• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Nurlidiah 1711250034.pdf - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi Nurlidiah 1711250034.pdf - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Minimnya variasi media pembelajaran berhitung membuat anak tidak bisa mengenal angka 1-10, tidak bisa melanjutkan berhitung, dan sebagainya. Media yang digunakan untuk pembelajaran berhitung kurang menarik sehingga membuat anak kurang antusias mengikuti pembelajaran.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat membantu anak dalam mempelajari keterampilan matematika dengan menggunakan media jari pintar (JAPIN). Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai penggunaan media jari pintar (JAPIN) yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun, dan penelitian ini dapat memberikan bekal kelak dalam mengajar ketika sudah menjadi guru. Penelitian ini menjadi masukan bagi peneliti lain di bidang media jari pintar (JAPIN) untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Media Pembelajaran
  • Manfaat Media Pembelajaran
  • Fungsi Media Pembelajaran
  • Kriteria Media Pembelajaran
  • Jenis-Jenis Media Pembelajaran
  • Kemampuan Berhitung
    • Pengertian Kemampuan Berhtiung
  • Media Jari Pintar (JAPIN)
    • Pengertian Jari Pintar (JAPIN)
    • Kelebihan Menggunakan Jarimatika
    • Pembuatan Media Jari Pintar (JAPIN)
  • Penelitian Relevan
  • Kerangka Berpikir
  • Hipotesis

16 Badru Zaman, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Jurusan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan berhitung anak umur 5 -6 tahun di Desa Talang Padang Kec. 39 Sarinah, Pengembangan media celemek berhitung untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun di RA Al Madani Kab.

Gambar 2.1  Kerangka Berfikir
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

Tempat Dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian Dan Pengembangan

Pada analisis kompetensi inti dan kompetensi inti menggunakan kurikulum 2013 yang memuat keterampilan pengetahuan dalam rangka menunjang penggunaan media jari pintar (JAPIN) dalam pembelajaran. Pada tahap ini model media dirancang dan dikembangkan mulai dari pemilihan bahan media, warna media, tampilan media, dan lain-lain. Pada tahap pembuatan media peneliti memilih bahan media jari pintar (JAPIN) yang tepat sesuai dengan media yang telah dibuat sebelumnya, proses pembuatan media meliputi pembuatan papan media, pembuatan jari, pembuatan gambar, produksi buah-buahan. . , pengujian dan bukti ahli.

Bentuk media board yang digunakan menggunakan triplek yang dilapisi kain sebagai background media board jari pintar (JAPIN). Bentuk Jari Pintar (JAPIN) yaitu sepasang jari yang menggunakan bahan kain velboa. Setelah kain velboa dibentuk dan dijahit, sepasang jari dakron dimasukkan ke dalamnya sehingga jari pintar dapat digunakan. Media yang telah selesai kemudian dinilai oleh ahli materi, ahli media dan ahli praktisi sebelum digunakan.

Validasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kesesuaian materi, kesesuaian media dan kelayakan penggunaan media yang dikembangkan serta menerima kritik dan saran yang dijadikan dasar untuk revisi produk I. Setelah itu dinyatakan layak untuk diuji, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba media jari pintar (JAPIN) pada pengguna. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah media jari pintar (JAPIN) sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Pada tahap ini dilakukan uji coba produk media jari pintar (JAPIN) yang akan diujikan pada anak kelompok B usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TK) Darul Fikri Kota Bengkulu.

Uji Coba Produk

Pada tahap ini dapat dipertimbangkan apakah produk tersebut perlu direvisi atau tidak agar produk menjadi lebih baik lagi. Pada tahap inilah prosesnya untuk melihat apakah produk yang dibuat berhasil dan sesuai dengan harapan awal atau tidak. Subyek penelitian uji coba produk yang dilakukan pada penelitian ini adalah 8 orang siswa kelompok B TK Islam Integral Darul Fikri yang diberi perlakuan sebelum dan sesudah perlakuan.

Jenis Data

Teknik Pengumpulan Data

Pengembangan Instrumen Penelitian

Hal ini dilakukan agar isi materi yang disajikan dalam Media Jari Pintar (JAPIN) dapat meningkatkan kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan bilangan 1-10. 9 Kesesuaian media jari pintar (JAPIN) dari segi kepraktisan (mudah disimpan, mudah dibawa dan dipindahkan). Berdasarkan kisi-kisi instrumen di atas, hal ini akan menjadi aspek penilaian ahli media sebagai dasar penilaian tingkat kelayakan kuesioner.

Hal ini dilakukan agar media jari pintar (JAPIN) dapat meningkatkan kemampuannya dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan 1 sampai 10. Jaringan Instrumen Validasi Praktisi Ahli sebagai dasar penilaian tingkat kelayakan penggunaan media. Hal ini dilakukan agar media jari pintar (JAPIN) mampu menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan 1-10.

