Permintaan Agregat
Membayangkan suatu pemerintahan yang ada, berikut suatu tipe pendekatan Keynesian untuk kebijaksanaan ekonomi makro dari mengangkat pengeluaran miliknya itu, di mana suatu gerakan perekonomian yang mengarah ke resesi atau pengunduran, dan (beberapa tipe yang kurang) mengurangi pengeluaran miliknya itu, bilamana suatu perekonomian adalah menguntungkan.
Di balik suatu ide, untuk tiap pendekatan kebijaksanaan, pemerintah dapat mengurangi fluktuasi-fluktuasi output
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 3--Harapan Rasional tentang Harga Lunak dalam Model Ekonomi Makro
53
ekonomi dan kesempatan kerja. Terdapat satu kelebihan kelompok lingkungan ekonomi. Beberapa telah dilakukan oleh pemerintah, tentang pendekatan umum kebijaksanaan ekonomi, di mana saat kekuatan berakhir dan jumlah penelitian ekonomi sangat banyak, dilakukannya ramalan resesi dan ramalan keuntungan-keuntungan. Pemerintah dapat membuat ukuran-ukuran keperluan sebagai penggantinya pada saat suasana baik. Sifat-sifat yang digambarkan dalam proses permintaan agregat yang ada, yaitu tahu tentang ditentukannya permintaan yang diramal sebelumnya, dan rasionalisasi masyarakat dapat meramalkan perubahan-perubahan permintaan agregat. Misalnya, perubahan-perubahan permintaan agregat dapat diperkirakan, tanpa adanya pengaruh output riil, atau kegiatan ekonomi riil hanya mempengaruhi harga-harga.Kebijaksanaan ekonomi Keynesian adalah salah satu pendekatan, melalui kemampuan suatu proses permintaan agregat yang ada, yang dapat memberitahukan bahwa dari ketidakmampuan menguasai pendekatan Keynesian sampai menjadi ke penguasaan kebijaksanaan belaka, sehingga merupakan keistimewaan pendekatan yang spesifik.
Melalui proses yang amat alami itu, kebijaksanaan permintaan agregat, di mana pemerintah membuat perkiraan dalam kaitan kebijaksanaan itu, ke arah suatu perekonomian negara bagian. Jika kebijaksanaan pemerintah mantap, dalam kaitan suatu pandangan ke masa depan, maka dapat diartikan bahwa perekonomin negara itu di pengaruhi oleh perkiraan-perkiraan. Ini dapat mengarah sebagai pertapa, dan dapat dipergunakan untuk membuat perkiraan kebijaksanaan pemerintah. Tepatnya, suatu perkiraan untuk mengembalikan yang tidak bertenaga itu. Suatu jalan yang bisa dimiliki oleh pemerintah dan mencoba untuk mempergunakan kebijaksanaan permintaan agregat. Dalam rangka mempengaruhi tingkat output agregat, dilakukan
langkah-file arsip milik
PENERBIT ANDI
langkah dengan jalan memperkenalkan gerak-gerik instrumen-instrumen kebijakannya secara bebas. Gerak-gerik secara bebas akan produk-produk ini, dalam permintaan agregat yang ada, seperti telah diperlihatkan pada Gambar 3.3.Produk peralatan-peralatan output agregat jauh dari tingkat normal. Akan tetapi, untuk mengefektifkan perubahan-perubahan secara random ini, dalam pengeluaran pemerintah atau suatu penawaran uang atau apapun, akan diperoleh jika pemerintah dapat meramalkan mereka termasuk yang lain-lainnya. Pengaruh mereka tidak akan menstabilkan output, tetapi untuk kenaikan fluktuasi-fluktuasi
output di sekitar tingkat normalnya. Suatu lawan yang tepat dari
apakah berbagai kebijaksanaan Keynesian bisa mencapai tujuan. Sebuah implikasi menjadi kunci dari harapan-harapan rasional, bila dikombinasikan antara permintaan agregat dan penawaran agregat. Model yang dibangun dalam Gambar 3.3, merupakan pendekatan Keynesian untuk kebijaksanaan menstabilkan ekonomi makro. Banyak pendekatan yang mengelilingi harapan yang masuk akal bagi suatu hipotesis, yang disebabkan oleh implikasi ini. Satu lagi keistimewaan positif dari suatu hipotesis, dalam konteks model permintaan agregat-penawaran agregat, yang didapat dalam Gambar 3.3, adalah suatu dorongan nyata bagi pendekatan kebijaksanaan ekonomi makro, khususnya kebijaksanaan moneter. Hal ini dibicarakan oleh ahli ekonomi terkemuka, Friedman (1959).
