• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring dan Evaluasi Menyeluruh Audit Mutu Internal (AMI)

Dalam dokumen | Badan Penjaminan Mutu Borang ED AIPT (Halaman 108-126)

Penyusunan Kurikulum Penyusunan Silabus dan SAP

Kontrak Kuliah Pelaksanaan Perkuliahan Penilaian Pelaporan Kegiatan Perkuliahan Monitoring dan Evaluasi

Gambar 5.5 Format SAP

b. Kesesuaian Materi Pembelajaran Dengan Tujuan Mata Kuliah.

Sama halnya dengan kesesuaian strategi dan metode terhadap tujuan mata kuliah, namun juga kesesuaian antar materi pembelajaran dengan tujuan. Unnes melalui standar penyusunan Silabus dan SAP (PM-AKD-05 dan 06) menekankan bahwa setiap materi yang akan disampaikan dalam perkuliahan harus mengacu pada tujuan mata kuliah.

c. Efisiensi dan Produktivitas

Unnes melalui panduan akademik tahun 2012 dan Prosedur Mutu Akademik nomor 18 (PM-AKD-18) tentang Mengajar menjelaskan bahwa pelaksanaan perkuliahan dalam satu semester adalah 16 kali pertemuan termasuk penilaian (ujian tengah semester dan ujian akhir semester). Artinya, setiap perkuliahan yang ada di Unnes dilaksanakan selama 16 kali pertemuan. Kebijakan ini diambil untuk

lebih mengefektifkan dan meningkatkan produktivitas pelaksanaan perkuliahan di Unnes.

d. Struktur dan Rentang Kegiatan Mengajar

Rentang waktu perkuliahan di Unnes ditetapkan dalam panduan akademik. Berdasarkan buku panduan akademik tahun 2012, pengaturan waktu perkuliahan sebagai berikut:

1. Untuk mata kuliah teori atau seminar, 1 sks terdiri atas 50 menit kegiatan tatap muka, 60 menit kegiatan terstruktur, dan 60 menit kegiatan mandiri.

2. Untuk mata kuliah praktik, 1 sks terdiri atas 2 sampai 4 X 50 menit kegiatan tatap muka.

3. Untuk mata kuliah praktik lapangan, 1 sks terdiri atas kegiatan selama 4 sampai 8 jam per minggu selama 1 semester. 1 sks kerja lapangan membutuhkan waktu belajar di lapangan 1 x 16 x 4 jam atau 1 x 16 x 8 jam.

e. Penggunaan Teknologi Informasi

Keberadaan sarana dan prasana sangat menunjang efektifitas pelaksanaan pembelajaran.Salah satu sarana danprasana adalah teknologi informasi. Keberadaan akan pentingnya Unnes mengembangkan sistem informasi yang handal ini melahirkan rencana strategis teknologi informasi dan komunikasi Unnes. Komitmen pengembangan sistem informasi manajemen ini dimulai tahun 2005.

Beberapa tehnologi informasi yang berhasil dikembangkan oleh Unnes sebagai penunjang kegiatan akademik antara lain:

1) Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu). Sistem informas ini merupakan sistem utama mahasiswa dan dosen dalam melakukan kegiatan akademik. Setiap mahasiswa, dosen dan tenaga pendidikan Unnes memiliki akses untuk membuka Sikadu.

Jika dihubungkan dengan proses perkuliahan yang diawali dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi, terdapat beberapa fasilitas yang disediakan oleh Sikadu dan mensupport kegiatan akademik, yaitu:

a) Setelah kurikulum disahkan oleh Dekan, maka akan diinput dalam menu kurikulum. Selanjutnya, masing-masing mata kuliah yang ada, akan secara otomatis menjadi mata kuliah yang ditawarkan pada saat awal semester.

