PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana bentuk kemitraan pemerintah daerah-masyarakat mengenai pengelolaan hutan lindung di Desa Pujananting, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Pemerintah Daerah
Konsep Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan
Konsep Pengelolaan Hutan Lindung
Pengelolaan hutan adalah kegiatan yang meliputi pengelolaan hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan, dan pelestarian alam. Untuk melaksanakan pengelolaan hutan, perlu ditetapkan wilayah pengelolaan hutan sesuai dengan Pasal 17 ayat (1) yang dilaksanakan pada tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan unit pengelolaan. Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 21 disebutkan bahwa hutan merupakan amanah Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu pengelolaan hutan dilaksanakan atas dasar akhlak yang luhur untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Keterlibatan pemangku kepentingan dalam pengelolaan hutan diperlukan untuk lebih menjamin kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan pada tingkat tertentu, terutama dalam perumusan keseimbangan fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial ekosistem hutan. Pihak-pihak yang dimaksud dalam pengelolaan hutan lindung adalah pihak-pihak di luar Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan yang mempunyai perhatian dan berperan dalam mendorong proses optimalisasi dan pembangunan. Pemerintah Daerah terlibat dalam sistem pengelolaan hutan lindung, sebagai pemegang kewenangan wilayah administratif dan kehidupan sosial masyarakat desa hutan.
Pemerintah daerah yang terlibat dalam pengelolaan hutan lindung antara lain: pemerintah desa, kabupaten, kabupaten, dan provinsi. Keterlibatan pihak ini dalam pengelolaan hutan lindung akan mendukung kemajuan masyarakat dalam mengembangkan sumber daya alam dan manusia untuk meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat sekitar hutan. Institusi pendidikan berperan dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, melakukan pengkajian dan transfer ilmu pengetahuan, pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat desa hutan agar mereka mendapat informasi yang cukup mengenai keterlibatannya dalam pengelolaan hutan lindung.
Lembaga donor berperan dalam memberikan dukungan finansial kepada masyarakat desa hutan dalam keterlibatannya dalam pengelolaan hutan lindung.
Kerangka Fikir
Kerjasama dengan lembaga donor akan memberikan peluang bagi masyarakat dan Perum Perhutani untuk mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya alam dan manusia yang mereka miliki. Dengan demikian, pemerintah daerah dapat dikatakan sukses apabila berhasil berjalan dan operasionalnya dirasakan oleh masyarakat di wilayahnya.
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan hasil diskusi dengan pemerintah oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Barru, pengelolaan hutan lindung perlu direncanakan terlebih dahulu agar pengelolaannya dapat tercapai. agar terlaksana sesuai rencana sebelumnya. Berikut hasil petikan wawancara dengan beberapa informan terkait dengan perencanaan pengelolaan hutan lindung berikut ini: Oleh karena itu, dalam pengelolaan hutan lindung, pemerintah membuat rencana pelaksanaan pengelolaan hutan lindung yang akan dilakukan dengan bekerjasama dengan masyarakat sekitar hutan.
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa, dalam hal pengelolaan hutan lindung Pemerintah Daerah oleh Dinas Kehutanan Kabupaten. Bahwa pemerintah menjelaskan bahwa pemerintah memberikan perhatian terhadap pengelolaan hutan lindung di Desa Pujananting. dengan bekerja sama dengan masyarakat sekitar hutan untuk mengelola hutan. Dengan adanya kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan hutan lindung di Desa Pujananting dapat dikelola dengan baik sehingga kelestarian hutan tetap terjaga.
Berdasarkan hasil beberapa wawancara dengan para informan diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pengelolaan hutan lindung di desa Pujananting sudah cukup baik dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Berdasarkan hasil wawancara di atas, salah satu polisi hutan mengatakan masih adanya pengawasan dalam pengelolaan hutan lindung. Dari hasil beberapa wawancara dengan para informan diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam pengelolaan hutan lindung di
Dalam pengelolaan hutan lindung, bentuk pengelolaannya harus diperbaiki agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Tipe Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan adalah penekanan pada observasi wawancara terhadap informan, sebagai lawan dari uraian ilmiah mengenai kondisi obyektif, dimana peneliti sebagai instrumen kuncinya, teknik pengumpulan data dilakukan triangulasi (gabungan). ), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum secara obyektif terhadap berbagai jenis data yang dikumpulkan dari lapangan, sedangkan dasar penelitiannya adalah survei, yaitu tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan situasi atau peristiwa secara sistematis, faktual dan akurat sehubungan dengan
Sumber Data
Informan Penelitian
Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik Analisis Data
Bentuk Kemitraan antara Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Lindung di Desa Pujananting Kecamatan Pujananting Pengelolaan Hutan Lindung di Desa Pujananting Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Berikut hasil petikan wawancara dengan berbagai informan terkait perencanaan pengelolaan hutan lindung berikut ini:. kita rencanakan dulu. Dari hasil wawancara di atas terlihat bahwa dalam hal pengelolaan hutan lindung, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kehutanan Kabupaten Barru telah melakukan beberapa upaya untuk memahami masyarakat tentang pentingnya mengelola hutan dengan baik dan menjaga kelestariannya.
Sesuai dengan jawaban informan di atas dijelaskan bahwa selain pemerintahan daerah, Dinas Kehutanan juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan hutan. Untuk mengoptimalkan tujuan pencapaian pengelolaan hutan lindung yang ditetapkan pemerintah, diperlukan kemitraan atau kolaborasi dengan masyarakat. Berdasarkan tanggapan informan di atas dari pihak pemerintah, Dinas Kehutanan Kabupaten Barru dalam pengelolaan hutan lindung, jelas pemerintah mempunyai tanggung jawab yang cukup besar.
