• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ... - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ... - IAIN Repository"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV SD N 1 KALIBENING. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II.

Mengalami peningkatan sebesar 33,34% dari siklus I ke siklus II berarti hasil belajar siswa yang mencapai KKM ≥ 70 mencapai 75% pada akhir siklus.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dari indikator yang diperoleh menggambarkan rendahnya hasil belajar siswa, diketahui bahwa persentase siswa yang tidak paham lebih tinggi dari pada siswa yang sudah paham. Hasil Observasi dan Wawancara dengan Wali Kelas Kelas IV SD Negeri 1 Kalibening Dari wawancara tersebut dapat diperoleh bahwa rendahnya hasil belajar pada pelajaran bahasa Indonesia ditandai dengan 58,3% siswa belum tuntas KKM, masih banyak siswa yang belum mampu mendengarkan dan memahami dengan baik apa yang diajarkan. membaca. Suasana belajar yang tercipta dengan baik membuat siswa merasa tertarik, nyaman dan bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Namun guru sebagai pendidik dan tenaga pengajar harus memiliki keterampilan untuk memberikan motivasi belajar, karena mengajar sebenarnya adalah kegiatan yang memuat model pembelajaran sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar oleh guru, untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan untuk meningkatkan siswa.3.

Agar siswa lebih memahami dan memahami isi bacaan yang telah dibaca, sehingga dengan sendirinya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

  • Manfaat Penelitian

Penelitian yang Relevan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan metode (PQ4R) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa, serta lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi IPS ekonomi lembaga keuangan dan uang di kelas X SMA PGRI. Kabupaten Gumelar Banyumas tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan mengetahui reaksi siswa terhadap penerapan metode pembelajaran PQ4R. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi demand and supply dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode pembelajaran PQ4R.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode PQ4R untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Kriteria Hasil Belajar
  • Indikator-indikator Hasil Belajar
  • Makna Pembelajaran
  • Ciri-ciri Strategi
  • Unsur-Unsur Strategi

Pengukuran hasil belajar dalam penelitian ini diukur melalui penilaian tes hasil belajar yang disimbolkan dalam bentuk angka 1 sampai dengan 100. Seorang guru harus mengetahui kriteria hasil belajar siswa yang diperoleh setelah melakukan proses belajar mengajar. proses. Siswa memperoleh keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan dan kemampuan dalam melakukan tugas belajar 7 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Berdasarkan berbagai penjelasan tentang pendapat dari hasil belajar dapat dipahami bahwa perlu adanya perhatian secara menyeluruh dari guru untuk terus memperhatikan kondisi siswa, karena banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Strategi Pembelajaran PQ4R

  • Pengertian Model Pembelajaran PQ4R
  • Langkah-Langkah Menggunakan Strategi PQ4R
  • Teori yang Mendasari Strategi PQ4R
  • Kelebihan dan Kekurangan Strategi PQ4R

Strategi PQ4R merupakan strategi pembelajaran imersi yang telah terbukti efektif dalam membantu siswa mengingat informasi bacaan. Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan menjawab/menjawab pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Menugaskan siswa untuk membaca intisari yang mereka buat dari perincian gagasan utama yang ada di benak mereka.

Baca kembali bahan bacaan siswa jika masih ragu dengan jawaban yang dibuatnya. Langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan metode PQ4R.

Bahasa Indonesia

  • Pembelajaran Bahasa Indonesia
  • Fungsi Bahasa Indonesia
  • Tujuan Bahasa Indonesia
  • Ruang Lingkup Bahasa
  • Materi yang akan Diberikan

Pembelajaran bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa untuk mencapai kemampuan berbahasa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik dalam bahasa lisan maupun tulisan, sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar. Cara menggunakan bahasa untuk berkomunikasi difokuskan pada pembelajaran bahasa indonesia dan pembelajaran bahasa indonesia harus dapat mengembangkan kemampuan berbahasa siswa diantaranya.