Gambar 5.8 Tampilan Kurikulum Pada Sikadu

b) Administrasi akademik mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa yang sebelumnya telah melakukan registrasi administratif dapat mengambil sks pada mata kuliah yang ditawarkan oleh sistem. Registrasi akademik ini dilakukan secara online melalui menu Sikadu mahasiswa yang bersangkutan. Sistem administrasi akademik secara online ini juga lebih mengefektifkan pengadministrasian pengambilan mata kuliah prasyarat.

c) Sistem Monitoring Perkuliahan. Sistem ini dibentuk sebagai sarana dosen dalam melaporkan setiap pertemuan perkuliahan yang telah dilakukan. Kehadiran maupun ketidak hadiran salah satu mahasiswa yang telah diinput dalam sistem iniakan secara otomatis menjadi informasi prosentase kehadiran setiap mata kuliah yang sedang ditempuh pada semester berjalan pada menu Sikadu masing-masing mahasiswa yang bersangkutan. Pada akhir semester, prosentase kehadiran mahasiswa ini juga mengakumulasi menjadi syarat mahasiswa memngikuti ujian akhir semester. Sesuai dengan panduan akademik, syarat kehadiran mahasiswa minimal 75% dari perkuliahan. Mahasiswa yang jumlah kehadirannya dibawah 75%, secara sistemtidak bisa memperoleh nilai akhir.

Gambar 5.10 Tampilan Monitoring Perkuliahan Pada Sikadu

d) E-Lena. E-Lena dibentuk untuk memberikan fasilitas kepada dosen dan mahasiswa untuk melakukan proses perkuliahan secara online. Beberapa fasilitas E-Lena yang dapat digunakan dosen adalah chatantar dosen dengan mahasiswa penempuh mata kuliah tertentu, Pemberian materi perkuliahan, penugasan dan pemberian ujian. Untuk pemberian ujian, E-Lena dapat langsung mengkoreksi hasil pekerjaan mahasiswa dan melaporkan nilainya. Namun, pengkoreksian ujian ini hanya dapat dilakukan jika soal ujian berupa multiple choice. Untuk mengerjakan soal, seluruh mahasiswa harus membuka menu E-Lena dan sistem secara jangka waktu tertentu (ditentukan oleh dosen) akan otomatis memunculkan soal dan mahasiswa langsung mengerjakannya. Soal ujian oleh sistem langsung diacak, sehingga masing-masing mahasiswa akan memperolehurutan soal yang berbeda. Metode ini dilakukan untuk menghindari kecurangan mahasiswa dalam mengerjakan soal. Berikut adalah tampilan sistem E-Lena.

Gambar 5.11 Tampilan Sistem E-Lena

e) Yudisium. Setelah ujian akhir semester berlangsung, dosen akan melakukan penilaian. Hasil penilaian ini akan diinput oleh dosen dalam menu isi nilai mata kuliah yang terdapat dalam Sikadu masing-masing dosen. Nilai yang telah diinput menjadi masukan informasi yang ada pada menu yudisium pada Sikadu mahasiswa masing-masing peserta kuliah. Menu yudisium ini mulai dapat dibuka pada saat waktu yudisium.

Gambar 5.12 Tampilan Hasil Belajar Mahasiswa pada Sikadu

f) Evaluasi kinerja dosen dalam pembelajaran. Evaluasi ini diedarkan secara online pada saat mahasiswa mengikuti yudisium. Pengisian angket ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa sebelum mereka membuka menu yudisium. Hasil dari evaluasi akan dilaporkan oleh Badan Penjaminan Mutu kepada pihak terkait sebagai bahan evaluasi. Bahkan hasil evaluasi ini sebagai salah satu bahan untuk menentukan dosen berprestasi dalam pembelajaran. Berikut adalah nilai rata-rata hasil pengukuran evaluasi kinerja dosen Unnes

