4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Terhadap Ancaman Validitas Internal Penelitian
Penarikan kesimpulan dalam penelitian eksperimental memerlukan kehati-hatian. Variabel lain di luar perlakuan dapat mempengaruhi hasil penelitian sehingga memunculkan keraguan terhadap hubungan sebab-akibat yang di tarik dalam kesimpulan penelitian (Johnson & Christesen, 2008: 258). Berikut merupakan 11 jenis ancaman penelitian quasi eksperimental dan cara pengendaliannya dalam penelitian ini.
1. Sejarah
Pengaruh sejarah bisa terjadi terhadap salah satu kelompok yang diteliti terutama jika penelitian di lakukan dalam jangka waktu lama (bulan atau tahun). Pada penelitian ini dilakukan dengan kurun waktu yang singkat yaitu selama 2 minggu sehingga ancaman terhadap validitas internal penelitian dapat terkendali dengan baik.
2. Difusi treatment atau kontaminasi (disffusion of treatment or contamination) Ancaman ini terjadi ketika kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diam-diam saling berkomunikasi serta sama-sama mempelajari treatment yang diberikan pada kelompok eksperimen. Pada penelitian ini, kelompok kontrol dan
105 kelompok eksperimen betul-betul dipisahkan saat kelompok eksperimen diberikan
treatment.
3. Perilaku kompensatoris
Ancaman ini terjadi jika treatment yang diberikan di kelompok eksperimen dirasa sangat berharga dan diketahui juga oleh oleh kelompok yang tidak mendapatkan treatment tersebut. Pada penelitian ini, hanya kelompok eksperimen saja yang mendapatkan treatment model pembelajaran kooperatif tipe TGT sedangkan kelompok kontrol tidak. Sehingga, ancaman terhadap validitas internal berupa perilaku kompensatoris tidak dapat terkendali dengan baik.
4. Maturasi (Maturation)
Pada penelitian ini, pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilaksanakan pada waktu yang hamper berdekatan. Penelitian ini juga dilakukan dengan kurun waktu yang singkat yaitu selama 2 minggu sehingga ancaman terhadap validitas internal penelitian dapat terkendali dengan baik. 5. Regresi statistik
Hasil uji kolerasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada kemampuan mengeksplanasi memiliki kolerasi rerata pretest dan posttest I kelompok kontrol dan eksperimen adalah positif dan tidak signifikan. Pada kemampuan meregulasi diri kolerasi rerata pretest dan posttest I kelompok kontrol dan eksperimen adalah positif dan tidak signifikan. Kondisi ideal jika kolerasinya positif. Ancaman terhadap validitas internal tidak dapat dikendalikan apabila negatif dan signifikan. Sehingga, ancaman terhadap validitas internal penelitian ini berupa regresi statistik dapat dikendalikan dengan baik.
6. Mortalitas
Pada penelitian ini, ancaman terhadap validitas internal berupa mortalitas dapat dikendalikan dengan baik karena seluruh siswa hadir saat pretest, posttest I, dan
posttest II.
7. Pengujian (testing)
Dalam penelitian ini acaman terhadap validitas internal berupa pengujian (testing) dapat dikendalikan dengan baik, karena kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama-sama mendapatkan pretest.
106 8. Instrumentasi (instrumentation)
Pada peneitian ini, instrumen yang digunakan untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sama. Penelitian ini merupakan penelitian paying sehingga instrumen terdiri dari 18 soal esai, yang masing-masing mewakili kemampuan berpikir kritis yaitu menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menarik kesimpulan, mengeksplanasi dan meregulasi diri. Siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen sama-sama mengerjakan instrumen yang sama, sehingga ancaman terhadap validitas internal berupa instrumentasi dapat dikendalikan dengan baik.