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dan harus dikuasai oleh setiap manusia agar mampu mengkomunikasikan gagasan dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa, mengenal dan menumbuhkan rasa Cinta terhadap lingkungan alam, agar dapat memahami keagungan dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. .28.

Hipotesis Tindakan

Definisi Operasional Variabel

Variabel penghubung (variabel antara) adalah variabel yang terjadi dan tidak dapat diamati secara tidak langsung, tetapi dapat diatasi hasilnya. Variabel dependen adalah variabel yang besarnya tergantung pada variabel independen yang diberikan dan diukur untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari variabel independen. Dari pengertian yang telah dijelaskan, dapat dipahami bahwa variabel penelitian adalah semua objek yang menjadi fokus penelitian atau gejala yang menjadi variasi jenis dan tingkatannya.

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar aspek kognitif siswa dengan capaian indikator CI (Pengetahuan), C2 (Pemahaman) C3 (Penggunaan). dari hasil pre-test dan post-test.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Siklus I
  • Siklus 2

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahapan kegiatan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Jika tujuan yang diinginkan tercapai maka siklus tindakan dapat dihentikan, namun jika tidak maka siklus tindakan dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan koreksi tindakan.

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Dokumentasi

Dari pendapat-pendapat yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa metode observasi ini digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang peneliti perlukan dalam penelitian. Dalam teknik observasi terdapat dua lembar observasi yaitu lembar observasi siswa dan lembar observasi untuk observer dalam hal ini guru Bahasa Indonesia Kelas IV SD N 1 Kalibening. Lembar observasi siswa digunakan peneliti untuk mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R, sedangkan lembar observasi untuk observer digunakan oleh guru bahasa Indonesia untuk mengamati peneliti selama proses penelitian tindakan.

Dokumentasi adalah “suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian, dan sebagainya. 9.

Instrumen Penelitian

  • Lembar Non tes
  • Lembar Tes

Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mengamati guru dalam pembelajaran menggunakan strategi PQ4R untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lembar observasi ini digunakan dalam proses pembelajaran berkelanjutan yang dilakukan oleh dua orang sebagai observer yaitu guru kelas IV dan teman sejawat. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk melihat bagaimana aktivitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran dengan penggunaan strategi PQ4R untuk meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan melalui dua observasi.

Instrumen pengecekan hasil belajar digunakan untuk mengukur rentang kemampuan siswa atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

  • Data Guru
  • Data Siswa
  • Sarana dan Prasarana
  • Struktur Organisasi SD Negeri 1 Kalibening
  • Denah Lokasi SD Negeri 1 Kalibening

Visi SD Negeri 1 Kalibening adalah “Terwujudnya siswa yang cerdas dalam ilmu pengetahuan, kecakapan hidup dan akhlak mulia menuju siswa yang berakhlak mulia, berbudaya dan berkarakter bangsa”. Tujuan pendidikan dasar yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 adalah sebagai berikut: meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup mandiri dan pendidikan selanjutnya.

Hasil Penelitian

  • Pelaksanaan Siklus I
  • Perencanaan
  • Pelaksanaan
  • Aktivitas Siswa Siklus I
  • Hasil Belajar Siklus I
  • Pelaksanaan Siklus II
  • Pertemuan 1 (Pertama)
  • Pertemuan II (kedua)
  • Hasil Pengamatan/Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Dalam proses pembelajaran aktivitas belajar siswa pada
  • Hasil Belajar Siklus II

Pada indikator keaktifan kedua siswa bertanya/menjawab pertanyaan guru pada pertemuan pertama 41,67%, pada pertemuan kedua 58,33% dan dengan persentase rata-rata 50%. Indikator ketiga yaitu siswa menginformasikan materi saat diskusi, pada pertemuan pertama yaitu 33,33%, pada pertemuan kedua naik menjadi 58,33% dengan rata-rata 41,67%. Indikator keempat adalah siswa mampu menghasilkan abstrak, pada pertemuan pertama aktivitas siswa 66,67%, namun pada pertemuan kedua turun menjadi 58,33% dengan skor rata-rata 62,5%.

