PALABUHANRATU 4.1 Pendahuluan
5 PENENTUAN USAHA PERIKANAN TANGKAP POTENSIAL
5.3.3.1 Determinasi unit penangkapan ikan potensial
Determinasi jenis usaha perikanan tangkap yang dianggap potensial dan mendukung model co-management terpilih dilakukan dengan pendekatan analisis skoring. Dalam analisis skoring, semua kriteria/aspek pengelolaan, seperti aspek ekonomi, biologi, sosial budaya, dan teknologi menjadi perhatian utama dalam analisis. Hasil skoring terkait tingkat dukungan aspek ekonomi, biologi, sosial budaya, dan teknologi dari setiap jenis usaha perikanan tangkap dominan merupakan gambaran dari prospek jenis usaha perikanan tangkap yang potensial dikembangkan ke depan terutama melalui penerapan model co-management terpilih. Tingkat dukungan semua aspek pengelolaan tersebut yang dinyatakan oleh segenap lapisan masyarakat baik sebagai nelayan, pengolah/pegadang ikan, pengusaha maupun aparat Pemerintah yang menangani bidang perikanan melalui kuesioner/wawancara merupakan cerminan tingkat dukungan terhadap prinsip co- management pengelolaan perikanan tangkap di lokasi. Terkait dengan ini, maka penilaian pelaku perikanan tersebut terhadap setiap kriteria menjadi sangat penting dalam analisis skoring ini.
Dengan mengacu kepada Martosubroto dan Malik (1989), BPS (1991) dan Jusuf (1999) adapun Parameter dari keempat aspek pengelolaan yang menjadi ukuran dalam penilaian usaha perikanan tangkap yang potensial dan mendukung co-management di desa pesisir, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi disajikan berikut ini :
79
1. Penilaian aspek ekonomi
Penilaian aspek ekonomi usaha perikanan tangkap yang potensial dan mendukung co-management meliputi pendapatan kotor, pendapatan bersih, B/C ratio, internal rate of renturn (IRR), return of investment (ROI). Secara lengkap, Parameter yang dinilai pada aspek ekonomi tersebut disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Parameter Penilaian Aspek Ekonomi
No. Parameter ekonomi Uraian
1 Pendapatan kotor per
tahun
Pendapatan yang diterima setiap tahunnya dari usaha perikanan tangkap di desa pesisir, Palabuhanratu sebelumnya dikurangi biaya
2 Pendapatan kotor per trip Pendapatan yang diterima setiap tripnya dari kegiatan
perikanan tangkap di desa pesisir, Palabuhanratu sebelumnya dikurangi biaya
3 Pendapatan bersih(NPV) Manfaat investasi kegiatan perikanan tangkap di desa
pesisir yang merupakan jumlah nilai kini dari manfaat bersih
4 Benefit Cost Ratio Perbandingan pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan nelayan di desa pesisir, Palabuhanratu
5 Internal Rate of Renturn
(IRR).
Tingkat keuntungan atas investasi bersih usaha perikanan tangkap di desa pesisir, Palabuhanratu
6 Return of Investment
(ROI)
Tingkat pengembalian investasi dari manfaat yang diterima pemilik usaha perikanan tangkap di desa pesisir, Palabuhanratu
2. Penilaian aspek biologi
Penilaian aspek biologi usaha perikanan tangkap yang potensial dan mendukung co-management meliputi jumlah hasil tangkapan utama, kesesuaian ukuran ikan tertangkap, musim ikan sasaran, dan musim penggunaan alat tangkap. Secara lengkap, Parameter penilaian aspek biologi disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Parameter Penilaian Aspek Biologi
No Parameter biologi Uraian
1 Jumlah hasil tangkapan utama
Jumlah jenis ikan yang menjadi target species dan jenis hasil tangkapan dari usaha perikanan tangkap tersebut
2 Kesesuaian ukuran ikan tertangkap
Kemampuan alat tangkap menangkap ikan sesuai sasaran ikan yang mau ditangkap
3 Musim ikan sasaran Waktu ikan tertangkap oleh nelayan
Palabuhanratu 4 Musim penggunaan alat
tangkap
Waktu nelayan Palabuhanratu melakukan operasi penangkapan
80
3. Aspek teknologi
Penilaian aspek teknologi dari suatu usaha perikanan tangkap yang potensial dan mendukung co-management di desa pesisir dapat mencakup komposisi ukuran kapal/perahu, jenis mesin, jenis BBM yang digunakan, ukuran alat penangkapan ikan, material alat penangkapan ikan, produksi per tahun, dan produksi per trip bisa dilakukan bila menggunakan alat atau melakukan kegiatan perikanan tangkap tersebut. Secara lengkap, Parameter penilaian aspek teknologi tersebut disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Parameter Penilaian Aspek Teknologi
No Parameter teknologi Uraian
1 Ukuran kapal / perahu Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui panjang,
lebar, dan tinggi kapal yang digunakan oleh nelayan. Hasil pengukuran ini berguna untuk identifikasi GT, jangkauan daerah penangkapan ikan dan kapasitas produksi.
2 Jenis mesin Perbedaan mesin yang digunakan oleh nelayan sebagai
tenaga penggerak kapal. Jenis mesin ini bekaitan dengan kemudahan pengadaan material, harganya terjangkau, fasilitas pelayanan seperti bengkel serta daya tahan saat operasional penangkapan ikan dilaksanakan.
3 Jenis BBM yang
digunakan
Perbedaan bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan sangat tergantung dari jenis yang dipakai oleh nelayan, namun diharapkan BBM yang digunakan tersedia setiap waktu, harganya terjangkau dan membuat mesin menjadi tahan lama.
4 Ukuran alat penangkapan
ikan
Pengukuran alat penangkapan ikan seperti mesin (panjang dan lebar) dan pengukuran mata jaring.
5 Material alat
penangkapan ikan
Berbagai jenis alat penangkapan ikan terbuat dari bermacam-macam material.
6 Produksi per tahun Jumlah hasil tangkapan yang dihasilkan setiap unit
penangkapan ikan selama setahun.
7 Produksi per trip Jumlah hasil tangkapan yang dihasilkan setiap unit
penangkapan ikan pertrip, satu kali trip yaitu satu kali armada penangkapan ikan melakukan penangkapan ikan terhitung sejak armada penangkapan ikan meninggalkan
fishing base lainnya untuk mendaratkan hasil tangkapanya.
4. Penilaian aspek sosial budaya
Penilaian aspek sosiologi dari suatu usaha perikanan tangkap yang potensial dan mendukung co-management di desa pesisir dapat mencakup tingkat kesejahteraan, pendidikan, kenyamanan, dan tata nilai yang dijunjung dalam melakukan kegiatan perikanan tangkap tersebut. Secara lengkap, Parameter penilaian aspek sosiologi tersebut disajikan pada Tabel 11.
81 Tabel 11 Parameter Penilaian Aspek Sosial Budaya
No Parameter sosial budaya
Uraian
1 Kesejahteraan Kemampuan masyarakat desa pesisir, Palabuhanratu untuk memenuhi berbagai kebutuhan pangan, papan, dan sandang
2 Pendidikan Kemampuan masyarakat desa pesisir, Palabuhanratu untuk menyekolahkan anaknya
3 Kenyamanan Kenyamanan dan keamanan yang dirasakan masyarakat desa pesisir Palabuhanratu dalam menjalan aktivitasnya 4 Tata nilai Tata nilai yang dijunjung tinggi masyarakat desa pesisir,
Palabuhanratu
Selanjutnya nilai-nilai dari Parameter tersebut untuk jenis usaha perikanan tangkap yang dominan di desa pesisir, Palabuhanratu dianalisis lanjut menggunakan metode skoring (Mangkusubroto dan Trisnadi, 1985) dengan persamaan :
( )
Xi V = 0 1 0 X X X Xi − − ) (A V = ( ) 1 1 i n i X V∑
= n i =1,2,3...Keterangan : V(X) = Fungsi nilai dari Parameter X
Xi = Nilai paremeter X yang ke-i yang dinilai X1 = Nilai tertinggi pada Parameter X
X0 = Nilai terendah pada Parameter X V (A) = Fungsi nilai dari alternatif A
V1(X1) = Fungsi nilai dari alternatif pada kriteria ke-i
Dari hasil analisis skoring ini, kemudian dipilih 3-5 jenis usaha perikanan tangkap dengan total nilai skor tertinggi keterpaduan keempat aspek pengelolaan
yang ada sebagai usaha perikanan tangkap potensial dan mendukung co-management di lokasi. Jenis usaha perikanan tangkap tersebut menjadi dasar
untuk analisis selanjutnya terkait co-management dalam pengelolaan perikanan tangkap.
82