“Saat mengelola hutan lindung, kita tidak langsung terjun ke pengelolaan, tapi kita buat rencana dulu apa yang akan dilaksanakan nanti dalam pengelolaan hutan.” (wawancara dengan informan HH pada 2 September 2014). Berdasarkan hasil diskusi dengan pemerintah oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Barru, dalam pengelolaan hutan lindung sebaiknya dilakukan perencanaan terlebih dahulu agar pengelolaan dapat terlaksana sesuai rencana sebelumnya. Kemitraan antara pemerintah daerah dengan masyarakat desa Pujananting dalam pengelolaan hutan lindung merupakan kemitraan semu.
Implementasi pengelolaan hutan lindung di desa Pujananting cukup baik karena pemerintah bekerjasama dengan masyarakat yaitu melakukan penanaman pohon pada kawasan hutan yang rusak.
Pengabsahan Data
Jadwal Penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bentuk Kemitraan Pemerintah Daerah Dengan Masyarakat Terhadap
Data dikumpulkan dari informan untuk variabel perencanaan pengelolaan hutan lindung kesatuan, dengan indikator perencanaan pengelolaan hutan lindung kesatuan terlihat jelas pada jawaban informan. Kemudian kita sosialisasikan kepada masyarakat dengan melakukan perbincangan dengan masyarakat tentang apa saja yang akan diterapkan dalam pengelolaan hutan tersebut.” Oleh karena itu, dalam pengelolaan hutan lindung, pemerintah membuat rencana yang akan dilaksanakan untuk mengelola hutan lindung melalui sosialisasi dan diskusi. terlibat dengan masyarakat mengenai pengelolaan hutan yang akan dilaksanakan untuk melestarikan hutan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kemitraan antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan hutan lindung sudah sesuai dengan kesatuan perencanaan. Kemitraan pemerintah-masyarakat dalam pengelolaan hutan harus mempunyai kesamaan dalam pengelolaan hutan agar dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu pengelolaan hutan lindung dengan melibatkan masyarakat sekitar sangat bermanfaat dalam menjaga hutan lindung.
Di sisi lain, masyarakat sekitar hutan juga merasa perlu untuk membantu pengelolaan hutan, seperti yang diungkapkan salah satu masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan hutan sebagai berikut. Kesatuan tanggung jawab artinya pemerintah dan masyarakat mempunyai kerjasama yang baik dalam memikul tanggung jawab pengelolaan hutan lindung. Data dikumpulkan dari informan untuk variabel satuan tanggung jawab pengelolaan hutan lindung dengan indikator satuan tanggung jawab pengelolaan hutan lindung terlihat jelas pada tanggapan informan.
Tanggapan informan di atas didukung oleh pernyataan salah satu tokoh masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan hutan lindung sebagai berikut:. Ya, saya salah satu orang yang dititipi pemerintah untuk menjaga dan mengelola hutan.
Pengelolaan Hutan Lindung Di Desa Pujananting Kecamatan Pujananting
Pengelolaan hutan lindung di desa Pujananting kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. dan kepastian hukum dalam pemanfaatan hutan guna mendukung terwujudnya manfaat hutan yang optimal, fungsi multiguna, dan pemanfaatan yang berkelanjutan. Data dikumpulkan dari informan untuk variabel perencanaan pengelolaan hutan lindung dengan indikator pengelolaan hutan lindung terlihat jelas pada respon informan. Serta memberikan pemahaman masyarakat mengenai apa yang dimaksud dengan hutan lindung dan apa yang perlu dilakukan untuk menjaga dan melestarikan hutan.
Pernyataan di atas diperkuat dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Pujananting pada wawancara dibawah ini:. “Iya, pihak dinas kehutanan sering melakukan sosialisasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hutan lindung di desa kami yaitu Desa Pujananting.” wawancara dengan informan RS 15 September 2014). Dalam perencanaan tersebut, pemerintah menggunakan berbagai cara, seperti mengadakan diskusi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan tentang apa yang perlu dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 serta peraturan daerah yang mengatur pengelolaan hutan lindung. Data dikumpulkan dari informan untuk variabel Pengelolaan Hutan Lindung dengan indikator Pengelolaan Hutan Lindung terlihat jelas pada respon informan.
“Dalam pengelolaan hutan lindung di Desa Pujananting, kami selaku pemerintah daerah tentunya sangat memperhatikan hal ini dan tentunya kami juga bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk mengelola hutan tersebut.” wawancara dengan informan HH 02 September 2014). Dalam pengelolaan hutan lindung tentunya kita tidak hanya memperhatikan saja, namun harus dilakukan tindakan untuk memulihkan kawasan hutan yang rusak atau biasa disebut dengan rehabilitasi hutan dan tanah. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pemerintah tidak hanya sekedar lepas tangan dalam pengelolaan hutan lindung yang mengalami berbagai kerusakan.
Salah satu cara untuk merehabilitasi hutan lindung adalah dengan melakukan penanaman pohon pada kawasan hutan yang rusak. Berikut hasil wawancara dengan pemerintah dari Dinas Kehutanan Kabupaten Barru: Kami selalu mengimbau masyarakat untuk menjaga dan mengawasi hutan lindung agar kelestariannya tetap terjaga.” wawancara dengan informan HH 02 September 2014) Sesuai dengan hasil wawancara diatas, selain fungsi pemerintah sebagai pengambil kebijakan tentunya memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar hutan untuk perlindungan dan pengawasan pengelolaan hutan . Untuk perencanaan pengelolaan hutan lindung, pemerintah cukup baik dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan mengenai apa saja yang perlu dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan dan UU No. 41 Tahun 1999, serta peraturan daerah yang mengatur pengelolaan hutan lindung.