Gambar 3.1 menunjukkan diagram kurva IS - LM. Kurva IS menunjukkan kombinasi-kombinasi dari tingkat pendapatan riil dan tingkat bunga (i) nominal. Itu ternyata benar, bahwa permintaan output agregat sama dengan jumlah suatu output. Gambaran itu menginformasikan tentang: tingkat-tingkat variabel kunci yang pasti, tingkat pengeluaran pemerintah riil, tingkat-tingkat pajak, dan tingkat-tingkat pengeluaran sementara. Kurva LM menunjukkan kombinasi-kombinasi dari tingkat pendapatan riil dan tingkat bunga nominal yang ada. Itu benar, bahwa jumlah uangyang diminta sama dengan jumlah uang yang ditawarkan. Gambaran di atas, merupakan suatu asumsi bahwa nilai-nilai variabel kunci yang pasti, adalah untuk memberikan suatu jumlah uang dan memberikan kepada yang berkepentingan, untuk suatu tingkat harga-harga umum.
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 3--Harapan Rasional tentang Harga Lunak dalam Model Ekonomi Makro
39
Gambar 3.1 Keseimbangan Output pada Harga-Harga yang Berbeda. Kurva IS dinotasikan dengan IS0, relevan dengan kurva LM yang menunjukkan harga-harga yang digambarkan dalam sebuah tingkat umum dari harga-harga (P0) dengan notasi LM0. Pada suatu titik tertentu, pada saat kedua kurva ini naik, mencerminkan kenaikan tingkat keseimbangan. Pada tingkat keseimbangan itu, tingkat permintaan agregat terjadi pada pertemuan antara tingkat bunga io dan pada tingkat output YO. Tingkat permintaan agregat pada YO ini, adalah perkecualian yang dihasilkan pada setiap periode, kemudian semua output itu tidak akan melebihi barang yang diminta di setiap periode. Jelasnya, tingkat keseimbangan permintaan agregat itu, tergantung dari posisi-posisi kurva IS dan LM. Jika harga tingkat umum lebih tinggi daripada P1, maka kurva LM akan bergeser ke kiri dari LM0 ke LM1 dan tingkat keseimbangan permintaan agregat akan lebih rendah menjadi Y1. Jika tingkat harga-harga umum lebih tinggi dari semula, disebut P2, maka kurva LM akan menjadi lebih rata dan bergeser ke kiri disebut LM2, memberi
file arsip milik
PENERBIT ANDI
tingkat keseimbangan permintaan agregat pada Y2. Gambar 3.2 menunjukkan garis yang ada plot perbedaan nilai-nilai P. Harga-harga tingkat umum, berlawanan dengan nilai-nilai keseimbangan permintaan agregat yang mereka hasilkan. Nilai-nilai lainnya yang menentukan posisi-posisi kurva IS dan LM, sebagai tingkat pengeluaran pemerintah riil dan kuantitas uang.
Gambar 3.2 Kurva Permintaan Agregat
Garis AD0 menunjukan kurva permintaan agregat. Penampilan beberapa harga tingkat umum merupakan tingkat keseimbangan permintaan agregat (ceteris paribus). Jelasnya, (P0, Y0), (P1, Y1), dan (P2, Y2), adalah kombinasi dari P dan Y di atas garis ini.
