• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI SLB BC YP AL-AZHAR LEUWIMUNDING KABUPATEN MAJALENGKA

Khaerudin, S.Pd., - SLB BC YP Al-Azhar Leuwimunding

Kabupaten Majalengka

Asaalamualaikum, Wr. Wb

Alhamdulillah hirobil alamin wabihi nasta’inu alaumuriddunnya waddin waalaalihi wasok bihi ajma’in, amabakdu. Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji atas kehadirat Allah SWT dan tidak lupa pada Nabi besar kita Nabi Muhammad Saw.

Perkenalkan nama saya Khaerudin, S.Pd., lahir di Cirebon 02 Oktober 1983, beralamat Blok Budur Sura RT 001 RW 002 Desa Budur Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon, dan menganut agama Islam .

Saya telah mengabdi menjadi guru Honorer (GTY) dari tahun 2012-2017 sampai sekarang dan insaAllah saya akan menjalankan tugas sebagai mana mestinya, seperti guru-guru

amin. Perjalanan saya menjadi guru di SLB BC YP Al-Azhar Leuwimunding Kabupaten Majalengka. Pada tanggal 17 Juli 2012 saya masuk menjadi guru honorer (GTY) di SLB BC YP Al-Azhar Leuwimunding ijasah saya dari PGSD D2 Universitas Majalengka setelah menjadi guru GTY 4 bulan Alhamdulillah saya meneruskan ke S1 FKIP PLB Universitas UNINUS Bandung.

Kenapa saya mengambil S1 di UNINUS karena saya membutuhkan atau menimba ilmu PLB dan tata cara tentang

penanganan anak berkebutuhan khusus Tunanetra,

Tunarungu, Tunagrahita, Autis dan yang lainnya. Saya pribadi sangat berharap besar dari ilmu yang saya dapat dari universitas UNINUS Bandung bermanfaat untuk anak-anak yang ada di sekolah SLB BC YP Al-Azhar Leuwimunding, saya sangat terdorong untuk bagaimana anak-anak peserta didik bisa mandiri, bisa membaca dan bisa bersosialisasi serta berinteraksi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat, maka dari itu saya sebagai guru pendidikan khusus mempunyai kewajiban bagaimana anak didik kita selesai sekolah bisa mempunyai keterampilan untuk menopang kehidupan serta mandiri dalam berinteraksi sehari-hari supaya bisa menjadi anak yang dewasa serta mandiri dalam segala hal.

Untuk itu keterampilan sangat di butuhkan untuk ABK supaya anak mempunyai keahlian sedangkan yang saya telah lakukan selama 5 tahun yaitu dengan keterampilan cuci steam, cetak sandal dan sekarang alhamdulilah saya mendapatkan keterampilan dalam pengeditan video. Dengan

adanya aplikasi pengeditan video anak diharapkan bisa untuk mengoprasikan video (IT), dalam pengeditan video anak juga diwajibkan untuk kerjasama dalam cara-cara pengambilan video mentah serta cara pengeditannya juga. Mimpi ku dan impianku pada anak ABK yaitu terus memberi semangat belajar serta memberi keterampilan keahlian serta memberi arhan-arahan supaya kelak anak setelah lulus dari sekolah mempunyai keterampilan khusus. Terutama bagaiman cara menyampaikan materi ke anak bisa di tangkap atau di resap ke anak yang di beri keterampilan-keterampilan yang saya ajarkan ke peserta didik.

Untuk itu saya pribadi ingin mengembangkan keterampilan-keterampilan yang saya lakukan ke peserta didik, untuk mengembangkan keterampilan di butuhkan kesabaran, keuletan serta penyampaian materi ke peserta didik dalam proses mengajarkanya, sehinga kita bisa mengetahui kebisaan keterampilan anak dalam menguasai materi-materi keterampilan. Mimpi ku dan impian ku terhadap anak yang saya didik bias berinteraksi dengan masyrakat serta mempuyai keahlian yang mana bisa untuk dalam kehidupan sehari-hari mencari atau mengais rizki.

Merancang mimpi / keinginan saya untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dari kalimat tersebut kita cenderung berfikir bagaimana kemudian anak-anak akan

tumbuh, bagaimana kehidupannya, dan bagaimana

kehidupan pasca sekolah. Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa orang tua masih berfikir tentang cara bertahan hidup untuk keluarga, dibanding memikirkan pendidikan

anak. Namun tidak sedikit pula orang tua yang kini mulai sadar bahwa merancang masa depan anak itu penting, salah satunya melalui pendidikan dalam hal ini Sekolah Luar Biasa (SLB).

Jika kita berbicara terkait masa depan ABK, maka tidak hanya sekedar pada pemberian pendidikan pada ABK tapi bagaimana kemudian mereka bisa bertahan hidup di kemudian hari di lingkungan sosialnya. Beberapa ABK memungkinkan untuk bekerja tentu memerlukan dukungan dari pemerintah dan pihak-pihak swasta untuk dipekerjakan. Di beberapa negara sudah ada yang mempekerjakan anak-anak berkebutuhan khusus untuk pekerjaan merapihkan buku di perpustakaan, ini terdengar seperti pekerjaan ringan, tapi bagi mereka ini merupakan bentuk penerimaan keberadaan mereka di lingkungan sosial. Hal inilah yang juga perlu dilakukan untuk pemerintah dan pihak-pihak swasta untuk terlibat dalam merancang pendidikan pasca sekolah sehinga mereka dapat dipekerjakan dengan keahlian mereka masing-masing.

Sebagai tenaga pendidik atau guru saya mempunyai impian membuat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat membuka usaha sendiri atau setidaknya dapat bekerja di mini market, salon, pabrik, dan lain-lain tanpa memandang rendah terhadap kemampuan mereka. Mungkin terlihat mustahil tapi saya percaya di dalam kekurangan yang mereka miliki terdapat kelebihan yang belum tentu kita miliki. Salah satu cara agar kita dapat mengetahui apa kelebihan yang mereka punya adalah membuat Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) percaya diri akan kemampuan yang mereka punyai. Terlihat sepele mungkin, tapi menumbuhkan rasa percaya diri pada Anak Berkebutuhan Khusus sangatlah penting. Untuk itu, menurut saya memupuk rasa percaya diri pada mereka adalah langkah awal meyakinkan masyarakat bahwa Anak Berkebutuhan Khusus juga mampu bekerja meskipun dengan keterbatasan yang mereka miliki.

Untuk mewujudkan agar anak berkebutuhan khusus dapat optimal dan diterima di lingkungan masyarakat maka dengan didirikannya Pendidikan Pasca Sekolah. Dimana pendidikan pasca sekolah lebih menitikberatkan pada pelatihan-pelatihan anak berkebutuhan khusus pada kemampuan atau minat dalam hal pekerjaan. Misalnya pelatihan cuci steam, salon, pramusaji, keterampilan dalam kerajinan tangan (menjahit, melukis, menyulam,dan lain-lain), menyusun barang-barang di mini market / toko, dan lain-lain. Tentunya kita harus menggaet pihak-pihak swasta untuk mendukung terlaksananya kegiatan pendidikan pasca sekolah ini, tujuannya untuk dapat menyalurkan anak berkebutuhan khusus dapat bekerja dan diterima di lingkungan kerja maupun lingkungan sosial mereka. Dengan adanya pendidikan pasca sekolah ini diharapkan anak berkebutuhan khusus dapat lebih optimal menggali kemampuan atau minat mereka dalam hal pekerjaan dan mereka juga dapat hidup mandiri tanpa menyusahkan orang tua atau masyarakat sekitar.