• Tidak ada hasil yang ditemukan

lingkungan VI Kelurahan Pasar

V.3.3. Eksistensi Eksternal FKUB Sumatera Utara

V.3.3. Eksistensi Eksternal FKUB Sumatera Utara

Hubungan eksternal FKUB Sumatera Utara dikaji berdasarkan seberapa pentingnya keberadaan FKUB Sumatera Utara di Provinsi ini, apakah peran nyata mereka selama ini dalam upaya menjaga kerukunan di Sumatera Utara, hal sedemikian dicari peneliti. Salah satu hal pendukungnya ialah hubungan kerja antara FKUB dengan eksternal FKUB, hal ini penting karena FUKUB adalah wadah alat pemerintah daerah dalam upaya menjaga kerukunan, dengan demikian harus memiliki stakeholder dengan pihak lain, berikut akan dipaparkan eksestensi eksternal FKUB Sumatera Utara dalam upaya mereka menjaga kerukunan di Provinsi ini.

Berbagai komentar telah didapati peneliti mengenai eksistensi FKUB Sumut dari kacamata stakeholder FKUB Sumut. Pertama bapak Syafaruddin, Kasubbag Hukum dan KUB KandepagSU,sebagaimana diketahui kandepagSu

146 adalahpenasehat FKUB Sumatera Utara, jadi selaku penasehat adalah logis ketika menilai peerkembangan kinerja FKUB. ketika daptanyakan Seberapa membantu keberadaan FKUB Sumut? “Saya kira keberadaan FKUB di Provsu sangat membatu dalam pembinaan kerukunan” hubungan kerja FKUB Sumut dengan kandepagSu begitu harmonis, hal ini dapat dijelaskan dari hasil wawancara. Etika peneliti menanyakan mudah atau tidaknya FKUB Sumut diajak kerja sama untuk saling mensukseskan kegiatan, beliau mejelaskan

“Saya pikir dengan bertelepon saja kita “ayok pak ketua begini,begini”

kita langsung ketemu tidak perlu harus repot-repot dengan sistem

administrasi. Jadi hubungan kerja kita baik”

Selanjutnya yang bertindak sebagai sekretaris penasehat FKUB Sumut adalah pihak kepala kesatuan bangsa, Politik dan Perlindungan masyarakat (kesbangpolinmas) Provinsi Sumatera Utara, ketika saya mengunjungi kantor kesbangpolinmas Provsu saya dilayani oleh bapak Muhammad dan dan ibu Yinita Sari, berasarkan wawancara dengan pihak kesbangpol, didapai eksistensi kinerja FKUB dalam menjaga kerukunan dari kacamata kesbangpolinmas. Berikut hasil wawancaranya.

Wawancara dengan kepala bidang pembinaan Ideoligi dan wawasan kebangsaan, kebangpolinmas Prov.Sumatera Utara, bapak Drs. H. Mumammad D. Pada 30 maret 2015. Mengenai Seberapa penting keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bagi Kesbangpol, beliau menjelaskan

“penting, dan dibutuhkan dalam tugas mereka membantu kepala daerah,

147 Peneliti juga menanyakan kiprah FKUB Sumut, dalam melakukan dan memfasilitasi dialog, menampung aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi masyarakat dan mensosialisasikan peraturan dan UU yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama, secara singkat beliau hanya menjelaskan.

“kinerja mereka baik”

Selanjutnya ketika dikantor kebangpolinmas Provinsi Sumatera Utara peneliti juga melakukan wawancara dengan kepala sub bidang pembinaan Ideoligi dan wawasan kebangsaan, kebangpolinmas Prov.Sumatera Utara, ibu Dra. Yunita Sari, MSP. Pada 30 maret 2015. Mengenai sering tidaknya pengurus FKUB Sumut datang ke kator ini, beliau menjelaskan.

