PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GAMBAR DAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V IPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IPA V MIN 3 Kota Metro.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
اَُللّٱا
اااَف
اَنيِّذَلٱاا
اا
- Rumusan Masalah
 - Tujuan Penelitian
 - Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
 - Penelitian Relevan
 
Pembelajaran Kooperatif Apakah tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VMIN 3 Metro?”. Secara teoritis, penelitian ini memperkuat teori model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
LANDASAN TEORI
Hasil Belajar
- Pengertian Hasil Belajar
 
برلا دبع نبا هاور(
- Macam-macam Hasil Belajar
 - Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
 - Indikator Keberhasilan Hasil Belajar
 - Model Cooperative Learning
 - Pengertian Model Cooperative Learning
 - Ciri-ciri Cooperative Learning
 - Tujuan dan Manfaat Cooperative Learning
 - Model Cooperative Learning Tipe Picture And Picture
 - Pengertian Model Cooperative Learning Tipe Picture And Picture Menurut Suprijono yang dikutip oleh Huda, Menurut Suprijono yang dikutip oleh Huda,
 - Langkah-Langkah Model Cooperative Leaning Tipe Picture And Picture Picture
 - Kelebihan Model Cooperative Leaning Tipe Picture And Picture
 - Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian IPA
 - Tujuan Pembelajaran IPA
 - Hipotesis Penelitian
 
Salah satu lingkungan belajar yang sangat dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal.
METODOLOGI PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
- Variabel bebas
 
Variabel bebas bisa juga disebut variabel (X) adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat 33 Berdasarkan penelitian ini, variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model gambar dan gambar dalam proses belajar mengajar untuk mencapai pembelajaran. sasaran. Dari nalar atau urutan gambar tersebut, guru mulai menetapkan konsep atau materi dengan kompetensi yang ingin dicapai. Variabel terikat bisa juga disebut variabel (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi atau akibat dari variabel bebas 35 Berdasarkan penelitian ini, variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan gambar dan model pembelajaran gambar.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang diperoleh melalui tes awal dan tes akhir yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah Siklus I dan Siklus II. Untuk menentukan keberhasilan pembelajaran, ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dianggap berhasil. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dari siklus ke siklus.
Peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan tercapainya KKM mata pelajaran IPA pada Daur Hidup Makhluk Hidup dan Hewan pada semester ganjil, siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 dengan peningkatan keberhasilan belajar yang mencapai 70% pada akhir siklus .
Setting Penelitian
Subjek Penelitian
Prosedur Penelitian
- Tahapan Pelaksanaan Penelitian
 - Observasi
 - Refleksi
 
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Guru menanyakan alasan berpikir tentang urutan gambar. i) Setelah siswa mengkomunikasikan hasil diskusi, siswa bersama guru menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajarinya. a) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil dari materi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model picture and picture.
Penelitian tindakan kelas yang dirancang harus benar-benar dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan menciptakan pembelajaran yang aktif, menarik dan menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran picture by picture. Jika tujuan yang diinginkan sudah tercapai maka siklus dapat dihentikan, namun jika belum maka tindakan harus dilanjutkan pada siklus II dengan memperbaiki tindakan.
Oleh karena itu hasil observasi dijadikan sebagai bahan refleksi dan hasil refleksi pada siklus I akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II. Jika pembelajaran siklus I kurang memuaskan dimana aktivitas dan hasil belajar masih rendah, lanjutkan ke siklus II.
Teknik Pengumpulan Data
- Metode observasi
 - Metode Dokumentasi
 - Metode Tes
 
