• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketersediaan dan Mutu Gedung, Ruang Kuliah, laboratorium, Perpustakaan dan lain lain

Dalam dokumen | Badan Penjaminan Mutu Borang ED AIPT (Halaman 133-140)

Tabel 5. 2 Analisis SWOT Komponen Kurikulum, Proses Pembelajaran dan Suasana Akademik

KOMPONEN F: PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI

F.3. Ketersediaan dan Mutu Gedung, Ruang Kuliah, laboratorium, Perpustakaan dan lain lain

a. Bangunan Gedung

Saat ini Unnes memiliki aset kampus Sekaran seluas 1.251.416 m2, sebagian digunakan untuk 8 bangunan fakultas, rektorat, perpustakaan pusat, gedung gelar karya, koperasi, bank, kantor pos, PKM, poliklinik, kafetaria, audorium, dan masjid. Aset di jalan Kelud seluas 53.477 m2, antara lain digunakan untuk auditorium, Unnes Press, Koperasi, toko buku, warnet, apotek, dan bank. Kampus Tegal seluas 25.000 m2 dimanfaatkan untuk kegiatan PGSD. Kampus Wonosari Tugu seluas 53.613 m2 digunakan untuk kegiatan PGSD dan PGTK, sedangkan kampus Bendan seluas 25.006 m2 digunakan untuk kegiatan program Pascasarjana. Unnes juga memiliki kampus Pegandan seluas 28.345 m2 yang digunakan sebagai tempat kegiatan olahraga.Lahan dan bangunan di Rejosari Semarang seluas 836 m2 dan Suwakul Ungaran seluas 5.542 m2 belum dimanfaatkan secara optimal.

Dalam rangka memanfaatkan seluruh lahan kampus secara optimal, Unnes telah memiliki Blog Plan 2012 yang menjadi acuan dalam pengembangan Unnes 20 tahun ke depan. Dengan Penyusunan Block-Plan Unnes Tahun 2012 ini diharapkan bagi pengambil kebijakan di lingkungan Unnes dapat menjadi rujukan acuan, dan pengendalian dalam perencanaan pengembangan kampus Unnes sehingga karakter ruang tetap terjaga sesuai dengan visi Unnes dan tercipta lingkungan terbangun yang aman dan nyaman.Setelah disusunnya Block-Plan terhadap penataan ruang di lingkungan UNNES ini diharapkan pengambil Kebijakan dapat merancang peletakan

bangunan dan sarana pendukungnya yang memenuhi persyaratan teknis lingkungan tanpa merusak karakter ruang lingkungan.Menjadi acuan dan pengendali pelaksanaan pengembangan/pembangunan di lingkungan UNNES.Karakter lingkungan fisik Kampus yang terarah sesuai dengan visi Unnes sebagai Universitas Konservasi.

Sejalan kampus Sekaran dibangun dari tahun ke tahun Unnes selalu melakukan pembangunan fisik dan infrastruktur kampus. Berkenaan dengan perkembangan teknologi informasi, Unnes juga telah merespon dengan cara mengintegrasikan rektorat, lembaga, perpustakaan, fakultas dan unit-unit lain. Jaringan ini telah dilengkapi dengan fasilitas teleconference yang terhubung fasilitas jaringan Dikti melalui program Indonesian Higher Education Network (Inherent). Fasilitas ini memungkinkan Unnes melakukan information andresource sharing dengan seluruh PT yang tergabung program Inherent. Selain itu, tahun 2012 ini juga melakukan integrasi sistem menggunakan dana Inhere B2a batch III.

Salah satu infrastruktur yang menunjang kegiatan pendidikan adalah bangunan gedung, Sampai saat ini Unnes telah memiliki 8 fakultas dan 1 program pasca sarjana, setiap fakultas memiliki gedung sendiri. dan umumnya mengelompok berdasarkan fakultasnya. Pada titik-titik tertentu dibuat landmark yang menandakan fakultas tertentu. Kondisi setiap bangunan fakultas cukup terawat. Bangunan gedung rata-rata tiga lantai dengan atap limasan joglo. Selain gedung untuk aktivitas perkuliahan fasilitas juga dilengkapi dengan peribadatan, gazebo, kantin dan fasilitas lainnya.

