PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Metode Penelitian
LANDASAN TEORI
TEMPAT USAH
- Pengertian Tempat Usaha
- Jenis-jenis Tempat Usaha
- Faktor-faktor Pemilihan Tempat Usaha
Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis, pilihlah terlebih dahulu lokasi yang paling cocok untuk pemasaran perusahaan Anda. Bagi perusahaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja unskilled, pertimbangkan untuk dekat dengan tenaga kerja tersebut. Ada perbedaan dalam keberhasilan organisasi dan perbedaan dalam kekuatan dan kelemahan organisasi, seringkali karena faktor lokasi.
Dalam situasi kompetitif, faktor lokasi dapat menjadi faktor kritis yang menjadikannya sangat penting. Memilih lokasi yang tepat berarti menghindari sebanyak mungkin efek negatif dan mencari lokasi yang memiliki faktor positif paling banyak. Faktor penting yang diperhatikan dalam pemilihan lokasi setiap perusahaan berbeda-beda, alasan utama perbedaan pemilihan lokasi adalah perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan.3.
Selanjutnya dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa lokasi/tempat usaha yang strategis merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, sebelum memulai sebuah perusahaan, pilihlah terlebih dahulu lokasi lokasi usaha yang sesuai dengan aktivitas yang akan Anda lakukan. Untuk dapat menentukan lokasi perusahaan/pabrik secara tepat perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Saat ini faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik sangat banyak, faktor tersebut dapat dibedakan atau dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 5. Dikatakan bahwa faktor utama adalah faktor yang secara langsung mempengaruhi tujuan utama dari perusahaan, faktor-faktor yang termasuk dalam faktor utama yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik adalah. Jadi faktor kunci disini adalah faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi tujuan utama perusahaan, dimana faktor-faktor tersebut membantu agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Karena faktor-faktor tersebut secara langsung mempengaruhi biaya produksi, distribusi dan pemasaran barang/jasa yang dihasilkan. Walaupun faktor-faktor lain dari faktor primer di atas dinyatakan sebagai faktor sekunder, namun dalam hal-hal tertentu untuk pabrik-pabrik tertentu mungkin juga mempunyai arti penting, antara lain faktor-faktor sekunder tersebut antara lain. Meskipun dikatakan sebagai faktor sekunder, namun faktor-faktor di atas juga penting untuk diperhatikan dalam pemilihan lokasi usaha, karena faktor sekunder tersebut juga mempengaruhi pemilihan lokasi usaha, karena faktor sekunder tersebut mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
BMT (Baitul Maal Wa Tamwil)
- Pengertian BMT
- Status Hukum BMT
- Fungsi BMT
- Produk-produk BMT
- Kegiatan Usaha BMT
Baitul Mall lebih fokus pada upaya menghimpun dan menyalurkan dana nirlaba seperti zakat, infaq dan sedekah, serta beroperasi sesuai regulasi dan amanat. 18 Sedangkan baitul tamwil adalah perusahaan penghimpunan dan penyaluran dana niaga. 19. Sedangkan secara terminologi baitul mall adalah lembaga keuangan sosial keagamaan yang kegiatan utamanya adalah penempatan dan penyaluran dana masyarakat berupa zakat, infaq, shodaqoh, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Al-Qur'an dan Nabi. Sunnah. Ahli BMT berpendapat tentang badan hukum BMT, sedangkan dasar hukum BMT mengacu pada keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia no. 16/.
Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Simpan Pinjam dan Keuangan Syariah Bagi Koperasi dan Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro Nomor 62/POJK.05/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK 05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan Mikro. Badan hukum koperasi mengacu pada Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 16/Per/M.KUKM/IX/2015, BAB I Pasal 1 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Simpanan dan simpan pinjam dan pembiayaan koperasi syariah, yang menetapkan bahwa koperasi adalah simpan pinjam dan pembiayaan syariah yang selanjutnya disebut KSPPS, adalah koperasi yang kegiatan usahanya terdiri dari simpan, pinjam, dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, termasuk pengelolaan zakat, infak/sedekah dan infak. Keuangan Mikro, yang mengatur bahwa LKM yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah harus menggunakan akad yang sesuai dengan prinsip syariah, baik pada saat menghimpun simpanan maupun pada saat menyalurkan pembiayaan yang tidak melanggar prinsip syariah yang sah dan disetujui oleh OJK.
Penghimpunan dan penyaluran dana dengan menabung di BMT, maka kemanfaatan uang tersebut dapat ditingkatkan, sehingga tingkat surplus unit (yang kelebihan dana) dan deficit unit (yang kekurangan dana). Sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang dapat memberikan pembiayaan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan keunggulan tidak memberikan jaminan yang memberatkan kepada UMKM. BMT merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang menjalankan fungsi penghimpunan dana dan penyaluran dana yang memiliki produk yang beragam.
Yang dimaksud mudharabah dalam produk BMT adalah bagi hasil antara pemilik modal (shahibul kali) dan pengusaha (mudharaib). Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa produk BMT dapat dibedakan menjadi dua, yaitu produk penghimpunan dana dan penyaluran dana. Pada produk penghimpunan dana, produk terbagi menjadi dua akad yaitu akad wadiah dan mudharabah yang keduanya terbagi dalam jenis produk simpanan yang berbeda.