Pelaksanaan siklus II didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Oleh karena itu hasil observasi dijadikan bahan refleksi dan hasil refleksi pada siklus I akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan siklus II adalah memperbaiki secara sistematis kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I atau kejadian) dan berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Metode ini digunakan untuk mencari data tentang hal-hal atau variabel yang menjadi bahan penelitian.
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau instrumen lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian pendidikan, tes keterampilan potensi dan tes kemampuan hasil belajar dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Tes kemampuan potensial adalah tes untuk mengukur derajat kemampuan seseorang yang bersifat turun temurun atau bawaan, seperti tes kecerdasan dan tes bakat.
Tes prestasi belajar atau tes prestasi belajar adalah tes untuk mengukur kemampuan yang dicapai seseorang setelah menyelesaikan proses belajar. Dalam memperoleh data hasil belajar siswa kelas V, peneliti menggunakan tes formatif (tes harian) untuk mengukur hasil belajar siswa dengan CKM pada mata pelajaran IPA.
Instrumen Penelitian
Teknik Analisa Data
- Analisis Kuantitatif
 
Indikator Keberhasilan
- Deskripsi Lokasi Penelitian
 - Keadaan Sarana Prasarana
 - Deskripsi Data Hasil Penelitian
 
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Metro berdiri pada tahun 1966, dan pada awal pendiriannya, MIN 3 Metro merupakan inisiatif masyarakat sekitar, bukan Kementerian Agama. Tn. Hadi Wiyoto menjabat sebagai Kepala Madrasah yang pertama, nama sekolahnya adalah MIM Yosodadi yang beralamat di Jl. Pada periode ini, di bawah kepemimpinan Ny. Sutarmiati, A.Ma nama MI Pelita diubah lagi menjadi Madrasah Ibtidiyah Negeri 3 Yosodadi Metro atau yang kita kenal sebagai MIN 3 Metro pada bulan Februari 2001.
Tanah yang menjadi lokasi MIN 3 Metro merupakan tanah wakaf perorangan atas nama Bpk. Zainal Arifin dengan luas 3100 m2 pada suhu 21 C dekat Makam Desa Yosodadi. Pada periode ini, MIN 3 Metro dipimpin oleh dr. Mat Final yang dimulai dari Juli 2005 hingga April 2012 e) Periode kelima. Selama ini MIN 3 Metro berada di bawah pimpinan Ibu Dra. Berawal pada April 2012, Yetti Herlina, M.Pd.I kembali berupaya meningkatkan kualitas dan membuktikan eksistensinya sebagai madrasah negeri yang mengedepankan aspek keagamaan untuk meningkatkan akhlak dan ilmu keislaman para siswanya. f) Periode keenam.
Siti Romlah, mulai Maret 2015, kembali berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa di MIN 3 Metro. Sejak berdiri hingga saat ini, MIN 3 Metro terus berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarananya mengikuti perkembangan dunia pendidikan saat ini.
Kondisi Awal Sebelum Dilakukan Penelitian
- Pelaksanaan tindakan
 - Observasi/pengamatan hasil belajar siklus I
 
Pada tahap ini peneliti bermaksud menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran dan setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Pada tahap ini guru menunjukkan gambar daur hidup hewan, setelah itu siswa diminta untuk mengamati dan memahami. Guru memanggil beberapa siswa yang memanfaatkan ketidakhadirannya untuk maju mengerjakan soal kemudian mencari jawaban yang diberikan guru, kemudian menempelkan jawaban tersebut di papan tulis.
Namun guru menginstruksikan siswa yang belum waktunya datang ke depan kelas untuk mengamati soal dan melengkapi jawaban agar siswa siap dan mengetahui jawaban yang benar ketika diarahkan oleh guru dipanggil. Kemudian guru dan siswa merangkum materi pelajaran dari materi yang telah diberikan. Kemudian guru memberikan motivasi dengan mengajukan pertanyaan tentang daur hidup hewan ametamorf di lingkungan.
Pada tahap eksplorasi, guru menunjukkan daur hidup hewan yang mengalami ametamorfosis, kemudian meminta siswa mengamati gambar tersebut. Pada tahap elaborasi, guru secara acak memanggil siswa untuk maju ke depan kelas dan mengerjakan soal yang telah guru taruh di media karton yang telah ditempel di papan tulis.
Hasil Belajar Siklus I
Refleksi siklus I
Pelaksanaan siklus II
- Perencanaan
 - Observasi/pengamatan siklus II
 
