Model Barro adalah model yang didasarkan atas ekonomi makro harapan rasional harga fleksibel, yang diuraikakan pada Bab 3. Pada model itu, permintaan agregat mempengaruhi
output nyata, hanya perubahan permintaan agregat yang tidak
diharapkan. Barro mengasumsikan, jumlah uang merupakan determinan utama dari permintaan agregat. Oleh karena itu, didapat hasil perubahan jumlah uang yang akan mempengahruhi tingkat harga. Dalam bentuk yang disederhanakan, elemen pertama dari model Barro ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana, Wt = Sebuah atau sejumlah variabel yang menentukan
output.
PU = Pertumbuhan uang pada periode t. Ht-1PUt = Harapan pertumbuhan uang.
α = Konstanta. b = Koefi sien posi f.
μt = Kesalahan acak dengan rata-rata nol.
Persamaan 6.22 merupakan pernyataan formal. Jika pertumbuhan moneter menyamakan perkiraannya, maka
output akan kembali pada tingkat alaminya. Jika pertumbuhan
file arsip milik
PENERBIT ANDI
moneter lebih besar (sedikit) daripada yang diharapkan, maka output nyata akan lebih besar (sedikit) daripada tingkat alaminya. Perhatikan, bahwa persamaan 6.22 dapat ditulis dengan harapan-harapan yang dibentuk secara tidak rasional, tetapi dengan mengasumsikan terdapat ‘netralitas struktural’. Walaupun harapan-harapan pertumbuhan uang yang diharapkan dan yang telah terbentuk, tidak mempengaruhi
output. Perlu diijelaskan dan harus diuji di sini, bagaimana
pengujian secara terpisah dari harapan-harapan rasional dan netralitas struktural. Untuk mendapatkan model harapan-harapan rasional dengan memasukkan persamaan 6.22, maka harus menetapkan suatu proses pertumbuhan moneter. Pertumbuhan moneter untuk ekonomi yang dibayangkan ditentukan oleh proses berikut ini.
) 23 . 6 ( 1 2 1 1 t t t t X Z PU
Dimana, X dan Z = nilai variabel-variabel dalam periode t-1 yang secara terpisah menentukan pertumbuhan moneter dalam periode t.
μ = Komponen pertumbuhan moneter yang acak dan dak dapat diperkirakan dengan rata-rata nol. 1 dan 2 = Koefi sien.
Persamaan 6.23 kadang-kadang dideskripsikan sebagai suatu ‘rezim kebijaksanaan’. Maksudnya, bahwa aturan kekuasaan menghubungkan instrumen kebijaksanaan pertumbuhan uang, dan terhadap pergerakan variabel lainnya. Dalam hal ini, variabel lainnya merupakan nilai-nilai X dan Z yang tertinggal, bisa saja terjadi pada pengangguran dan inflasi, atau keseimbangan pembayaran atau syarat peminjaman sektor publik, atau variabel-variabel apapun yang diinginkan oleh
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 6--Kasus Ekonometrika Harapan Rasional
149
pemerintah. Koefisien 1 dan 2 yang dipilih oleh kekuasaan, sebagimana yang dilihat, untuk mencapai tujuan mereka. Suatu perubahan dari rezim kebijaksanaan, dapat muncul baik sebagai suatu hasil perubahan dalam nilai-nilai koefisien. Dia sebagai suatu perubahan dalam variabel-variabel pilihan instrumen kebijaksanaan yang telah terhubung. Proses yang dideskripsikan oleh persamaan 6.23, yaitu perkiraan rasional dari PUt seharusnya:)
24
.
6
(
1 2 1 1 1PU X Z a
H
t t
t
tmengingat suatu perkiraan tidak rasional akan menjadi seperti contoh berikut ini.
)
24
.
6
(
1 4 1 3 1X Z b
PU
th
t
tdimana δ3 dan δ4 merupakan jumlah yang lain dari masing-masing δ1 dan δ2.
