PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana pembagian kerja dan disiplin kerja antar instansi dalam pengendalian angkutan pete-pete di kota makassar.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Koordinasi
Menurut Handok, koordinasi adalah proses menghubungkan tujuan dan kegiatan dalam unit-unit terpisah (departemen atau bidang fungsional) dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan sukses. Menurut Yahya, koordinasi adalah proses menghubungkan tujuan dan kegiatan dalam unit-unit terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Ciri-ciri Koordinasi
Adanya proses yang berkesinambungan, karena koordinasi merupakan pekerjaan pemimpin yang berkesinambungan dan harus dikembangkan agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Koordinasi merupakan suatu konsep yang ditempatkan dalam kelompok, bukan usaha perseorangan, sejumlah individu yang bekerja sama menghasilkan suatu usaha kelompok yang dilakukan dengan baik maka akan menghasilkan kerja organisasi secara keseluruhan menjadi baik.
Bentuk Koordinasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi koordinasi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), fungsinya dilaksanakan oleh Seksi Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Petunjuk Keselamatan Perhubungan dan Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi. Berdasarkan pemaparan informan di atas terlihat bahwa Polisi Lalu Lintas juga terlibat dalam operasi gabungan atau biasa disebut operasi terpadu dalam penertiban angkutan pete-pete.
Untuk mengetahui apa kewenangan Polisi Lalu Lintas dalam penertiban angkutan becak di Kota Makassar dapat melihat hasil wawancara dengan Ps. Polisi Lalu Lintas hanya bertugas membidangi peraturan lalu lintas, dengan peran lebih besar pada Departemen Perhubungan dan Organda ketika membahas masalah lalu lintas. Polisi Lalu Lintas Memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan seperti STNK dan SIM serta memberikan sanksi kepada pengemudi truk yang melanggar.
Hambatan Dalam Pelaksanaan Koordianasi
Usaha-usaha Memecahkan Masalah Koordinasi
Menyelesaikan permasalahan yang mengakibatkan buruknya koordinasi, seperti rumitnya sistem dan prosedur kerja, kurangnya kemampuan pimpinan dalam melakukan koordinasi. Dalam upaya mengatasi permasalahan koordinasi, penerapan prinsip fungsionalitas untuk meningkatkan hubungan kerja memerlukan beberapa hal, seperti:
Fungsi Koordinasi
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan mendeskripsikan koordinasi antar instansi dalam pengendalian angkutan pete-pete pada Dinas Perhubungan, Polisi Lalu Lintas dan Organisasi Angkutan Daerah di Kota Makassar dengan fokus pada wawancara mendalam dan pengumpulan data. Operasi terpadu adalah kegiatan melakukan operasi gabungan dalam pengendalian angkutan umum termasuk angkutan pete-pete, dimana pihak-pihak yang terlibat adalah Dinas Perhubungan, Polisi Lalu Lintas, dan Organisasi Angkutan Daerah. Pemanfaatan teknologi informasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah apakah terdapat teknologi informasi dalam komunikasi antara Dinas Perhubungan, Organisasi Angkutan Daerah dan Polisi Lalu Lintas dalam pengendalian angkutan pete-pete di Kota Makassar.
“Kami bertugas melakukan pengawasan terhadap angkutan umum, termasuk angkutan pete-pete di jalan raya, termasuk memeriksa kelengkapan buku SIM dan membantu kelancaran lalu lintas” (hasil wawancara AF, 10 September 2016). Berdasarkan pemaparan narasumber di atas, terlihat bahwa kewenangan polisi lalu lintas selain memeriksa kelancaran kendaraan di jalan raya, juga bertugas memeriksa angkutan umum, termasuk angkutan pete-pete di jalan raya. Kota Makassar yang dinilai ofensif. Polisi lalu lintas sendiri tidak mempunyai kendala dalam melakukan koordinasi karena hanya bertugas di bagian pelanggaran lalu lintas, selebihnya Dinas Perhubungan dan Organda yang mempunyai andil lebih besar dalam penertiban angkutan pete-pete di Kota Makassar.
Tugas dan Fungsi Instansi dalam Penanganan Pete-pete
- Polisi Lalu Lintas (Polantas)
- Dinas Perhubungan (Dishub)
- Angkutan Umum
- Jenis-jenis Angkutan Umum
Kerangka Pikir
Dalam pelaksanaan koordinasi terdapat beberapa indikator koordinasi yang dipengaruhi oleh faktor pendukung dan penghambat, sehingga pelaksanaan koordinasi tidak berjalan efektif.