Pada indikator kelima yaitu siswa membaca intisari yang dibuatnya, keaktifan siswa mencapai 58,33% pada pertemuan pertama dan turun menjadi 33,33% pada pertemuan kedua. dengan rata-rata 44,83%. Rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II didasarkan pada pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan. Pembelajaran pada siklus II berlangsung dalam 2 kali pertemuan, dilakukan tes (pre-test) pada awal pertemuan dan tes (post-test) pada pertemuan terakhir.

Materi pada pertemuan ini membahas tentang bacaan “Pengenalan Kopi”, dimana KD menemukan ide pokok dalam teks yang cukup panjang (150-200 kata) dengan cara skimming dan membaca indikator dengan benar dan jelas, menjawab pertanyaan, mencatat ide pokok. a) Kegiatan awal. Sebelum guru melanjutkan materi, guru mereview materi sebelumnya pada Siklus I dengan mengajukan pertanyaan agar siswa mengingat materi yang dipelajari pada pertemuan yang lalu. Pada Tabel 15 dan Gambar 6 pada Siklus II di atas atau lebih jelasnya pada Lampiran 8 dapat dilihat indikator keaktifan siswa berupa skimming siswa untuk menemukan ide.

Pada indikator kedua yaitu siswa yang berani menjawab pertanyaan guru pada pertemuan pertama yaitu 58,33% persentasenya meningkat menjadi 75% pada pertemuan kedua dengan persentase rata-rata 66,67%. Indikator ketiga adalah siswa menginformasikan materi dalam diskusi, pada pertemuan pertama 75%, namun pada pertemuan kedua turun menjadi 58,33% dengan persentase rata-rata 66,67%.

Tabel 14  Hasil Belajar Siklus I
Tabel 14 Hasil Belajar Siklus I

Kegiatan Guru Pada Saat Mengajar di Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan Tabel 17 dan Gambar 8 atau lebih jelasnya pada Lampiran 9 di atas dapat dilihat bahwa hasil kegiatan guru pada Siklus I dan Siklus II Pertemuan 1 dan 2 secara keseluruhan sudah baik pada setiap pertemuan. Pada siklus I aktivitas guru dalam pendidikan mencapai rata-rata 65,68% dan pada siklus II rata-rata 72,19%. Dengan demikian aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran sudah mencapai tujuan yang diinginkan, karena terjadi peningkatan pada siklus II.

Pembahasan

Masih banyak siswa yang mendapat nilai tidak tuntas karena siswa belum sepenuhnya mengolah soal dengan tepat, sehingga masih banyak jawaban yang salah. Di IV. hanya ada 4 siswa di kelas tersebut, pada saat pre test hanya ada satu siswa yang mendapat nilai total 80 yaitu Fadil. Di antara siswa yang tidak lulus ujian, Rifka mendapat nilai paling buruk dengan skor 40, karena Rifka paling terakhir mengumpulkan lembar jawaban saat pretext.

Pada masing-masing kelompok tersebut sudah ada siswa yang pandai menjadi ketua kelompok, yang bertugas membimbing teman-temannya melalui proses diskusi. Pada saat dilakukan post test terdapat 7 siswa yang tidak tuntas, terdiri dari 4 siswa perempuan dan 3 siswa laki-laki. Pada siklus 2 terlihat seorang siswa bernama Abel mendapatkan nilai 60, yang biasanya mendapat nilai bagus pada pre-test dan post-test pada siklus 1.

Selain itu, seorang siswa bernama Rifka yang mendapat nilai jelek antara pretest dan posttest siklus 1 justru mengalami perubahan yang baik pada pretest siklus 2 dan mendapat nilai 75. Salah satu siswa laki-laki yang tidak tuntas adalah Raffi dari semua siklus sebagaimana dirinya Raffi adalah seorang siswa yang selalu membuat gaduh dan mengajak teman-temannya untuk mengobrol agar tidak dikoleksi saat pelajaran berlangsung. Setelah dilakukan siklus ke 2 dengan 2 kali pertemuan, terjadi peningkatan ketuntasan pada siklus pasca ujian ke 2 dengan jumlah siswa tuntas 9 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa.

