• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian sebelumnya menunjukkan bahwa ciri utama dari pelekatan harga adalah dari kepentingan utama terhadap hasil-hasil yang biasanya didapatkan dari model-model ekonomi makro perkiraan-perkiraan rasional. Jika harga yang ada dalam pengertian McCullum adalah tetap, hasil utama dari model harga fleksibel menyebabkan khususnya usaha-usaha sistematis untuk menstabilkan output nyata, pekerjaan dan variabel-variabel nyata lainnya akan jatuh. Jika harga melekat di sepanjang periode, cukup lama mengizinkan untuk memperbaiki kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah, kasus untuk tipe kebijkasanaan stabilitas disokong oleh para ahli ekonomi, maka Keynes adalah diperbaiki, walaupun perkiraan-perkiraan tersebut rasional.

Pendukung-pendukung pandangan atas kebijaksanaan-kebijaksanaan Keynes yang distabilitaskan adalah sia-sia. Dengan cepat menunjukkan aturan kunci, dimana ketetapan upah dan harga membenarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan

file arsip milik

PENERBIT ANDI

BAB 4--Kritik Terhadap Harga Fleksibel

107

dan kebutuhan untuk para pendukung kebijaksanaan tersebut menyediakan beberapa teori mengenai mengapa harga harus tetap. Dengan membebankan suatu bentuk ketetapan harga khusus yang ditujukan bagi yang menghasilkan suatu hasil, dimana kebijaksanaan-kebijaksanaan stabilitas Keynes dapat bekerja dengan cukup baik yang dengan sendirinya untuk membenarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut. Setelah semuanya kelihatan seperti ini, dimana bentuk ketetapan upah dan harga dalam suatu ekonomi akan membayangi lingkungan ekonomi, maka merupakan komponen kelakuan dari permintaan agregat. Contohnya, dalam dua-periode model yang dideskripsikan pada bagian 4.2(b) di atas terlihat, dimana jika permintaan agregat merupakan suatu hal yang sia-sia, perusahaan-perusahaan akan menjadi lebih enggan untuk setuju untuk menetapkan harga-harga pada dua periode. Mungkin mereka akan hanya menentukan harga-harga satu periode. Ciri-ciri ketetapan harga akan berubah merupakan suatu tanggapan dalam perubahan lingkungan ekonomi.

Ini adalah untuk alasan dimana kebijaksanaan stabilitas Keynes telah dikecam untuk bersandar ‘dalil yang tidak dijelaskan’ dari ketetapan harga di atas. Dan untuk mengasumsikan bahwa bentuk dari ketetapan upah dan harga, bentuk dari kontrak upah dan harga, telah diberikan secara eksogenus daripada ditentukan oleh hal-hal lainnya. Tipe kebijaksanaan fiskal dan moneter telah dilaksanakan. Poin ini telah diekspresikan dengan jelas oleh dua komponen perkiraan-perkiraan rasional yang memimpin (Lucas dan Sargent).

Jadi, isu fundamental di sini, benar-benar telah terlibat dalam perselisihan Keynes dan ekonom klasik. Hal ini cukup mengenalkan karakteristik yang tidak benar dari kontrak upah yang ada, sebagaimana yang diberikan ketika menganalisis konsekuensi dari rezim moneter dan fiskal alternatif? Teori

file arsip milik

PENERBIT ANDI

ekonomi klasik menyangkal, bahwa karakteristik tersebut dapat diambil, sebagaimana yang telah diberikan. Untuk memahami implikasi-implikasi kontrak jangka panjang untuk kebijaksanaan moneter, maka membutuhkan sebuah model kontrak yang merespon rezim kebijaksanaan moneter alternaif. Perpanjangan model-model keseimbangan yang muncul pada direksi ini, mungkin menimbulkan variasi-variasi yang menarik, tetapi kelihatannya tidak seperti modifikasi utama dari implikasi model-model ini dalam kebijaksanaan moneter dan fiskal (Lucas dan Sargent, 1978: 65).