Adapun pembagian hasil-hasilnya, hasil-hasilnya terbagi dalam beberapa bentuk akad, yaitu mudharabah, musyarake, murabahah, bay' bi sanam ajil, kard al-hasan dan rahn. Layanan simpanan yang merupakan produk BMT memiliki ragam sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki oleh simpanan yang disebut juga tabungan ini. Kegiatan keuangan adalah pembiayaan BMT dalam pembiayaan usaha yang dilakukan oleh anggota sesuai dengan kebutuhan usaha.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum BMT L-Risma Cabang Metro Barat
- Visi dan Misi BMT L-Risma Cabang Metro Barat
- Struktur Organisasi BMT L-Risma Cabang Metro Barat
BMT L-Risma, seperti namanya pada awal berdirinya, merupakan anggota dari risma Masjid Al-I'anah antara lain. Beranjak dari hal tersebut, BMT L-Risma bertujuan untuk maju dan berdakwah dari segi ekonomi dengan nafas Islami. Berdasarkan kondisi tersebut, 9 orang mengajak orang-orang di sekitarnya untuk menjadi anggota pendiri sesuai dengan kaidah dasar koperasi dan berpikir untuk mendirikan lembaga yang mampu menjadi perantara antara si kaya dan si miskin, sehingga kekayaan tidak hanya berputar. sekitar orang kaya.
Pada awal Januari, tepatnya tanggal 14 Januari 2010, kami mulai mendapatkan izin dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan memiliki badan hukum nomor 01/BH/X.7/I/. Seiring berjalannya waktu, BMT L-Risma berangsur-angsur maju dan berkembang, hingga suatu saat BMT L-. Risma mendapat tawaran rumah dengan harga yang dirasa cukup murah di wilayah metro Barat, yang kemudian dinegosiasikan, yang kemudian membuka cabang BMT L-Risma Metro Barat yang kemudian dibuka pada awal Mei 2012 mulai bekerja dengan alamat kantor : Jl.
BMT L-Risma Cabang Metro Barat merupakan bagian dari BMT L-Risma yang didirikan untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat kelas bawah berbasis syariah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perekonomian untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya pada umumnya. kawasan sekitar Metro Barat, serta sebagai lembaga ekonomi yang berupaya mengembangkan usaha produktif dan investasi dengan sistem bagi hasil.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Tempat Usaha Pada
Meskipun BMT L-Risma tidak banyak memberikan pertimbangan dalam pemilihan lokasi lokasi usaha, namun tetap memiliki pertimbangan tersendiri, antara lain: dapat melayani pelanggan dengan cepat dan menghemat biaya. Agar BMT L-Risma dapat menjalankan kegiatan usahanya, diperlukan ketersediaan listrik, ketersediaan air, jaringan telepon dan internet untuk menunjang kegiatan BMT L-Risma dalam kegiatan usahanya.
Saat memilih tempat usaha, BMT L-Risma juga melihat apakah tempat yang dipilih bisa diperluas keesokan harinya. Selain itu, berdasarkan wawancara dengan pengelola BMT L-Risma dan pengelola BMT L-Risma Cabang Metro Barat, terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan BMT L-Risma dalam memilih lokasi di Metro Barat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan tempat usaha di BMT L-Risma Cabang Metro Barat adalah: 24.
Lokasi BMT L-Risma Cabang Metro Barat merupakan lokasi yang cukup padat penduduk, dilihat dari banyaknya perumahan. Kondisi jalan tol yang bagus dan penuh dengan kendaraan pribadi dan umum jelas merupakan keuntungan bagi BMT L-Risma cabang Metro Barat. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BMT L-Risma membutuhkan jaringan listrik, air, telepon dan internet untuk mendukung kegiatannya.
Selain faktor di atas, ada pertimbangan lain yang diambil oleh BMT L-Risma yaitu masih belum adanya BMT lain di sekitar BMT L-Risma Cabang Metro Barat. Selain itu, diyakini dapat menghemat biaya yang dikeluarkan dalam proses kegiatan BMT L-Risma. Berdasarkan faktor-faktor diatas dapat dianalisis juga bahwa faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam memilih tempat usaha BMT L-Risma Cabang Metro Barat adalah harga bangunan yang ditawarkan kepada BMT L-Risma cukup murah dan terjangkau. , dilihat dari lokasinya.
Didukung sarana dan prasarana transportasi yang baik dan memadai, serta fasilitas yang lengkap untuk mendukung kegiatan BMT L-Risma Cabang Metro Barat. Dimungkinkan kawasan BMT L-Risma Cabang Metro Barat ramai dengan usaha kecil masyarakat yang nantinya diharapkan menjadi sasaran pemasaran BMT L-Risma Cabang Metro Barat. Sedangkan menurut kepala BMT L-Risma cabang Metro Barat, pemilihan lokasi BMT L-Risma cabang Metro Barat dapat memudahkan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pegawai.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha di BMT L-Risma Metro Dega Barat adalah. Dalam hal ini, BMT L-Risma Metro Dega Barat dinilai sudah sesuai dengan harapan dan teori dalam memilih tempat.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Andri Soemitra, Banken en islamitische financiële instellingen Jakarta: Kencana, 2009 Buchari Alma en Donni Juni Pranisa, Sharia Business Management, Badung. Mudifin Haming en Mahfud Nurnajamudin, Modern Production Management Manufacturing and Service Operations, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.