• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Definisi Operasional

 Aktivitas strategi penghidupan rumah tangga = kegiatan rumah tangga yang dilakukan dengan mengkombinasikan aset-aset penghidupan yang dimiliki atau dapat diakses dalam rangka meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, resiliensi penghidupan, ketahanan pangan, dan menjamin keberlangsungan sumber daya alam untuk generasi selanjutnya.

 Aset penghidupan = (1) modal alam (lahan dan air); (2) modal fisik (bangunan, jaringan irigasi, jalan, mesin dan alat pertanian, alat transportasi, alat komunikasi, dll); (3) modal manusia (anggota rumah tangga yang bisa bekerja, kemampuan bekerja, pendidikan, dan kesehatan); (4) modal finansial (tabungan, aliran uang masuk ke rumah tangga, dan pinjaman yang bisa diperoleh rumah tangga); (5) modal sosial (jaringan dan ikatan sosial, keanggotaan dalam kelompok, aturan-aturan bersama, dan relasi sosial). yang dimiliki, diakses, dan dapat digunakan untuk melakukan aktivitas strategi penghidupan.

 Bawon = Sistem panen yang memberi peluang bagi semua anggota masyarakat, meskipun tidak punya sawah, tidak menggarap sawah, dan tidak bekerja di sawah, untuk ikut serta menderep (memanen) dan mendapat bagian tertentu, yaitu 1 bagian untuk penderep dan 5 bagian pemilik/penggarap lahan.

 Bikin nasi dari beras ketan dan dikasih kunyit. Di atasnya ditaburi gula merah dan parutan kelapa. Disimpen di sawah

 Ceblokan = Sistem yang memaksa untuk ikut tandur (dan mungkin kegiatan lainnya) sebagai syarat bisa ikut derep. Ini bertujuan untuk menjamin agar yang bersangkutan bisa ikut derep.

 culik tanam = membuat persemaian padi sebelum musim tanam rending (musim pertama di musim hujan) selesai (panen).

26

 Desa persawahan = sebuah desa administrasi yang proporsi wilayahnya sebagian besar berupa lahan sawah dan mayoritas mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani padi sawah.

 Geropyokan tikus = Gotong royong membasmi hama tikus.

 Gleduk cengkuk =segera menanam ketika tanda-tanda musim hujan (gledek) dating.

 Institusi sosial = atau disebut juga lembaga; merupakan aturan (formal maupun informal, tertulis atau tidak) yang menjadi pranata dalam mengatur interaksi antar rumah tangga di dalam suatu masyarakat, termasuk interaksi untuk mendapatkan dan mengelola sumber daya (aset penghidupan) dan interaksi dalam aktivitas strategi penghidupan (pembagian kerja).

 Kerentanan = kondisi lingkungan eksternal wilayah tempat tinggal suatu masyarakat yang dipengaruhi oleh shocks, trends, dan permasalahan seasonality dan memberikan pengaruh bagi kondisi aset penghidupan.

 Labu macul = Bikin nasi uduk dalam kuali keci, terasi+ikan+pete dibakar dikasih sambal, disimpen di sawah. Hakikatnya adalah bersedekah dan minta doa kepada tetangga dan “klien”.

 Labu panen = Bikin nasi kuning, sayur kuah, dan pelengkap lainnya sebelum panen.

 Mapag sri = Syukuran menjelang panen musim rendeng. Biasanya selalu ada pementasan wayang kulit. Pelaksanaannya diselenggarakan pemerintahan desa dengan dukungan pembiayaan dari petani.

 Mapag tamba = Menyiramkan air  do’a  “penolak  bala-hama”  di  batas  desa/dusun.

 Mbuburi = Bikin bubur merah dan bubur putih. Dituangkan dalam satu wadah di dalam “takir” daun pisang yang diikat ujung-ujung di ujung bambu kuning yang ditegakkan di setiap penjuru sawah. Merah artinya tanah. Putih artinya air. Kuning artinya padi menguning.

 Musim gadu = musim tanam padi kedua (di musim kemarau).  Musim rendeng = musim tanam padi pertama (di musim hujan).  Organisasi sosial = pelaksana dari institusi atau lembaga.