Kebutuhan untuk menemukan suara basis teoretis bagi pelekatan upah dan harga telah menginspirasikan suatu literatur besar dan tumbuh pada apa yang akan diketahui sebagai teori kontrak. Beberapa kontribusi awal oleh Azariadis (1975); Baily, (1974); dan Gordon, (1974) menegaskan, bahwa dalam ciri mereka terdapat tenaga kerja lebih bersedia mengambil risiko daripada pekerja. Jika perusahaan menawarkan untuk memindahkan atau menerima beberapa tawaran resiko, maka sebaliknya pekerja harus mengerjakan sendiri. Mereka harus dapat menghasilkan upah di bawah rata-rata bagi para pekerja. Perusahaan-perusahaan dapat menjamin para pekerja dengan upah yang telah diperbaiki melalui beberapa periode yang dikhususkan. Dengan pengertian, kondisi yang buruk akan terjadi pemberhentian, tetapi tidak ada pengurangan upah yang dibayarkan terhadap yang tidak diberhentikan. Dan jika kondisi diperbaiki, para pekerja akan diberhentikan pada rata-rata upah yang sama. Suatu kontrak dapat bibuat untuk para tenaga kerja, berarti bahwa telah membuat pendapatan sedikit lebih pasti. Oleh karena itu, kondisi pekerjaan mereka sedikit berisiko. Mungkin juga dimohonkan untuk perusahaan-perusahaan, karena hal ini memperbolehkan mereka untuk menyewa tenaga kerja pada tingkat upah rata-rata yang lebih rendah daripada sebaliknya, karena risiko yang lebih kecil

file arsip milik

PENERBIT ANDI

BAB 4--Kritik Terhadap Harga Fleksibel

109

dihubungkan dengan bentuk kontrak yang diasumsikan. Telah ada beberapa perpanjangan dan ide-ide lainnya di dalam literatur pada teori kontrak, termasuk di luar pembahasan buku ini untuk perlu ditinjau kembali. Satu masalah untuk kebanyakan dari teori ini, dimana mereka biasanya menjelaskan, mengapa upah nyata dapat sama-sama diperbaiki. Masalah lainnya, penting dalam konteks yang kita pertimbangkan, telah diangkat oleh Barro (1977b). Argumennya berfokus pada kontrak jangka-panjang pada pasar tenaga kerja, tetapi kekuatannya dapat diapresiasikan dengan menguji kontrak harga yang diperbaiki seperti yang digambarkan pada Gambar 4.1.

Seandainya suatu kontrak dijual pada suatu harga yang telah ditentukan untuk periode spesifik, maka untuk alasan apapun, akan menguntungkan para penjual dan para pembeli. Sebuah kontrak diputuskan untuk dijual pada harga P0 untuk suatu rangkaian periode (kepastian periode panjang tidak langsung diperhatikan). Jika perubahan tidak dapat diprediksi dalam permintaan agregat, maka timbul hasil ketidakseimbangan. Contohnya, permintaan agregat yang tinggi akan menyebabkan kelebihan permintaan. Dalam perputaran aturan, kuantitas harus diadopsikan untuk menentukan bagaimanakah jadinya

output nyata tersebut, dan harus diadopsikan untuk output

yang menyamakan tingkat permintaan. Jadi, mewajibkan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan dan menjual dalam jumlah yang lebih banyak daripada apa yang telah mereka rencanakan pada penetapan harga. Jika mereka rasional, perusahaan-perusahaan akan menyadari bahwa gangguan-gangguan bisa muncul walaupun mereka tidak dapat meramalkan ketepatan waktu mereka. Selanjutnya mereka akan mengetahui bahwa gangguan-gangguan seperti itu akan memaksa mereka untuk menghasilkan output yang tidak optimal. Dalam hal ini, bukan merupakan harapan mereka dalam

file arsip milik

PENERBIT ANDI

pilihan untuk menghasilkan harga P0. Pertanyaan Barro adalah mengapa perusahaan-perusahaan harus setuju terhadap suatu tindakan, bahwa dalam perputaran tertentu akan memaksa mereka untuk melakukan sesuatu yang pada akhirnya atau

