• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT AYU SASKARANI (proposal) fix fix

N/A
N/A
dpwphpi bali

Academic year: 2024

Membagikan "PPT AYU SASKARANI (proposal) fix fix"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PENELITIAN

IMPLEMENTASI PERMENKES NO 12 TAHUN 2017 TERKAIT PENYIMPANAN VAKSIN IMUNISASI

PADA BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI KABUPATEN KARANGASEM

NI MADE AYU SASKARANI 2282721022

SEMINAR PROPOSAL 2024 UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM STUDI

MAGISTER HUKUM KESEHATAN

PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

2024

(2)

IDENTITAS PENGUJI

Pembimbing/Penguji I:

Prof. Dr. Ni Ketut Supasti

Dharmawan,S.H.,M.Hum.,LLM Pembimbing/Penguji II:

Dr. Ns. Ika Widi Astuti,

S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat Penguji III:

Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes Penguji IV:

Dr. I Nyoman Bagiastra., SH.,MH Penguji V:

Dr. Ns. Putu Ayu Sani Utami, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

(3)

LATAR BELAKANG

Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan penyakit dan upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita.

Imunisasi erat kaitannya dengan vaksin.

Keamanan vaksin tentunya menjadi prioritas utama karena vaksin adalah bahan biologis yg mudah rusak.

Bidan praktek dalam memberikan

pelayanan imunisasi tentunya berpedoman sesuai dengan Permenkes 12 Tahun 2017, selain menerapkan penyuntikan yg aman standar penyimpanan vaksin menjadi point penting agar kualitas vaksin tetap baik.

Sarana rantai dingin harus dipenuhi ketika membuka praktek mandiri.

KIPI sangat berhubungan dengan pelaksanaan imunisasi, salah satu penyebab KIPI bisa kerusakan antigen akibat distribusi dan penyimpanan vaksin yg tidak sesuai standar selain dari efek sensitivitas vaksin maupun akibat penyuntikan yg tidak sesuai,

KIPI ini bisa terjadi yg serius maupun non serius, KIPI sering dianggap sebagai malpraktek oleh pihak yg dirugikan, sehingga Permenkes 12 Tahun 2017 adalah dasar hukum petugas dalam memberikan pelayanan imunisasi.

(4)

Studi kasus Dinkes Kab. Bangkalan terjadinya KIPI berat dimana lengan bayi susah digerakkan, terdapat temuan dimana penyimpanan vaksin tidak sesuai SOP, faktor pemicunya dimana Bidan kurang memahami tentang penyimpanan vaksin, tidak pernah mendapatkan pelatihan dan Bidan tidak memiliki lemari khusus vaksin dalam penyimpanannya

Hasil Survey Dinkes Provins DIY ke beberapa Bidan praktek, masih ada Bidan tidak memenuhi standar penyimpanan vaksin, tidak membedakan vaksin yg sensitive beku dan sensitive panas dalam penyimpanannya.

Kab. Sarolangun dari 12 Puskesmas terdapat 25% kulkas tidak terdapat thermometer suhu dan 8,3% didapatkan suhu vaksin diatas 8C

(5)

Tujuan

SEMINAR PROPOSAL BAB I

Tujuan Umum

01

Secara umum tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebijakan penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem serta bagaimana Permenkes No 12 Tahun 2017 di terapkan di Bidan Praktek terutama dalam hal penyimpanan vaksin imunisasi.

02 Tujuan khusus

Untuk mengkaji bagaimana pengaturan kebijakan penyimpanan vaksin imunisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem

Untuk mengetahui pemahaman Bidan terkait Permenkes No 12 Tahun 2017 khususnya dalam hal penyimpanan vaksin yang sesuai standar.

Untuk mengetahui penerapan penyimpanan vaksin di Bidan Praktek sesuai dengan Permenkes No 12 Tahun 2017.

Rumusan Masalah

Bagaimana kebijakan penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem?

Apakah penerapan PMK No. 12 Tahun 2017 dapat berlaku efektif dalam penyimpanan vaksin imunisasi pada Bidan praktek mandiri di Kabupaten Karangasem?