Dalam pertentangan runcing dengan Keynes dan pengikut-pengikutnya, Friedman ahli ekonomi ini pernah menyarankan bahwa kebijaksanaan moneter tidak bisa diganti untuk beberapa dentuman atau resesi yang ada. Pengalaman-pengalaman perekonomian akan tidak lebih luas dalam resesi dan lebih membatasi diri pada sebuah ledakan ekonomi. Pemerintah akan lebih suka untuk mengikat dirinya atau kejadian yang mengikat secara kontinu dalam hal memperbanyak jumlah uang setiap periode melalui penetapan persentase tingkat
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 3--Harapan Rasional tentang Harga Lunak dalam Model Ekonomi Makro
55
pertumbuhan, X%. Ketetapan nilai X itu dalam beberapa tahun akan diumumkan, baik dalam kemajuan, maupun dengan mengatakan dalam rencana lima tahunan dan akan diikuti secara sempurna. Sebenarnya, negara dari perekonomin, sungguh tidak akan datang, kecuali keadaan sekitarnya menyebabkan pemerintah berangkat dari strategi di lingkungannya, peraturan X%-nya.Bagian-bagian kebijaksanaan ini, menuntut kebijaksanaan yang hanya akan membesarkan hati bagi latar belakang suatu kelompok sektor swasta, yang akan membuat pemilik modal dan rencana-rancana pengeluaran dengan kepastian yang lebih besar tentang kebijaksanaan pemerintah. Di masa mendatang, secara tiba-tiba akan terjadi ucapan berbohong dan perubahan-perubahan merusak kebijaksanaan. Hal itu akan membuat pemerintah memanipulasi kebijaksanaan moneter yang bertalian dengan memilih maksud-maksud yang lebih sukar. Mereka juga percaya bahwa perubahan-perubahan pemerintah pada setiap kebijaksanaan moneter melalui suatu perintah untuk menstabilkan ekonomi, amat disukai oleh tujuan itu, karena waktu yang tepat dari pengaruh-pengaruh kebijaksanaan moneter susah untuk menjatuhkan rencana, dan sebagai konsekuensi tidak akan dimengerti. Stabilisasi ini akan dijauhi, jika kebijaksanaan moneter telah dilakukan dalam keserasian dengan hukum X% yang diungkapkan di atas. Untuk semua sebab-sebab ini, beberapa ahli ekonomi pada beberapa tahun telah dilindungi oleh pendekatan kebijaksanaan moneter ini, dan selama tahun 1970-an suatu bilangan dari pemerintah mulai membayar yang paling sedikit service melalui bibir dengan mengumumkan target tingkat pertumbuhan penawaran uang akhir tahun.
Akan tetapi, dalam kesederhanaan penawaran dan permintaan agregat, telah dapat dikembangkan seperti pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3. Di sana selalu menunjukkan
file arsip milik
PENERBIT ANDI
kemungkinan untuk memperlihatkan, bahwa jika pengharapan inflasi tidak rasional, kemudian hukum pertumbuhan X% dari Friedman untuk jumlah uang ditanggapi sebagai suatu larangan bagi orang bawahan. Hal ini terutama untuk kebijaksanaan lain yang ada hubungannya dengan pertumbuhan moneter, karena dianggap sebagai suatu arus ekonomi negara bagian di masa lalu. Sebagai orang bawahan, rata-rata di sini, bahwa hukum pertumbuhan X% dari Friedman akan menyatakan secara tidak langsung (imply) berfluktuasi lebih besar pada output riil di sekitar tingkat kelazimannya, kemudian kebijakan yang cocok pada setiap kebijaksanaan moneter dalam konteks suatu perekonomian, akan dipindahkan ke suatu ledakan atau resesi.