Sebagian besar bangunan tersebut tersebar dan terletak jauh dari jalan raya utama sehingga sangat nyaman sebagai tempat perkuliahan karena jauh dari kebisingan. Disekitar gedung kuliah setiap fakultas dilengkapi dengan fasilitas parkir kendaraan, kantin, gazebo, lapangan, fasilitas olahraga, dan sarana peribadatan seperti mushola. Di Fakultas Bahasa dan Seni, terdapat gedung khusus teater dan pementasan seni dan juga dilengkapi dengan panggung terbuka permanen. Setiap gedung fakultas memiliki fungsi yang berbeda, yaitu terdiri atas ruang kuliah, ruang praktikum, ruang pimpinan, ruang dosen, ruang tata usaha dan ruang penunjang lainnya. Setiap ruang memiliki standar luasan sesuai dengan fungsi dan daya tampung.

b. Kecukupan dan Mutu Prasarana Akademik

Ketersediaan sarana dan prasarana dalam konteks pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat penting karena tugas dan fungsi perguruan tinggi diantaranya adalah penyelenggaraan pendidikan tinggi, Oleh karenanya, ketersediaan sarana prasarana ini dijadikan salah satu prioritas program. Sekalipun masih terdapat keterbatasan, sarana dan prasarana yang ada dioptimalkan penggunaannya untuk

menyokong proses pembelajaran. Adapun kualitas sarana dan prasarana yang dikelola Universitas Negeri Semarang dikelola langsung oleh unit antara lain:

1. Fakultas, Pascasarjana, Lembaga, dan Biro. Secara umum sarana dan prasarana dalam rangka mendukung penyelenggaraan Tri Dharma terdiri atas:

1) Lahan Kampus:

a) Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang seluas 1.262.804 m2

b) Kampus Jalan Kelud Raya, Kelurahan Petompon Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang seluas 53.957 m2

c) Kampus Jalan Lamongan, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang seluas 25.551 m2

d) Kampus Jalan Meoreh Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang seluas 28.345 m2

e) Kampus Jalan Ki Sarino Mangun Pranoto, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang seluas 1.690 m2

f) Kampus Jalan Raya Karanganyar, Kelurahan Naglian, Kecamatan Tugu, Kota Semarang seluas 53.614 m2

g) Kampus Jalan Kompol Suprapto No. 4 Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal seluas 25.000 m2.

2) Ruang kuliah berkapasitas rata 40 orang/kelas a) Fakultas Ilmu Pendidikan 16 ruang kuliah b) Fakultas Bahasa dan Seni 63 ruang kuliah c) Fakultas Ilmu Sosial 19 ruang kuliah

d) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 44 ruang kuliah e) Fakultas Teknik 36 raung kuliah

f) Fakultas Keolahragaan 21 ruang kuliah g) Fakultas Ekonomi 19 raung kuliah h) Fakultas Hukum 4 ruang kuliah

i) Program Pascasarjana 42 ruang kuliah.

Luasan ruang kuliah yang dimiliki Unnes seluas 32.184,40 m2

3) Ruang laboratorium yang dimiliki Unnes yang resebar di berbagai fakultas seluas 54.416,60 m2 4) Ruang studio 119 m2 5) Ruang serbaguna 2,948 m2 6) Ruang dosen 7.058 m2 7) Ruang Administrasi 8,344,40 m2 8) Ruang Perpustakaan 4,326 m2

c. Kecukupan dan Mutu Prasarana Akademik Prasarana non-akademik (fasilitas pengembangan minat, bakat, dan kesejahteraan)

Beberapa fasilitas pengembangan minat, bakat, dan kesejahteraan selalu diupayakan pengembangannya. Daftar fasilitas tersebut dapat dilihat pada tabel .

Tabel 6.4 Daftar Fasilitas Non Akademik di Unnes

No. Jenis Prasarana Pendukun g Jumlah Unit Total Luas (m2) Kepemilikan* Kondisi** Milik Sendiri Sewa/ Pinjam/Ker jasama Terawat Tidak Terawa t (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Gedung Asrama Mahasiswa 11 7.138 V V 2 Gedung UKM 1 1.215 V V 3 Gedung PKM 3 867 V V 4 Koperasi Mahasiswa 2 96 V V ... Luas Seluruhnya 9.316

d. Rencana pengembangan prasarana.

Unnes telah memiliki rencana pengembangan prasarana yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan, Master Plan, dan Rencana Strategis Bisnis Unnes Tahun 2010-2014. Pengembangan prasarana Unnes sebagian besar berasal dari rupiah murni. Realisasi pengembangan prasarana Unnes dari tahun 2010 sampai 2012 dapat dilihat pada tabel .

Tabel 6.5 Realisasi Pengembangan Prasarana Unnes

Tahun Realisasi

2010 774.334.695.178

2011 900.276.943.544

s/d Triwulan 3:2012 952.163.715.026

Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan sarana dan prasarana di Universitas Negeri Semarang cukup terjamin karena hampir seluruh proses pendanaan untuk pengadaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada dikoordinasikan ditingkat universitas. Dana untuk keperluan tersebut selalu diprogramkan sesuai dengan usulan dari unit-unit yang ada dilingkungan Unnes.

Proses pengadaan, memeliharaan, dan pemanfaatannya telah disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) baik tingkat Universitas maupun Fakultas, Lembaga dan Biro. Sarana dan prasarana tersebut di atas sangat sesuai dengan aktivitas penyelenggaraan pendidikan tinggi, dan mengingat sejak awal telah dilakukan perencanaan kebutuhan bangunan dan sarana prasarana lainnya. Pada tahun 2012 sambai dengan tahun 2013 telah dilakukan perencanaan pembangunan gedung untuk fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum dilihat dari jumlah ruang ruliah fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum dirasa masih kurang, secara perencanaan bahwa pembangunan dengan biaya pinjaman dari Islamic Development Bank..

e. Kecukupan koleksi perpustakaan, aksesibilitas termasuk ketersediaan dan kemudahan akses e-library.

Koleksi perpustakaan di Unnes terdiri dari buku teks, jurnal Internasional, jurnal nasional terakreditasi, prosiding, dan lainnya. Kecepatan akses internet di Unnes adalah 1 Gbps, sehingga Stakeholder Unnes mudah mengakses jurnal-jurnal bereputasi internasional. Adapun alamat website yang biasa diakses tingkat nasional adalah ebsco, proquest, garuda, dan lainnya. Jika pengunjung ingin menggunakan fasilitas e-library maka Unnes juga menyediakan http://lib.unnes.ac.id/ untuk mengakses perpustakaan yang ada di Unnes.

f. Aksesibilitas dan pemanfaatan bahan pustaka.

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi utama di universitas. Perpustakaan memainkan peran penting dalam penyebaran pengetahuan baik melalui cetakan maupun elektronik yang memperkaya elemen ilmu pengetahuan. Saat ini perpustakaan Unnes telah menyediakan kedua bahan informasi tersebut. Bahan informasi elektronik sudah dapat diperoleh baik melalui CD-ROM maupun internet. Beberapa jurusan dan fakultas juga memiliki ruang koleksi buku dan baca, yang sebagian diantaranya juga telah terhubung dengan jaringan informasi lokal dengan perpustakaan universitas.

Dalam rangka mendukung program akademik, layanan perpustakaan dan koleksi perpustakaan di Unnes perlu ditingkatkan. Pada tahun 2011 perpustakaan Unnes memiliki koleksi sebanyak 61.965 judul dan 142.239 eksemplar. Jumlah tersebut meningkat sebesar 83% dari tahun sebelumnya yakni berjumlah 61.457 judul dan 140.982 eksemplar. Sebanyak 36.691 judul merupakan koleksi berbahasa Indonesia, 23.473 judul berbahasa Inggris dan 1.801 judul berbahasa Asing. Selama tahun 2011 Unnes telah menambah koleksinya sejumlah 508 judul /1.257 eksemplar.

Perpustakaan Unnes terdapat di gedung G Kampus Sekaran. Perpustakaan melayanistakeholder hari senin sampai Jumat dari jam 07.00 sampai jam 16.00 dan hari sabtu dari jam 07.00 sampai jam 13.00. Rata-rata pendatang per bulannya adalahsekitar 10.000 pengunjung.

Di perpustakaan Unnes, pengunjung bebas mencari bahan pustaka, bebas meminjam, dan bebas memohon bantuan mencari bahan pustaka dari perpustakaan lain. Unnes telah melakukan kerjasama dengan perpustakaan di luar Unnes misal perpustakaan daerah, Undip, UGM, Unsoed, dan lainnya.Perhatian pimpinan universitas terhadap peningkatan layanan perpustakaan semakin membaik, sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan anggaran untuk menambah koleksi bahan pustaka. Kenaikan anggaran yang cukup signifkan terjadi pada tahun 2008 sampai 2011 dengan adanya pembelian beberapa jurnal dan CD ROM.

Perpustakaan universitas saat ini juga menunjukkan sebagai perpustakaan universitas yang progresif dengan banyak inisiatif, terutama dalam mewujudkan dan mengimplementasikan on line library sistem. Selain itu, perpustakaan Unnes telah tumbuh menjadi pusat pembelajaran dan infomasi yang dapat mendukung kebutuhan universitas. Perpustakaan universitas menempati bangunan yang cukup representatif dengan luas lantai 6.111,20 m2 dan terletak di bagian tengah dari kampus. Ruang yang tersedia dialokasikan untuk berbagai tujuan, yang sebagian besar untuk ruang baca dan koleksi buku.

Jumlah pustakawan di Unnes adalah 18 orang sehingga belum memadai untuk melayani jumlah koleksi dan kunjungan. Oleh karena hal tersebut, justru memicu Unnes terus mengembangkan digitalisasi perpustakaan. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan pepustakaan telah menyentuh manajemen perpustakaan. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi ini makin meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Pemanfaatan TIK selanjutnya ditingkatkan untuk memberikan layanan informasi.