 Patron-klien = Hubungan patron (bapak buah) dan klien (anak buah) terjalin antara rumah tangga pemilik lahan lapisan atas dengan rumah tangga penggarap dan buruh tani. Pemilik lahan luas memerlukan tenaga untuk menggarap sawahnya yang luas. Sebaliknya, penggarap membutuhkan lahan dan buruh tani membutuhkan pekerjaan. Pemilik lahan sawah akan memprioritaskan klien-nya sebagai buruh macul dan tandur untuk ikut dalam derep sistem bawon. Hubungan biasanya tidak hanya selesai pada hubungan kerja, namun berlanjutkan pada aktivitas lainnya, seperti si klien akan memprioritaskan tenaganya apabila si patron membutuhkan dan sebaliknya si patron tidak segan memberikan pinjaman kepada si klien apabila diminta.

27  Penghidupan (livelihood) = lebih dari sekedar pendapatan, terdiri dari aset

(modal alam, fisik, manusia, finansial, dan sosial), aktivitas (strategi penghidupan), dan akses terhadap aset dan aktivitas (dibentuk oleh relasi sosial, lembaga, dan organisasi) yang secara bersama dijalankan oleh rumah tangga untuk mencapai kehidupan yang diinginkannya.

 Penghidupan berkelanjutan = penghidupan yang mampu melakukan coping dan beradaptasi dengan goncangan (shock) dan tekanan (stress); memelihara kapasitas dan aset-aset yang dimiliki; dan menjamin penghidupan untuk generasi berikutnya.

 Perubahan iklim = berubahnya iklim menuju ke arah (yang diindikasikan dengan perubahan pola dan intensitas berbagai parameter iklim, seperti suhu, curah hujan, angin, kelembaban, tutupan awan, dan penguapan (evaporasi).  Pranata mongso = penentuan masa tanam berdasarkan penegetahuan dan

kondisi local.

 Raksa bumi = pamong desa yang bertanggung jawab dalam urusan pertanian, termasuk pengairan lintas desa.

 Relasi sosial = merujuk pada posisi rumah tangga di dalam masyarakat yang dibentuk oleh gender, kasta, kelas (lapisan sosial), umur, etnisitas, kekerabatan, dan agama.

 Remi = Kegiatan  mengambil  padi  “sisa”  dari  proses  perontokan  padi.  Ini  merupakan salah satu jaminan keamanan nafkah dan pangan yang ada di desa. Biasanya dilakukan oleh buruh wanita yang sudah tua, yang tidak kuat lagi ikut derep-bawon atau yang tidak punya pasangan derep-bawon karena janda. Hasil remi dari gebotan 100-200 kg/bahu, sedangkan dari gerabagan hanya dapat 10-20 kg. Kondisi ini menyebabkan buruh tani yang melakukan remi semakin jarang.

 Rumah tangga = unit sosial terkecil bagian dari komunitas yang berbagi tempat tinggal atau tungku yang sama dan secara bersama-sama berupaya melakukan strategi penghidupan untuk keberlanjutan penghidupan rumah tangganya.

 Sedekah bumi = Berdoa bersama sambil bersedakah bagi alam dan sesama petani-buruh tani sebelum tanam musim rendeng. Dilakukan di level dusun. Bikin tumpeng komplit raksasa, biayanya ditanggung renteng oleh seluruh rumah tangga di satu dusun.

 Senggang = Kegiatan mengambil padi yang keluar dari malai yang tumbuh dari padi yang dipotong (dipanen). Biasanya hanya terjadi pada lahan yang diberakan. Biasanya dilakukan oleh rumah tangga lapisan menengah ke bawah sebagai salah satu jaminan keamanan pangan.

 Tebasan = Sistem panen dengan menjual padi yang masih tegak di sawah kepada para pedagang dengan mempekerjakan tenaga panen yang dibayar dengan upah tertentu. Tenaga derep biasanya dibawa sendiri oleh penebas.  Ulu-ulu = petugas yang ditunjuk desa dan kelompok tani untuk memelihara

saluran irigasi yang ada di desa.

 Variabilitas iklim = perubahan suhu udara, peningkatan frekuensi kejadian iklim ekstrim, keteraturan pola menjadi kacau.

28

BAB III METODE