menambah wawasan peneliti mengenai cara dan langkah-langkah pengembangan media scrapbook sehingga dapat berguna bagi peneliti selanjutnya.

2. Praktis a. Bagi Guru

Media pembelajaran scrapbook akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi dalam pembelajaran dan memberikan inovasi bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran IPA materi lainnya.

b. Bagi peserta didik

Melalui desain yang kreatif dan bervariasi pada scrapbook akan membuat peserta didik semangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.

c. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk media pembelajaran scrapbook yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Media scrapbook dikembangakan sesuai dengan materi Daur Hidup Hewan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Media scrapbook dirancang untuk digunakan sebagai sumber belajar Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA).

3. Media scrapbook dikembangkan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah dicari sebagai pembuatan media.

(24)

4. Media scrapbook yang dikembangkan mudah dibuat sesuai dengan bahan-bahan yang bisa ditemui dimana- mana karena menggunakan bahan yang menarik

5. Tampilan Media scrapbook sangat menarik dengan materi yang mudah dipahami serta dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik sehingga dapat mendorong siswa untuk semangat belajar dan konsentrasi saat belajar.

6. Sasaran produk yaitu kelas IV sekolah dasar.

F. Asumsi Pengembangan

Pengembangan media scrapbook ini didasarkan pada beberapa asumsi, bahwa:

1. Siswa SD belum memahami benar materi daur hidup hewan.

2. Siswa dapat melakukan proses pembelajaran secara aktif apabila ada sarana belajar menggunakan media pembelajaran salah satunya pembelajaran scrapbook.

3. Media pembelajaran scrapbook ini dapat menambah pengetahuan dan semangat belajar siswa.

(25)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pebelajaran adalah alat yang membantu proses belajar dalam memperjelas makna pesan yang disampaikaan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. 12 Media pembelajaran juga merupakan sarana untuk memberikan perangsang bagi anak supaya proses belajar mengajar terjadi.13 Rangsangan yang dimaksud ini adalah perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Sedangkan menurut Gagne‘ dan Briggs (dalam Arsyad) ―media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape- recorder kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer‖.14 Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran guna memudahkan siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai tujuan pembelajaran.

b. Fungsi Media pembelajaran

1. Menampilkan benda dan peristiwa yang ada di masa lampau dengan perantara gambar, video, film, atau media lainnya,

12 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Rajawali, 2013).

13 Safrina Junita dan Munzir.

14 Arsyad.

(26)

sehingga siswa memperoleh gambaran nyata mengenai benda ataupun peristiwa yang dipelajari.

2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi karena jarak yang jauh, berbahaya atau terlarang.

3. Memperoleh gambaran yang jelas mengenai benda/ hal-hal yang sukar diamati karena ukuran yang terlalu besar atau terlalu kecil.

4. Mendengar suara yang sukar diamati.

5. Mengamati binatang yang sukar ditangkap c. Ciri- ciri Media pembelajaran

1. Ciri Fiksatif, Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, melestarikan dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Ciri amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.

2. Ciri Manipulatif Transformasi, Suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulative. Misalnya bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut.

3. Ciri Distributif, Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.15

15 Azhar Arsyad.

(27)

d. Tujuan media pembelajaran yaitu untuk mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga dorongan siswa untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.16

e. Manfaat Media Pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat kita perhatikan sebagai beriku:

1. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi guru.

2. Melalui alat bantu konsep (tema) pengajaran yang abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk kongkrit.

3. Kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton.

4. Segala alat indera dapat menafsirkan dan turut berdialog sehingga kelemahan dari salah satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain.

2. Media Scrapbook

a. Pengertian media Scrapbook

Menurut murjaim scrapbook merupakan suatu kegiatan seni menempel di kertas dan menghias menjadi karya kreatif. 17 Scrapbook ini juga merupakan salah satu karya yang kreatif, berbentuk seperti buku dan memberi kesan visual yang menarik dan special yang terdapat kumpulan foto dan hiasan. 18 Saat ini Scrapbook banyak dimanfaatkan sebagai media pembelajaran kreatif yang disusun semenarik mungkin dan dilengkapi dengan gambar dan materi yang akan diajarkan dengan menggunakan bahan-bahan di lingkungan sekitar. Dapat di simpulkan bahwa scrapbook merupakan benda sejenis album untuk mengumpulkan

16 Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zait, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka, Chipta, 2020).