Banyaknya siswa yang mendapat nilai penuh pada posttest siklus II dikarenakan siswa sudah serius memperhatikan penjelasan guru, siswa sudah paham cara membuat soal berdasarkan bahan bacaan yang telah dibaca dan dijawabnya. Sehingga LKS hanya sebagai komponen pendukung yang digunakan untuk memperkuat peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Kami berharap strategi pembelajaran PQ4R ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan informasi khususnya bagi guru bahasa Indonesia dalam meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan menerapkan strategi pembelajaran PQ4R secara berkesinambungan dalam pembelajaran dapat dijadikan sebagai sarana agar guru melatih dan mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru. Sifat-sifat yang diharapkan dari seorang siswa: Dapat Dipercaya, Menghormati dan peduli, Tekun, Tanggung Jawab, Keberanian dan Kejujuran. kejujuran.

Gambar  petunjuk  penggunaan  alat
Gambar petunjuk penggunaan alat

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan Pembelajaran

Materi Ajar Membaca Sekilas

Strategi dan Metode Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan awal

  • Alat/Bahan dan Sumber Belajar

Penilaian Hasil Belajar

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang “Membaca ikhtisar dan garis besar” materi yang akan dipelajari. Guru membagikan teks cerita “Kecelakaan itu membuatnya tidak bisa sekolah” dan lembar kerja untuk setiap siswa. Siswa membacakan cerita “Kecelakaan itu membuatnya tidak bisa sekolah” dan menjawab/menjawab pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.

Siswa menuliskan isi pokok atau meringkas isi cerita “Bencana membuatnya tidak bisa sekolah” dalam beberapa kalimat. Siswa membaca ulang cerita “Bencana membuatnya tidak bisa sekolah” jika masih ragu dengan jawabannya. Siswa membacakan cerita “Buku Dimas” dan menjawab/menjawab pertanyaan yang dibuat sebelumnya.

Nama siswa

Gambar

Tabel 14  Hasil Belajar Siklus I
Gambar  petunjuk  penggunaan  alat
Gambar  denah yng  dibuat oleh  kelompok
Foto 1. Guru Membuka Pelajaran
+6

Referensi

Dokumen terkait

Etika berkomunikasi adalah norma sopan santun dalam berkomunikasi baik itu antara orangtua, guru, maupun dengan teman. Guru sebagai tenaga pendidik, harus dapat dijadikan

Demikian pula, semua mahasiswa STAIN perguruan tinggi tersebut menjadi mahasiswa IAIN.5 Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong pembentukan fakultas-fakultas baru yang lahir

Saya memberikan DP sebagai tanda jadi pembelian kredit, selanjutnya saya mencicilnya sampai waktu yang telah disepakati.”18 Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa

Hal ini dapat dikatakan bahwa ulangan dapat dijadikan cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran bagi seorang guru dan dapat dijadikan suatu alat untuk meningkatkan

tertentu PKWT dan pekerja tetap yaitu pekerja yang sesuai dengan perjanjian kerja waktu tidak tertentu.17 Karyawan kontrak adalah penyerahan pekerjaan tertentu suatu perusahaan kepada

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembagian hadiah pada Koperasi Wijaya Kesuma Kotagajah Lampung Tengah tidak sepenuhnya benar sesuai Hukum Ekonomi Syariah, hal ini

Namun pada kenyataannya ketika penyewa baru menempati rumah tersebut selama 2 tahun 4 bulan, penyewa tidak diperbolehkan lagi menempati rumah tersebut dan uang sewa yang telah dibayar

fungsinya sebagai seorang guru secara maksimal.25 Sedangkan menurut Kunandar kompetensi profesional guru merupakan kemampuan dalam penguasaan akademik mata pelajaran/bidang studi yang