• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pilot & Copilot

Dalam dokumen Connecting Diversity. Laporan Tahunan 2013 (Halaman 142-146)

Sumber Daya Manusia

A.1 Pilot & Copilot

Aktif 774 688 - - 278 154 251 239

Diperbantukan - - -

-Cuti Di Luar Tanggunan

Perusahaan - - -

-Cuti Gravida - - -

-2 Cabin Attendant

Aktif 1.318 1.275 - - 1.587 908 375 431

Cuti Gravida 40 29 - - -

-Cuti Di Luar Tanggungan

Perusahaan 12 9 - - -

-3 Sales & Promotion 694 669 1 1 50 100 -

-4 Airport Handling 489 434 - - 28 109 -

-5 Maintenance & Engineering 105 110 - - 17 22 -

-Jumlah Karyawan berdasarkan Profesi

No Profesi

Tetap Capeg Kontrak Siswa

2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012

6 All Other Personel 1.327 1.283 2 1 106 169 44 11

Cuti Di Luar Tanggungan

Perusahaan 2 2 - - -

-Pegawai diperbantukan 22 25 - - -

-Jumlah Pegawai PT Garuda

Indonesia (A) 4.783 4.524 3 2 2.066 1.426 670 681

B.1 SBU GSM 38 38 - - 27 29 -

-2 SBU GARUDA CARGO 264 259 - - 10 13 -

-Jumlah SBU (B) 302 297 - - 37 42 -

-Total Karyawan (A+B) 5.085 4.821 3 2 2.103 1.504 670 681

Total Jumlah Karyawan 7.861 7.008 Biaya Program Pengembangan SDM

Perusahaan berkomitmen untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan Garuda Indonesia. Komitment tersebut diwujudkan melalui program-program training dan learning. Pada tahun 2013, Perusahaan mengeluarkan training investment bagi karyawan sebesar Rp 20,65 juta per orang yang terbagi dalam 4 kategori program training, yaitu: Flight Operation Training, Flight Attendant Training, Airline Business Training dan Flight Operation Officer Training.

Pengelolaan Hubungan Industrial

Garuda Indonesia memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang disusun bersama dengan serikat pekerja dan ditinjau secara periodik setiap dua tahun. Setelah ditandatanganinya PKB pada tahun 2012, maka pada tahun 2013 adalah

melaksanakan hal-hal yang tercantum dalam PKB tersebut serta terus meningkatkan hubungan komunikasi di antara Serikat Pekerja dan Manajemen melalui Lembaga Kerjasama Bipartit (LKS Bipartit).

LKS Bipartit dilandasi dengan pemahaman akan peran, tugas serta tanggung jawab masing-masing, yang merupakan harapan setiap perusahaan dan karyawan. LKS

Bipartit terdiri dari unsur manajemen dan unsur perwakilan serikat pekerja yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), dan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG).

LKS Bipartit merupakan komite karyawan dan manajemen yang dibentuk secara sukarela bertujuan untuk

mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang menjadi kepentingan bersama yang umumnya tidak didiskusikan dalam perundingan. LKS Bipartit memberi ruang bagi manajemen dan karyawan untuk membangun komitmen dalam ruang dialog yang egaliter dan dinamis menuju hubungan industrial yang harmonis.

LKS Bipartit juga berupaya untuk menumbuhkan komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan, dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja dan produktivitas, sehingga bisa mencapai target dan tujuan bersama. Sepanjang tahun 2013, LKS Bipartit juga banyak membahas mengenai kesejahteraan pegawai, hingga masukan-masukan karyawan terkait operasional perusahaan. Semuanya menjadi masukan untuk meningkatnya kinerja dan produktivitas Perusahaan secara utuh.

Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Jenis Imbalan Kerja Dan Deskripsi a. Imbalan Pasca-kerja

• Program Iuran Pasti

Perusahaan dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA), entitas anak, menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Garuda Indonesia (DPGA), yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.

KEP-403/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999.

luran dana pensiun masing-masing berjumlah 7,5% dari gaji dasar karyawan dimana sebesar 2% ditanggung karyawan dan sisanya ditanggung entitas anak.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan tanggal 26 April 2013, di setujui dan ditetapkan perubahan iuran dana pensiun Perusahaan dari yang semula 7,5% dari gaji dasar karyawan menjadi 10% dan perubahan iuran yang ditanggung karyawan dari yang semula 2% menjadi 3% dan sisanya menjadi tanggungan Perusahaan.

PT Abacus Distribution Systems Indonesia (ADSI), entitas anak, menyelenggarakan program penutupan asuransi atas jaminan hari tua untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan.

Program jaminan hari tua ini memberikan manfaat jaminan hari tua yang ditentukan berdasarkan penghasilan terakhir peserta. Program jaminan hari tua ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Pendanaan jaminan hari tua berasal dari kontribusi entitas anak tersebut dan karyawannya masing-masing sebesar 7,5% dan 2,5% dari gaji dasar.

• Program Imbalan Pasti

PT Aero Wisata, entitas anak, menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Aero Wisata yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan

Surat Keputusan No. KEP-044/KM.10/2007 tanggal 26 Maret 2007. Iuran dana pensiun berasal dari kontribusi PT Aero Wisata dan karyawan masing-masing sebesar 11,40% dan 5% dari gaji kotor. Pada masa pensiun, karyawan akan memperoleh manfaat sebesar 2,5% kali masa kerja kali penghasilan dasar pensiun.

Grup (GMFAA, ADSI, ASI dan AWS) juga memberikan imbalan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.

b. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain

Grup (GMFAA, ADSI, ASI dan AWS) memberikan penghargaan masa bakti kepada karyawan yang telah bekerja selama 20 tahun sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.

Kebijakan Akuntansi Imbalan Kerja a. Imbalan Pasca-Kerja

Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.

Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui menggunakan metode koridor. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar diantara nilai kini liabilitas imbalan pasti atau nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian diakui langsung ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial belum diakui dan biaya jasa lalu belum diakui, dan dikurangi dengan nilai wajar aset program.

b. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain

Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada periode yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian diakui langsung ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.

Employee Engagement

Perusahaan mengamati engagement pegawai setiap tahun melalui survei yang selalu dimutahirkan metode dan proses pengukurannya. Hasil survei menjadi materi People Manager untuk meningkatkan engagement pegawai di unitnya. Untuk itu perusahaan telah melakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan People Manager dalam melakukan coaching sumber daya manusia. Dengan demikian para People Manager berkewajiban untuk menciptakan suasana engage sehingga timbul kreativitas, inovasi dan peningkatan produktivitas pegawai. Hasil survei juga menjadi masukan unit Human Capital Management dalam memutahirkan kebijakan perusahaan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Selain itu, pengukuran engagement pegawai menjadi salah satu unsur penilaian perusahaan berkinerja unggul.yang akhirnya terkait dengan perusahaan sebagai Employer of Choice.

Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Teknologi

Dalam dokumen Connecting Diversity. Laporan Tahunan 2013 (Halaman 142-146)