pengeluaran akibat tekanan inflasi dan pelemahan mata uang, namun korporasi juga harus mengurangi anggaran belanja transportasinya. Hal ini memberikan dampak negatif terhadap kinerja Perusahaan di tahun tersebut. Kendati di tahun 2013 jumlah penumpang yang diangkut mengalami peningkatan sebesar 22,3%, namun pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pasar secara keseluruhan, sehingga Perusahaan mencatat penurunan pangsa pasar, baik untuk sektor domestik maupun internasional.
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Kenaikan harga bahan bakar bersubsidi dipertengahan tahun memicu inflasi domestik hingga mencapai 8,4%, dan defisit neraca berjalan yang meningkat menyebabkan Rupiah terdepresiasi sangat tajam selama tahun 2013.
Tingginya inflasi dan melemahnya Rupiah tersebut menyebabkan permintaan terhadap jasa transportasi udara, khususnya pada pasar full service airline seperti Garuda Indonesia mengalami penurunan. Tidak hanya individu yang harus mengalami penyesuaian pola
Pada tahun 2013, Garuda Indonesia mendatangkan 36 pesawat baru, termasuk 10 untuk Citilink, sehingga total pesawat yang dioperasikan selama tahun 2013 menjadi 140 pesawat, termasuk 12 Bombardier CRJ-1000 NextGen dan 2 ATR72-600 yang melayani rute-rute remote di kawasan Indonesia timur dan barat, dengan rata-rata umur pesawat membaik menjadi 5 tahun dari 5,8 tahun pada tahun 2012.
Emirsyah Satar Direktur Utama
Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Sementara itu, dalam rangka mempersiapkan pengembangan bisnis ke depan, di tahun 2013 Garuda Indonesia melakukan investasi yang cukup besar dalam penambahan armada untuk menunjang kegiatan operasional penerbangan. Tidak hanya pada tingkatan induk Perusahaan, investasi juga kami laksanakan pada entitas anak Perusahaan, dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif Perusahaan anak di bidang industri masing-masing. Investasi ini menimbulkan beban yang cukup besar di tahun tersebut, namun hasil yang dicapai akan dapat mendukung pertumbuhan bisnis Garuda Indonesia beserta entitas anak dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Dalam situasi dan kondisi tersebut, Garuda Indonesia berupaya secara konsisten melakukan peningkatan efisiensi.
Berbagai indikator efisiensi menunjukkan perbaikan, seperti fuel burn/blockhours yang menurun dari 3.981 di tahun 2012 menjadi 3.857 di tahun 2013. Perbaikan juga tercermin dalam Cost per ASK yang mengalami penurunan dari USc 7,9 menjadi USc 7,6.
Sejalan dengan strategi Quantum Leap yang telah dicanangkan Perusahaan, di tahun 2013 Perusahaan memfokuskan pada pengembangan network penerbangan dan persiapan yang intensif dalam memenuhi persyaratan menjadi anggota resmi aliansi global SkyTeam di tahun 2014 mendatang untuk menjadikan Garuda Indonesia pemain global (global player).
Kinerja Perusahaan Tahun 2013 Kebijakan Strategis
Iklim perekonomian yang kurang kondusif dan persaingan di industri penerbangan yang semakin ketat membuat Perusahaan hanya mencatat pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 7,0% di tahun 2013 menjadi USD 3,72 miliar.
Dari sisi keuangan, sejalan dengan pengembangan armada yang kami laksanakan, beban operasional meningkat secara berarti yaitu 10,8% menjadi USD 3,66 miliar di tahun 2013, namun Perusahaan dapat tetap mencatat laba operasional sebesar USD 56,4 juta.
Walaupun Perusahaan harus menghadapi beban biaya yang cukup besar terkait dengan ekspansi yang dilakukan serta kerugian besar yang dibukukan oleh entitas anak Citilink, akan tetapi Perusahaan mampu mencatat laba bersih sebesar USD 11,2 juta di tahun 2013, menurun dari USD 110,8 juta di tahun 2012, dan meraih laba komprehensif sebesar USD 565,5 ribu di tahun 2013, menurun dari USD 145,4 juta di tahun 2012.
Selain itu, meskipun mengalami penurunan laba, hal penting yang kami laksanakan di tahun 2013 adalah kemampuan kami melakukan pelunasan kredit sindikasi sebesar USD 55 juta dari Citi Club Deal di triwulan kedua tahun 2013 dan USD 75 juta kredit dari Indonesia Exim Bank di triwulan ketiga tahun 2013. Selain itu, Perusahaan juga berhasil menerbitkan obligasi sejumlah Rp 2 triliun di bulan Juli 2013.
Dalam aspek operasional, tahun 2013 Garuda Indonesia mendatangkan 36 pesawat baru yang terdiri dari 2 Airbus A330-200, 1 Airbus A330-300, 4 Boeing 777-300ER, 10 Boeing 737-800NG, 7 Bombardier CRJ1000 NextGen, 2 ATR72-600 dan 10 Airbus A320-200 untuk Citilink serta melepaskan 2 pesawat, sehingga total pesawat yang dioperasikan selama tahun 2013 menjadi 140 pesawat, dengan rata-rata umur pesawat membaik menjadi 5,0 tahun dari 5,8 tahun pada tahun 2012. Seiring dengan kedatangan pesawat ATR72-600, dan pengoperasian armada sub 100-seater Bombardier CRJ1000 NextGen sejak Oktober 2012, Garuda Indonesia pada November 2013 meluncurkan sub brand “Explore” dan “Explore Jet” yang melayani rute-rute remote di wilayah timur dan barat Indonesia.
Dengan jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, maka Perusahaan akan dapat terus meningkatkan efisiensi di tahun-tahun mendatang.
Laporan Direksi
Dalam bidang komersial, kami terus melakukan
pengembangan rute dan jaringan (network) penerbangan, baik di pasar domestik maupun internasional. Di tahun 2013, kami membuka 28 rute baru yang terdiri dari 24 rute domestik (1 rute di antaranya adalah re-instate) dan 4 rute internasional. Rute baru tersebut melayani 11 kota tujuan baru, yaitu Bengkulu, Tanjungpinang, Tanjungpandan, Berau, Sorong, Manokwari, Bima, Labuan Bajo, Ende, Penang, dan Brisbane. Selain itu, kami juga meningkatkan kerjasama code share dengan beberapa maskapai internasional, seperti Jet Airways dari india.
Dari aspek layanan, kami memperkenalkan “New Service Concept” serta layanan “First Class” yang bisa dinikmati di pesawat baru Boeing 777-300ER, dan juga memperkenalkan layanan “Executive Class” dan “Economy Class” baru yang lebih baik. Peningkatan layanan ini merupakan persiapan kami menuju service excellence di tahun 2014.
Sejalan dengan berbagai perbaikan dan pengembangan yang dilaksanakan secara berkelanjutan, Garuda Indonesia memperoleh apresiasi dan penghargaan (award) dari berbagai institusi dalam dan luar negeri. Pada tahun 2013 Perusahaan berhasil memperoleh 82 penghargaan, terdiri dari 23 awards internasional, seperti “The World’s Best Economy Class 2013 ” dan “The Best Economy Class Airline Seat 2013” dari Skytrax dan meraih peringkat ke-8 dalam daftar “The World’s Top 10 Airlines” serta 59 penghargaan dari dalam negeri, mencakup aspek transformasi, manajemen, pelayanan, keuangan, Good Corporate Governance, branding, dan human capital.
Melalui penerapan budaya Perusahaan FLYHI yang terus dikembangkan dan dilandasi semangat “One Team, One Spirit, One Goal”, maka produktivitas karyawan secara umum mengalami peningkatan di tahun 2013 yang akan membawa Perusahaan sebagai High Performance Organization di masa datang.
Kinerja Entitas Anak
& Strategic Business Unit (SBU)
Seiring dengan pertumbuhan kinerja Garuda Indonesia, maka Entitas Anak dan SBU juga terus didorong untuk menjadi entitas bisnis yang mandiri dan menguntungkan. Di tahun 2013, kinerja SBU secara umum mengalami perbaikan, demikian halnya dengan kinerja entitas anak. Namun, Citilink masih membukukan rugi komprehensif sebesar USD 48 juta karena Citilink masih berada dalam tahap pengembangan untuk melayani pasar segmen LCC yang terus berkembang.
Kami akan terus meningkatkan kinerja Entitas Anak dan SBU di masa datang sehingga memiliki kemampuan untuk mandiri yang pada gilirannya dapat mendukung pencapaian kinerja keuangan Garuda Indonesia secara konsolidasi.
Perbandingan Hasil yang Dicapai dengan yang Ditargetkan
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, kondisi perekonomian domestik yang kurang kondusif dan tingginya persaingan membuat Perusahaan tidak berhasil memenuhi beberapa target yang telah ditetapkan untuk tahun 2013, baik target dari sisi keuangan maupun
operasional. Faktor melemahnya Rupiah terhadap US dollar telah pula menyebabkan terjadinya penurunan permintaan secara keseluruhan sehingga mempengaruhi pencapaian pendapatan Perusahaan.
Sementara itu, dalam kaitan dengan rencana pengoperasian
“dedicated terminal”, maka Garuda Indonesia akan melanjutkan proses penyelesaian dan pengoperasian
“dedicated terminal” tersebut yang belum sepenuhnya terselesaikan pada tahun 2013.
Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Kendala-Kendala yang Dihadapi
Kepadatan bandara dan fasilitas infrastruktur lainnya merupakan salah satu tantangan yang harus dapat kami kelola, mengingat kualitas infrastruktur bandara akan mempengaruhi kualitas layanan kami kepada pelanggan, selain juga sangat mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan khususnya terhadap ketepatan jadwal penerbangan (On Time Performance) dan efisiensi bahan bakar.