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus Penelitian
Tujuannya untuk mengurangi adanya lalu lintas heel to heel yang melanggar dan tidak lengkap izinnya. Komunikasi antarlembaga merupakan proses penyampaian informasi (pesan, gagasan) dari suatu instansi ke instansi lain, sehingga terjalin hubungan yang baik dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, hal ini terlihat dari indikator bagaimana informasi disampaikan kepada masing-masing instansi. dan jenis informasi apa yang digunakan di dalamnya teknologi informasi penyampaian informasi. Pembagian kerja dan disiplin kerja, pembagian kerja adalah pembagian tugas dan wewenang masing-masing instansi dalam melaksanakan tugasnya di lapangan, seperti tugas dinas angkutan, tugas dinas, dan tugas lalu lintas. POLISI. serta tentang disiplin kerja aparat kepolisian dalam menjalankan tugasnya dengan melihat dari sikap dan perilaku aparat kepolisian di lapangan pada saat memesan angkutan lima sampai lima, dari sikap dan perilaku aparat kepolisian di lapangan. jelas apakah petugas polisi atau untuk bekerja disiplin atau tidak.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi tentang data berdasarkan sumbernya.Data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer (data utama) merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya yaitu hasil wawancara dan observasi peneliti dengan informan mengenai koordinasi yang terjadi antar instansi dalam pengendalian angkutan pete-pete.
Informan Penelitian
Sumber atau informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berwenang memberikan informasi tentang cara berkoordinasi antar instansi dalam pengendalian angkutan pete-pete di kota makassar yaitu.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara, Peneliti mewawancarai informan penelitian yaitu Staf Bagian Transportasi Rakyat Dinas Perhubungan Kota Makassar, Ps. Kapolsek Kota Makassar Mintu, Kepala Dinas Angkutan Daerah Kota Makassar, Petugas Pelayanan Angkutan, Petugas Polisi Lalu Lintas, Sopir Angkutan Pete-Pete dan Pengguna Angkutan Pete-Pete. Dokumen, peneliti telah menggunakan berbagai dokumen berupa Daftar Kepangkatan (DUK) dan catatan arsip lainnya yang berkaitan dengan angkutan pete-pete.
Teknik Analisis Data
Penyajian data (data display), Peneliti menyajikan data dalam bentuk narasi, selain itu juga dalam bentuk tabel, matriks dan gambar/skema yang berfungsi sebagai pendukung narasi. Dengan menarik kesimpulan (Verifikasi), peneliti mencatat apa yang terjadi di lapangan dengan pemahamannya sendiri mengenai kaidah, sebab akibat dan berbagai proporsinya, sehingga kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan dan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan. . mengumpulkan data, maka kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan yang kredibel.
Keabsahan Data
Dalam melaksanakan tugasnya mengatur angkutan umum dan meningkatkan jaringan transportasi darat di Kota Makassar khususnya angkutan pete-pete, Dinas Perhubungan Kota Makassar tentunya harus bekerjasama dengan Organisasi Angkutan Daerah dan Polisi Lalu Lintas untuk memaksimalkan tugas dan fungsinya. Penelitian ini menyelidiki bagaimana koordinasi terjadi antara Dinas Perhubungan, Organisasi Transportasi Daerah dan Polisi Lalu Lintas. Berdasarkan penjelasan informan di atas terlihat bahwa kesatuan tindakan antara Dinas Perhubungan, Organisasi Angkutan Daerah dan Polisi Lalu Lintas menghasilkan kerjasama dengan melakukan operasi gabungan pada titik yang ditentukan bersama sehingga memudahkan pengendalian masyarakat. transportasi, termasuk transportasi kecil.
Berdasarkan penjelasan di atas terlihat bahwa Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan wadah komunikasi antar instansi yang sangat penting untuk berkoordinasi dalam mengatasi permasalahan transportasi ringan. Untuk mengetahui komunikasi antar instansi pengendali angkutan Pete-Pete di Kota Makassar dapat dilihat dari dua aspek sebagai berikut. Berdasarkan pemaparan informan di atas terlihat bahwa dalam mengkomunikasikan permasalahan transportasi Pete-Pete terdapat Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan yang berfungsi sebagai forum atau tempat komunikasi bersama dengan instansi terkait.
Berdasarkan pemaparan informan di atas terlihat bahwa Polisi Lalu Lintas selalu memanfaatkan teknologi yang ada untuk berkomunikasi dengan instansi lain ketika ditemukan permasalahan pada angkutan pete-pete yang akan diselesaikan bersama-sama sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cepat. Dalam mengkoordinasikan pengendalian angkutan pete-pete sangat penting agar setiap petugas mengetahui tugasnya masing-masing, dalam hal ini ada pembagian tugas antara Dinas Angkutan, Organisasi Angkutan Daerah dan Polisi Lalu Lintas Kota Makassar serta adanya pengetahuan tentang pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan bidangnya. “Di Satlantas selalu bekerja sesuai prosedur, anggota di lapangan selalu menindak angkutan pete-pete yang melanggar atau melanggar lalu lintas, baik mendapat teguran maupun tilang.”
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dinas Perhubungan Kota Makassar
Organisasi Angkutan Daerah
Koordinasi Antar Instansi dalam Penertiban Angkutan Pete-pete
- Kesatuan Tindakan
- Komunikasi
- Pembagian Kerja dan Disiplin Kerja
Hasilnya dapat Anda lihat untuk mengetahui komunikasi informasi seperti apa yang terjadi antar instansi yang mengendalikan angkutan pete-pete. Kaur Mintu Satlantas Kota Makassar tentang teknologi informasi yang digunakan antar instansi dalam penertiban angkutan pete-pete di Kota Makassar, ujarnya. Melanjutkan temuan wawancara dengan Ketua Organda Kota Makassar mengenai teknologi informasi yang digunakan antar instansi dalam pengendalian angkutan pete-pete di Kota Makassar, beliau menyampaikan hal tersebut.
Untuk mengetahui kewenangan Dinas Perhubungan seperti apa dalam penertiban angkutan pete-pete di Kota Makassar dapat dilihat dari hasil wawancara terhadap personel Bagian Angkutan Rakyat Dinas Perhubungan Kota Makassar yang mengatakan demikian. Untuk mengetahui apa yang menjadi kewenangan organisasi angkutan daerah dalam penertiban angkutan pete-pete di Kota Makassar dapat dilihat dari hasil wawancara dengan Ketua Organda Kota Makassar yang mengatakan demikian. Berdasarkan pemaparan informan di atas, terlihat bahwa Organisasi Angkutan Daerah Kota Makassar mempunyai tugas dan wewenang menentukan tarif angkutan dan memeriksa jalur angkutan pete-pete yang masuk.
Masa berlaku izin trayek angkutan Pete-Pete adalah 5 (lima) tahun, namun setiap 1 (satu) tahun sekali pemegang izin trayek wajib melakukan pendaftaran ulang dengan memperbaharui kartu pemantauan dan menyerahkannya paling lambat 1 tahun. (satu) bulan sebelum Izin Trayek berakhir. Senada dengan pernyataan AP, kata sopir angkutan Pete-Pete jurusan Mks Mall-Veteran-Malengkeri.
PENUTUP
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Perhubungan Kota Makassar, Dinas Perhubungan Daerah dan Kapolda Makassar tentang koordinasi antar instansi dalam penertiban angkutan Pete-Pete di Kota Makassar, peneliti menyarankan: Harus ada tindakan yang tegas. sanksi tidak hanya bagi pengemudi atau penyedia angkutan umum yang melanggar aturan, tetapi juga bagi pejabat yang melakukan tindakan disipliner, seperti menerima suap dari pengemudi angkutan Pete-Pete yang melanggar aturan, dll. Perbaiki angkutan umum di Kota Makassar secara menyeluruh, jangan selalu menambah bentuk angkutan umum, misalnya memberikan seragam dan kartu identitas kepada pengemudi angkutan pete-pete, agar ada izin yang jelas dan mudah dalam pendataan, sehingga tidak ada lagi pengemudi yang bersenjata atau seadanya. mengendarai angkutan pete-pete di Kota Makassar.
Koordinasi Dishub-Polantas lemah di Makassar, http://www.antarasulsel.com/berita/28255/koordinasi-dishub-polantas-weak-di-makassar, 29 Mei. Model Koordinasi Antar Instansi Pemerintah Untuk Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas di Kota Makassar, Jurnal Administrasi Publik. ejournal.uin- suska.ac.id/index.php/elriyasah/article/view/649/603). Pengendalian lalu lintas dan angkutan jalan di Kota Pekanbaru. 02 Oktober 2015 (http://download.portalgaruda.org/article.php) Diakses 5 Mei 2016.