• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi SWOT Komponen D a. Kekuatan

Dalam dokumen | Badan Penjaminan Mutu Borang ED AIPT (Halaman 95-100)

KOMPONEN D: SUMBER DAYA MANUSIA

D.8. Deskripsi SWOT Komponen D a. Kekuatan

1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang meliputi perencanaan, rekrutmen, seleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, remunerasi, penghargaan, sanksi, dan pemberhentian pegawai diatur dalam peraturan yang dilengkapi dengan SOP.

3. Dosen tetap dengan kualifikasi S2 dan S3 sebesar 92%. 4. Dosen tetap tersertifikasi sebanyak 60%.

5. Penilaian internal kinerja dosen dan karyawan dilakukan tiap semester. 6. Tersedia sistem informasi kepegawaian (SIMPEG)

7. Tersedia sistem informasi kinerja dosen (SIMPAKDOS) 8. Tersedia sistem penilaian kinerja karyawan.

9. Output kompetensi dosen berupa hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dosen.

10. Motivasi dosen untuk studi lanjut dan mengembangkan kompetensi.

11. Dana dan fasilitasi administratif bagi dosen untuk studi lanjut, penulisan tesis, disertasi, dan buku.

12. Dana dan fasilitasi pelatihan dan pengembangan bagi tenaga kependidikan. 13. Fasilitasi dosen untuk penelitian, pengabdian masyarakat dan publikasi karya

ilmiah.

14. Fasilitasi perolehan sertifikasi pendidik profesional.

15. Keberlanjutan pengembangan regulasi dan evaluasi pengelolaan SDM. 16. Fasilitasi peer-review bagi calon guru besar

b. Kelemahan

1. Kualifikasi pendidikan dosen masih belum terpenuhi di sejumlah program studi. 2. Kualifikasi laboran belum semua bersertifikasi.

3. Kuantitas dan kualitas hasil penelitian yang published di jurnal terakreditasi dan internasional minim.

4. Kuantitas dan kualitas buku dosen yang diterbitkan dan didistribusikan secara nasional masih rendah.

5. Stimulus finansial dan non finansial bagi penerbitan buku karya dosen rendah. 6. Jumlah dosen yang studi lanjut ke luar negeri masih terbatas.

7. Kerjasama peningkatan kualitas dosen dengan institusi lain terbatas.

8. Kualifikasi pendidikan dan kemampuan pengelolaan layanan tenaga kependidikan rendah.

9. Pendidikan, pelatihan, training peningkatan profesionalitas tenaga kependidikan terbatas.

10. Profesionalitas dosen belum maksimal.

11. Dosen dengan pendidikan S3 masih belum banyak.

c. Peluang

2. Program sertifikasi dosen.

3. Program hibah penelitian, pengabdian masyarakat, dan penulisan buku teks tingkat nasional.

4. Insentif dari Kementerian untuk karya ilmiah yang dipresentasikan dan published di jurnal internasional.

5. Kerjasama penerbitan dan pengelolan jurnal dengan perguruan tinggi asing. 6. Peningkatan kompetensi dosen melalui joint research.

7. Tawaran beasiswa dan program sandwich dari berbagai perguruan tinggi. 8. Kerjasama pengembangan dosen dengan perguruan tinggi asing.

9. Kerjasama pengembangan kompetensi tenaga kependidikan dengan institusi terkait.

10. Program dosen dan karyawan teladan dari Kementerian.

11. Perolehan sertifikasi standar mutu pengelolaan dan layanan prima. 12. Kerjasama penerbitan buku karya dosen.

13. Perolehan tunjangan guru besar.

d. Ancaman

1. Semua kebijakan Dikti didasarkan pada PDPT.

2. Kesulitan mendapatkan sertifikasi standar mutu pengelolaan dan layanan prima 3. Peraturan penghentian tunjangan guru besar yang tidak memenuhi ketentuan

pemerintah.

4. Persyaratan dan proses menjadi guru besar semakin berat dan ketat. 5. Ketentuan pendidikan minimal dosen S1 harus S2 pada tahun 2014. 6. Terbatasnya jumlah dan frekuensi terbit jurnal terakreditasi

7. Sulit dan lamanya proses publikasi artikel dosen dalam jurnal terakreditasi dan internasional.

8. Dana beasiswa BPPS penerimaannya sering terlambat. 9. Aturan pelarangan menggunakan tenaga outsourcing.

Tabel 4.2 Analisis SWOT Komponen D

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang meliputi perencanaan,

rekrutmen, seleksi, orientasi dan penempatan pegawai,

pengembangan karir, remunerasi, penghargaan, sanksi, dan

pemberhentian pegawai diatur dalam peraturan yang dilengkapi dengan

1. Kualifikasi pendidikan dosen masih belum terpenuhi di sejumlah program studi.

2. Kualifikasi laboran belum semua bersertifikasi.

3. Kuantitas dan kualitas hasil penelitian yang published di jurnal terakreditasi dan internasional

SOP.

2. Dosen dengan jabatan Lektor ke atas lebih dari 77%.

3. Dosen tetap dengan kualifikasi S2 dan S3 sebesar 92%.

4. Dosen tetap tersertifikasi sebanyak 60%.

5. Penilaian internal kinerja dosen dan karyawan dilakukan tiap semester. 6. Tersedia sistem informasi

kepegawaian (SIMPEG)

7. Tersedia sistem informasi kinerja dosen (SIMPAKDOS)

8. Tersedia sistem penilaian kinerja karyawan.

9. Output kompetensi dosen berupa hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dosen.

10. Motivasi dosen untuk studi lanjut dan mengembangkan kompetensi. 11. Dana dan fasilitasi administratif bagi

dosen untuk studi lanjut, penulisan tesis, disertasi, dan buku.

12. Dana dan fasilitasi pelatihan dan pengembangan bagi tenaga kependidikan.

13. Fasilitasi dosen untuk penelitian, pengabdian masyarakat dan publikasi karya ilmiah.

14. Fasilitasi perolehan sertifikasi pendidik profesional.

15. Keberlanjutan pengembangan regulasi dan evaluasi pengelolaan SDM.

16. Fasilitasi peer-review bagi calon guru besar

minim.

4. Kuantitas dan kualitas buku dosen yang diterbitkan dan didistribusikan secara nasional masih rendah.

5. Stimulus finansial dan non finansial bagi penerbitan buku karya dosen rendah.

6. Jumlah dosen yang studi lanjut ke luar negeri masih terbatas.

7. Kerjasama peningkatan kualitas dosen dengan institusi lain terbatas.

8. Kualifikasi pendidikan dan kemampuan pengelolaan layanan tenaga kependidikan rendah. 9. Pendidikan, pelatihan, training

peningkatan profesionalitas tenaga kependidikan terbatas. 10. Profesionalitas dosen belum

maksimal.

11. Dosen dengan pendidikan S3 masih belum banyak.

Peluang (O) Ancaman (T)

1. Program remunerasi pegawai dari pemerintah.

2. Program sertifikasi dosen.

3. Program hibah penelitian, pengabdian masyarakat, dan penulisan buku teks tingkat nasional.

4. Insentif dari Kementerian untuk karya ilmiah yang dipresentasikan dan published di jurnal internasional. 5. Kerjasama penerbitan dan pengelolan

jurnal dengan perguruan tinggi asing. 6. Peningkatan kompetensi dosen

melalui joint research.

7. Tawaran beasiswa dan program sandwich dari berbagai perguruan tinggi.

1. Semua kebijakan Dikti didasarkan pada PDPT.

2. Kesulitan mendapatkan sertifikasi standar mutu pengelolaan dan layanan prima

3. Peraturan penghentian tunjangan guru besar yang tidak memenuhi ketentuan pemerintah.

4. Persyaratan dan proses menjadi guru besar semakin berat dan ketat.

5. Ketentuan pendidikan minimal dosen S1 harus S2 pada tahun 2014.

6. Terbatasnya jumlah dan frekuensi terbit jurnal

8. Kerjasama pengembangan dosen dengan perguruan tinggi asing.

9. Kerjasama pengembangan

kompetensi tenaga kependidikan dengan institusi terkait.

10. Program dosen dan karyawan teladan dari Kementerian.

11. Perolehan sertifikasi standar mutu pengelolaan dan layanan prima. 12. Kerjasama penerbitan buku karya

dosen.

13. Perolehan tunjangan guru besar.

terakreditasi

7. Sulit dan lamanya proses publikasi artikel dosen dalam jurnal terakreditasi dan internasional.

8. Dana beasiswa BPPS

penerimaannya sering terlambat. 9. Aturan pelarangan menggunakan

Dalam dokumen | Badan Penjaminan Mutu Borang ED AIPT (Halaman 95-100)