• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerjasama dengan instansi yang relevan

Dalam dokumen | Badan Penjaminan Mutu Borang ED AIPT (Halaman 167-170)

Tabel 5. 2 Analisis SWOT Komponen Kurikulum, Proses Pembelajaran dan Suasana Akademik

KOMPONEN F: PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI

G.8. Kerjasama dengan instansi yang relevan

Untuk mempertahankan dan meningkatkan reputasi Unnes yang telah mendapatkan pengakuan dari alumni, masyarakat, institusi pendidikan, lembaga pemerintah, dan mitra yang telah ada, maka Universitas Negeri Semarang (Unnes) telah melakukan penguatan terhadap berbagai kegiatan kerja sama dan pengembangan dalam negeri. Untuk memperkuat jalinan kerja sama dengan pemerintah daerah, Unnes telah melakukan kegiatan kerja sama dengan Provinsi Riau, Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kabupaten Blora, Pemerintah Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabupaten Pacitan, Pemerintah Kota Tegal, Pemerintah Kabupaten Brebes dalam kerjasama pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pemberdayaan masyarakat. Yang terbaru adalah kerjasama dengan kabupaten Landak yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Landak guna mengawal Sekolah Tinggi Pendidikan yang baru akan didirikan di sana. Tidak hanya dengan pemerintah daerah, Unnes telah juga melaksanakan kerja sama dalam bidang teknologi, sosial, olah raga, dan pendidikan dengan KONI Jateng, PMI Jateng, Kepolisian Daerah Jawa Tengah, dan PT POS Indonesia. Reputasi Unnes pun telah merambah pada kerja sama lintas sektoral seperti yang ditandatangani oleh Rektor Unnes dengan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jakarta dalam peningkatan kualitas pendidikan.

Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan dan kerja sama, Unnes juga menitikberatkan pada sisi pembinaan dan fasilitasi. Ciri pembinaan ini dapat dilihat pada kerja sama antara Unnes dan Pondok Pesantren Roudotul Mubtadiin Jepara yaitu dengan memberikan pendidikan karakter dan penanaman pohon di lingkungan Ponpes. Unnes juga memfasilitasi dosen dan penelitinya untuk menerbitkan karya-karya mereka di tingkat nasional dengan menandatangani kerja sama dengan PT Raja Grafindo Persada untuk pemasaran buku karya ilmiah dosen. Juga untuk kemudahan perjalanan dinas para dosen dan pejabat Unnes, telah dilakukan perjanjian khusus dengan PT Garuda Indonesia. Fasilitasi untuk alumni Unnes, khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan, diwujudkan dalam kerja sama dengan PT Exertainment Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan kebugaran terbesar di Indonesia.

Untuk bidang kerja sama luar negeri, Unnes pada 2010-2012 memfokuskan diri pada kerja sama University to University (U to U Scheme). Universitas luar negeri yang bermitra dengan Unnes memiliki tujuan yang spesifik dalam mengadakan kerja sama. Unnes telah bermitra dengan perguruan tinggi seperti Edith Cowan University Perth Australia untuk rencana program pertukaran staf dan dosen, serta pelatihan penulisan karya ilmiah. Untuk meningkatkan kerja sama regional, Unnes mengundang ahli dari Universitas Putra Malaysia untuk berbagi ilmunya menembus ranking dunia. Kerja sama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan oleh Unnes dan University Teknologi Malaysia.

Berhubungan dengan target peningkatan kualitas akademik, Unnes mengajak Shenzen University dan Beijing Foreign Studies University untuk mempersiapkan tenaga pengajar asing yang akan mengajar di program studi Bahasa Mandarin. Dengan maksud yang sama, Unnes bekerja sama dengan tiga universitas di Sudan: Al Neelaim University, Alzaim Alazhari University Sudan dan University of Gezira untuk memperkuat prodi pendidikan bahasa arab. Dosen yang ingin meneruskan studi ke luar negeri sangat terbantu dengan kerja sama Unnes dengan Massey University di New Zealand dan Naresuan University di Thailand karena karena universtas-universitas tersebut akan memfasilitasi aplikasi pendaftaran dari para dosen Unnes.

Kerja sama Dual Master’s Degree dengan Ohio State University yang pada tahun 2010 nota kesepahamannya ditandatangani oleh Rektor Unnes dan Ohio State University, dieksekusi dengan baik pada tahun 2011. Empat orang mahasiswa Pasca Sarjana Unnes berangkat ke Amerika dengan program khusus dari USINTEC dan Dirjen Dikti untuk mengikuti program Dual Master’s Degree tersebut. Banyak program kerja sama Unnes yang melibatkan agensi asing misalnya program DBE (Decentralized Basic Education) 2 dan program DBE 3 yang bergerak dalam bidang

Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 158 pengembangan pendidikan dasar yang dibiayai oleh USAID. Bahkan di tahun 2011, Unnes dengan sukses mengadakan The 9th University Consortium Meeting yang merupakan pertemuan antar Rektor anggota Konsorsium Perguruan Tinggi Indonesia– Pittsburgh (KPTIP) yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia maupun Amerika Serikat. Pada tahun 2012, Unnes bekerjasama dengan Worldbank untuk mengadakan pengarusutamaan praktek terbaik pendidikan yang diupload dalam sebuah portal yang disebut dengan WAPIK (Wahana Praktek Pendidikan yang Baik). Pada tahun ini juga, program DBE dari USAID telah berakhir dan digantikan dengan PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesias Teachers, Administrators, and Students) dan HELM (Higher Education Leadership and Management). Baik pada program PRIORITAS maupun HELM, Unnes menjadi salah satu mitra kerjasama USAID yang tersebar di Indonesia. Berkat usaha Unnes yang terus menerus dalam mengembangkan kerjasama tingkat international, Australian Embassy membiayai satu pejabat Unnes untuk bertukar informasi manajerial di Australia selama 2 minggu dalam program Australia Indonesia Knowledge Exchange Program.

Kepercayaan terhadap bidang pengembangan dan kerja sama Unnes tidak hanya datang dari masyarakat dan mitra Unnes namun juga dari Pemerintah. Tercatat pada tahun 2011, Unnes mendapatkan hibah sebesar 100 juta rupiah untuk pengembangan Prosedur Operasional Standar dan Regulasi untuk program kerja sama Joint Degree dengan University of Southern Queensland, Australia. Tidak hanya itu, Unnes juga kembali mendapatkan hibah penguatan Kantor Urusan Internasional (International Office) guna memantapkan Prosedur Operasional Standar dan Regulasi yang berkaitan dengan pelayanan mahasiswa asing, dosen asing dan perjalanan dinas ke luar negeri. Untuk tahun 2012, Unnes kembali mendaptakan hibah sebesar 60 juta rupiah guna mengadakan program short course yang bernama E-Conut (Enjoyable Course of Conservation and Indonesian Culture) yang diikuti oleh mahasiswa dari King Mongkuts University, Naresuan University, dan Universitas Malaysia Sabah. Selain E-Conut, Unnes juga mengadakan short course yang berjudul IEPIS (Intensive English Program for International Students) yang diikuti oleh 10 orang dari Naresuan University. Dari usaha penguatan tersebut, Unnes semakin diminati di manca negara, terbukti pada tahun 2012 sebanyak 46 mahasiswa asing berminat untuk mengikuti program Darmasiswa yang disponsori oleh BKLN Kemendikbud, walaupun pada akhirnya jumlah tersebut harus diseleksi karena keterbatasan kuota.

Dalam dokumen | Badan Penjaminan Mutu Borang ED AIPT (Halaman 167-170)