1. Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran?
2. Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?
3. Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta didik? Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi guru?
Jawaban!!!
1. Menurut saya pemikiran tentang Pendidikan dan pengajaran dari Ki Hajar Dewantara merupakan dua hal berbeda dimana pengajaran merupakan bagian dari Pendidikan. Pengajaran sendiri merupakan kegiatan pendidikan dalam proses memberi ilmu atau berfaedah dari pengajar untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin peserta didik. Sedangkan Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki agar mampu mancapai keselamatan, kebahagiaan dan pengalaman yang berperan menentukan karakter baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota Masyarakat.
2. Relevansi pemikiran KHD dengan pendidikan Indonesia pada saat ini menekankan pada prinsip-prinsip pendidikan yang kritis, humanis dengan orientasi pribadi serta sosial yang menggunakan proses pembelajaran untuk meningkatkankesadaran diri agar peserta didik mampu menemukan kualitas dirinya dalam proses pembelajaran,
Sedangkan konteks pendidikan ketika mengenyam masa pendidikan sekolah kurikulum KTSP dengan sistem pendidikan yang dirancang secara disentralisasi yang berarti tata aturan dalam kurikulum diserahkan untuk dikembangkan dan diputuskan olehpihak di daerah atau sekolah sesuai dengan karakteristik potensi dan kondisi daerah. Meski terdapat kebebasan untuk melakukan pengembangan pada tingkat satuan pendidikan, Namun pengembangan kurikulum harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan. Kemudian menekankan peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran, Pengembangan keterampilan, pengembangan karakter berdasarnilai-nilai Pendidikan
3. Sebagai peserta didik kemerdekaan belajar tidak sepenuhnya saya peroleh ketika menikmati jenjang sekolah. Dari perspektif saya, bentuk dan proses belajar lebih padapraktik guru sebagai teacher center bukan student center sehingga luaran dari pembelajaran mengarah pada kurang maksimalnya perkembangan peserta didik, meskipun pada tujuan orientasi berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Proses pembelajaran yang sudah berjalan tidak diimbangi dengan beberapa komponen pembelajaran yang sesuai dengan standar nasional dan kebutuhan siswa secara tepat sehingga pembelajaran tidak lagi menjadi efektif dan efisien. Memilih berprofesi sebagai guru merupakan salah satu dari kemerdekaan yang saya peroleh pada saat ini. Dalam perspektif saya, seorang guru adalah bagian dari memilih berkembang dan belajar serta terlibat dalam pembelajaran seumur hidup, membuka ruang eksplorasi, profesionalitas
dan belajar dalam pemecahan orientasi kasussecara mandiri yang berdampak pada lingkungan pendidikan baik formal, nonformal bahkan informal