17 Murjainah.

18 Rispa payuk, ‗Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas V SDN Gisikdrono 03 Kota Semarang‘, 2019.

(28)

dokumen penting berupa foto maupun tulisan yang dirancang semenarik mungkin.

b. Tujuan Scrapbook Dapat mempermudah pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dan mempermudah guru menyajikan informasi karena, besar kemungkinkan pembelajaran bersifat individual serta pemberian informasi yang lebih luas kepada peserta didik melindungi informasi yang disampaikan.

c. Manfaat Scrapbook yaitu media yang dapat meningkatkan produktivitas belajar pada peserta didik dan sebagai alat bantu dalam mengefektifkan dan mengefisienkan waktu pembelajaran.

d. Karakteristik Scrapbook menurut Damayanti pembuatan Scrapbook itu terdapat beberapa karakteristik yang diperhatikan menjadi acuan:

1. Scrapbook berbentuk buku

2. Tema harus sesuai dengan tujuan pembelajaran

3. Data yang dimasukan dalam scrapbook harus fokus pada pokok pembahasan atau materi diajarkan

4. Tidak terlalu banyak hiasan karena tujuan utamanya adalaah sebagai media pembelajran19

e. Cara membuat media Scrapbook yaitu dengan cara manual. Untuk bahan-bahan pembuatan dengan cara manual perlu disiapakan yaitu doubletif, gunting, gambar, lem dan carter. Pembuatan scrapbook ini tergantung dari ide dan konsep dari keingian pembuatan karena bentuknya berbeda-beda. Adapun cara yang dilakukan penelitian untuk membuat media pembelajaran scrapbook, yaitu

1. Mengedintifikasi materi yang terdapat di dalam buku siswa dan guru.

19 Rispa payuk.

(29)

2. Menentukan arah pengembangan untuk memperdalam dan memperluas materi yang akan dibahas.

3. Menentukan tujuan pembelajran, kompetensi dasar, kompetensi inti

4. Membuat peta konsep di media tersebut.

5. Menentukan desain.

6. Mentukan isi materi yang akan di tempelkan di media.

7. Menentukan foto yang sesuai dengan materi yang dibahas dan ukuran foto yang sesuai.

8. Menceta foto sebagai background maupun yang akan digunakan sebagai materi.

9. Menghias kertas yang akan digunakan untuk menempel foto 10. Menempelkan lembaran foto yang sudah di tempel dan di hias

diatas karton yang sudah di fotong sesuai dengan ukuran.

11. Menghias pinggir kertas dengan menyatukan setiap halaman dengan jilid spiral.20

e. Struktur isi media Scrapbook yaitu adanya Kata pengantar, Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti, Indikator, Tujuan pembelajaran, Peta konsep, Materi, Uji kompetesi, Daftar pustaka.

Dari Struktur isi media scrapbook diatas nantinya seperti buku ( ada pendahuluan, isi, penutup) hanya saja penyajian isinya jauh lebih singkat dari pada sebuah buku. Adapun contoh tampilan dari isi media scrapbook dilihat pada gambar 2. 1

20 Karisma Novitasari, ‗Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Scrapbook Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI Kelas V Al-Hayatul Islamiyah‘, 2019.

(30)

1. COVER DEPAN 2. ISI

3. COVER BELAKANG

f. kelebihan dan kekurangan media Scrapbook

1. Kelebihan dari media Scrapbook yaitu, sebagai berikut.:

a. Menarik, Scrapbook dibuat dari bermacam-macam cacatan berharga, gambar cetak, foto, dan masih banyak lainya dengan ditambah berbagai hiasan yang berguna untuk mempercantik tampilanya supaya lebih indah dan menarik dipandang.

b. Bersifat realistis ketika menujukan pokok bahasan. melalui Scrapbook, mereka bisa menampilkan suatu objek yang bersifat nyata dengan perantara gambar cetak dan foto.

c. Mampu mengatasi masalah terhadap terbatasnya ruang dan waktu, media Scrapbook mampu menjadi sebuah alternatif pemecahan masalah.

d. Gampang pembuatanya, cara menciptakan Scrapbook tidak sesulit yang dipikirkan. Hanya saja kita memerlukan pengembangan kreatifitas dan ide.

(31)

e. Dalam membuat Scrapbook bahan serta alatnya sangat mudah sekali didapatkan.

f. Desain mampu dibuat atas kebutuhan pengguna, Scrapbook bisa dibuat berdasarkan kebutuhan pembuatnya. Misalnya gambar cetak, catatan penting, komposisi warna, foto dan tulisan dapat dibuat sesuai kebutuhan siswa.21

2. Kekurangan dari media Scrapbook yaitu,

a. Dalam pembuatan Scrapbook waktu yang digunakan relatif membutuhkan cukup banyak waktu, hal tersebut juga tergantung dari seberapa kerumitan yang digunakan oleh pembuat dalam menyusun Scrapbook, semakin rumit desain dari media maka akan membutuhkan waktu yang lumayan lama.

b. Gambar yang kompleks tidak efisien terhadap proses belajar, menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pemusatan perhatian peserta didik sehingga pokok bahasan yang dipaparkan saat proses pembelajaran tidak akan efektif dan peserta didik merasa sulit untuk memahaminya.

Kelemahan yang dipaparkan perlu adanya solusi untuk meminimalisir kekurangan media Scrapbook, dari analisis yang dilakukan peneliti menemukan solusi yaitu mendesain dan menyusun Scrapbook dengan tingkat kerumitan sedang atau normal namun masih terlihat menarik, serta gunakan gambar atau foto secukupnya sesuai pokok bahasan tanpa menambah hiasan yang berlebihan.22

3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

21 Rifky Ericko Saputra, ‗Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas V SDN Gisidrono 03 Kota Semarang‘, 2020.

22 Rifky Ericko Saputra.

(32)

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis, tersusun secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Secara ringkas dapat dikatakan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang benar Jadi, Ilmu Pengetahuan Alam mengandung tiga hal : proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar), dan produk (kesimpulannya benar).

Ilmu Pengetahuan Alam ini juga besifat kontekstual baik waktu maupun budaya dan Ilmu Pengetahuan Alam proses merujuk suatu aktivitas ilmiah yang dilakukan para ahli Ilmu Pengetahuan Alam.

Sederetan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan tumbuh sebagai hasil observasi dan ekperimentasi serta berguna untuk diamati dan dilakukan ekperimentasi lebih lanjut juga merupakan pengertian dari ilmu pengetahuan alam.23 Maka dapat di simpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan manusia tentang semesta dengan segala isinya yang diperoleh dengan cara terkontrol melalui pengamatan, observasi, eksperimen serta menggunakan prosedur ilmiah yang sistematik sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.

2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Trianto terdapat beberapa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam (IPA) yaitu :

23 Nana Djumhana, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009).

(33)

1. Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan, dan hubungan antar sains dan teknologi.

3. Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan, memecahkan masalah, dan melakukan observasi.

4. Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitive, objektif, jujur terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.

5. Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analitis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.24

Berdasarkan uraian diatas bahwa tujuan dari pembelajaran (IPA) adalah untuk mengembangkan pengetahuan IPA dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang adanya hubungan alam sekitar dengan Tuhan Yang Maha Esa.25

5. Materi Daur Hidup Hewan a. Pengertian Daur Hidup Hewan

Daur hidup hewan adalah urutan tahapan perkembangan makhluk hidup sepanjang hidup (Mikrodo).26 Hewan memiliki tahapan daur hidup yang beragam. Menurut Haryanto daur hidup hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk termasuk kelompok tidak mengalami metamorfis (tanpa metamorfosis), sedangkan

24 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, Dan Implementasinya Dalam KTSP (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).

25 Irawati I, ‗Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Daur Hidup Hewan Menggunakan Model Pembelajaran Kooferatif Tife Team Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Kuprik.‘, 2019.

26 Mikrodo, G. Scine 4A for Elemtary School Year IV Semster I. (Jakarta: Pt Gelora Aksara Pratama, 2010).

(34)

hewan yng mengalami perubahan bentuk termasuk dalam metamorphosis. Hewan dikatakan mengalami metamorfosis apabila mengalami perubahan bentuk yang berbeda dialami sejak lahir/

menetas sampai menjadi hewan dewasa27 1. Daur hidup tanpa metamorphosis

Sebagian besar hewan mengalami daur hidup tanpa metamorfosis. Seperti pada hewan ayam dalam daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Begitu juga dengan kucing.

1) Daur hidup ayam

Gambar 2.1 Daur hidup ayam (Sumber: Syuri, 2011) Telur ayam perlu dierami kira-kira 21 hari agar dapat menetas setelah pertumbuhan bakal anak ayam didalam telur sempurna, telur menetas menjadi anak ayam. Semakin lama anak ayam tumbuh semakin besar. Setelah dewasa, ayam berkembang biak dan menghasilkan telur.

27 Haryanto, Sains Jilid 4 Untuk Kelas IV (Jakarta: Erlangga).

(35)

2). Daur hidup kucing

Gambar 2.2 Daur hidup kucing (Sumber: Syuri, 2011) Daur Hidup Kucing Kucing menghasilkan anak dengan cara beranak (melahirkan) sebelum anaknya lahir, kucing dewasa mengalami masa mengandung selama kira-kira tiga bulan. Setelah itu lahirlah anak kucing yang belum dapat bergerak dengan lincah. Anak kucing ini belum dapat makan sendiri. Dia menyusu ke induknya setelah umurnya dari sebulan, anak kucing baru dapat memakan makanan lain.(Nurcahyo. dkk, )28

1. Daur hidup dengan metamorfosis

Daur Hidup dengan Metamorfosis Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan, metamorfosis dibagi menjadi dua golongan yaitu sebagai berikut:

1. Metamorfosis sempurna (lengkap), Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda bentuknya dengan hewan dewasa. Metamorfosis sempurna antara lain terjadi pada kupu-kupu, nyamuk, dan katak.

28 dkk Nurcahyo, ‗Identifikasi Toksoplasmosis Pada Feses Kucing Secara Mikroskopis Dan Serologis. Jurnal Kedokteran Hewan‘, Jurnal Kedokteran Hewan, Vol. 8 No (2014), 147–50.

(36)

a. Daur Hidup kupu-kupu di mulai di telur kupu-kupu biasanya berbeda pada permukaan daur. Telur menetas menjadi ulat.

Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan.

Selama berhari-hari ulat makan akan tetapi makin lama ulat makan makin sedikit. Demikian pula gerakan ulat makin lama makin lambat. Akhirnya ulat berhenti makan dan tampak tidak bergerak. Sering dengan makin lemah gerakannya, ulat membungkus dirinya dengan benang. Benang itu membuat dari air liurnya. Setelah seluruh tubuhnya terbungkus benang, ulat berubah menjadi kepompong atau pupa. Setelah menjadi kepompong, ulat berhenti makan. Secara perlahan, kepompong berubah sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu–kupu dewasa akan bertelur lagi dan meletakan telurnya diatas dedaunan lagi. Telur-telur tersebutt akan menetas menjadi ulat. Ulat akan menjadi kepompong, berubah menjadi kupu-kupu lagi. Begitu terjadi terus- menerus29

Gambar 2.3 Daur hidup kupu- kupu (Sumber: Syuri, 2011)

29 Safa‘at Tri Bahtiar dkk. Inggit Awanda D.M, ‗Ilmu Pengetahuan Alam Daur Hidup Hewan Dilingkungan Sekolah.‘, 2016.

(37)

b. Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik jentik (tempayak). Jentik jentik hidup dengan cara berenang di air. Jentik-jentik juga mendapatkan makanan di air. Jentik- jentik terus bergerak-gerak di air. Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa dapat berpindah karena dorongan gerakan air. Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk terbang ke udara. Nyamuk dewasa akan kembali ke air untuk bertelur. (Nadifah.

dkk.)30

Gambar 2.4 Daur hidup kecoa (Sumber: Syuri, 2011) c. Daur Hidup Katak dimulai dari telur. Telur katak berada di

air. Telur menetes menjadi kecebong (berudu). Bentuk kecebong seperti ikan teri. Kecebong hidup dan tumbuh dalam air. Kecebong bernapas dengan insang. Kemudian.

Pada kecebong tumbuh sepasang kaki belakang dan disusul sepasang kaki depan. Kecebong berubah menjadi katak muda. Akhirnya ekor katak hilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa

30 dkk Nadifah, ‗Identifikasi Larva Nyamuk Pada Tempat Penampungan Air Di Padukuhan Dero Condong Catur Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas‘, Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, Vol. 10, N (2016), 172–78.

(38)

bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di darat. Katak dewasa bertelur didalam air dan di darat. Katak dewasa bertelur di dalam air. Dari sini, mulailah telur katak menjalani daur hidupnya.31

Gambar 2.5 Daur hidup katak (Sumber: Syuri, 2011) 2. Metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap) Metamorfosis tidak

sempurna dialami hewan yang saat lahir terlalu berbeda dengan hewan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kecoa (lipas) dan belalang.

a. Daur hidup kecoa (lipas) dimulai dari telur. Telur kecoak menetas menjadi lipas muda. Bentuk kecoak muda mirip dengan kecoak dewasa. Bedanya, kecoak muda tidak bersayap.

Kecoak muda tumbuh dan berubah menjadi kecoak dewasa.

Kecoak tidak melalui tahap pupa. Kecoak dewasa memiliki sayap, kecoak dapat terbang.32

31 Syuri, IPA Aktif (Jakarta: Esis, 2011).

32 Syuri, IPA Aktif (Jakarta: Esis, 2016).

(39)

Gambar 2.6Daur hidup kecoa (Sumber: Syuri, 2011)

b. Daur Hidup Belalang Metamorfosis belalang tergolong jenis metamorfosis tidak sempurna karena tidak mengalami fase kepompong atau pupa. Metamorfosis belalang hanya melalui 3 tahapan utama, yaitu fase telur, fase nimfa, dan fase belalang dewasa. Metamorfosis belalang mengikuti urutan tahapan mulai dari fase telur, nimfa, dan fase belalang dewasa. Skema tahapan proses metamorfosis tidak sempurna pada belalang tersebut dijelaskan seperti pada gambar di bawah ini.33