Koleksi buku perpustakaan universitas terbanyak dalam bidang ilmu sosial diikuti ilmu terapan dan sejarah serta geografi. Pembagian ini ternyata belum sesuai dengan proporsi jumlah mahasiswa pada setiap jurusan atau fakultas. Koleksi bentuk pustaka lainnya, seperti CD-ROM, jurnal juga menunjukkan kesamaan. Pada tiga tahun terakhir jumlah koleksi perpustakaan universitas menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Untuk mengantisipasi kondisi ini, manajemen universitas telah membantu mengembangkan sistem informasi guna mengelola koleksi buku menjadi bahan ajar dari staf edukatif. Strategi untuk menjadikan tugas akhir (skripsi, thesis dan disertasi) menjadi koleksi pustaka perlu perbaikan.

Jurnal on line dapat diakses diseluruh jaringan serat optik Unnes untuk 24 jam dan gratis. Keberadaan jumlah judul jurnal selalu meningkat setiap saat sesuai dengan ketersediaan jurnal di server luar`negeri yang selalu menampilkan judul artikel terbaru. On line Journal ini juga dilengkapi dengan back up data yang berupa CDROM. Namun bedanya untuk on line datanya selalu terkini (current). Hal ini untuk mengantisipasi bagi pengguna yang membutuhkan journal dengan edisi lama (back issue) cukup akses via CDROM sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan bandwidth internasional yang tersedia.

Ketersediaan koleksi yang memadai ini direspon cukup positif oleh sivitas akademika. Jumlah transaksi baik manual maupun on line dari waktu ke waktu terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan telah berkembang menjadi salah satu kekuatan Unnes dalam penyelenggaraan kegiatan akademik, khususnya dalam penyediaan informasi. Ini juga ditunjukkan dengan kinerja perpustakaan yang baik dan dapat menjadi rujukan nasional untuk pengembangan perpustakaan.

Terhubungnya ruang baca dengan Perpustakaan pusat semakin memudahkan para sivitas akademika untuk mendapatkan informasi pustaka yang dibutuhkan. Dengan demikian resources sharing dan efisiensi dapat dilakukan

Pertukaran data antar PT (interoperability) sudah dimulai terutama dengan PTN lain, yaitu antara UGM, Undip, Polines, dan lainnya dengan memanfaatkan jaringan INHERENT. Dengan demikian, ILL (Inter Library Loan) dan Document Delivery Services antar Perguruan Tinggi sudah dapat terwujud walaupun masih antar PT di Jawa Tengah dan DIY. Hal ini disebabkan karena faktor kesiapan PT masing-masing dan kesiapan SDM yang mumpuni. Perpustakaan tanpa ditunjang dengan kemampuan skill SDM yang handal sangat sulit untuk mewujudkan layanan kepada user yang memadai dalam kondisi keterbatasan dana sementara tuntutan user semakin beragam.

Dalam IDLN dikembangkan koleksi tercetak menjadi dokumen elektronik yang akan lebih cepat diakses, lebih mudah dan dapat diakses secara on line. Sehingga konsep perpustakaan yang sekarang menjadi perpustakaan tanpa dinding. Untuk itu semua koleksi Unnesseperti laporan penelitian, tesis, disertasi, skripsi, hasil kegiatan ilmiah seperti workshop, lokakarya, seminar dimasukkan dalam dokumen elektronik yang dikenal dengan Digital Library. Kerjasama ini dilakukan tidak hanya dalam negeri bahkan sampai ke perpustakaan maupun sumber informasi yang diluar negeri pun dapat dilayani asalkan pemakai mampu menanggung biaya koneksi, maupun pengiriman dan biaya informasi itu sendiri.

g. Penyediaan prasarana dan sarana pembelajaran terpusat untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan aksesibilitasnya

Prasarana dansarana pembelajaran (antara lain perpustakaan dan laboratorium) yang terpusat dan lengkap serta mudah diakses sivitas akademika.Sarana dan prasarana tersebut di atas sangat sesuai dengan aktivitas penyelenggaraan pendidikan tinggi, dan mengingat sejak awal telah dilakukan perencanaan kebutuhan bangunan dan sarana prasarana lainnya. Pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 telah dilakukan perencanaan pembangunan gedung untuk fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum dilihat dari jumlah ruang ruliah fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum dirasa masih kurang, secara perencanaan bahwa pembangunan dengan biaya pinjaman dari Islamic Development Bank.

Dalam dokumen | Badan Penjaminan Mutu Borang ED AIPT (Halaman 133-140)