“Sering, mereka kesini melakukan koordinasi dan komunikasi dengan

kesbang”

Ketika ditanyakan Pernahkah pihak kesbangpol. ini diundang ke kegiatan yang dilakukan oleh FKUB Provinsi Sumatera Utara, seperti seminar, dialog, diskusi, dan kegiatan lainnya, ditambahkan

“pernahlah, dan memang harus kan, karena kesbang ini kan yang membina mereka, terkadang dari kesbang ini ada diundang jadi

narasumber di kegiatan mereka”

Sejatinya FKUB di setiap daerah memiliki dewan penasehat yang diketuai oleh “orang nomor 2” di kepala pemerintahan daerah. Demikian juga hal nya dengan FKUB Sumut, dewan penasehatnya diketuai oleh wakil Gubernur Sumatera Utara, oleh karenanya dirasa perlu untuk meninjau kinerja FKUB Sumut yang dibinanya.

Untuk itu peneliti mencari pandangan serta pernyataan wakil gubernur SumateraUtara, Bapak T. Erry Nuradi. Dalam hal ini peneliti tidak langsung

148 bertemu dengan beliau, tetapi mengutip wawancara para wartawan media massa yang ada dikota Medan yang kemudian disajikan dalam berita di surat kabar mereka.

Bapak T.Erry Nuradi, Wakil Gubernur Sumatera Utara mengapresiasi kinerja FKUB Sumut, karena terbukti tingkat kerukunan umat beragama di Sumut terbilang sangat baik, bahkan wagubsu mengatakan Sumut menjadi miniatur kerukunan di Indonesia.

“saya berharap provinsi lain bisa mengambil contoh bagaimana menjalani dan saling menghormati antar pemeluk lainnya, perlu kesadaran baru sebagai energi yang mampu membangkitkan potensi kerja dan hubungan kerja yang lebih baik dan harmoni, mengingat FKUB Sumut selama setahun telah memperoleh gelar Sumut Luar Biasa” (penjelasan wagubsu dalam kegiatan rapat kerja FKUB Sumut di Dharma Deli, 31 Januari 2015).32

Dalam melakukan penelitian ini peneliti juga mengkaji dari aspek lain megenai eksistensi FKUB Sumut saya melakukan wawancara dengan sekretaris jendral Gereja Protentan Persekutuan (GPP) yang saya temui di komplek kantor pusat GPP di medan.

Saya melakukan wawancara dengan sekretaris jendral GPP karena FKUB provinsi Sumatera Utara pernah mengadakan pertemuan kerja dengan Pimpinan GPP, peneliti ingin melihat bagaimana respon dan kemanfaatan pertemuan kerja yang di rasakan oleh dalam hal ini pihak Gereja Protestan Persekutuan, respon dan kemanfaatan pertemuan tersebut gunanya ialah untuk memberikan penilaian akan umpan balik atas berbagai program kerja yang telah direalisasikan FKUB Sumut. Kemudian umpan balik tersebut juga akan mendukung penilaian peneliti

32Dikutip dari : Harian Analisa 2 Februari 2015 “wagubsu : Sumut Barometer Kerukunan Umat Beragama”

149 untuk menilai kinerja FKUB, tidak hanya dari internal FKUB tetapi juga dari eksternal FKUB. Berikut hasil wawancaranya yang dilakukan pada 10 april 2015. Komentar beliau tentang keberadaan FKUB Sumatera Utara ialah

“FKUB ini adalah sebagai wadah untuk menjalin kerukunan, bagaimana supaya kerukunan umat beragama di Sumatera utara ini tetap terpelihara. Dan para pengurusnya pun yang duduk di FKUB ini benar-benar adalah seorang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, saya telah rasakan itu ketika bertemu dengan mereka. Tidak bisa sembarangan orang- orang yang duduk disana, harus orang-orang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi untuk terciptanya kerukunan dan itu, saya lihat sudah ditujukkan oleh mereka yang duduk disana”

V.3.4. Hubungan Konsultatif FKUB Provinsi dengan FKUB daerah