• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOPIK 2 MULAI DIRI FILISOFI PENDIDIKAN INDONESIA

N/A
N/A
Syifa Salsabila

Academic year: 2024

Membagikan "TOPIK 2 MULAI DIRI FILISOFI PENDIDIKAN INDONESIA "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TOPIK 2 MULAI DIRI

FILISOFI PENDIDIKAN INDONESIA Nama : Syifa Salsabila

Nim : 2313059

1. Tulisan Reflektif

Tugas 2.1: Konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara

a. Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran?

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia yang pada masanya sangat fokus pada peningkatan sistem pendidikan di Indonesia. Ia juga turut serta dalam pendirian sekolah Taman Siswa, yang menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan pendidikan di Indonesia.

Pendirian sekolah Taman Siswa juga mencerminkan kepedulian besar Ki Hajar Dewantara terhadap dunia pendidikan.

Pandangan dan pemikiran Ki Hajar Dewantara telah memberikan banyak inspirasi bagi perkembangan sistem pendidikan Indonesia hingga saat ini. Ia selalu menekankan bahwa pendidikan seharusnya memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai hakikat dan kodrat mereka. Menurutnya, pemahaman tentang kodrat ini akan membimbing peserta didik menuju kebahagiaan dan keselamatan. Oleh karena itu, pendidik harus membantu peserta didik untuk memahami kodrat mereka sebagai manusia yang memiliki agama, budaya, dan identitas nasional.

Ki Hajar Dewantara juga mendorong pembentukan karakter dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai budaya yang saling menghargai, menghormati, dan bekerja sama, meskipun hidup dalam keragaman. Konsep ini menjadi dasar bagi pendekatan kurikulum merdeka, yang menekankan pentingnya pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu peserta didik.

b. Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?

Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan saat ini sangat jelas, terutama mengingat dampak besar globalisasi yang telah menyebabkan banyak peserta didik melupakan nilai-nilai moral yang penting. Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa tujuan utama pendidikan adalah mengubah sifat dan perilaku peserta didik agar sesuai dengan kodrat budaya yang diterapkan di daerah mereka. Oleh karena itu, pendidikan di berbagai daerah seharusnya

▸ Baca selengkapnya: filosofi pendidikan indonesia topik 1

(2)

tidak mengajarkan perilaku yang buruk. Pemikiran ini sangat relevan dalam mengatasi krisis moral yang terjadi di dunia pendidikan saat ini.

Selain itu, saya juga mengalami relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pengalaman pendidikan saya. Ia menekankan pentingnya hubungan saling menghargai dan menghormati antara pendidik dan peserta didik. Guru dianggap sebagai pengganti orang tua di rumah untuk mengajarkan nilai-nilai baik yang sesuai dengan budaya setempat. Saya juga merasakan bahwa dalam pendidikan zaman saya, penekanan diberikan pada pemahaman dan pembiasaan sikap-sikap positif, seperti disiplin, tanggung jawab, dan menghormati sesama teman.

c. Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta didik? Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi guru?

Pengalaman kemerdekaan belajar saya pada masa lalu mengajarkan saya bahwa merdeka belajar tidak hanya berarti harus menguasai semua materi pembelajaran. Saat itu, saya mungkin memiliki pandangan yang terlalu sempit dan tidak sepenuhnya menyadari bahwa setiap peserta didik di sekolah memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, yang dapat menjadi keunggulan mereka. Saya merasa terlalu banyak tekanan untuk menguasai semua pelajaran dengan sempurna, dan hal ini kadang-kadang malah membuat pemahaman saya terhadap materi pembelajaran tidak optimal. Saya menyadari bahwa tidak semua topik dapat saya pelajari dan pahami dengan baik.

Dalam konteks pendidikan saat ini, terutama dengan penerapan kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran yang berbeda-beda untuk setiap peserta didik, saya melihat perubahan signifikan. Peserta didik sekarang diharapkan menjadi aktif dalam proses pembelajaran dan menjadi pusat dari pengalaman mereka di kelas. Mereka memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai topik, didukung oleh kemajuan teknologi dan akses informasi yang lebih baik. Sebagai seorang pendidik yang baik, tugas saya adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan belajar mereka dalam berbagai aspek, termasuk kognitif, afektif, dan psikomotorik.

(3)

2. Harapan dan Ekspektasi

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik dan pada peserta

didik Anda setelah mempelajari topik ini

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik

dan pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini

Untuk diri sendiri:

Harapan saya sebagai seorang pendidik, saya ingin menjadi pendidik yang bias mmefasilitasi kebutuhan anak didik saya, membuat system pembelajaran yang menarik yang bias membuat

mereka nyaman dalam

pembelajaran. Membentuk pembelajaran yang tidak membosankan, mengakomodir semua kebutuhan siswa

Untuk diri sendiri:

Dalam kegiatan ini, saya ingin bias mengimplementasikan pemikira-pemikiran Ki Hajar Dewantara di masa dulu dan diaplikasikan ke dalam pembelajaran sekarang, dimana pembelajaran berpusat pada peserta didik

Untuk peserta didik:

Peserta didik bias bebas memilih apa yang mereka sukai, dalam konteks yang berguna untuk masa depan mereka. Tidak memaksakan atau menambah beban mereka denga materi-materi yang memang tidak mereka sukai

Untuk peserta didik:

Membentuk peserta didik yang bias mengikuti pembelajaran dengan menyenangkan dan tidak membosankan

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tujuan pembelajaran tematik terpadu antara lain: (1) Mempermudah peserta didik memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu; (2) Mempelajari

Masa Orientasi Peserta Didik ( MOPD) ini diadakan sebagai upaya untuk menjembatani peserta didik yang baru untuk mengenali berbagai kekhususan dari jenjang

Topik 2 - Filosofi Pendidikan Indonesia -

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

Nilai-nilai humanis di pembelajaran perhiasan dapat di lihat dalam bentuk bagaimana seorang pendidik disana mem- perlakukan peserta didik bukan hanya sebagai obyek didik saja

Relevansi pemikiran KHD dengan pendidikan Indonesia pada saat ini menekankan pada prinsip-prinsip pendidikan yang kritis, humanis dengan orientasi pribadi serta sosial yang menggunakan

Relevansi pendidik dan peserta didik Meskipun Ibnu Khaldun tidak khusus berbicara tentang pendidik dengan peserta didik, tetapi konsep yang beliau tawarkan tetap relevan untuk dikaji

Saat ini saya berkeingina kuat menjadi seorang guru yang memerdekakan siswa dan lebih memberikan kebebasan belajar bagi mereka dengan sistem dan kurikulum yang sudah sangat mendukung