Tabel 5.2

Hasil Evaluasi Kinerja Dosen Semester Gasal Tahun 2011/2012 dan Genap 2011/2012

Fakultas Gasal 2011/2012 Genap 2011/2012

FIP 3.66 3.63 FBS 3.64 3.56 FIS 3.59 3.58 FMIPA 3.77 3.75 FT 3.50 3.53 FIK 3.65 3.58 FE 3.61 3.57 FH 3.60 3.54 Unnes 3.63 3.59

g) Sistem Pembimbingan Akademik. Sistem ini juga menfasilitasi proses bimbingan akademik mahasiswa dengan dosen pembimbing akademik. Pembimbingan akademik ini merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan oleh mahasiswa agar proses penyelesaian pelaksanaan administrasi akademik sukses. Proses pembimbingan akademik ini akan tersimpan secara otomatis dan setiap semester akan diakumulasi jumlahnya oleh sistem dan dilaporkan sebagai jumlah pertemuan pembimbingan akademik.

Gambar 5.13 Tampilan Sistem Akademik Mahasiswa (Sibima)

h) Sistem Informasi Sikripsi (Siskripsi)

Sistem informasi skripsi (siskripsi) merupakan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi yang didesain untuk mempermudah pengadministrasian penulisan skripsi dari proses pengajuan topik sampai pengujian beserta pelaporannya. Siskripsi dapat diakses oleh seluruh staf pendidik dan

mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah skripsi dengan membuka web browser dengan URL http://skripsi.unnes.ac.id. Berikut adalah tampilan siskripsi

Gambar 5.14 Tampilan Siskripsi

Siskripsi mulai disyahkan tanggal 1 Agustus 2011 dengan legalisasi Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Sistem Informasi Skripsi (Siskripsi) Universitas Negeri Semarang. Aplikasi siskripsi ini memiliki menu utama, tampilan berita, bagian arsip dan form login. Menu utama berisikan link untuk mengisi guestbook atau buku tamu, about atau keterangan tentang tim pengambang dan link login.

Database siskripsi telah terkoneksi dengan database sikadu (Sistem Informasi Akademik Terpadu – akademik.unnes.ac.id) dan database Simpeg (Sistem Informasi Kepegawaian – simpeg.unnes.ac.id), sehingga setiap perubahan yang terjadi pada database sikadu seperti biodata mahasiswa dan data akademis lainnya atau pada data base simpeg seperti perubahan data dosen akan berpengaruh langsung pada database siskripsi. Untuk login ke siskripsi menggunakan user dan passwordsama dengan user dan password sama di sikadu.

E.10. Belajar

a. Keterlibatan Mahasiswa

Dalam perkuliahan, Unnes sangat menekankan keterlibatan mahasiswa.Hal ini tercermin dalam aturan panduan akademik yang mensyaratkan mahasiswa untuk hadir dalam perkuliahan minimal 75%.Kehadiran mahasiswa minimal 75% dari perkuliahan ini merupakan persyaratan mahasiswa untuk mengikuti ujian akhir semester.

Keterlibatan mahasiswa juga ditekankan dalam perkuliahan di kelas.Beberapa mata kuliah.Hal ini dibuktikan dengan beberapa dosen yang

memberikan nilai lebih terhadap mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan.Metode ini biasanya lebih banyak diaplikasikan pada mata kuliah praktik.

Panduan akademik Unnes juga menenkankan keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan.Hal ini terlihat dari pengaturan waktu pembelajaran untuk setiap sks mata kuliah teori atau seminar sebanyak 50 menit kegiatan terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri.

b. Bimbingan Skripsi/Tesis/Disertasi

Salah satu mata kuliah akhir yang harus ditempuh mahasiswa adalah skripsi (jenjang S1), tesis (jenjang S2) dan disertasi (jenjang S3).Penyelesaian mata kuliah ini membutuhkan intensifitas pembimbingan yang diberikan dosen pembimbing terhadap mahasiswa yang dibimbingnya.

Proses pembimbingan ini dapat dilaksanakan dengan tatap muka langsung ataupun tidak langsung. Setiap mahasiswa akan melaksanakan bimbingan, mahasiswa yang bersangkutan harus melakukan permintaan bimbingan pada Siskripsi. Permintaan mahasiswa ini akan terkoneksi langsung dengan Siskripsi dosen. Dosen akan menjawab permintaan mahasiswa tersebut. Setelah dosen dan mahasiswa melakukan bimbingan, maka keduanya harus melaporkannya di Sisikripsi sebgaai tanda bahwa telah terlaksana bimbingan skripsi.