ex ante akan muncul sub optimal? Untuk meletakkan hal ini,

ada suatu cara yang berbeda, yaitu sebuah kontrak yang dapat merubah harga, tetapi memprediksikan bahwa output akan sama. Apapun permintaan yang ditentukan harus menjadi suboptimal (ex ante) bagi perusahaan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Barro hanya aturan kuantitas yang tidak membawa implikasi-implikasi. Suatu saat para penjual dan para pembeli akan membawanya pada penetapan harga. Memperdagangkan suatu kuantitas barang, yang mereka pikirkan adalah kenaikan untuk menjadi sub optimal yang merupakan suatu aturan. Yang menentukan output sama dengan nilai yang akan diambil dalam ketidakhadiran beberapa gangguan yang tidak terantisipasi, seperti Yn. Selanjutnya, jika harga ditentukan pada P0 kuantitas yang diperdagangkan akan menyamakan kuantitas para pembeli yang berada pada akhir periode optimal pada harga tersebut untuk dihasilkan pada periode tersebut. Tentu saja, jika gangguan-gangguan tersebut muncul pada permintaan agregat, maka para penjual dan para pembeli yang telah menyetujui harga P0 dan kuantitas yang akan diperdagangkan dari Yn, akan menyadari diri mereka sendiri. Membeli lebih atau kurang daripada yang mereka pikir optimal, tetapi hal tersebut bukanlah poin utamanya. Pada waktu mereka menyetujui kontrak tersebut, periode t, hal ini optimal untuk memperdagangkan kuantitas Yn, jika tingkat harganya adalah P0. Karena kontrak tersebut mengikat kedua sisi itu, yang ada pada periode t, yaitu kontrak optimal.

Kekuatan dari poin Barro sekarang telah jelas: dalam hal menjelaskan pergerakan-pergerakan kuantitas ketika

harga-file arsip milik

PENERBIT ANDI

BAB 4--Kritik Terhadap Harga Fleksibel

111

harga melekat, para ahli ekonomi harus menyediakan beberapa pembenaran teori untuk aturan kuantitas yang mereka gunakan. Suatu aturan kuantitas yang memperbaiki harga, tetapi bukannya output yang muncul menjadi suboptimal. Jika agen-agen ekonomi diasumsikan menjadi pengoptimal rasional ketika menyusun perkiraan-perkiraan, mengapa mereka tidak juga menjadi pengoptimal yang rasional ketika menggambarkan kontrak? Dan jika mereka memang benar adanya, mengapa mereka harus menyusun kontrak-kontrak yang memperbaiki harga bukannya output? Akan tetapi, jika mereka memperbaiki

output, bagaimana pergerakan-pergerakan kuantitas muncul?

Seperti pertanyaan-pertanyaan ini merupakan subjek terhadap suatu jumlah penelitian yang besar dimana hal ini di luar bahasan buku ini yang sangat penting untuk dipertimbangkan.

Ringkasan

Tulisan pada bab ini telah memberlakukan kritik model utama, yang telah dikembangkan pada Bab 3. Telah ditunjukkan implikasi-implikasi dari menyediakan perkiraan-perkiraan rasional terhadap model-model ekonomi makro dengan harga melekat. Hal yang muncul adalah beberapa kesimpulan kunci dari model yang telah dikembangkan pada Bab 3, dan mempertahankan asumsi, bahwa harga melekat terjadi jika pada periode harga melekat terdapat harga yang relatif pendek. Implikasi yang didapat dalam Bab 3 adalah manipulasi sistematis kebijaksanaan moneter dan fiskal yang disinyalir harus gagal untuk menstabilkan output, ternyata bisa ditolak, jika dengan harga melekat selama periode-periode tertentu pemerintah dapat merubah kebijaksanaan moneter dan fiskal. Tetapi, harus juga menunjukkan basis teori untuk harga melekat sedikit kurang dikembangkan dan penyogokan perkiraan-perkiraan rasional telah mengecam kemampuan

file arsip milik

PENERBIT ANDI

model harga melekat untuk menjelaskan fluktuasi output pada suatu jalan yang konsisten dengan kelakuakn rasional. Sedikit tidak ada kehadiran harga yang melekat dan informasi asimetris yang memimpin suatu penyokongan perkiraan rasional. Untuk menulis ‘kegunaan potensial dari aturan keb ijaksanaan aktivis dalam melembabkan fluktuasi……… dapat mempertahankan revolusi perkiraan-perkiraan rasional’ (McCallum, 1980 hal. 738).

file arsip milik

PENERBIT ANDI

BAB 5

HARAPAN RASIONAL

DALAM EKONOMI

TERBUKA

Ada dua pertimbangan dalam ekonomi terbuka. Pertama, pada umumnya ekonomi sangat terbuka terhadap pengaruh negara-negara lain, karena cukup besarnya proporsi output mereka yang dijual ke negara lain. Kedua, pelaksanaan perdagangan luar negeri yang dipengaruhi oleh kurs valuta asing, mata uang suatu negara yang dapat dibeli/ditukar dengan mata uang negara lain. Bentuk harapan, bukannya informasi dari tingkat harga lokal, tetapi juga mengenai jumlah uang dan harga valuta asing dalam perekonomian.

5.1 Kurva Permintaan Agregat dalam