Sebab-sebab intuisi bagi orang-orang bawahan ini, adalah harapan yang tidak masuk akal yang selalu memberikan beberapa bagian bagi suatu pemerintahan ke suatu sistematika masyarakat yang bodoh. Tekanan satu kasus, dimana tingkat harga yang diharapkan pada periode nanti adalah selalu sama dengan tingkat harga sebenarnya pada akhir periode. Kemudian, jika ini sebagai penyebab apa saja di musim gugur yang besar, maka dalam permintaan agregat di sana akan menjadi sesuatu, yakni harga-harga segera akan jatuh dan moneter jatuh dalam
output. Kejatuhan harga dapat diharapkan secara berangsur-angsur sampai pada tingkat keseimbangan barunya, sampai mereka bisa mengerjakan output menjadi di bawah tingkat kelazimannya. Jika pemerintah dikunci ke suatu kebijaksanaan pengeluaran uang, maka penawaran pada beberapa tingkat yang diatur sebelumnya itu, tidak dapat melakukan sesuatu karena kemungkinan ini mundur. Tetapi, jika itu bukan dilarang oleh suatu kebijaksanaan, maka hal itu sungguh dapat menyebabkan kenaikan penawaran uang dan mencegah resesi yang pada akhirnya membawa ke berakhirnya lebih cepat. Lebih daripada itu, kesederhanaan kebijaksanaan moneter
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 3--Harapan Rasional tentang Harga Lunak dalam Model Ekonomi Makro
57
berusaha mengarahkan sesuatu ke hukum pertumbuhan X% dari Friedman.Pengalaman-pengalaman rasional, jika dibandingkan dengan menghilangnya keunggulan ini, maka untuk jatuhnya permintaan agregat dapat diasumsikan sampai di atas ramalan. Itu akan tidak berpengaruh atas output riil dan tidak akan membutuhkan untuk dibayar oleh kebijaksanaan pemerintah. Berarti, pemerintah tidak bisa meramalkan kejatuhan permintaan agregat. Selanjutnya, pengaruh output riil akan menghilang setelah satu periode kejatuhan permintaan agregat, dan kemudian membicarakan perhitungan kumpulan harga-harga, berikan output sama dengan tingkat lazimnya. Suatu kejadian lagi, yaitu tidak berubahnya kebijaksanaan moneter akan menjadi beberapa keuntungan.
Hasil pendekatan Friedman ke kebijakkan moneter adalah tidak lebih lama daripada orang bawahan dengan pendekatan lebih sederhana, yaitu menggabungkan harapan rasional ke dalam dasar model permintaan dan penawaran agregat. Pendekatan gabungan ini telah didemontrasikan secara formal oleh Sargent dan Wallace (1975), dan pada suatu waktu diketahui sebagai proposisi Sargent-Wallace.