Meletakkan persamaan 6.22 dan 6.24a secara bersama-sama, seperti membebani harapan-harapan rasional, sehingga akan dapat ditunjukkan model harapan-harapan rasional, seperti pada dua persamaannya berupa:
Perhatikan persamaan 6.25, di sana mengasumsikan atau membebankan adanya netralitas struktural (hanya pertumbuhan moneter yang tidak diharapkan mempengaruhi
file arsip milik
PENERBIT ANDI
output nyata) dan harapan-harapan rasional (pertumbuhan
moneter yang diharapkan menyamakan komponen yang dapat diperkirakan dari proses menentukan pertumbuhan moneter). Kehadiran output nyata dari komponen pertumbuhan moneter acak ut, dan ketidakhadiran beberapa komponen pertumbuhan moneter lainnya dalam persamaan yang sama itu, berarti merefleksikan pembebanan dari kedua asumsi ini. Syarat-syarat yang dibebankan pada persamaan 6.25 oleh asumsi harapan-harapan rasional dan yang dapat digunakan untuk menguji validitas hipotesis harapan-harapan rasional, dapat dilihat dengan sangat mudah, jika menukar ekspresi ke dalam persamaan output untuk memberikan suatu bentuk alternatif dari sistem dua persamaan seperti:
Dalam persamaan 6.26, ada dua syarat yang dibebankan oleh asumsi perkiraan rasional, yairtu koefisien pada Xt-1 dan Zt-1 dalam persamaan output. Kedua-duanya harus negatif dari produk koefesien respectif mereka dalam persamaan pertumbuhan uang δ1 dan δ2, dan koefisien pada pertumbuhan uang nyata pada persamaan output β. Berdasarkan intuisi, jika harapan-harapan tidak rasional, tetapi model-model lainnya benar, tidak ada alasan mengapa koefisien, pada Xt-1 pada persamaan output harus menunjang beberapa hubungan terhadap koefisiennya dalam persamaan pertumbuhan uang. Keduanya agak tidak tergantung, justru masing-masing dapat menjadi beberapa jumlah. Akan tetapi, jika perkiraan rasional dengan ketidaktergantungan ini hilang, maka harapan-harapan harus dibentuk melalui suatu cara yang disyaratkan. Berdasarkan pada proses, berarti sebenarnya mengikuti pertumbuhan moneter dengan koefisien pada Xt-1 dalam persamaan output
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 6--Kasus Ekonometrika Harapan Rasional
151
yang disyaratkan oleh koefisien pada Xt-1 dalam persamaan pertumbuhan uang. Argumen yang sama berlaku untuk Zt-1.Menguji validitas harapan-harapan rasional di dalam model ekonomi makro ini meliputi pertama-tama perhitungan kemungkinan yang didapatkan dari sistem 6.26. Dimana koefisien pada Xt-1 dan Zt-1 dalam persamaan output dipaksakan secara baik agar sama dengan d1 dan d2, syarat-syarat perkiraan rasional dibebankan. Metode yang telah dilakukan tidak memerlukan perhatian di sini. Attfield et. All (1981a, b) menekankan prosedur dan asumsi-asumsi yang diperlukan. Selanjutnya, memperkirakan model harapan-harapan yang tidak rasional yang mengombinasikan persamaan 6.24b dengan persamaan padanan nonrasional 6.22, sehingga menjadi:
Perhatikan, bahwa dalam model ini tidak ada syarat pada koefisien yang diperkirakan pada Xt-1 dan Zt-1 dalam pertumbuhan uang dan persamaan-persamaan output. Komputer bisa memperkirakan tentang jumlah apapun yang ditemukannya dan memberikan penjelasan yang terbaik dari PUt dan Yt. Alasan untuk hal ini adalah dengan memasukkan persamaan 6.24b kemudian 6.24a ke dalam persamaan 6.22 yang berdampak menghilangkan syarat-syarat yang dibebankan oleh hipotesis harapan-harapan rasional. Hasil statistik dengan menghilangkan syarat ini, harus memberikan suatu model yang lebih berhasil, atau setidak-tidaknya sama suksesnya dalam menjelaskan pergerakan Put dan Yt. Akan tetapi, seberapa sukseskah? Untuk mendapatkannya, akan menggunakan satu kemungkinan yang dihitung dari kedua model dalam rangka
file arsip milik
PENERBIT ANDI
membuat kemungkinan rasio tes statistik, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Kemudian, membandingkannya dengan distribusi chi-square dengan tingkat kebebasan yang cocok. Suatu perbandingan akan menjadi suatu pengujian dari hipotesis harapan-harapan rasional. Jika model yang tidak disyaratkan dapat dibentuk secara signifikan yang lebih baik daripada model yang disyaratkan. Hal ini akan menyatakan secara tidak langsung bahwa syarat-syarat yang dibebankan tersebut tidak valid. Oleh karena syarat ini disebabkan oleh asumsi harapan-harapan rasional, penolakan secara tidak langsung terhadap perkiraan rasional, maka kondisi model lainnya menjadi benar.