Sebelum melanjutkan materi, guru mereview materi sebelumnya pada Siklus I dengan mengajukan pertanyaan agar siswa mengingat materi yang dipelajari pada pertemuan yang lalu. Kemudian guru memotivasi siswa dengan memberikan reward kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar. Guru juga menginformasikan bahwa kelompok dengan nilai tertinggi yang mengerjakan soal akan mendapat hadiah di akhir siklus II.
Kemudian guru dan siswa bersama-sama menyelesaikan materi pembelajaran dari materi yang disajikan. Guru mereview materi sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan agar siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari yaitu tentang daur hidup hewan Metamorfosis. Pada tahap konfirmasi, guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami, kemudian menyelesaikan materi yang telah dipelajari.
Kondisi siswa pada sesi ketiga siklus II berjalan sangat baik, banyak siswa yang aktif dan memahami materi yang telah disampaikan. Data hasil belajar diwakili oleh hasil skor pretest dan posttest pada akhir siklus II yang diberikan kepada 28 siswa kelas V.
Refleksi siklus II
Pembahasan
Dari hasil observasi observer selama kegiatan II. Dari siklus tersebut diketahui bahwa pembelajaran dengan model gambar dan gambar lebih baik dari pada siklus I, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Siswa menjadi antusias dan tertarik untuk memperhatikan materi yang disajikan dengan media gambar. Pada kegiatan ketiga yaitu bekerja dalam kelompok juga meningkat pada siklus pertama sebesar 55% pada siklus kedua. kelas. Pada kegiatan keempat yaitu mengerjakan soal meningkat pada siklus I sebesar 60,5% dan pada siklus II. siklus sebesar 88,5%.
Dan pada kegiatan kelima yaitu partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran terjadi peningkatan pada siklus sebesar 60% dan pada siklus II sebesar 88,5%. Berdasarkan analisis persentase aktivitas belajar pada siklus I mencapai 59,80% dan siklus II mencapai 70,78 atau meningkat sebesar 10,96%. Pada siklus II aktivitas belajar siswa meningkat lebih banyak dari pada siklus I, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.
Reward pada akhir pertemuan pada siklus II yang diberikan kepada guru berupa alat tulis seperti penghapus, pensil dan pulpen agar siswa dapat menggunakannya untuk pembelajaran. Dari hasil penelitian 2 siklus yang telah dilakukan, diperoleh hasil pembelajaran IPA siswa kelas V dengan menggunakan model picture and picture atau gambar pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.8 berikut ini: (Lampiran 6-7).
I Pretest Postest Pretest Postest
Siswa yang sebelumnya tidak menyelesaikan I. dan II. siklus yaitu Alfian, Betti, Fajar, Ma'ul, Mellysa, Mustika, Rendi, Ridho, Zaqi dan Amanda. Sedangkan mahasiswa yang aktivitasnya meningkat dan hasil akademiknya juga meningkat, seperti Hanifah, Fidia dan Rendi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 34,35% pretes dan 61,30% postes.
Oleh karena itu, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas I. dan II. siklus meningkat sebesar 23%, maka tujuan yang diinginkan untuk mencapai hasil belajar siswa tercapai, karena pada akhir siklus mencapai tujuan yang telah ditentukan sebesar 70%. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture pada kelas IPA, tampak hipotesis “Penggunaan model pembelajaran kolaboratif tipe picture-picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V MIN 3 Metro”. Kota 2019/ Tahun Akademik 2020" . Berdasarkan pengakuan terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model gambar dan gambar dapat meningkatkan hasil aktivitas dan hasil belajar siswa dengan alasan sebagai berikut.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat dikemukakan bahwa model kolaborasi tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN 3 Kota Metro. Pembahasan analisis ini juga langsung menunjukkan mengapa model kolaborasi foto dan fotografi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN 3 Kota Metro.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
SK : Memahami daur hidup berbagai jenis makhluk hidup KD : Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan v.