Penjelasan intuisi itu untuk slope negatif dari kurva permintaan agregat, adalah suatu pernyataan tingkat harga lebih tinggi yang tak langsung (ceteris paribus). Jumlah riil barang lebih rendah daripada uang dalam suatu prekonomian, manakala jumlah riil uang adalah ditegaskan menjadi jumlah uang nominal (M) dibagi dengan harga-harga tingkat umum (P) yaitu M/P. Satu jalan ketika masyarakat barangkali tertarik terhadap penundaan diri mereka sendiri dengan mengurangi
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 3--Harapan Rasional tentang Harga Lunak dalam Model Ekonomi Makro
41
uang riil daripada sebelum mereka dapatkan, adalah melalui kesepakatan penjualan perusahaan, kemudian membangun kembali prusahaan-perusahaanya dari uang hasil penjualan mereka. Akan tetapi, hal ini hanya bisa dikerjakan pada tingkat individu. Pekerjaan itu tidak dapat dipergunakan sebagai landasan perekonomian, bilamana jumlah uang nominal ditetapkan, dan penerimaan pribadi menghasilkan uang lebih dari hasil penjualan. Hasil penjualan menunjukkan hanya dari yang lainya. Usaha pribadi yang membeli dengan tali keterikatan, membantu kebaikan dengan kerugian atau kehilangan. Percobaan atau usaha umum dari keterikatan penjualan, cenderung menurunkan keterikatan harga dan mengangkat melalui tingkat bunga. Hal ini akan menghapuskan bantuan atas kelebihan permintaan uang. Bilamana harga lebih tinggi daripada tingkat bunga, maka permintaan uang menjadi lebih rendah. Akan tetapi, kenaikan tingkat bunga dapat melakukan sesuatu yang lainya termasuk akan menekan pengeluaran penanam modal. Dengan demikian, kasus musim gugur (fall) dalam permintaan agregat, merupakan suatu konsekuensi akan jatuhnya tingkat keseimbangan. Kemudian kenaikan tingkat harga mengharapkan dapat menjatuhkan tingkat keseimbangan permintaan agregat.Posisi kurva permintaan agregat, ditentukan oleh nilai-nilai semua variabel lainnya. Kemudian, tingkat harga umum yang ada, ditentukan pada posisi-posisi kurva IS dan LM. Hal itu terjadi pada setiap dilakukannya pengeluaran pemerintah secara riil dan saat dilakukannya pengeluaran jumlah nominal suatu perekonomian. Terjadinya kenaikan, baik kenaikan pengeluaran pemerintah maupun kenaikan jumlah uang, maka akan menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Luas yang persis kena pengaruh-pengaruh ketergantungan nampak pada dasar slope-slope kurva IS dan LM. Pengaruh-pengaruh atas permintaan agregat akibat perubahan pengeluaran riil
file arsip milik
PENERBIT ANDI
pemerintah atau akibat dari perubahan jumlah uang, bisa dilihat pada diagram melalui pergeseran / perubahan kurva IS atau LM. Itu nampak tepat pada garis-garis panjang. Kenaikan pengeluaran pemerintah secara langsung, akan menambah pengeluaran agregat dan akan memelihara kenaikan tingkat keseimbangan permintaan agregat. Keuangan seperti itu merupakan suatu kenaikan pengeluaran pemerintah dengan penjualan yang sama dengan jumlah ikatan pemerintah yang cenderung akan menaikan tingkat bunga dan mencekik mati pengeluaran-pengeluaran kecil. Kecuali dengan elastisitas bunga, pengeluaran-pengeluaran kecil adalah sangat tinggi. Atau suatu elastisitas bunga, permintaan uang sangat rendah yang merupakan pengaruh akhir atas kenaikan pengeluaran pemerintah, menjadi hal yang sangat penting atau sangat berarti bagi keseimbangan permintaan agregat untuk beberapa tingkat kerja. Suatu kenaikan dalam pengeluaran riil pemerintah mengubah kurva permintaan agregat ke kanan.
Kenaikan jumlah uang nominal menunjukkan beberapa pengaruh, (sebelum ini sedikit berbeda dengan kenaikan jumlah uang yang mengarah ke ceteris paribus), terhadap suatu kenaikan jumlah uang riil. Hal ini merupakan satu jalan bagi masyarakat dalam menanggapi pengeluaran mereka sendiri dengan uang yang lebih nyata dibandingkan dengan keinginan mereka untuk mempergunakan kelebihan yang mereka miliki. Masyarakat memakai sebagai suatu pegangan pemakaian uang, untuk melakukan pembayaran suatu ikatan. Hal ini juga merupakan suatu upaya umum, dimana untuk melalui perjalanan tingkat bunga di atas dengan penurunan ikatan, akan mengarah pada upaya untuk merangsang pengeluaran pemilik modal. Karena itu, permintaan agregat terhadap kesediaan pengeluaran pemilik modal, secara berarti dipengaruhi melalui perubahan-perubahan tingkat bunga. Kenaikan jumlah uang riil akan merubah kurva permintaan agregat secara berarti dengan menggeser ke kanan.
file arsip milik
PENERBIT ANDI
BAB 3--Harapan Rasional tentang Harga Lunak dalam Model Ekonomi Makro