Gambar 2.7 Daur hidup belalang (Sumber: Syuri, 2011)

33 Syuri, IPA Aktif (Jakarta: Esis, 2016).

(40)

B. Kajian Pustaka

1. Irren Syahritanti dengan judul Pengaruh media scrapbook terhadap hasil belajar IPS SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016, Skripsi. Mahasiswa Universitas Lampung Bandar Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Irren ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media scrapbook terhadap hasil belajar kognitif siswa. Perbedaanya yaitu dari Jenjang Peneliti, Metode penelitian, Tujuan penelitian dan Mata Pelajaran dalam Penelitian. 34

2. Setyo Wahyu Wardani (2018) dengan judul Pengembangan media Scrapbook pada materi Pengelompokan Hewan untuk siswa kelas 3 Sekolah Dasar, Jurnal. Mahasiswa Univesitas PGRI Semarang. Faktor yang menyebabkannya salah satunya yaitu cara mengajar masih berpusat pada guru dan media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti memilih menggunakan media Scrapbook dalam pelajaran IPA materi pengelompokan hewan. Peneliti menggunakan media scrapbook pengelompokan hewan karena, media ini merupakan jenis media konkret yang dikemas dalam bentuk sebuah buku yang menarik. Dengan penyajian yang menarik diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Perbedan dengan penelitian yang saya lakukan, Perbedaannya pada Teknik pengumpulan data penelitian, model pengembangan, materi dan tujuan penelitian.35

3. Dinda Melia Rahmawati (2019) degan judul pengembangan Media Scrapbook pada Mata pelajaran IPA Materi PembentukanTanah dikelas

34 Irren.

35 Setyo Wahyu Wardhani.

(41)

V Sekolah Dasar‖36 (1) pengembangan media lembar Scrapbook yang merupakan media yang terdiri dari materi pembealajaran IPA tentang proses pembentukan tanah yang dibuat sederhana mungkin sesuai dengan karakteristik siswa (2) tanggapan siswa dapat dibuktikan dari hasil presentase siswa yang menjawab sebanyak 96% (3) kelayakan media dapat dilihat dari hasil presentase valoidasi kompetensi materi 70%, 81% dalam kompetensi media. Dari hasil evaluasi diperoleh, terlihat bahwa hasil siswa kelas V memiliki skor rata-rata 88>KKM.

4. Wardhani (2016) dengan judul ― Pengembangan Media Scrapbook Materi Pengelompokan Hewan untuk Siswa kelas III Sekolah Dasar.

Tujuan peneliti ini adalah untuk melihat kevalitan dari produk yang dihasilkan dan keperaktisan produk. Untuk melihat valid atau tidaknya produk dilakukan dengan cara validasi media pembelajaran dan validasi materi pada pakar ahli media dan materi .keperaktisan produk dapat ukur melalui angket respon siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa produk yang dihasilkan valid dan peraktis digunakan dan termasuk dalam kriteria sangat baik. 37

5. Penelitian yang dilakukan oleh Murjainah dengan mengembangkan digital Scrapbook untuk menganalisis kecenderungan perubahan litofesfer di muka bumi dalam pembelajaran Geografi di SMAN 4 Palembang Kelas IX. Hasil uji kompetensi yang dilakukan peserta didik dengan menyelesaikan soal pretest dan postest yang berjumlah 25 soal, peneliti menggunakan hal tersebut guna mengukur efek potensial produk yang telah dikembangkan baik atau tidak. Dalam hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan pengembangan digital Scrapbook terbukti valid, praktis dan memberikan efek potensial

36 Dinda Melia Rahmawati, ‗Pengembangan Media Scrapbook Pada Mata Pelajaran IPA Materi PembentukanTanah Dikelas V Sekolah Dasar‘, 2019.

37 Wardhani, ‗Pengembangan Media Scrapbook Materi Pengelompokan Hewan Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar‘, 2016.

(42)

terhadap hasil belajar peserta didik. melihat perbandingan rata-rata nilai pretest peserta didik sebesar 63,5 dan postest sebesar 88,21 artinya terjadi peningkatan sebesar 23,66.38 Adapun desain pengembangan digitan scrapbook pembelajaran Geografi ini menggunakan software Macromedia Flash 8. Pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE. Model ASSURE ini menyediakan proses sistematik untuk menciptakan pengalaman belajar.

Perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan terletak pada materi dan aplikasi yang digunakan.