Pejabat jurusan, fakultas, BPM dan Universitas memiliki akses untuk melihat laporan yang dihasilkan oleh Siskripsi.Berdasarkan informasi yang di sediakan oleh Siskripsi ini, para pejabat dapat mengontrol efektifitas pelaksanaan bimbingan dan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan terkait Skripsi.

Untuk meningkatkan kualitas skripsi, Siskripsi mensyaratkan bahwa pelaksanaan pembimbingan minimal delapan kali (sesuai dengan standard akreditasi BAN-PT).Jika pembimbingan dilaksanakan kurang dari delapan kali pertemuan, maka skripsi tidak bisa divalidasi untuk mendaftar ujian skripsi. Hal ini dikarenakan proses pendaftaran ujian skripsi, pencetakan surat tugas dan penilaian dilakukan melalui Siskripsi.

c. Peluang bagi Mahasiswa Untuk Mengembangkan

1) Pengetahuan dan Pemahaman Materi Khusus Sesuai Bidangnya

Unnes memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidangnya.Peluang tersebut terlihat dengan adanya kewajiban prodi untuk menyediakan mata kuliah pilihan.

Peluang mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi khusus yang sesuia dengan bidangnya juga diberikan ketika mahasiswa menempuh skripsi.Kebijakan universitas tentang pelaksanaan skripsi yang mewajibkan mahasiswa untuk mengajukan topik sebelum penentuan dosen pembimbing skripsi juga memberikan ruang gerak kepada mahasiswa untuk mendalami pengetahuan tertentu untuk dijadikan sebagai riset.Kebijakan ini juga didukung oleh kebijakan penentuan dosen pembimbing skripsi harus berdasarkan keahlian dosen dengan topik skripsi mahasiswa.

Kebijakan lain adalah dengan dibentuknya unit kegiatan mahasiswa yang mengkaji pokok keilmuan tertentu, seperti UKM Penelitian, UKM English Deating Society, UKM Tari Klasik, UKM Tari Modern, UKM Pecinta Sastra Cakra, UKM Kerohanian Islam, dan lain-lain. Pembentukan unit kegiatan ini juga terdapat pada fakultas.Seperti pada fakultas ekonomi telah dibentuk Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) yang mengakaji pengetahuan tentang ekonomi syariah, Accounting

Study Club (ASC) danKomunitas Ilmiah Mahasiswa Ekonomi (KIME).

2) Keterampilan Umum dan yang Dapat Dialihkan (Transferable)

Kebijakan Unnes tentang struktur kurikulum yang terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusional memungkinkan masing-masing prodi membentuk kurikulum yang didalamnya memuat mata kuliah yang bertujuan memberikan keterampilan umum dan dapat dialihkan.Mata kuliah ini biasanya memiliki status mata kuliah fakultas.Mata kuliah fakultas ini wajib diadopsi oleh seluruh prodi yang ada pada fakultas tersebut.

Kebijakan ini diserahkan kepada fakultas atau prodi masing-masing.Universitas belum mengatur secara spesifik terkait dengan adanya mata kuliah yang memberikan keterampilan umum ini.

3) Pemahaman dan Pemanfaatan Kemampuannya Sendiri

Pemahaman dan pemanfatan kemampuan sendiri mahasiswa perlu ditingkatkan untuk lebih mengefektifkan proses belajar mahasiswa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dapat dilakukan melalui perkuliahan yang menggunakan komunikasi dua arah. Artinya, penyampaian materi tidak hanya dari dosen, tetapi mahasiswa dimulai untuk mencari referensi tersendiri dan menyampaikannya materi tersebut dikelas. Komunikasi dua arah juga dapat dilakukan melalui pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan pendapat atau pandangannya tentang materi tertentu.

