• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Koperasi Peternakan Ayam Pedaging Di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.” Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap bentuk partisipasi dalam peternakan ayam broiler di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan?

METODE PENELITIAN 1) Pendekatan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan dan menggali mekanisme kerjasama ayam broiler di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Dokumentasi ini digunakan untuk menggali data mengenai adanya praktik koperasi pada peternakan ayam broiler di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Untuk itu penulis akan menguraikan bidang penelitian yang dilanjutkan dengan praktek kerjasama peternakan ayam broiler yang meliputi bentuk kerjasama, pembagian keuntungan dan kerugian yang terjadi.

Pengertian Shirkah

Artinya: “Pengertian hak atas sesuatu yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dengan cara yang diakui (diakui).” Artinya: “Sah akad antara dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam suatu usaha dan membagi keuntungan.”

Dasar Hukum Shirkah

Maksudnya: "Sekiranya saudara lelaki ibu lebih daripada seorang, mereka bersambung pada yang ketiga." (QS. an-Nisa’: 12)35 Kedua-dua ayat di atas menunjukkan redha dan pengiktirafan Allah terhadap wujudnya perkongsian dalam pemilikan harta. Cuma dalam surat an-Nisa' ayat 12, perkongsian berlaku secara automatik kerana ahli waris, manakala dalam surat ād ayat 24 ia berlaku atas dasar akad (transaksi).

اور

Dalam hadis tersebut, Allah telah menyatakan bahawa dengan dua orang yang menjadi rakan kongsi dalam sesuatu usaha perniagaan, dalam erti kata Allah akan memberi rezeki, memberi pertolongan dan keberkatan-Nya terhadap usaha-usaha perniagaan tersebut, perniagaan yang dilakukan akan berkembang selagi ada. tiada parti pengkhianat. Jika ada pelanggan yang khianat di kalangan mereka, Allah akan meninggikan pertolongan dan keberkatannya di atas usaha perniagaan.

اوري طارادلا

Rukun dan Syarat Shirkah

Menurut ulama Hanafiyah, rukun perkongsian hanya ada dua iaitu ijab (suatu ungkapan tawaran untuk bersekutu) dan kabul (suatu ungkapan penerimaan perikatan). Apabila ditambahkan pada prinsip perkongsian selain penerimaan dan penerimaan, seperti adanya dua orang yang mengadakan akad dan objek akad, menurut Hanafiyah, ia tidak termasuk sebagai rukun tetapi sebagai syarat kedua-duanya dalam akad. bentuk harta dan pekerjaan. Menurut jumhur ulama, rukun shirkah adalah sama dengan al-Jaziri yang dikemukakan di atas.

Hukum Hanafiyah yang membatasi rukun syirkah hanya sekedar ijab kabul dan akseptasi masih bersifat umum karena ijazah berlaku pada semua transaksi. Mayoritas ulama sepakat bahwa rukun syirkah adalah: ighat (ucapan), penawaran dan penerimaan (ijab kabul), pihak yang membuat perjanjian, obyek perjanjian dalam hal modal dan tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena masing-masing pihak diposisikan sebagai sekutu, jika dilihat dari segi adil, maka ia menjadi wakil sekutu dalam penggunaan harta.

Pandangan Ulama Tentang Shirkah

Tidak dibenarkan jika salah satu dari mereka menyatakan tidak mau mengambil bagian dalam kerja sama ini. Salah satu pihak dapat menangani lebih banyak pekerjaan dibandingkan pihak lainnya, dan mempunyai hak untuk menuntut pembagian keuntungan yang lebih besar bagi dirinya sendiri.44.

Macam-macam Shirkah

Kedua, perkongsian hasil; Pada dasarnya, agihan pendapatan (untung dan rugi) dalam syarikat adalah berkadar dengan jumlah modal yang dimasukkan. Syarat-syarat Perkongsian Mufāwaḍah Secara Umum Wahbah al-Zuhayli menjelaskan bahawa enam syarat berlaku dalam perkongsian Mufāwaḍah. Sehingga perkongsian Mufāwaḍah secara automatik terputus apabila salah satu pihak menyumbangkan modalnya kepada pihak yang lain, kerana rakan kongsi tidak lagi berkongsi modal yang sama.

Jika ditentukan dalam fasal akad bahawa keuntungan salah seorang pekongsi lebih besar, maka secara automatik perkongsian Mufāwaḍah itu terbatal dengan sendirinya. Kelima, bidang perniagaan/bidang perniagaan yang dijalankan oleh setiap rakan kongsi dalam perkongsian Mufāwaḍah mestilah bidang perniagaan yang dibenarkan atau boleh berlandaskan Syariah. Menurut Abu Hanifah dan Imam Malik, ia sah kerana dalam akad pelarian Mufāwaḍah terdapat bebanan bai’ dan wakalah.

Ketentuan-ketentuan Berakhirnya Shirkah

Salah satu pihak kehilangan kemampuan mengambil arruf (keterampilan mengelola harta), baik karena kegilaan atau sebab lain. Salah satu pihak meninggal dunia, namun bila anggota syirkah lebih dari dua, maka yang meninggal saja yang tidak sah. Salah satu pihak ditempatkan di bawah perwalian, baik karena pemborosan yang terjadi pada saat akad syirkah sedang berlangsung, atau karena sebab lain.