(6)

Manfaat Penelitian

Teoritis

01

s

Hasil penelitian tesis ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan yg berkaitan dengan hukum kesehatan terkait penyelenggaraan imunisasi yg diatur di dalam Permenkes No 12 tahun 2017.

02

Praktis

Penelitian tesis ini diharapkan nantinya dapat dijadikan sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi Bidan praktek mandiri di Kabupaten Karangasem berkaitan akan pentingnya penyimpanan vaksin imunisasi untuk menjaga kualitas vaksin terutama dalam hal mencegah terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

.

SEMINAR PROPOSAL BAB I

(7)

LANDASAN TEORI

TEORI SISTEM HUKUM

Menurut Lawrence M. Friedman, system hukum dibagi menjadi tiga komponen:

1.

Struktur Hukum: Kerangka /pola tentang bagaimana hukum itu dijalankan menurut ketentuan formalnya.

2.

Substansi hukum: menyangkut isi peraturan perundang-undangan yang berlaku, prinsip-prinsip dan norma-norma yang memiliki kekuatan yang mengikat yg diatur dalam system itu.

3.

Budaya hukum: erat kaitannya dengan kesadaran hukum masyarakat, Semakin tinggi kesadaran hukum masyarakat maka akan tercipta budaya hukum yang baik dan dapat merubah pola pikir masyarakat mengenai hukum selama ini.

(8)

TEORI SISTEM HUKUM

Efektivitas berlakunya hukum merupakan ukuran keberhasilan perlindungan hukum, baik dari segi penerapan substantif, struktur, dan budaya dalam masyarakat, serta bagaimana hukum diterima dan ditegakkan secara baik dan benar

Tingkat efektivitas hukum juga ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat kepatuhan warga masyarakat terhadap aturan hukum yang telah dibuat.

(9)

TEORI TUJUAN HUKUM

Tujuan hukum berdasarkan prioritas yaitu adanya keadilan, manfaat dan kepastian hukum.

a.

Keadilan Hukum:

Adanya keadilan dan kesetaraan tidak terjadi benturan kepentingan pribadi dan perlakuan adil setiap individu.

b. Kemanfaatan Hukum:

Dapat memberikan kemanfaatan bagi setiap individu maupun masyarakat.

c. Kepastian Hukum:

Adanya peraturan bersifat umum untuk mengetahui perbuatan yg boleh dan tidak boleh dilakukan dan juga memberikan keamanan hukum bagi individu.

(10)

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Imunisasi

Konsep Kebijakan Program Imunisasi

a. UU RI No 17 Tahun 2023 ttg Kesehatan

b. UU RI No 23 Tahun 2022 ttg Perlindungan Anak

c. Permenkes No 12 Tahun 2017 ttg Penyelenggaraan

Imunisasi

d. Permenkes No 84 Tahun 2014 ttg Penanggulangan Penyakit Menular

Konsep Pengelolaan Vaksin

Konsep Pengaturan

Penyelenggaraan Praktek Bidan (Permenkes RI No 28 Tahun 2017)

Konsep KIPI

(11)

KONSEP PENELITIAN

Hukum dipandang sebagai salah satu aspek penting dalam masyarakat.

Bidan dalam memberikan

pelayanan harus sesuai dengan standar pelayanan begitu juga dalam pelayanan imunisasi terutama bagaimana menjaga keamanan vaksin agar kualitas vaksin tetap baik

Jika tindakan tersebut tidak dilakukan secara tepat dan tidak sesuai prosedur tentunya menimbulkan kerugian pada bayi/balita

Kegagalan dalam

memberikan pelayanan sampai mengakibatkan kerugian pada pasien sering dianggap malpraktek

Teori hukum dan konsep, sebagai dasar pemikiran dalam pemecahan masalah dalam penelitian ini sehingga, diidentifikasi penggunaan teori yang relevan yaitu menggunakan 2 (dua) landasan teori hukum dan 5 (lima) konsep

(12)

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian yuridis empiris yang dilakukan wawancara langsung kepada resonden dan pengamatan langsung di lapangan dengan melihat dan mengamati yg terjadi dilapangan terhadap penerapan Permenkes No 12 Tahun 2017 khususnya penyimpanan Vaksin di Bidan praktek itu sendiri.

Jenis Penelitian

Pendekatan fakta yaitu mengamati secara langsung penerapan penyimpanan vaksin imunisasi.

Menggali data dan informasi kepada responden bagaimana penerapan Permenkes itu dilaksanakan

Pendekatan sosiologis yaitu dengan melihat adanya kasus- kasus KIPI yg terjadi di Karangasem

Pendekatan Penelitian

SEMINAR PROPOSAL BAB III

(13)

Sumber Data

Data Primer

Data yg didapat dari informan yg memenuhi kriteria inklusi dan melalui pengamtan langsung lapangan

Data Sekunder

Bahan Hukum primer:

1. UUD RI 1945

2. UUD No 17 Tahun 2023 ttg Kesehatan

3. UU No 23 Tahun 20 ttg Perlindungan Anak

4. UU No 28 Tahun 2017 ttg Tugas dan Wewenang Bidan

5. Permenkes No 12 Tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Imunisasi

6. Permenkes No 82 Tahun 2014 ttg Penanggulangan penyakit menular

Bahan Hukum sekunder:

Dari hasil-hasil penelitian, pakar hukum, media massa, jurnal dan buku hukum

Data Tersier

Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, yaitu : Kamus hukum, Kamus Bahasa Indonesia, berita media massa, koran maupun ensiklopedia (Made Pasek D,dkk, 2018

SEMINAR PROPOSAL BAB III

(14)

01

Teknik Pengumpulan Data

Teknik

Observasi/Pengamatan

Teknik Wawancara

Studi Kepustakaan

Lokasi Penelitian

02 Penelitian ini dilaksanakan di Bidan Praktek yang ada di wilayah Puskesmas Karangasem I Kabupaten Karangasem.

Alasan mengambil lokasi tersebut karena jumlah bayi di wilayah tersebut paling banyak sasarannya imunisasinya, wilayah tersebut juga jumlah bidan praktek yg melayani imunisasi paling banyak serta pernah adanya kasus KIPI di wilayah tersebut..

SEMINAR PROPOSAL BAB III

(15)

TEHNIK ANALISA DATA

Pengumpulan data dari hasil wawancara dan pengamatan langsung kemudian menggabungkan bahan-bahan hukum (yang merupakan data sekunder) dengan data primer yang diperoleh di lapangan, diolah sedemikian rupa sehingga analisa dapat diuji kebenarannya.

Keabsahan Data: Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dengan cara membandingkan dan mengecek ulang keabsahan data dari beberapa sumber yaitu informan, data di lapangan dan peraturan perundang-undangan.

Penyajian Data: Disajikan dalam bentuk tabel dan naratif dituangkan secara deskriptif

(16)

BAB III

MODEL

PENELITIAN

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Ayat-Ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang Perilaku Taat, Bertanggung jawab, Berkompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja B. Kandungan Ayat-Ayat Al-Qur’an serta

ipotesis dalam  penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dengan motivasi untuk melakukan vaksinasi !" pada siswi #5. program dan

Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data yang akan dikumpulkan harus

Mempelajari karakteristik reologi madu serta menguji validasi sifat aliran madu dalam sistem transportasi fluida.. Mempelajari karakteristik reologi madu serta menguji

Ada berbagai permasalahan yang melatarbelakangi suatu penelitian tentang topik tersebut, seperti penelitian tesis ini mengenai legalitas dan akibat hukum perkawinan beda agama pasca

Tugas Hukum Jaminan Kesehatan Nasional dan Asuransi ( rs dengan asuransi

Klasifikasi Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas Darmojo, 1999 : • Hipertensi dimana tekanan sistolik = atau >140 mmHg dan/atau tekanan diastolik = atau >90 mmHg.. • Hipertensi

KESIMPULAN Berdasarkan hasil kajian terhadap jurnal dan buku referensi yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa permasalahan perumahan dan permukiman di Indonesia, termasuk di