Fakta hipotesis harapan rasional pada suatu waktu dilihat sebagai sesuatu yang menyediakan dorongan untuk versi kekuatan pendekatan Friedman. Terutama untuk kebijaksanaan moneter, dengan memperdebatkan bahwa hukum X% akan membuat mengikat secara kontinu. Dari suatu model dalam Gambar 3.3 itu adalah jelas bahwa output akan diangkat sampai di atas tingkat normalnya. Berarti, hanya masyarakat umum dipermainkan supaya mempercayai tingkat harga rata-rata yang terjadi lebih rendah daripada harga aslinya. Jika harapan irasional yang biasa disebut “dibentuk” dan kemudian selalu memungkinkan untuk menetapkan satu hukum kebijaksanaan
file arsip milik
PENERBIT ANDI
pemerintah, maka jelas secara konsisten dapat memperbodoh masyarakat. Contoh, jika tingkat harga yang diharapkan selalu sama dengan tingkat harga aslinya pada akhir periode, kemudian dengan hubungan perubahan itu dalam penawaran uang ke tingkat harga akhir periode, hal itu akan selalu memungkinkan untuk menjamin tingkat harga aslinya melampaui tingkat harga yang diharapkan dan karena itu output adalah pencarian nafkah berada di atas tingkat normal.Suatu kebijaksanaan seperti itu akan bekerja mantap, jika hal itu diumumkan secara penuh, harapan-harapan sedianya dibentuk dalam suatu jalan dengan asumsi bahwa ini bukan insentif pemerintah bagi penipu di atas tingkah laku kebijaksanaan moneter. Itu berarti mengikuti perbedaan kebijaksanaan, dan satu-satunya yang diumumkan, untuk itu masyarakat dapat diperbodoh tanpa menipu. Konsekuensi itu untuk mencegah penipu dengan membuat ikatan kebijaksanaan moneter, secara kontinu diumumkan oleh pemerintah. Akan tetapi, jika harapan rasional dibentuk oleh pemerintah, maka tidak bisa mengharapkan satu rangkaian kebijaksanaan merubah penawaran uang ke tingkat harga sebelum diganti. Masyarakat tidak diperbodoh dengannya. Satu kebalikan perubahan metode mereka, membentuk harapan-harapan dalam garis dengan suatu proses yang diumumkan untuk menentukan penawaran uang dan permintaan agregat. Ini menjadi benar, pengukuran kebijaksanaan moneter dalam proses apa saja. Hanya ada satu jalan, milik pemerintah mencapai tingkat output lebih tinggi akan menjadi penipu, atau dengan tidak mengikuti hukum itu. Dikatakan mengikuti fakta, bahwa menyukai pemerintah akan menipu, jelas, diketahui oleh agen-agen rasional, dan diperkenalkannya beberapa ketidakpastian tentang kebijaksanaan pemerintah. Ketidakpastian ini akan menjadi gerakan pembuat kebijaksanaan. Pemerintah terjepit secara kontinu, di bawah harapan-harapan rasional, kebijaksanaan-kebijaksanaan akan menjadi tidak konsisten seperti ilustrasi berikut. Bayangkan bahwa pemerintah
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 3--Harapan Rasional tentang Harga Lunak dalam Model Ekonomi Makro
59
mengikuti kesederhanaan hukum penawaran uang (bukan pertumbuhan) yang diperlihatkan pada kurva permintaan agregat AD0, dan juga perekonomian itu ada pada Yn dan P0 dalam Gambar 3.5.Gambar 3.5 Kebijakan Permintaan Agregat dan Popularitas Pemerintah
Definisi kurva indefference pemerintah untuk output dan tingkat harga dengan satu seri garis dinotasi V0, V1, V2 dalam sebuah gambar, barangkali dapatmembantu untuk menyusun garis-garis “isovote” seperti ini, kombinasi-kombinasi P dan Y terus setiap garis produksi memberikan tingkat kepopuleran pemerintah dalam suatu pendapat pemberian suara. Mereka membuat suatu bentuk yang mereka lakukan di Gambar 3.5, karena secara umum pemilih atau pemberi suara lebih suka
output yang lebih tinggi dan harga-harga pakaian kerja yang
lebih rendah juga V0, menyatakan secara tidak langsung pemberian suara kelompok kecil dan V1.
Jika suatu harapan dapat memberikan pemerintah akan terpilihnya suatu kebijaksanaan optimal, maka diupayakan untuk memaksimalkan V terus SS0 (dikonsepsi di atas asumsi bahwa harapan-harapan tingkat harga adalah P0). Untuk melakukan ini pemerintah akan memperluas permintaan agregat ke AD1 (dengan menaikan stok uang ke M1) dan
file arsip milik
PENERBIT ANDI
mencapai urutan tertinggi kemungkinan pemberi suara / hak memilih (V2). Jika agen-agen adalah rasional dan mereka tahu keduanya baik objektif pemerintah (memaksimalkan V) dan posisi garis isovote, maka mereka akan mengantisipasi perluasan M dan meninjau kembali harapan-harapan tingkat harga mereka ke P1, juga output itu akan tinggal / tetap pada Yn.