Pengidentifikasian metode perkuliahan ini dapat dilakukan melalui pengecekan terhadap SAP dan kontrak kuliah. Sehingga universitas belum mengetahui berapa prosentase perkuliahan yang menggunakan metode ini. Sampai saat ini, universitas hanya mengatur kesediaan silabus, SAP dan kontrak kuliah sebelum perkuliahan dilaksanakan.

4) Kemampuan Belajar Mandiri

Selain pemahaman dan pemanfatan kemampuannya sendiri, kemampuan belajar mandiri juga perlu ditingkatkan sebagai salah satu faktor untuk mengefektifkan perkuliahan. Salah satu kebijakan universitas untuk merangsang kemampuan belajar mandiri mahasiswa adalah dengan ditentukannya waktu perkuliahan untuk mata kuliah teori atau seminar adalah 50 menit kegiatan tatap muka, 60 menit kegiatan terstruktur, dan 60 menit kegiatan mandiri.

5) Nilai, Motivasi dan Sikap

Nilai, motivasi dan Sikap juga merupakan output dari perkuliahan. Hal ini sejalan dengan undang-undang nomor tentang Pendidikan Nasional. Unnes telah menetapkan nilai atau sikap yangharus dimiliki oleh mahasiswa Unnes yang telah disahkan dalam bentuk pedoman etika mahasiswa. Selain itu, Rektor Unnes telah mengeluarkan SK Rektor No. 92/O/2005 Tentang Etika Kehidupan Kampus di Lingkungan Unnes.

E.11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar

a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa

Penilaian hasil belajar mahasiswa diatur dalam Panduan Akademik yang merupakan lampiran dari Peraturan Rektor No. 20 Tahun 2011. Pada Panduan akademik tersebut kemajuan belajar mahasiswa pada tiap matakuliah yang harus dijalaninya diatur dengan ketentuan : (a) mahasiswa berkewajiban hadir untuk mengikuti kuliah dan/atau praktik sekurang-kurangnya 75% dari seluruh jam tatap muka yang terjadwal pada suatu semester; (b) mahasiswa yang telah melaksanakan seluruh tugas yang diberikan oleh dosen, serta mengikuti ujian berkala, tengah semester, dan akhir semester berhak mendapatkan nilai dalam bentuk huruf dan bobotnya. Sedangkan penilaian kelulusan studi mahasiswa diatur dengan ketentuan : (a) telah menyelesaikan seluruh program yang dipersyaratkan oleh setiap propgram studi; (b) bagi mahasiswa Program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah, bagi mahasiswa program Magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah nasional diutamakan yang terakreditasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi , dan untuk

mahasiswa program Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit pada jurnal internasional; (c) mahasiswa program Strata Satu (S1) dan Diploma, Strata Dua (S2), Strata 3 (S3) dinyatakan lulus apabila yang bersangkutan sekurang-kurangnya mencapai IP Kumulatif berturut-turut 2,00; 3,00 dan 3,25. b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa

Metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa diatur dengan dengan ketentuan sebagai berikut : (a) penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan dengan menggunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP); (b) komponen penilaian hasil belajar mahasiswa diperoleh dari pengukuran hasil belajar yang meliputi tugas terstruktur, kuis, ujian harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester; (c) masing-masing komponen penilaian hasil belajar mahasiswa diberi bobot a, b, dan c yang besarnya bergantung pada karakteristik setiap mata kuliah di setiap program studi; (d) Nilai Akhir (NA) hasil belajar mahasiswa dihitung dengan rumus:

Penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan melalui mekanisme berbantuan teknologi informasi (IT), yaitu melalui Sistem Akademik Terpadu (Sikadu). Dengan sistem ini transparansi dan akuntabilitas data akademik (nilai akademik) mahasiswa dapat dijaga. Kehadiran mahasiswa diinput ke dalam sistem monitoring perkuliahan bersama dengan materi perkuliahan yang diberikan, sehingga data perkuliahan dan kehadiran mahasiswa selama satu semester dapat terekam. Dosen dengan melalui akunnya dapat memberikan penilaian pada mahasiswa pada matakuliah tertentu. Mahasiswa dapat melihat hasil yudisium secara onlinemelalui akun yang dimilikinya. Data akademik mahasiswa yang terekam sampai akhir program digunakan sebagai dasar dalam pembuatan transkrip nilai mahasiswa. Ketika mahasiswa mendaftar wisuda maka validasi transkrip telah dilakukan dan transkrip mahasiswa siap dicetak.

c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan)

Yudisium hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan diatur melalui Panduan Akademik, yaitu Pujian, Sangat Memuaskan, Memuaskan. Untuk program Strata Satu (S1) dan Diploma, Strata Dua (S2), Strata 3 (S3) masing-masing

memiliki kategori Pujian dengan IPK : (S1) 3,50-4,00, (S2) 3,60-4,00, (S3) 3,70-4,00 ; kategori

Sangat Memuaskan dengan IPK : (S1) 2,75-3,50, (S2) 3,30-3,60, (S3) 3,50-3,70; kategori

Memuaskan dengan IPK : (S1) 2,00-2,75, (S2) 3,00-3,30, (S3) 3,25-3,50

d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa

Kepuasan terhadap proses pembelajaran pada tiap matakuliah yang telah dilaksanakan melalui pengisian angket online mahasiswa yang dilakukan tiap akhir semester, sebelum mahasiswa melihat hasil yudisium. Hasil yang diperoleh dikoleksi bersama data kehadiran perkuliahan, diolah dan dianalisis oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) sebagai bahan balikan bagi pelaksanaan pembelajaran di tingkat universitas (MKU/MKDK), fakultas (MK wajib fakultas) dan prodi (MK prodi). Pada ujung program yang dijalani mahasiswa (pada saat wisuda), calon wisudawan/wisudawati mengisi angket kepuasan online tentang pelaksanaan program layanan atau pembelajaran secara keseluruhan. Hasil data ini dikoleksi, diolah dan dianalisis oleh BPM sebagai masukan terhadap universitas/fakultas/prodi bagi perbaikan program pembelajaran dan kurikulum.

E.12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen–mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional

Interaksi antara dosen dan mahasiswa terjadi melalui mekanisme formal selama perwalian, perkuliahan dan pembimbingan. Selain itu Universitas/Fakultas/Jurusan juga menciptakan sarana interaksi dosen-mahasiswa melalui kegiatan Pengenalan Akademik (PA) di awal penerimaan mahasiswa baru, seminar/simposium, penelitian payung, KKL. Interaksi dosen-mahasiswa di luar kampus dapat terjadi melalui sistem pembelajaran online E-Lena, Perwalian online dan Forum Urun Rembug. Sarana interaksi dosen-mahasiswa yang tersedia melalui mekanisme offline dan online diharapkan dapat menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan/profesional.

E.13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan

civitas academica lainnya

Kualitas dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen dengan mahasiswa antara lain dapat dilihat pada pelaksanaan perkuliahan, pemberian bimbingan/tutorial, pelaksanaan praktikum di laboratrium.

Dalam panduan akademik Unnes dijelaskan bahwa setiap mata kuliah pada satu semester disajikan selama 16 minggu perkuliahan atau 16 kali perkuliahan. Frekuensi perkuliahan di Program Studi masing-masing dilaksanakan dengan rentang antara 12 s.d 16 kali dengan rata-rata kehadiran 90 % dengan jumlah pertemuan

seperti memungkinkan terciptanya pandangan mahasiswa terhadap kinerja dosen dinilai positif oleh mahasiswa. Dengan demikian suasana akademik di kampus dapat berjalan baik.