6. Oleh Luciana Suriya Putri, menghasilkan pembuatan Software Mendesain Tampilan Scrapbook Untuk Anak Remaja. Penelitian software ini dapat membantu anak remaja dalam mendesain atau menata album fotonya. Hasil penelitian yang diperoleh tersebut dapat dikatakan berhasil. Perbedan dengan penelitian yang saya lakukan teretak pada materi dan pembuatan media Scrapbook.39

7. Yukeu Heryaneu, Amir, Pepen menghasilkan penelitian media Scrapbook efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis dan mengarang sehingga dapat dikatakan berhasil.40 Perbedaanya dengan penelitian yang saya lakukan terletak pada materi.

8. Rosihah I. dan Pamungkas, A.S (2018) Pada penelitian yang dilakukannya, media Scrapbook buku tempel bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa setelah diterapkannya media

38 Murjainah.

39 Luciana Suriya Putri, ‗Pembuatan Software Mendesain Tampilan Scrapbook Untuk Anak Remaja‘, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, vol 3 no 1 (2014).

40 Pepen Yukeu Heryaneu, Amir, ‗Efektivitas Penggunaan Media Scrapbook Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi‘, Jurnal Pendidikan Bahsa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Seni, UPI, 2015.

(43)

Scrapbook pada pembelajaran. 41 Materi yang digunakan adalah lingkungan alam dan buatan, media Scrapbook ternyata membawa dampak yang besar terhadap nilai materi pelajaran yang meningkat.

Perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan terletak pada materi.

9. M. T aufiq, N. R. Dewi, A. Widiyatmoko, menghasilkan sebuah media pembelajaran ipa terpadu berkarakter peduli lingkungan tema

―konservasi‖ berpendekatan pada science-edutainment berpengaruh positif terhadap peningkatan tiap indikator tes hasil belajar IPA terpadu tema konservasi. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Perbedan dengan penelitian yang saya lakukan terletak pada materi dan media pembelajaran.42

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti di atas terbukti bahwa media pembelajaran Scrapbook yang efektif dan efisien menunjang respon yang baik dari peserta didik, namun pengembangan oleh para ahli di atas belum ada yang meneliti terkait pengembangan media pembelajaran scrapbook pembelajaran IPA materi Daur Hidup Hewan di kelas IV sekolah dasar, sehingga menurut peneliti media pembelajaran scrapbook yang memiliki banyak variasi baik gambar dan warna akan juga bermanfaat dalam menunjang pembelajaran dan pengembangan media pembelajaran scrapbook dalam pembelajaran IPA materi Daur Hidup Hewan dikelas IV dilakukan.

41 A.S Rosihah, I. dan Pamungkas, ‗Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Konteks Budaya Banten Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar‘, Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 4 (2018), 35–49.

42 A. Widiyatmoko M. Taufiq, N. R. Dewi, ‗Pengembangan Media Pembelajaran Ipa Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema ―Konservasi‖ Berpendekatan ScienceEdutainment‘, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang, 2014.

(44)

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir ini berlatar belakang masalah dari proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD Negeri 16 Kota Bengkulu.

Dikemukakan bahwa media pembelajaran Scrapbook adalah unsur yang sangat penting. Proses pembelajaran sangat berfokus pada metode Buku, LKS, serta sumber belajar yang terbatas hanya dengan buku cetak hal ini membuat pembelajaran terkesan monoton. Untuk membuat kelas menjadi menyenangkan yaitu salah satunya dapat dilakukan dengan cara membuat inovasi pada media pembelajaran. Untuk membuat ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran salah satu bentuk inovasi yang dapat dikembangkan adalah media Scrapbook. Scrapbook salah satu media pembelajaran dalam bentuk buku cetak dan dilengakapi gambar serta penjelasan yang secara rinci dari materi daur hidup hewan dalam pembelajran ilmu pengetahuan alam. Scrapbook merupakan media pembelajaran yang inovatif yang bisa menarik perhatian siswa dalam melakukan proses belajar mengajar. Khususnya kelas IV SDN 16 Kota Bengkulu. Pengembangan media pembelajaran media Scrapbook ini sangat penting untuk menunjang motivasi pembelajaran di dalam kelas. Peneliti berusaha mengembangkan media pengengembangan Scrapbook sebagai media yang digunakan guru maupun siswa. Materi pembelajran yang diangkat yaitu Daur Hidup Hewan. proses pengembangan media ini dilakukan dengan serangkaian proses penelitian. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai beriku.

(45)

Bagan 2.1 Kerangka berfiki media Scrapbook pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi daur hidup hewan

Permasalahan

Penggunaan media pembelajaran masih minim sehingga siswa malas dan tidak

efektif untuk belajar.

Pengembangan media Scrapbook pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

materi Daur Hidup Hewan.