Salah satu pihak mengalami kebangkrutan sehingga tidak lagi menguasai harta yang menjadi saham syirkah. Mayoritas ulama, kecuali mazhab Maliki, berpendapat bahwa musyarakah adalah bentuk akad yang diperbolehkan. Apabila salah satu sekutu meninggal dunia, maka salah satu ahli warisnya yang telah matang dan berakal sehat dapat menggantikan sekutu yang meninggal tersebut.

Gambaran Umum Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan 1. Keadaan Geografis Desa Ginuk

Selain bermatapencaharian sebagai penggembala, warga Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan juga bermatapencaharian sebagai petani dan pedagang, bahkan ada pula yang menjadi buruh migran di luar itu. Hal ini sangat bermanfaat dan membuat masyarakat Desa Ginuk mendirikan toko dan perusahaan pemasaran di sepanjang jalur pasar. Perekonomian masyarakat Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, masih bertumpu pada sektor pertanian.

Dari potensi desa di atas, sebagian besar masyarakat di Desa Ginuk adalah petani dan pemilik sawah. Tingkat kesejahteraan warga Desa Ginuk dapat dikatakan sejahtera, meskipun sebagian warga Desa Ginuk hidup di bawah standar (kurang mampu). Keadaan sosial keagamaan masyarakat Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan semuanya menganut agama Islam.

Bentuk Kerjasama Ternak Ayam Potong di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan

Silaturahmi antar warga terjalin dengan baik, di Desa Ginuk juga banyak dilakukan kegiatan gotong royong pembangunan masjid bahkan rumah warga. Peternak ayam disini adalah peternak ayam yang bekerja sama secara kemitraan dan ada juga yang menjalankan usaha secara mandiri ataupun dengan modal sendiri, namun dari sekian banyak peternak yang ada di desa ginuk semuanya bekerja sama secara kemitraan. Biasanya calon peternak terdaftar sebagai anggota mitra dengan persyaratan penyertaan modal tertentu sebagai modal awal usahanya.

Calon peternak menyerahkan jaminan kepada PT berupa BPKB atau Sertifikat Tanah, dan apabila uang per 1000 ekor ayam dihargai Rp. Penulis dapat mengambil kesimpulan menurut Pak. Sofwan bahwa sistem kerjasama peternakan ayam broiler di Desa Ginuk disebut dengan sistem kemitraan. Selain itu, para peternak di Desa Ginuk juga mempunyai kebiasaan yang sama yaitu menjalin kerjasama dengan salah satu PT.

Pembagian Keuntungan dalam Kerjasama Ternak Ayam Potong di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan

Dengan kerjasama ini, peternak hanya menyediakan ruang/kandang, peralatan peternakan, air, listrik dan energi. Bagi hasil dilakukan setelah panen, yaitu penjualan daging berdasarkan kontrak yang disepakati awal sebesar Rp 16.000 atau Rp 16.500 dikurangi seluruh biaya pemeliharaan, DOC, pakan dan obat-obatan. Jadi hasil pengurangannya adalah keuntungan bagi petani, sedangkan PT mengambil kembali uang yang diberikan.

PT memperoleh keuntungan dari selisih harga pasar, misalnya harga DOC yang disepakati dalam kontrak adalah Rp 5400,- sedangkan harga asli eks pabrik adalah Rp 3000,- pakan per kg adalah Rp 7500,- sedangkan eks pabrik adalah Rp 7500,- hanya Rp 6500. Oleh karena itu, petani wajib mengganti nilai harga yang ditentukan oleh PT pada saat panen.”93 Dari sini penulis dapat menyimpulkan bahwa pembagian keuntungan dilakukan setelah panen, yaitu diperoleh dari hasil penjualan. hasil panen dikurangi dengan biaya perawatan. , DOC, pakan dan obat-obatan. Hasilnya adalah bagian petani dan diambil kembali oleh PT. nilai modal. Sedangkan keuntungan yang diperoleh PT berasal dari penjualan DOC, pakan, dan obat-obatan yang berbeda dengan harga pasar.

Resiko Kerugian dalam Kerjasama Ternak Ayam Potong di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan

Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Kerjasama Ternak Ayam Potong di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan

Maksudnya: “Dan sesungguhnya kebanyakan orang yang berserikat itu sebahagian mereka berlaku zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh; dan ia sangat sedikit.” (QS. ād: 24) 96. Lafadz “al-khulaṭa” dalam ayat ini boleh diartikan sebagai pergaulan atau perkongsian bersama, pergaulan dalam konteks ini ialah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan sesuatu usaha. Dilihat dari sudut syariat Islam, amalan gotong royong penyembelihan ayam yang dilakukan di Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan merupakan salah satu bentuk amalan shirkah dan terdapat dalam al-Qur’an dan hadist menjelaskan bahwa amalan tersebut. syirik atau perkongsian adalah dibenarkan.

ي طارادلا اور

Analisis Hukum Islam Terhadap Pembagian Keuntungan dalam Kerjasama Ternak Ayam Potong di Desa Ginuk Kecamatan Karas

Mengenai pembagian keuntungan menurut madzhab Hanafi dan Hanbali, diperbolehkan salah satu alternatif berikut. Oleh karena itu, ia diperbolehkan untuk menuntut lebih dari bagian keuntungannya.” Mazhab Syafi'i dan Maliki menerima musyarakah jenis ini dengan ketentuan keuntungan dan kerugian dibagi secara proporsional sesuai dengan dana yang ditanamkan. Artinya : “Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan resiko kerugian ditentukan berdasarkan modal yang dilibatkan kedua belah pihak.”

Bagi hasil pada praktek peternakan ayam broiler kooperatif di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan dilakukan setelah panen yaitu diperoleh dari hasil penjualan hasil panen dikurangi biaya pemeliharaan, DOC, pakan dan obat-obatan. Hasilnya dibagikan kepada pihak peternak dan pihak PT. Pasalnya, PT mendapatkan kembali modal yang ada dan memperoleh penghasilan bukan dari penjualan hasil panen, melainkan dari selisih harga pasar berupa DOC, makanan, dan obat-obatan. Dengan demikian, pembagian keuntungan pada praktek koperasi peternakan ayam broiler di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan tidak sesuai dengan syariat Islam sehingga belum dapat dikatakan sah karena masih mengandung unsur gharar (ambiguitas).

Analisis Hukum Islam Terhadap Resiko Kerugian dalam Kerjasama Ternak Ayam Potong di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten

Apabila salah satu pihak tidak dapat menuntut sebagian kerugiannya, maka ia juga tidak dapat menuntut sebagian keuntungan di luar modal yang disetor. 111 Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam kitab al-Jami', bahwa Ali bin Abi alib Raḍiyallahu 'Anhu pernah berkata: “Rugi. Jadi, menurut penulis, pembagian untung dan rugi harus diperjelas, terutama untuk kerugian yang sebaiknya dibagi secara proporsional berdasarkan modal yang ditanam, maka dalam praktek koperasi peternakan ayam broiler di Desa Ginuk Kecamatan Karas Kabupaten Magetan dalam hal pembagian kerugian apabila terjadi kerugian maka peternak akan ikut menanggung kerugian yang dibawa. tidak sah menurut hukum Islam karena bertentangan dengan akad syirkah 'inan.

PENUTUP

Saran- Saran

Hendaknya para syariat mengedepankan nilai-nilai kejujuran dalam mengamalkan syirkah atau gotong royong agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya dan nilai kekayaan yang dimilikinya dapat menjadi berkah sehingga dapat mengubah statusnya dari tingkat yang lebih rendah menjadi tingkat yang lebih rendah. tingkat yang lebih tinggi di hadapan Allah.SWT. Bagi masyarakat Desa Ginuk khususnya ayam pedaging dan kemitraan (PT) mungkin mengetahui kaidah syariat Islam tentang syirkah yang baik dan benar. PT dan ayam pedaging harus berbagi kerugian secara proporsional berdasarkan modal masing-masing.

Corina Hidayah, “Review Hukum Islam Terhadap Praktek Akad Musyarakah Wal Ijarah Studi Kasus Produk Kemitraan Pemilikan Rumah Syariah di Bank Muamalat Indonesia Semarang.” Dima Fitriyani, “Kemitraan Usaha Dengan Burung Puyuh Dalam Perspektif Fiqih Muamalah, Studi Kasus Kelompok Ternak Bina Sentosa di Desa Tambak Sogra Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.”

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 mayoritas Kecerdasan Emosional siswa kelas IV MI Al- Jihad Karanggebang dalam kategori sedang atau cukup sebanyak 10 responden yang dinyatakan

dilakukan dengan cara menunjukkan teladan, metode memberi arahan, memberikan motivasi atau dorongan, metode kontinuitas sebuah proeses pembiasaan, memberikan nasihat, dan metode

Sesuai wawancara yang peneliti lakukan dengan guru PAI Kelas VIII yang mendampingi siswa selama pembelajaran berlangsung: Dalam penggunaan whatsapp ini faktor penghambatnya menurut

Pembiayaan mura>bah}ah adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah yang pada prinsipnya bank membeli suatu barang obyek yang dibutuhkan dan menjualnya kembali

Dalam kitab Risalatul ma>hid dijelaskan bahwa nifas adalah: darah merupakan darah yang keluar dari farji seorang perempuan setelah melahirkan anak dengan syarat waktu keluarnya darah

Pada dasarnya, kemajuan teknologi sangat membantu dalam menanggulangi perihal masalah terhambatnya silaturahmi, akan tetapi tidak sedikit orang yang tidak sadar akan hal itu sehingga

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Langkah 1 : menyusun hipotesa baik Ha dan Ho, Ho rxy =0 tidak ada korelasi yang positif antara Sikap Orang Tua dengan Kecerdasan

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.11 Peneliti melakukan