Untuk meningkatkan kualitas suasana akademik yang kondusif, maka setiap dosen diharuskan membuat/menggunakan Kontrak Perkuliahan, Sulabus, dan Satuan Acara Perkuliahan yang disampaikan pada perkuliahan pertama. Fungsinya agar mahasiswa dan dosen terikat suatu kegiatan akademik yang terencana secara ilmiah dan kreatif selama semester berjalan. Dengan adanyakontrak perkuliahan, mahasiswa dapat mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan tugas- tugasnya dengan baik.

Di samping tugas perkuliahan, dosen juga diberi tugas pembimbingan yakni sebagai Penasehat Akademik (PA) dan pembimbingan tugas akhir mahasiswa. Kualitas dan kuantitas pelaksanaan bimbingan oleh para dosen PA belum optimal. Pada umumnya mahasiswa belum memperoleh bimbingan dosen PA kecuali sebagai penandatangan KRS-nya pada setiap awal semester. Masih jarang ada mahasiswa yang sengaja menemui dosen PA-nya untuk menyampaikan masalah pribadi/sosial yang dihadapinya. Dengan demikian dosen PA baru berfungsi menandatangani KRS mahasiswa bimbingannya. Namun demikian ada sebagain mahasiswa yang melakukan konsultasi aktif dengan dosen PA-nya.

E.14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif

Untuk pembelajaran, penelitian, dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.Upaya untuk meningkatkan kualitas dosen terus dilakukan dan cukup berhasil. Di samping kualitas, tentu saja peningkatan kuantitas dosen pada masing-masing Program Studi juga dilakukan sehingga rasio dosen dengan mahasiswa menjadi lebih baik.

Para dosen di masing-masing Program Studi selain melaksanakan tugas memberikan kuliah juga mengelola kegiatan praktikum, membimbing praktik kerja lapangan dan kuliah kerja nyata. Selain itu, mereka juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan pengembangan dan unggulan maupun kegiatan rutin di tingkat program studi, fakultas, maupun universitas sebagaimana yang diamanatkan oleh tri dharma perguruan tinggi, Sementara mahasiswa, di samping mengikuti kegiatan perkuliahan dan praktikum serta kegiatan terstruktur yang sudah direncanakan, mereka mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Himpunan Mahasiswa (HIMA), BEM dan Senat

Fakultas dan Universitas, serta kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lain yang sifatnya tidak terstruktur melalui kelompok kajian dan diskusi.

E.15. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi) di kampus

Para dosen selalu didorong untuk mengembangkan suasana akademik yang positif melalui berbagai workshop,seminar, diskusi tentang isu-isu terkait. Para dosen baru diwajibkan untuk mengikuti Pelatihan Pengembangan Calon Dosen selama hampir setahun (tidak secara terus-menerus) yang meliputi 4 kompetensi, yaitu kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi pedagogik, Para dosen juga didorong untuk melakukan penelitian dan mempublikasikan penelitiannya, melalui jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional. Diskusi ilmiah di tingkat universitas/fakultas juga diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi ilmiah antar dosen. Di samping itu, para dosen juga didorong untuk berpartisipasi dalam seminar dan pertemuan ilmiah tingkat nasional maupun internasional.

E.16. Pengembangan kepribadian ilmiah

Suasana akademik yang baik juga ditandai dengan adanya pengembangan kepribadian ilmiah. Para dosen senantiasa dimotivasi untuk dapat meningkatkan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menulis buku dan makalah-makalah ilmiah. Banyak dosen yang aktif melakukan hal ini di samping beban tugas membimbing Kerja Praktek dan Tugas Akhir, perwalian, menjadi koordinator berbagai kegiatan mahasiswa dan lain-lain. Disamping itu kepribadian ilmiah juga dikembangkan pada mahasiswa melalui kegiatan penelitian payung dengan dosen dan Penelitian Kreativitas Mahasiswa (PKM). Sejalan dengan misi universitas, sasaran utama adalah menjadikan civitas akademika pembelajar mandiri agar memiliki bekal yang cukup dalam menghadapi era globalisasi.

E.17. Hasil pembelajaran

Dalam dokumen | Badan Penjaminan Mutu Borang ED AIPT (Halaman 108-126)