Siswa dapat memahami materi lebih mudah, baik dari segi isi

Hasil

Media pembelajaran ilmu pengetahuan alam media Scrapbook

materi daur hidup hewan Harapan

Solusi

(46)

31 BAB III

METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan

Menurut Sugiyono Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut.43 Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah media Scrapbook pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Daur Hidup Hewan. Penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah menurut Brog&Gall dikuti oleh Punaji Setyosari adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan mengvalidasi produk pendidikan44

Metode ini sudah banyak digunakan pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bemotor, pesawat terbang, bangunan gedung bertingkat dan alat- alat rumah tangga yang modern di produksi melalui penelitian dan pengembangan. Dalam hal ini produk yang dihasilkan penelitian R&D di harapkan dapat meningkatkan prodiktivitas pendidikan yang berkualitas dan lulusan yang relevan dengan kebutuhan.45

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses digunakan untuk mengembangkan dan memvalidkan produk yang dikembangkan dalam pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk

43 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2018).

44 Punaji Satyosari, Metode Penelitian Dan Pengembangan (Jakarta: kencana, 2012).

45 Sugiyono.

(47)

guru, materi belajar, bahan ajar. Hasil yang dikembangkan yaitu media Scrapbook materi Daur Hidup Hewan.

Model pengembangan diartikan sebagai suatu representasi baik visual maupun verbal. Model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan46 Model penelitian dan pengembangan menurut Brog & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidkan produk pendidikan.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan menurut Sugiyono yang dikembangkan oleh Brog dan Gall. Pengembangan dan penelitian menurut Brog dan Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan mengvalidasi produk pendidikan.47

Brog dan Gall menyatakan bahwa penelitian Research and Development (R&D) memiliki sepuluh langkah, namun peneliti hanya menerapkan tujuh langkah saja karena keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian ini peneliti membatasi langkah-langkah pengembangan hanya tujuh langkah. menurut Hoge, Tandora, & Marrelli prosedur pelaksanaan penelitian pengembangan bukan merupakan langkah-langkah baku yang harus diikuti secara baku.48 Setiap pengembangan dapat memilih dan menemukan langkah-langkah yang paling tepat bagi dirinya berdasarkan kondisi khususnya yang dihadapi dalam proses pengembangan. Penelitian yang dilakukan tidak sampai pada tahapan produksi masal dari produk yang sudah dihasilkan. Adapun langkah-

46 Punaji Satyosari, Metode Penelitian Dan Pengembangan.

47 Punaji Satyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Jakarta: kencana, 2018).

48 Kuni Hidayatal Masrurah, ‗Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Untuk Menilai Pengetahuan Dan Keterampilan Praktikum Siswa SMK Pada Konsep Koloid‘ (Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2016).

(48)

langkah penelitian yang akan dilakukan oeleh peneliti adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian R & D menurut Borg & Gell Dari bagan Langkah-langkah penelitian R & D menurut Borg & Gell dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah pada Research and Development (RnD) dapat berawal dari adanya potensi dan masalah. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan. Maka dari itu Studi pendahuluan dalam penelitian ini di lakukan di SD Negeri 16 Kota Bengkulu dengan melakukan observasi

Potensi dan Masalah HBBBBMASAmasaLAH

Desain Produk

Uji Coba Produk

Revisi Produk Revisi Desain Validasi Desain Pengumpulan Data

(49)

langsung ke SD Negeri 16 Kota Bengkulu tujuanya untuk mengetahui masalah yang ada, dilakukan dengan pengisian angket analisis kebutuhan yang melibatkan 1 orang guru Ilmu Pengetahuan Alam dan 15 orang siswa SD Negeri 16 Kota Bengkulu.

b. Pengumpulan Data

Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya penelitian dan pengembangan membuat desain dari produk yang akan dikembangkan. Produk yang akan dikembangkan media scrapbook.

Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan untuk mendesain produk adalah dengan melakukan tindakan berikut ini, Adapun langkah- langkah dalam pengembangan desain ini yaitu :

1. Mengedintifikasi materi yang terdapat di dalam buku siswa dan guru.

2. Menentukan arah pengembangan untuk memperdalam dan memperluas materi yang akan dibahas.

3. Menentukan tujuan pembelajran, kompetisi dasar, kompetisi inti 4. Membuat peta konsep di media tersebut.

5. Menentukan desain.

6. Mentukan isi materi yang akan di tempelkan di media.

7. Menentukan foto yang sesuai dengan materi yang dibahas dan ukuran foto yang sesuai.

8. Menceta foto sebagai baground maupun yang akan digunakan sebagai materi.

9. Menghias kertas yang akan digunakan untuk menempel foto 10. Menempelkan lembaran foto yang sudah di temple dan di hias

diatas karton yang sudah di fotong sesuai dengan ukuran.