Selain itu sejalan dengan ekspansi usaha Perusahaan, kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang mendapatkan fokus perhatian Perusahaan, sehingga berbagai pelatihan terus kami lakukan untuk meningkatkan kapabilitas karyawan dalam melaksanakan rencana-rencana Perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Prospek Tahun 2014
Dengan harapan terjadinya perbaikan perekonomian Indonesia di tahun 2014 dan terus membaiknya perekonomian global, maka Perusahaan optimis dapat memperbaiki kinerjanya di tahun 2014. Tahun 2014 Perusahaan akan menekankan pada tercapainya service excellence, disamping tentunya terus melanjutkan momentum pertumbuhannya. Garuda Indonesia telah dijadwalkan akan resmi menjadi anggota Sky Team pada tanggal 5 Maret 2014 yang akan semakin mengokohkan posisi Perusahaan sebagai global player. Perusahaan juga akan terus mengembangkan Garuda Indonesia menjadi organisasi yang memiliki “world class process, system and human capital”.
Dalam kaitan dengan entitas anak, khususnya Citilink yang memberikan kontribusi negatif kepada Perusahaan di tahun 2013, maka Perusahaan akan terus berupaya memperkuat manajemen Citilink dan melakukan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja Citilink di tahun 2014.
Ulasan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2013 merupakan tahun terakhir dalam tahapan “Good Garuda Citizen”, guna mewujudkan Perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab dengan membangun budaya Good Corporate Governance. Pada tahun 2013 ini Garuda Indonesia menetapkan hasil penilaian praktik penerapan GCG sebagai salah satu Key Performance Indicator (KPI) Perseroan.
Tahapan penerapan Good Corporate Governance
selanjutnya yaitu tahap “Garuda Group Governance” antara tahun 2014 hingga 2015, dimana Garuda Indonesia akan menerapkan dan membentuk perangkat Good Corporate Governance pada entitas anak. Sehingga diharapkan Garuda Indonesia beserta seluruh entitas anak secara grup berkomitmen dan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Garuda Indonesia melaksanakan GCG Assessment untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 yang dilakukan oleh Ernst & Young Indonesia selaku assessor independen.
Assessment dilakukan dengan mengacu kepada indikator/
parameter GCG di dalam surat No. SK-16/S.MBU/2012 dari Kementerian Negara BUMN. Sampai dengan buku Laporan Tahunan ini diterbitkan, pelaksanaan GCG assessment masih berlangsung sehingga Perseroan belum memperoleh skor GCG assessment tahun buku 2013.
Pada sisi lain, untuk kelima kalinya Garuda Indonesia di tahun 2013 kembali mengikuti riset pemeringkatan implementasi GCG untuk tahun buku 2012 yang diselenggarakan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dengan tema “Good Corporate Governance dalam Perspektif Pengetahuan”. Garuda Indonesia memperoleh skor 85,93 dan termasuk dalam kategori ”Most Trusted Company”.
Laporan Direksi
Sementara itu, ASEAN Capital Market Forum telah menetapkan ASEAN GCG Scorecard yang diadopsi dari berbagai international standards and best practices sebagai dasar untuk menilai praktik GCG Perusahaan publik di wilayah ASEAN. The Indonesian Institute Corporate Directorship (IICD) sebagai lembaga independen penilai praktik GCG pada Perusahaan publik di Indonesia, dengan menggunakan ASEAN GCG Scorecard telah menetapkan Garuda Indonesia sebagai Perusahaan BUMN terbaik untuk kategori “Best Rights of Shareholders” pada 30 Oktober 2013.
Apresiasi
Sebagai penutup, saya mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan, mitra usaha, mitra kerja, dan stakeholders lain atas kerjasama dan dukungan yang telah diberikan kepada Garuda Indonesia selama tahun 2013.
Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan kepada Perusahaan sehingga Garuda Indonesia tetap mencatat kinerja yang positif di tengah berbagai tantangan dalam industri maupun perekonomian domestic dan global. Kami juga menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham atas segenap dukungan yang diberikan, sehingga Perusahaan dapat terus melakukan pengembangan di tahun 2013 dan melanjutkan momentum pertumbuhannya untuk menjadi global player.
Emirsyah Satar Direktur Utama
Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Direksi
Batara Silaban Direktur Teknik &
Pengelolaan Armada
Emirsyah Satar Direktur Utama Meijer Frederik Johannes
Direktur Pemasaran &
Penjualan Handrito Hardjono
Direktur Keuangan
Faik Fahmi
Direktur Layanan Judi Rifajantoro Direktur Strategi, Pengembangan Bisnis &
Manajemen Risiko Novianto Herupratomo
Direktur Operasi Heriyanto Agung Putra
Direktur SDM & Umum
Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan