• Tidak ada hasil yang ditemukan

Global Alliance dengan SkyTeam

Dalam dokumen Connecting Diversity. Laporan Tahunan 2013 (Halaman 68-72)

dengan Etihad

3. Global Alliance dengan SkyTeam

Sebagai kelanjutan dari program keikutsertaan Garuda Indonesia dalam Aliansi Global SkyTeam telah dibentuk Team yang akan memantau progress milestone keanggotaan perusahaan di SkyTeam:

1. TST (Transition Support Team) yang anggotanya terdiri dari Maskapai Penerbangan yang telah memiliki perjanjian bilateral dengan Garuda Indonesia (Airline Partners Sponsor) dan SkyTeam Office. Tugas dari TST ini adalah Anggota SkyTeam (Airline Partners Sponsor) membantu Garuda Indonesia dalam proses pemenuhan persyaratan keanggotaan untuk menjadi anggota SkyTeam, sedangkan SkyTeam Office lebih melihat kemajuannya (sejauh mana perusahaan telah memenuhi persyaratan keanggotaan). Koordinasi TST untuk memantau kemajuan pemenuhan syarat keanggotaan ini dilakukan setiap 3 bulanan di Jakarta.

2. IT2 (Information IT 2 (Information System Integrated Team)

Tugas tim ini akan meliputi:

Pelaksanaan conference call minimal sekali setiap bulan dengan seluruh airline partners SkyTeam.

Issue: perbedaan waktu antar SkyTeam partners Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi dan seluruh aktivitas integrasi system Garuda Indonesia dengan sistem masing-masing anggota

Di samping 2 tim di atas, setiap bulannya juga dilakukan

“Big Conference Call” dengan beberapa anggota SkyTeam yang mengangkat issue mengenai time difference antar SkyTeam partners. Tujuannya adalah untuk melihat kemajuan perusahaan dari sisi bisnis dan untuk airline partner membantu perusahaan dalam memenuhi persyaratan keanggotaan.

Komersial

Dalam upaya mendukung program efisiensi biaya, sepanjang tahun 2013 perusahaan juga telah melakukan negosiasi dengan Global Distribution System (GDS) sebagai penyedia sistem reservasi dan ticketing bagi para travel agent sehingga dapat mendukung peningkatan layanan penjualan melalui indirect channel. Di tahun 2013 perusahaan berhasil melakukan penghematan sebesar 29,30% dari total anggaran untuk biaya GDS.

Passenger Yield – Harga

Secara keseluruhan terjadi penurunan yield di tahun 2013 dari USc 9,99 di tahun 2012 menjadi USc 9,1 seiring melemahnya Rupiah terhadap US dollar dan semakin ketatnya persaingan di industri.

Pemasaran

Garuda Indonesia aktif melakukan promosi di tahun 2013. Salah satu aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan adalah Garuda Indonesia Travel Fair (GATF).

GATF merupakan kegiatan tahunan Garuda Indonesia yang diadakan di berbagai daerah dan puncaknya dilakukan di Jakarta. Untuk pelaksanaan GATF 2013 di daerah, Perusahaan mengadakan secara serentak di 15 kota, yaitu Makassar, Manado, Surabaya, Padang, Yogyakarta, Medan, Denpasar, Balikpapan, Semarang, Bandung, Banjarmasin, Pontianak, Pekanbaru, Palembang dan Jayapura. Selain sebagai strategi pemasaran dan strategi komunikasi korporat Garuda Indonesia, pelaksanaan GATF 2013 ini juga dilatarbelakangi oleh perkembangan produk dan layanan Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan terhadap

pelanggan, maka pada bulan Januari 2013, Perusahaan telah memasukkan biaya pelayanan jasa penerbangan

“Passenger Service Charge” (PSC) pada tiket pesawat karena mekanisme pembayaran PSC sebelumnya dianggap kurang mendukung kelancaran pelayanan penumpang di bandara. Untuk penerbangan domestik, hanya Garuda Indonesia yang telah menerapkan PSC dalam tiket ini, sementara hampir sebagian besar negara di dunia ini telah menerapkan sistem ini.

Program-program yang berhasil dan telah berjalan dengan baik pada tahun 2013 akan terus dilakukan dan disempurnakan dalam pelaksanaannya. Program Early Birds, Advanced Purchased, harga khusus melalui direct channel dan harga khusus untuk partnership dan sponshorship akan terus dilakukan. Selain itu pemberian harga khusus untuk corporate yang selama ini telah berjalan juga akan terus dilaksanakan dan disempurnakan.

Untuk meningkatkan jaringan penerbangan dan memenuhi kebutuhan pelanggan, Perusahaan telah melakukan kerjasama dengan lebih dari 50 airline partner untuk memperluas tujuan perjalanan dengan harga yang kompetitif dan memasukkan harga tersebut ke dalam sistem sehingga proses auto pricing saat menerbitkan tiket dapat dilakukan. Proses auto pricing memegang peranan yang penting karena dapat meningkatkan efisiensi dan akan mengurangi kesalahan yang ditimbulkan akibat human error.

Tujuan Wisata

Kombinasi antara berbagai candi kuno berusia ratusan tahun, tempat-tempat bersejarah lainnya dalam peradaban Jawa, diwarnai dengan berbagai atraksi budaya, dan keindahan alam membuat Yogyakarta sangat menarik untuk dikunjungi baik oleh wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Itu sebabnya, Yogyakarta menjadi destinasi wisata di Indonesia yang menduduki posisi tertinggi setelah Bali.

Yogyakarta

Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Distribusi Penjualan

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat di bidang teknologi dan komunikasi, saluran distribusi Garuda Indonesia pun ikut berkembang dan semakin bervariasi. Melalui dua saluran penjualan utama, yaitu saluran langsung (direct channel) dan saluran tidak langsung (indirect channel), Perusahaan berusaha untuk mendekatkan diri dengan pelanggan.

Direct channel terdiri dari Call Center, Sales Office &

Ticketing Office, Website, Garuda Online Sales (GOS), Interline Staff Travel Agremeent (ISTA), sementara Indirect Channel terdiri dari Agent IATA-BSP, GSA (General Sales Agent), dan IBCS (IATA BSP Consolidator System).

Demi meningkatkan kemudahan akses masyarakat terhadap Garuda Indonesia, Perusahaan telah melakukan penambahan dan pengembangan kantor cabang, kantor penjualan dan pengembangan konsep distribusi baru di seluruh wilayah Indonesia. Di tahun 2013, Perusahaan membangun 9 kantor cabang baru dan 8 kantor penjualan.

Selain itu, Garuda Indonesia juga telah menambah jenis saluran penjualan langsung dengan meluncurkan kembali Mobile Ticketing Counter (MTC) pada bulan November 2013. MTC merupakan konsep penyediaan layanan reservasi dan layanan lainnya dengan menggunakan unit kendaraan bergerak. Saat ini terdapat 2 MTC yang beroperasi di wilayah Jakarta, dan direncanakan akan bertambah di wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

Garuda Indonesia serta Garuda Indonesia Group yang masih dianggap perlu untuk dikomunikasikan kepada mitra usaha maupun masyarakat umum. Selain itu, hubungan baik dengan pihak industri pariwisata di masing-masing kota tersebut serta dengan mitra usaha Garuda Indonesia di ke-15 kota tersebut juga perlu ditingkatkan melalui kegiatan GATF ini yang juga sebagai sarana pembelajaran bagi mitra usaha Garuda Indonesia di daerah dalam kegiatan pameran.

Puncak GATF berlangsung di Jakarta pada tanggal 13 hingga 15 September 2013. Tidak kurang dari 50 Travel Agent, 20 Hotel, 8 National Tourism Office (NTO), 19 korporasi, 13 Hotel & Park dan 22 Media Partner serta 15 UKM dan mitra binaan Garuda Indonesia berpartisipasi dalam acara tersebut. Dalam acara tersebut, GATF menampilkan miniatur pesawat Boeing 777-300ER dengan layanan baru First Class.

Selain armada dan layanan baru Garuda Indonesia, hal lain yang juga diperkenalkan dalam event GATF 2013 adalah informasi mengenai bergabungnya Garuda Indonesia dengan aliansi global SkyTeam. Kalimat singkat “Joining in March 2014” yang ditempatkan bersama logo Garuda Indonesia pada sebuah wall of fame mewakili informasi tersebut.

Untuk tahun 2013, event GATF berhasil menghasilkan penjualan lebih dari Rp 70 miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang Rp 54 miliar.

Komersial

Tujuan Wisata

Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur, yang terdiri dari beberapa pulau dan beberapa gosong karang, merupakan salah satu surga bagi pecinta wisata alam dan dunia bawah laut. Di sana terdapat beberapa ekosistem pesisir dan pulau kecil yang menjadi tempat perlindungan bagi banyak spesies, seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan lain-lain.

Sebagai bagian dari komitmen Garuda Indonesia untuk membantu mempromosikan tujuan wisata Kepulauan Derawan, selain menambah jumlah penerbangan dari Balikpapan tujuan Berau, juga dengan mengundang jurnalis dan blogger untuk mengunjungi Derawan.

Derawan

Bagi Garuda Indonesia, keuntungan yang diperoleh dari peningkatan corporate sales adalah terciptanya captive market yang berkesinambungan, disamping juga akan mengurangi biaya distribusi dan mendukung perluasan pasar. Di tahun mendatang, Garuda Indonesia akan lebih fokus pada perusahaan besar yang mempunyai banyak cabang dan mempunyai potensi tinggi dalam perjalanan dinas atau untuk keluarganya

Untuk pasar luar negeri, perusahaan telah mengembangkan konsep kerjasama “Global Contract“ dengan perusahaan bertaraf multinasional. Kontrak kerjasama tersebut berlaku di semua negara dimana perusahaan tersebut memiliki perwakilan. Kontrak yang sedang berjalan adalah global contract dengan Shell International Ltd., Standard Chartered Bank, Citibank NA, Microsoft, Total, Caterpillar, IBM, UBS, HSBC Selain itu, Perusahaan juga sedang dalam proses dengan beberapa perusahaan lainnya seperti Merck dan World Bank.

Sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah pelanggan corporate mencapai 1.981 perusahaan, dengan kenaikan pendapatan rata-rata dari tahun 2007 hingga 2013 mencapai 46,8%. Pendapatan di tahun 2013 tercatat sebesar Rp 2,01 triliun.

E-Commerce

Di tahun 2013, Garuda Indonesia juga terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dari jalur distribusi E-Commerce.

Total Penumpang (passenger traffic) dari jalur distribusi ini mencapai 4.132.790 penumpang di tahun 2013, atau menyumbang sekitar 16,6% dari total penumpang Garuda Indonesia. Hal ini pada gilirannya meningkatkan penjualan E-Commerce Perusahaan dari USD 308 juta di tahun 2012 menjadi USD 401,3 juta di tahun 2013 atau meningkat sebesar 30,4%.

Unit kerja e-commerce (EC) membawahi 5 channel distribusi yaitu: B2C (www.garuda-indonesia.com); B2T (gosga.

garuda-indonesia.com); B2B (corga.garuda-indonesia.com);

mobile/aps (m.garuda-indonesia.com ) dan call center (08041807807 atau 021-2351999).

Saluran penjualan lain yang dikembangkan oleh Garuda Indonesia adalah Gerai Counter, yaitu counter penjualan yang bersifat moveable (dapat dipindahkan) dan dikelola oleh pihak ketiga. Umumnya gerai counter berada di lobby hotel, mall, dan gedung perkantoran. Gerai pertama telah diluncurkan di Tangerang City Mall pada September 2012.

Di tahun 2013, perusahaan telah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun 14 gerai di Wamena, Bulukumba, Maros, Tambolaka, Ende, Labuan Bajo, Bima, Pekanbaru, Tasikmalaya dan Jakarta. Garuda indonesia akan melakukan pengembangan gerai lainnya ke beberapa kota lainnya di Indonesia di masa mendatang.

Selama tahun 2013 porsi penjualan melalui travel agent (IATA BSP agent) merupakan penyumbang terbesar di antara seluruh channel distribusi, dengan jumlah agent aktif tercatat sebanyak 673 Agen IATA – BSP Domestik dan 8.306 agen IATA–BSP Internasional. Sedangkan jumlah anggota Garuda Online System (GOS/badan usaha selain travel agent) mencapai 7.829 anggota. Di tahun 2013, terdapat penambahan kantor penjualan General Sales Agent (GSA) di 3 negara, yaitu India, Malaysia (Penang), Srilanka, selain kantor GSA yang telah ada sebelumnya di USA, Canada, Vietnam, Philippines, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Brunei, Kuwait, Frankfurt, London, Belgium, dan Abu Dhabi dan Auckland.

Corporate Sales

Corporate Sales menjadi salah satu prioritas yang

dilakukan oleh Perusahaan guna meningkatkan pendapatan mengingat besarnya potensi yang dimiliki oleh segmen ini. Potensi penjualan untuk pasar corporate masih terbuka lebar dan akan terus dikembangkan oleh Perusahaan seiring dengan terus bertambahnya jumlah corporate customers maupun pendapatan yang dihasilkan. Garuda Indonesia secara aktif terus menggarap pasar ini dengan mengadakan kerjasama dengan berbagai Perusahaan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Keuntungan yang didapat oleh pelanggan corporate berupa harga khusus korporasi dan manfaat lain yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, seperti pengkreditan PPN, tambahan bagasi 10 kg dan lainnya.

Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Perekonomian domestik yang kurang kondusif di tahun 2013 turut mempengaruhi kinerja operasional perusahaan.

Ekspansi armada yang signifikan di tahun 2013 tidak dapat mencapai hasil yang optimal di tengah tingginya laju inflasi dan pelemahan Rupiah terhadap mata uang global. Namun perusahaan terus berusaha meningkatkan efisiensi demi mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan di masa datang. Perusahaan juga terus berupaya meningkatkan daya saingnya guna memperkokoh posisinya di industri penerbangan nasional dan internasional.

Armada

Sarana produksi atau pesawat yang digunakan sampai dengan bulan Desember 2013 berjumlah 140 pesawat, mengalami peningkatan dari 106 pesawat di tahun 2012.

Selama tahun 2013, perusahaan mendatangkan 36 pesawat baru, yang terdiri dari 2 pesawat Airbus A330-200, 1 pesawat Airbus A330-300, 10 pesawat Boeing 737-800NG, 4 pesawat Boeing 777-300ER, 7 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen dan 2 pesawat ATR72-600 (untuk melayani penerbangan mainbrand Garuda Indonesia), serta 10 pesawat Airbus

Secara keseluruhan,

Dalam dokumen Connecting Diversity. Laporan Tahunan 2013 (Halaman 68-72)