Berdasarkan kisi-kisi instrumen di atas maka akan menjadi aspek penilaian terhadap anak dalam penggunaan media jari pintar (JAPIN). Hal ini dilakukan agar media jari pintar (JAPIN) dapat menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan 1-10.

Teknik Analisis Data

Kemudian media jari pintar (JAPIN) yang dikembangkan divalidasi oleh ahli media, ahli lapangan, dan ahli materi untuk mengetahui kelayakan produk media jari pintar (JAPIN) dan setelah dilakukan validasi, media jari pintar yang dikembangkan (JAPIN) divalidasi. dinyatakan layak untuk diujikan pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Integral DARUL FIKRI Kota. Data uji validasi Media Jari Pintar (JAPIN) yang diperoleh menunjukkan bahwa produk asli disertai dengan alat dan lembar validasi Penilaian Media Jari Pintar (JAPIN) bagi ahli materi, ahli media dan praktisi. Media jari pintar yang dikembangkan (JAPIN) telah melewati tahap validasi yang dilakukan oleh 3.

Media Jari Pintar (JAPAN) diujicobakan pada anak usia 5-6 tahun kelompok B Taman Kanak-Kanak Islam (TK) Integral DARUL FIKRI Kota Bengkulu yang terdiri dari 8 anak. Khususnya pada kemampuan menghitung penjumlahan dan pengurangan secara individu menggunakan media jari pintar (JAPIN) bertemakan buah buahan untuk anak. Respon siswa mengenai media jari pintar (JAPIN) yang dibuat peneliti adalah anak-anak sangat antusias melihatnya dan bersemangat untuk segera mencoba media tersebut dan respon yang diberikan sangat baik mengenai media jari pintar (JAPAN) . .

Sedangkan pada kegiatan post test, anak TK Islam Integral DARUL FIKRI mempelajari penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan alat yang disediakan berupa media jari pintar (JAPIN). Berdasarkan hasil pre-test dan post-test produk media jari pintar (JAPIN) yang telah dilakukan. Validasi media jari cerdas (JAPIN) untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun dimungkinkan untuk digunakan.

Dapat disimpulkan bahwa media jari pintar (JAPIN) dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun di TK Islam Terpadu DARUL FIKRI Kota Bengkulu. Setelah itu guru menjelaskan dan memberikan contoh penggunaan media jari pintar (JAPIN) untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan. Setelah anak mencoba menggunakan media jari pintar (JAPIN), peneliti memberikan lembar kerja kepada anak.

Tabel 4.1  Hasil validasi pertama
Tabel 4.1 Hasil validasi pertama

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Penelitian

Sejarah Singkat TK

Taman Kanak-kanak (TK) Islam Integral DARUL FIKRI didirikan pada bulan November 2005 di bawah naungan Yayasan Ariba. TK Islam Integral DARUL FIKRI pada awalnya bernama Sekolah Islam Integral DARUL FIKRI dengan jenjang pendidikan TK Islam Terpadu (IT IT) DARUL FIKRI yang terletak di Jalan Mahakam IV no. Pada tanggal 4 Mei 2006, PAUD ini mendapat izin pendirian dan pengoperasian dari Pemerintah Kota Bengkulu melalui dinas pendidikan.

Pasca peraturan pemerintah ini, TKII dan PGIT DARUL FIKRI kembali berganti nama menjadi Taman Kanak-Kanak Islam (TK) DARUL FIKRI terpadu (sampai sekarang) dengan layanan TK, KOBER dan TPA. Pada tahun 2014, Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TK) DARUL FIKRI mengajukan usulan izin program kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu. Pada tahun 2016, seluruh layanan di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TK) DARUL FIKRI telah mendapatkan Nomor Pokok Statistik Nasional (NPSN) yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu.

Nomor Induk Statistik Nasional (NPSN) TK DARUL FIKIR 69819137 diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu pada tanggal 19 April 2016 SK Izin Operasional nomor IV. Nomor Induk Statistik Nasional (NPSN) KB DARUL FIKRI 69849146 yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu pada tanggal 19 April 2016 Nomor Izin Operasional 421. Pada tahun 2016 TK Islam Integral DARUL FIKRI mengajukan akreditasi sekolah dari akreditasi nasional Badan PAUD dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD dan PNF) dalam pelayanan keluarga berencana dan pembibitan.

Visi Dan Misi TK

Data Guru

Data Siswa

Data Sarana Dan Prasarana TK

Tahapan-Tahapan Pengembangan Media Jari Pintar (JAPIN)

  • Hasil Uji Coba Pre-Test
  • Hasil Uji Coba Post-Test
  • Tanggapan Siswa Terhadap Hasil Produk

Media jari pintar (JAPIN) ini didesain semenarik mungkin, awalnya hanya menggunakan panel triplek yang dilapisi kain, sepasang jari yang dilapisi kain dan dilapisi dacron, serta angka warna 1-10 beserta simbol angka yang tidak menarik, sehingga peneliti pada tahap perencanaan Redesain ini dimulai dengan pemilihan materi media dengan jari pintar yang lembut (JAPIN), warna latar papan media yang terang agar disukai anak-anak, materi latar yang aman digunakan, sepasang jari pintar (JAPIN) diisi dakron untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan, bentuk buah sama dengan buah asli yaitu apel, jeruk, strawberry dan mangga dimana masing-masing buah berjumlah 10 buah, ukuran buah harus sesuai dengan karakteristik anak , tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, agar mudah dipegang oleh anak-anak, dan warna buahnya sesuai dengan warna buahnya, aslinya apel merah, jeruk oranye, stroberi merah dan mangga oranye, bentuk angka dan warna-warni simbol angka, dimana angka tersebut digunakan untuk menjawab hasil penjumlahan dan pengurangan, kemudian papan media ditempel positif dan negatifnya sehingga anda dapat menempelkan media tersebut pada papan media maupun pada papan media dengan jari pintar ( JAPIN) dilapisi kayu dan roda sehingga media mudah disimpan, dibawa dan dipindahkan. Pada tanggal 21 April 2021 saya telah menyelesaikan validasi pertama dengan ahli media yaitu Ibu Erna Vransiska, M.Si. Pd, dimana saya mendapatkan kritik dan saran untuk media jari pintar (JAPIN) pada hasil validasi pertama. Pada tahap kedua, media jari pintar (JAPIN) mendapatkan nilai sangat baik dari beberapa validator dengan skor 91%.

Berdasarkan penilaian ahli yang diperoleh dapat diketahui bahwa media jari pintar (JAPIN) yang dikembangkan layak dari segi isi atau materi, dari segi tampilan dan dari segi penggunaan pada media jari pintar (JAPIN). Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui sejauh mana produk pengembangan media jari pintar (JAPIN) ini berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan anak usia 5-6 tahun khususnya kemampuan penjumlahan dan pengurangan anak usia 5 tahun. untuk menghitung. -6 tahun. Data proses uji efektivitas keseluruhan produk media jari pintar (JAPIN) untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun diperoleh data total nilai rata-rata anak pada Pre-test sebesar 44,92% pada kategori Awal Berkembang .

Data Uji Efektivitas Umum Proses Produk Media Jari Pintar (JAPIN) untuk Meningkatkan Keterampilan Matematika Anak Usia 5-6 Tahun menemukan rata-rata skor keseluruhan anak pada Post-test sebesar 85,15% berada pada kategori berkembang sesuai harapan. Media pembelajaran berhitung berupa media jari pintar (JAPIN) untuk meningkatkan kemampuan matematika anak usia 5-6 tahun, terbukti dari analisis kebutuhan dan pengembangan produk, sehingga produk yang diperoleh dirancang. Hasil perhitungan data menunjukkan nilai LKS sebelum tes sebesar 44,92%, sedangkan nilai LKS setelah tes sebesar 85,15%. keterampilan 5-6 tahun.

Selain itu, jika ingin anak dapat berhitung penjumlahan dan pengurangan dengan cepat, terapkan media jari pintar (JAPIN) sebagai media dalam pembelajaran berhitung di kelas. Semua materi sudah dijelaskan maka peneliti memberikan lembar kegiatan post test jawaban anak dengan menggunakan media jari pintar. Media Jari Pintar (JAPIN) telah ditambahkan roda sehingga mudah digunakan dan dapat ditambahkan aksesoris seperti bunga artifisial.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Berfikir
Tabel 3.2  Kriteria Hasil Belajar
Tabel 4.1  Hasil validasi pertama
Tabel 4.2  Hasil validasi kedua
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertama, bahwa pelaksanaan sistem lelang barang jaminan pada UPS Semangka Kota Bengkulu, yaitu : a Waktu

Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.29 Angket ini digunakan bertujuan untuk

Dokumentasi Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu.Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi

Penggunaan flash card dalam pembelajaran merupakan suatu proses, cara menggunakan kartu belajar yang efektif berisi gambar, teks, atau tanda simbol untuk membantu mengingatkan atau

“Saya memang belum banyak mengajarkan pendidikan agama Islam dalam keluarga saya dan untuk anak-anak saya, tapi saya selalu memberikan yang terbaik untuk ajaran agama kepada anak saya,

Akadnya bukan bagi hasil melainkan sewa lahan atau tanah dengan status Hak Guna Usaha HGU, sebagaimana Kerapatan Adat Nagari KAN Inderapura selaku pengatur atau pengurus Tanah Ulayat

Kebanyakan kan investor itu Cuma mengenal kulit luarnya saja dan kurang memahami bagian dalamya dari pasar modal syariah.95 Sedangkan dari hasil wawacara kepada investor syariah BEI

Pertama, Anak datang mendaftar ke resepsionis, kemudian dilakukan assessment setelah itu dikonsultasikan ke psikolog dan dokter, dan jika anak didapatkan mengalami gangguan pada