9. Lokasi (Location)
Ancaman ini terjadi apabila lokasi yang digunakan baik untuk pretest maupun
posttest untuk implementasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terlalu berbeda. Pada penelitian ini, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menggunakan ruang kelas dengan kondisi yang kurang lebih sama sehingga ancaman terhadap validias internal berupa lokasi dapat dikendalikan dengan baik. 10. Karakteristik subjek
Karakteristik subjek yang berbeda antara kelompok kontrol dan eksperimen menjadi ancaman besar bagi validitas internal penelitian. Analisis ini dapat dikelompokkan dalam dua bagian sebagai berikut.
a. Kemampuan awal yang berbeda pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen akan mempengaruhi hasil posttest. Jika diabaikan ancaman terhadap validitas internal penelitian ini termasuk kategori tinggi. Pada penelitian ini, kemampuan awal pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan kemampuan awal yang setara. Sehingga ancaman terhadap validitas internal dapat dikendalikan dengan baik.
b. Jumlah kelompok gender yang berbeda pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen bisa berpengaruh pada pretest. Pada penelitian ini, jumlah gender berbeda antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol terdiri atas kelompok kontrol dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Sedangkan kelompok eksperimen dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Walaupun terdapat perbedaan gender
107 baik antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tetapi apabila dilihat dari hasil posttest, skor posttest 4 siswa laki-laki di kelompok kontrol lebih besar dari rerata posttest seluruh siswa kelompok kontrol. Sehingga ancaman terhadap validitas internal dapat dikendalikan dengan baik.
11. Implementasi
Perbedaan guru yang mengajar pada kelompok kontrol dan eksperimen bisa berpengaruh pada skor pretest karena bedanya gaya mengajar. Sebelum penelitian, peneliti sudah memilih salah satu guru dari kedua kelas yang cocok dan berkenan menjadi guru mitra. Berikut adalah tabel ancaman validitas internal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan dengan baik.
Tabel 4. 35Ancaman Terhadap Validitas Internal
No Ancaman Validitas Internal Tingkat Ancaman Terkendali (Ya / Tidak) Cara Pengendalian
1. Sejarah (history) Rendah Ya - Penelitian dilaksanakan
dalam waktu singkat atau selama ±2 minggu 2. Difusi treatment atau
kontaminasi (disffusion of treatment or contamination)
Rendah-Menengah
Ya - Kedua kelompok tidak ada
komunikasi tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT secara sistematis dan berjanji agar tidak slaing mempelajari treatment pada kelompok eksperimen
3. Perilaku kompensatoris
Rendah-Menengah
Tidak - Kelompok kontrol tidak
diberi model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesudah penelitian selesai
4. Maturasi (maturation) Rendah Ya - Penelitian dilakukan dengan
kurun waktu yang singkat yaitu selama 2 minggu
5. Regresi Statistik Rendah Ya - Hasil uji kolerasi pretest
posttest I tidak negative
6. Mortalitas Menengah Ya - Penelitian dilaksanakan
dalam waktu singkat atau selama ±2 minggu - Seluruh siswa hadir saat
pretest, posttest I, posttest II.
7. Pengujian Rendah Ya - Kelompok kontrol dan
eksperimen sama-sama diberi pretest
108 8. Instrumentasi (instrumentation) Rendah- Menengah-Tinggi Ya - Memeriksa kelayakan instrumen - Menggunakan instrumen
yang sama saat pretest dan posttest
9. Lokasi (location) Menegah Ya - Lingkungan dan kondisi
ruang kelas kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kurang lebih sama
10. Karakteristik Subjek (kemampuan awal)
Tinggi Ya - Kelompok kontrol dan
eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama
Perbedaan Gender Tinggi Ya - Kelompok kontrol dan
eksperimen memiliki jumlah siswa yang sama
11. Implementasi Tinggi Ya - Pembelajaran di kelas
kelompok kontrol dan eksperimen menggunakan guru yang sama
Berdasarkan tabel 4.35 dan penjelasannya, dapat diketahui ada sebelas ancaman terhadap valitas internal penelitian. Dari sebelas ancaman tersebut, ada sepuluh ancaman yang dapat dikendalikan dengan baik yaitu sejarah, difusi, maturasi, regresi statistik, moralitas, pengujian, instrumentasi, lokasi, karakteristik subjek, implementasi. Ada satu ancaman yang tidak dapat dikendalikan dengan baik yaitu perilaku kompensatoris. Perilaku kompensatoris tidak dapat dikendalikan karena kelompok kontrol tidak diberikan treatment yang sama dengan kelompok eksperimen setelah penelitian selesai. Satu ancaman yang tidak dapat dikendalikan ini tidak berdampak sistematik terhadap kesimpulan penelitian. Hampir semua ancaman terhadap validitas internal penelitian dapat dikendalikan dengan baik dan tidak ada temuan data yang menunjukkan ancaman yang berdampak sistemik. Sehingga kredibilitas penelitian terjamin.