(50)

11. Menghias pinggi kertas dengan menyatukan setiap halaman dengan jilid spiral.49

c. Desain Produk

Desain produk pembuatan media Scrapbook pertama yang dilakukan yaitu pembuatan Outline (pembuatan rancangan yang memuat garis besar (GBIM) yang akan dirancang). Outline media scrapbook berisi rancangan secara mendetail dari sebuah media pembelajaran yang dikembangkan dari hasil penelitian analisis kebutuhan, maka media scrapbook yang dibuat memiliki penyajian yang menarik dan memiliki gambar yang bisa membuat siswa senang untuk mempelajarinya.

Pembuatan media ini dibantu dengan menggunakan aplikasi canva untuk bacground dan microsof word 2007 untuk teks materi diprint maka media bisa dihias dengan cara manual, gambar yang di peroleh dari sumber buku dan internet. Produk berbentuk seperti buku tetapi disetiap lembar buku tersebut merancang tentang materi-materi daur hidup hewan terdapat Cover depan, Kata pengantar, Daftar Isi, KI dan KD, Indikdator dan tujuan pembelajara, Peta konsep, Daur hidup hewan, Tanpa metamorfosis dan metamorfosis, Metamorfosis sempurna, Metamorfosis tidak sempurna, Gambaran proses daur hidup hewan, Soal latihan dan penyelesaianya, Refrensi, Cover belakang. Susunan tata letak dibuat dengan memperhitungkan bahan /komponen, banyak sedikitnya teks dan komposisi warna agar suatu halaman dapat dibaca dengan nyaman oleh pembaca. Tiap halaman dalam media ini dibuat berbeda baik itu hiasanya maupun susunan tiap halaman. Mulai dari pembuatannya menggunakan microsof word 2007 yang dipilih karena mampu mengelolah teks dan aplikasi canva digunakan karena mampu mengelolah bacground tiap warna halaman dan gambar yang dibutuhkan

49 Karisma Novitasari.

(51)

saat pembuatan media. Penambahan komponen pelengkap, pewarna tiap background, dan efek menjadi fokus utama dalam tiap halaman.

d. Validasi ahli

Validasi desain produk merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dan cocok untuk anak usia dini. Produk awal media Scrapbook pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Daur Hidup Hewan diserahkan kepada ahli untuk di evaluasi dan divalidasi produk apakah produk layak atau tidak digunakan. Validasi nantinya dilihat dari tiga aspek yaitu ahli media, ahli materi dan ahli bahasa yang dilakukan oleh ahli bidang masing- masing. Pada tahap ini dilakukan oleh 9 orang validator yang terdiri ahli materi, ahli media dan ahli bahasa.

e. Revisi Desain

Setelah produk awal divalidasi oleh ahli media, ahli materi dan ahli bahasa, langkah selanjutnya yaitu Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki produk sesuai dengan saran dan komentar dari para ahli yang telah ditentukan agar produk menjadi lebih sempurna. Setelah dilakukan revisi desain awal ini dinyatakan layak oleh para ahli, maka produk menjadi desain yang sudah direvisi oleh para ahli/pakar dan teruji secara internal. Sehingga produk uji coba yang telah direvisi dan dikembangkan menjadi layak untuk digunakan.

f. Uji Coba Produk

Uji coba produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba produk betujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak. Dengan uji coba, kualitas produk yang dikembangkan benar-benar teruji secara empiris. Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil untuk mendapat

Gambar

Tabel 3.11   (Penskoran Angket 59 )
Tabel 4.3  (Isi GBIM)
Gambar 4.7 (a.Tampilan Cover Depan, b. Tampilan Contoh Materi   yang dihias, c. Tampilan Cover Belakang)
8. Ilustrasi Sampul Media
+2

Referensi

Dokumen terkait

mapping dengan media benda konkret terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta tahun pelajaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) prosedur penelitian dan pengembangan media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori untuk siswa kelas IV SD

Akan tetapi dalam penerapannya di lapangan IPA masih diajarkan secara terpisah-pisah dan jarang dikaitkan antara konsep pada mata pelajaran satu dengan konsep pada mata pelajaran

Peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dalam KD “ Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran Berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi rangka manusia untuk siswa kelas IV SD Kansius

PENGEMBANGAN MEDIA SCRAPBOOK BERBASIS RME MATERI PERKALIAN KELAS IV SD MUHAMMADIYAH SATU BAWEAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Faktor hambatan dalam pemanfaatan barang bekas sebagai media peningkatan kreativitas siswa kelas IV di SD Negeri 43 Kota Bengkulu pada mata pelajaran SBDP materi membuat kolase,

UPAYA GURU MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 74 KOTA BENGKULU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh